Agregat
Agregat
CARA PENILAIAN
AGREGAT
Menilai jenis agregat yang akan digunakan
sebagai bahan campuran beton, bergantung
pada beberapa aspek teknis dan ekonomis,
namun terutama:
Kualitasnya
Ketersediaannya
Harganya
Jenis konstruksi yang akan menggunakan
bahan tersebut
Secara teknis, penilaian bahan agregat
dipengaruhi antara lain oleh beberapa
aspek sebagai berikut:
FINENESS MODULUS
&
SPECIFIC SURFACE
Sudah sejak lama dikenal bahwa FM (Fineness
Modulus) merupakan satu ciri spesifik dari suatu
susunan butiran agregat.
1½”
(40mm)
- 100 4 96 2 98
¾” (20mm)
- 100 49 51 29 71
3/8”
0 100 81 19 49 51
(10mm)
4 96 100 0 62 38
No. 4
15 85 100 0 66 34
(4,8mm)
37 63 100 0 75 25
No. 8
62 38 100 0 85 15
No. 16
85 15 100 0 94 6
No. 30
98 2 100 0 99 1
No. 50
No. 100
Modulus
Kehalusan 3,01 7,34 5,61
Sandor Popovics (1982) juga mendukung pendapat
bahwa FM dapat merupakan dasar ciri gradasi
agregat untuk digunakan dalam rancang campuran
beton.
Untuk keperluan rancang campuran, BS telah
memberikan suatu pedoman batasan maksimum
dan minimum FM.
Pembatasan Modulus Kehalusan
Modulus Kehalusan
Diameter Maksimum
Tipe Agregat
Agregat [mm] Maksimum Minimum
Agregat Halus 3.5 2.0
Agregat Kasar 20 6.9 6.0
40 7.5 6.9
75 8.0 7.5
150 8.5 8.0
Agregat Campuran 20 5.1 4.7
25 5.5 5.0
32 5.7 5.2
40 5.9 5.4
75 6.3 5.8
150 7.6 6.5
Modulus halus butir agregat halus berkisar
antara 1,5 – 3,8 (SNI 03-1750-1990)
Modulus halus butir agregat kasar berkisar
antara 6,5 – 7,5 (SNI 03-1750-1990)