Anda di halaman 1dari 11

Strategi brand

Apakah Merk (brand)itu?


 Tiap produk yang akan dipasarkan pada konsumen harus
memiliki brand atau merk sebagai identitas, pengenal dan
pembeda dengan merk lain
 Brand adalah suatu nama istilah simbul atau desain atau
kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda
pengenal baraang atau jasa dari seseorang atau sekelompok
penjual dan untuk membedakan barang yang dihasilkan oleh
pesaing
 Brand name terdiri atas kata-kata, huruf dan atau angka yang
diucapkan
 Brand mark adalah bagian dari brand yang dinyatakan dalam
bentuk simbol, desain, warna huruf tertentu
 Trade mark adalah brand yang dilindungi oleh undang-undang
karena sudah didaftarkan pada lembaga yang berwenang dan
perusahaan mempunyai hak tunggal untuk menggunakan
Strategi merk
 Ada keputusan strategis terkait dengan merk suatu produk
antara lain
1. Apakah perlu memberikan identitas nama logo, simbol warna
atau desai produk.
2. Nama, logo simbol,warna ataupun desain apa yang digunakan.
3. Siapa atau perusahaan apa yang mensponsori merk tersebut.
4. Kalau perusahaan memeiliki lebih dari satu kategori produk ,
strategi pemberian merk bagaimana yang diigunakan.

 Dengan menggunakan dimensi kategori produk dan merk


sebagai acuan ada beberapa strategi merk yang dapat menjadi
pilihan
1.Strategi merk baru (new brand)
2.Strategi perluasan lini (line extention)
3.Strategi perluasan merk (brand extention)
4.Strategi multi merk (multibrand)
Berdasarkan UU No 15 tahun 2001 tentang Merek, penjual
diberikan hak ekslusif untuk menggunakan merek untuk
selamanya. Merek berbeda dengan aktiva lain seperti hak paten
dan hak cipta yang mempunyai batas waktu.
Merek lebih dari sekedar simbol. Merek dapat memiliki enam level
pengertian :
1. Atribut : Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu,
misalnya Mercedes mengingatkan kita akan produk yang
dirancang dengan baik, bergengsi tingggi.
2.  Manfaat : atribut perlu diterjemahkan menjadi
manfaat  fungsional dan emosional, misal : ”mobil ini
membuat saya menjadi penting dan dihargai”.
3.  Nilai : merek juga menyatatakan sesutu tentang produsen, jadi
mercedes berarti kinerja tinggi, kemananan, gengsi dll.
4. Budaya : merek juga mewakili budaya tertentu, misalnya
mercedes mewakili budaya Jerman  yang efisien, bermutu
tinggi dan terorganisasi.
5.  Kepribadian : merek mencerminkan kepribadian tertentu misal,
mercedes mencerminkan kepribadian pemimpin yang
masuk akal.
6. Pemakai : Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli
 Kekuatan dan Nilai Merek (Ekuitas Merek)
Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya di
pasar. Pada satu sisi ada merek yang tidak dikenal oleh sebagian
besar pembeli di pasar. Kemudian ada merek yang terhadapnya
pembeli memiliki tingkat ;
Kesadaran merek (brand awareness) yang tinggi
Penerimaan merek (brand acceptability) yang tinggi
Preferensi merek (brand preference) yang tinggi
Kesetiaan merek (brand loyalty) yang tinggi

Aaker membedakan lima level sikap pelanggan terhadap merek


mereka, dari yang terendah hingga tertinggi :
Pelanggan akan mengganti merek, terutama untuk alasan harga.
Tidak ada kesetiaan merek.
Pelanggan puas. Tidak ada alasan untuk berganti merek.
Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti merek
Pelanggan menghargai merek itu dan menganggapnya sebagai
teman
Pelanggan terikat kepada merek itu.
 Manfaat Merk
Bagi pembeli manfaat merk yaitu ;
Menceritakan muutu produk
Memberikan niai emosional dan ekspresi dirii
Membantu perhatian pembeli pembeli terhadap produk baru
yang mungkin bermanfaat bagi pembeli

Bagi pemasar, manfaat merk adalah yaitu :


 Memberikan perlindungan khusus atas ciri atau keistimewaan
produk
Membantu pemasar melakukan segmentasi.
Bagi masyarakat, merk memberi manfaat yaitu
 Dengan pemb erian merk mutu lebih terjamin dan konsisten
Meningkatnya inovasi produk baru karena produsen terdorong
menciptakan keunikan-keunikan baru untuk mencegah peniruan
dari pesaing
Tantangan Dalam Pemberian Merek
a. Keputusan Pemberian Merek
Ada dua pilihan ; produk diberi merek atau tanpa merek. Pertama kali merek
diberlakukan pada abad pertengahan yang mengharuskan para pengrajin memberikan
merek untuk melindungi produknya dari produk yang bermutu rendah. Di dunia seni
merek juga dimulai dengan seniman menandatangani hasil karyanya.
Dalam beberapa kasus, terjadi gerakan kembali ke ”tanpa merek”. Generik itu
artinya tanpa nama.Mengapa para penjual memberikan merek pada produk mereka
walau hal itu membutuhkan biaya. Merek memberikan beberapa manfaat bagi penjual :
 Merek memudahkan penjual memproses pesanan dan menelusuri masalah.
 Nama merek dan tanda merek penjualan memberikan perlindungan hukum atas
ciri-ciri produk yang unik.
 Merek memberikan kesempatan kepada penjual untuk menarik pelanggan yang
setia dan menguntungkan.
 Merek membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
 Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan, memudahkan
perusahaan meluncurkan merek-merek yang baru yang mudah diterima oleh para
distributor dan pelanggan.

b. Keputusan Pengajuan Usulan Merek


Produsen memiliki beberapa piliah yang berkaitan dengan pengajuan usulan merek.
Produk dapat diluncurkan sebagai merek produsen (kadang disebut merek nasional),
merek distributor (juga disebut merek pengecer, toko, atau pribadi – retailer, store,
house/private brand), atau merek lisensi. Alternatif lain bahwa para produsen
memproduksi sebagaian output dengan namanya sendiri dan sebagian lainnya dengan
Keputusan Nama Merek
Empat strategi dalam memilih nama merek yang akan digunakan :
Nama merek individual : keuntungannya utamanya adalah bahwa
reputasi perusahaan tidak terikat erat dengan produk itu.
Nama kelompok digunakan untuk semua produk : biaya
pengembangan lebih sedikit karena tidak dibutuhkan riset ”nama”
atau pengeluaran iklan yang besar untuk menciptakan pengakuan
nama merek.
Nama kelompok yang berbeda-beda untuk semua produk : jika
perusahaan memproduksi produk-produk yang agak berbeda, tidak
dianjurkan untuk menggunakan nama kelompok keseluruhan untuk
semua produk.
Nama dagang perusahaan dikombinasikan dengan nama produk
individual. Misalnya Kellogg’s Rice Krispies, dsb.
Jika suatu perusahaan sudah menentukan strategi mereknya, ia akan
menghadapi tugas untuk memilih merek tertentu.
Mutu yang diinginkan dari suatu merek di antaranya :
1. Harus menyatakan sesuatu tentang manfaat produk, misalnya : Beautyrest,
Crafts-man, dsb.
2. Harus menyatakan mutu produk seperti tindakan atau warna, misalnya : Sunkist,
Blue Bird, dsb.
3. Harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat : nama yang pendek akan lebih
baik, misalnya : Tik Tak, Sugus,  dsb.
4. Harus berbeda,  misalnya : Mustang, Kodak, Nikon, dsb.
5. Tidak boleh memiliki makna yang buruk di negara dan bahasa lain, misalnya :
Nova yang dalam bahasa Spanyol artinya ”tidak berjalan lancar”.

Keputusan Strategi Merek


Perusahaan memiliki lima pilihan strategi merek :
6. Perluasan lini (merek yang ada diperluas ke ukuran, rasa baru, dll. dalam
kategori produk yang telah ada).
7. Perluasan merek (merek diperluas ke kategori produk baru).
8. Multi-merek (merek baru diperkenalkan dalam kategori produk yang sama).
9. Merek baru (merek baru untuk kategori produk baru)
10.Merek bersama (merek yang menyandang dua nama merek terkenal atau lebih)

Keputusan Penentuan Ulang Posisi Merek


Sebaik apapun suatu merek diposisikan dalam pasar, perusahaan mungkin harus
menentukan kembali posisinya nanti bila menghadapai pesaing baru atau bila
terjadi perubahan preferensi pelanggan.
 PENGEMASAN DAN
PELABELAN
Pengemasan
Pengemasan (packaging)mencakup semua kegiatan merancang dan  memproduksi
wadah atau pembungkus suatu produk.
Wadah atau pembungkus itu disebut kemasan. Kemasan mungkin terdiri atas tiga level
bahan. Jadi, Oil of Ulay itu berada dalam botol (kemasan primer) yang dimasukkan ke
dalam kotak karton (kemasan sekunder) dalam suatu kotak kardus (kemasan
pengiriman) yang berisi enam lusin kotak Oil of Ulay.

Berbagai faktor yang berperan dalam meningkatnya penggunaan kemasan sebagai alat
pemasaran :
 Swalayan, kemasan harus menarik perhatian sehingga kemasan bisa menjadi ”iklan
lima detik” disaat calon pembeli berbelanja di toko swalayan.
 Kemakmuran konsumen : meningkatnya kemakmuran konsumen berarti konsumen
bersedia membayar lebih mahal untuk kenyamanan, penampilan,  keandalan dan
gengsi dari kemasan yang baik.
 Citra perusahaan dan merek : mungkin orang akan berbelanja produk Susu Bendera
ketika ia melihat kemasan susu bendera yang terkenal itu.
 Peluang inovasi : pasta gigi dengan pompa dispenser berhasil merebut 12 pasar
pangsa pasar pasta gigi karena banyak konsumen menganggapnya lebih nyaman dan
rapi.
Pelabelan
Penjual harus memberikan label pada produknya. Label bisa
hanya berupa tempelan sederhana pada produk atau gambar
yang dirancang dengan rumit yang merupakan satu kesatuan
dengan kemasan.

Label memiliki beberapa fungsi :


Label mengidentifikasi produk atau merek, misalnya nama
Sunkist dicap pada jeruk.
Label menentukan kelas produk, misalnya buah peach
kalengan diberi label kelas A, B, dan C.
Label menjelaskan produk, siapa pembuatnya, dimana
dibuatnya, kapan dibuat, apa isinya, bagaimana
menggunakannya.
Label mempromosikan produk melalui gambar yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai