Anda di halaman 1dari 28

Transportation Methods

(Metode Transportasi) - 2

RISET OPERASI
SARI OCTAVERA
LANGKAH 2

Metode yang digunakan untuk menemukan


tabel optimum, yaitu:
1. Metode Modi (Modified Distribution Method)
2. Metode batu loncatan (Stepping Stone
Method)

Dengan cara (sebaiknya) pilih biaya yang


paling rendah dari ke tiga langkah yang
dilakukan di LANGKAH 1
Nilai dari Contoh Soal
Nestle ;
• Metode North west corner : Z =
Rp.3.260
• Metode Least Cost : Z = Rp.2.100
• Metode VAM : Z = Rp.1.890

Jadi yang akan kita uji optimalisasinya


sebaiknya adalah alokasi pada
metode VAM karena memiliki total
biaya yang terkecil.
Matrik hasil alokasi metode VAM

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
60 30 90
W
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H
Pabrik 25 10 19
50 50
P
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200

Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus dibayar adalah
Z = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 50(15) + 10(10) + 50(10)
= Rp.1.890
METODE
Langkah –Langkah :
STEPPING STONE
1. Pilihlah alokasi dari langkah penyusunan tabel awal (sebaiknya yang
memiliki biaya paling minimum).
2. Buatkan alur tertutup (iterasi) pada semua sel non basis. Iterasi
membentuk sudut siku dan tidak boleh diagonal.
3. Caranya melangkah dari sudut yang tidak berisi pengiriman (sel non
basis) , arah boleh kekiri, kekanan, atas, bawah tetapi selalu menuju sel
yang berisi pengiriman (sel basis) dan menuju ke sel non basis awal.
Iterasi dibuat sebanyak sel non basis.
4. Tambahkan tanda alur/ iterasi awal bertanda (+) dan berganti tanda (-)
sampai menuju kembali ke sel non basis awal.
5. Perhatikan penjumlahan sel, jika menghasilkan penjumlahan positif dari
semua iterasi maka pekejaan sudah optimal (biaya tidak bisa lagi
dikurangi ). Namun jika ada iterasi yang bertanda (-) maka pilihlah iterasi
(-) terbesar,maka alur itulah yang akan berubah alokasi pengirimannya
6. Untuk menentukan berapa banyak pengiriman, perhatikan alur tadi. Lihat
tanda (-) kemudian di tanda (-) pilih jumlah pengiriman yang kecil, maka
tambahkan alokasi pengiriman sel (-) terpilih dengan alur yang bertanda
(+) dan kurangkan dengan yang bertanda (-)
7. Pengerjaan selesai apabila iterasi sudah positif semua, apabila belum
ulangi, apabila iterasi sudah positif semua maka pekerjaan selesai (sudah
Matrik hasil alokasi metode VAM

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
60 30 90
W
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H
Pabrik 25 10 19
50 50
P
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200

Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus dibayar adalah
Z = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 50(15) + 10(10) + 50(10)
= Rp.1.890
Matrik hasil alokasi metode VAM

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 5 8
IWA 60 30 90
W
Pabrik 15 IHB 20 10
50 10 60
H
Pabrik IPA 25 10 19
50 IPC 50
P
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
Matrik hasil alokasi metode VAM

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C Pabrik
Dari
Pabrik IWA 20 5 30 8
W 60 90
+ -
Pabrik 50 15 20 10
IHB 10
H 60
- +
Pabrik IPA 25 10 19
P 50 IPC 50

Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
Matrik hasil alokasi metode VAM

Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas


A B C Pabrik
Dari
Pabrik 20 60 5 30 8
IWA 90
W + -
Pabrik 50 15 IHB 20 10 10
60
H - +
Pabrik IPA 25 50 10 19
IPC 50
P + -
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
• Iterasi
IWA = +20-8+10-15 = 7
IHB = +20-5+8-10 = 13
IPA = +25-10+5-8+10-15 = 7
IPC = +19-8+5-10 = 6
Semua iterasi sudah (+) jadi alokasi pengiriman sudah optimal jadi biaya
pengiriman Rp.1.890 tidak bisa lagi di kurangi.
KITA UJI METODE KEDUA : LEAST COST
Kapasitas
Gudang A Gudang B Gudang C Pabrik

Pabrik 20 5 8
W 90 IWC 90
IWA

Pabrik 15 20 10
H
20 IHB 40 60

Pabrik 25 10 19
30 20 50
P IPC

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50

Biaya trasportasi yang harus dibayarkan (Z)


Z = 90 (5) + 20 (15) + 40 (10) + 30(25) + 20 (10)
= 450 + 300 + 400 + 750 + 200
= Rp.2.100
Kapasitas
Gudang A Gudang B Gudang C Pabrik

Pabrik 20 5 8
90
W IWA - IWC 90

Pabrik 15 20 10
H 20 IHB 40 60

Pabrik
30 25 10 19
20
P 50
+ IPC
-
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
Kapasitas
Gudang A Gudang B Gudang C Pabrik
Pabrik 20 5 8
W 90
IWC 90
I
WA -
+

Pabrik 15 20 10
H 20 40
IHB 60
-
+
Pabrik 25 10 19
P 30
20
50
+ IPC

-
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
• ITERASI
IWA = +20-5+10-25 = 0
IWC = +8-5+10-25+15-10 = -7
IHB = +20-15+25-10 = 20
IPC = +19-25+15-10 = -1
Iterasi yang bernilai (-) terbesar, maka akan
dilakukan perubahan alokasi pada alur iterasi
tersebut
Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A B C Pabrik
Pabrik
IWA
20 90
90
5
Iwc 8
90
W - +
Pabrik 20 15 IHB 20 40 10
40 60
H + -
Pabrik 30 25 10 19
P 30 20 + IPC 50
-
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
Perubahan Alokasi di Alur Tertutup IWA
Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A B C Pabrik
Pabrik 20 60 5 8
IWA 90
W - 30
Pabrik 50 15 IHB 20 10 10
60
H + -
Pabrik 25 10 19
P 50 + IPC 50
-
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
LANGKAH 5 : Untuk menentukan berapa banyak pengiriman,
perhatikan alur tadi. Lihat tanda (-) kemudian di tanda (-) pilih jumlah
pengiriman yang kecil, maka tambahkan alokasi pengiriman sel (-)
terpilih dengan alur yang bertanda (+) dan kurangkan dengan yang
Kemudian lakukan pengecekan alokasi
apakah sudah optimal??
Dengan cara mencari iterasi, jika nilai
iterasi sudah (+) semua maka alokasi sudah
optimal maka pekerjaan selesai dan hitung
biaya transportasinya.
Jika, iterasi masih ada yang (-) maka
lakukan kembali perubahan alokasi
Perubahan Alokasi di Alur Tertutup IWA
Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A B C Pabrik
Pabrik 20 5 8
IWA 60 90
W 30
Pabrik 15 IHB 20 10
50 10 60
H
Pabrik IPA 25 10 19
50 IPC 50
P
Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200

ITERASI
Iwa = +20-8+10-15 = 7
Ihb = +20-5+8-10 = 13
Ipa = 25-10+5-8+10-15 = 7
Ipc= 19-10+5-8 = 6
Alokasi Akhir (Optimalisasi)
Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A B C Pabrik
Pabrik 20 60 5 8
90
W 30
Pabrik 50 15 20 10
H 10 60

Pabrik 25 10 19
P 50 50

Kebutuhan
Gudang 50 110 40 200
Biaya Transportasi
= (60x5)+(30x8)+(50x15)+(10x10)+(50x10)
= 300+240+750+100+500
= 1.890
Metode MODI
(Modified Distribution)

Langkah Penyelesaian

1. Isilah alokasi dengan salah satu metode yang sudah dipelajari


(sebaiknya yang berbiaya paling kecil).
2. Menentukan nilai baris dan kolom dengan cara:
• Baris pertama selalu diberi nilai 0
• Untuk mencari nilai baris/kolom harus dari sel basis (sel
yang berisi alokasi)
• Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan
berdasarkan rumus
dimana :
Ri + Kj = Cij
Ri = nilai baris i
Kj = nilai kolom j
Cij = biaya pengangkutan dari sumber i ke tujuan j
3. Menghitung Indeks Perbaikan
Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat (sel non basis).

Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan bertanda negatif dan


angkanya terbesar
Tabel Indeks Perbaikan :

Cij - Ri - Kj indeks
Kotak
perbaikan

Jika indeks perbaikan sudah bernilai positif semuanya maka


pekerjaan selesai dan alokasi sudah optimal
Namun jika masih ada nilai indeks perbaikan yang negatif berarti
harus dilakukan perbaikan alokasi untuk menurunkan biaya.
4.PERBAIKAN ALOKASI
1. Pilihkan indeks perbaikan yang paling negatif (sel negatif)
2. Beri tanda positif pada sel terpilih tersebut, kemudian buat alur/arah
dimulai dan berakhir dari sel tersebut, dan alur tersebut selalu menuju
sel basis (membentuk sudut siku) dan diberi tanda negatif, lalu berganti
tanda
3. Kemudian lihatlah sel yang bertanda negatif, pilihlah yang sel negatif
dengan alokasi terkecil
4. Robahlah alokasi dengan sel negatif terkecil tersebut, alokasi bertanda
positif ditambahkan dan yang bertanda negatif dikurangkan dengan
alokasi negatif terkecil tadi.
5. Alokasi yang baru di hitung lagi nilai baris dan kolomnya, setelah itu di
cari lagi indeks perbaikannya
6. Jika indeks perbaikan sudah positif alokasi sudah optimal selanjutnya
cari biaya alokasi,
7. Jika indeks perbaikan masih negatif maka ulangi lagi dari langkah 1 ,
sampai indeks perbaikan positif.
Tabel Perbaikan Pertama
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
KA KB KC Pabrik

Pabrik W 20 5 8
90 90
Rw = 0
Pabrik H 15 20 10
20 40
60
RH =
Pabrik P
25 10 19
30
20 50
RP
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
NILAI BARIS DAN NILAI KOLOM
RW + KB = CWB
0 + KB = 5
KB =5

RP + KB = CWB
RP + 5 = 10
RP = 5

Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas


K A = 20 KB = 5 KC = 15 Pabrik

Pabrik W 20 5 8
IWA
90 IWC
90
Rw = 0
Pabrik H 15 20 10
20 IHB 40
60
RH = -5
Pabrik P
25 10 19
30
20 IPC 50
RP=5
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
Indeks Perbaikan
Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan
CWA –RW-KA = 20 – 0 – 20 = 0
CHB –RH-KB = 20-(-5)-5 = 20
CWC –RW-KC = 8-0-15 = -7
CPC – RP-KC = 19-5-15 = -1
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
K A = 20 KB = 5 KC = 15 Pabrik

Pabrik W 20 5 8
90 IWC
Rw = 0 90 90
IWA -
+
Pabrik H 15 20 40 10
20 40
RH = -5 IHB 60
+
-
30
Pabrik P 25 10 19
RP=5 30 20
IPC 50
+
-
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
Kapasitas
Gudang A Gudang B Gudang C Pabrik

Pabrik W 20 5 8
60
90
30
Pabrik H 15 20 10
50 10
60

Pabrik P 25 10 19
50 50

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50

Total Biaya = (60x5)+ (30x8) +(50x15)+(10x10)+(50x10)


= 300+240+750+100+500
= 1.890
Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
KA = 13 KB = 5 KC = 8 Pabrik

Pabrik W 20 5 8
RW = 0 60 30
90

Pabrik H 15 20 10
50 10
60
RH = 2
Pabrik P 25 10 19
RP = 5 50 50

Kebutuhan 110 40 200


Gudang 50

Cij – Rj - Kj =Indeks Perbaikan


20 – 0 - 13 = 7
20 – 2 - 5 = 13
25 – 5 – 13 = 7
19 – 5-8 = 5
Alokasi sudah optimal

Anda mungkin juga menyukai