Anda di halaman 1dari 8

Analisis Keuntungan Maksimum

Tingkat prosuksi yang memberikan keuntungan maksimum, dapat diketahui


dengan pendekatan diferesial (kalkulus). Laba maksimum adalah selisih antara
penerimaan total dengan biya total, atau secara matematika dapat dinyatakan
dengan rumus :
π = TR – TC atau π = (P.Q) – (AC.Q)
Keterangan :
π = Keuntungan
TR = Penerimaan Total
TC = Biaya Total
P = Harga Barang
Q = Jumlah Barang
AC = Biaya Rata-rata

Maka untuk mencari keuntungan maksimum adalah π optimum jika π’ = 0.


Untuk mengetahui apakah π’ = 0 adalah keuntungan maksimum atau kerugian
maksimum ataukah kerugian maksimum, perlu diuji melalui derivatif kedua
dari fungsi π.
Contoh

Jika diketahui fungsi permintaan dari suatu


perusahaan P = 557 – 0,2 Q dan fungsi biaya
total adalah TC = 0,05Q^3 – 0,2Q^2 + 17Q +
7000. Berapakah jumlah output yang harus
dijual agar produsen memperoleh keuntungan
maksimum dan berapa keuntungan
maksimumnya?
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaaan harus
menjual produk sebanyak 60 unit agar dapat
memaksimumkan laba sebesar Rp 14.600.
Penerimaan Pajak Maksimum
Jika pemerintah mengenakan pajak atas suatu produk
tertentu, maka diasumsikan harga produk tersebut yang
akan dibbeli atau dibayar oleh konsumen akan naik dan
jumlah yang diminta atas produk tersebut akan berkurng
jumlahnya.
Penerima pajak total, T, yang akan diterima oleh
pemerintah adalah :
T = t . Qt
Di mana: Qt = jumlah keseimbangan setelah pajak
t = pajak per unit produk
Nilai t dan dapat diperoleh melalui persamaaan
permintaan P = 𝑓(Q) dan persamaan penawaran Pt = 𝑓(Q)
+ t.
Contoh

Anda mungkin juga menyukai