Anda di halaman 1dari 53

KEBUTUHAN FISIK

IBU HAMIL
TRIMESTER I, II, III

Oleh : Rafidah

1
KEBUTUHAN O₂
 Selama hamil konsumsi keseluruhan O₂
meningkat 15-20%.
 Separuh dari peningkatan ini disebabkan oleh
rahim dan isinya, sedangkan sisanya
disebabkan oleh peningkatan kerja ginjal dan
jantung ibu.
 Pertambahan yang kecil adalah akibat kerja
otot pernafasan dan payudara.

2
KEBUTUHAN O₂
(lanjutan...)
 Kenaikan konsumsi O₂ umumnya disertai oleh
respons kariorespiratori yang memudahkan
penghantaran O₂ yakni dengan meningkatkan
curah jantung dan ventilasi alveolar sampai pada
peningkatan curah jantung dan alveolar setara
dengan kenaikan O₂.
 Pada kehamilan kenaikan curah jantung dan
ventilasi alveolar lebih besar dari pada yang
dibutuhkan untuk memenuhi peningkatan
konsumsi O₂. 3
KEBUTUHAN NUTRISI
Makanan untuk ibu hamil harus lebih
diperhatikan daripada diluar kehamilan karena
dipergunakan untuk :
a. Mempertahankan kesehatan dan kekuatan
badan
b. Pertumbuhan janin
c. Penyembuhan luka-luka bekas persalinan
d. Pengadaan cadangan untuk masa laktasi

4
KEBUTUHAN NUTRISI
(lanjutan…)
 Makanan hendaknya beraneka ragam,
berganti-ganti dan jangan mengkonsumsi
menu yang sama, termasuk juga cara
pengolahannya. Hal ini dimaksudkan agar
menu hari ini dapat diimbangi dengan menu
hari berikutnya. Pada kehamilan tua,
metabolisme bertambah tetapi diimbangi
dengan aktifitas yang berkurang.
5
KEBUTUHAN NUTRISI
(lanjutan…)
Penambahan BB dalam kehamilan kira-kira 9-13 kg,
dengan rincian sbb:
 Trimester I : 1 kg
 Trimester II : 5 kg
 Trimester III : 5,5 kg
Hal ini penting sebagai tanda pertumbuhan pada anak
baik. Pada umumnya pertambahan BB ibu kurang dapat
dipakai sebagai gangguan pertumbuhan janin dalam
rahim. Pertambahan BB yang berlebihan dapat
disebabkan oleh retensi air yang berlebihan atau hamil
kembar. 6
KEBUTUHAN NUTRISI
(lanjutan…)
Protein
 Kebutuhan protein dalam kehamilan bertambah
karena banyak protein yang dibutuhkan
sehingga metabolisme bertambah untuk
pertumbuhan janin, rahim kelenjar mamae dan
untuk penambah darah.
 Kekurangan protein dapat menyebabkan
anemia, toxamemia gravidarum, oedema, dan
prematuritas
7
KEBUTUHAN NUTRISI
(lanjutan…)
Mineral
 Kebutuhan mineral bertambah terutama Ca, P dan
Fe. Fe yang terdapat dalam makanan tidak
mencukupi kebutuhan ibu hamil sehingga dalam
kehamilan perlu diberi tambahan Fe untuk
pertumbuhan Hb janin.
 Ca diindikasikan untuk mencegah dan mengobati
defisiensi Kalsium pada wanita hamil atau menyusui
 Ca dan P penting untuk pertumbuhan tulang janin
8
KEBUTUHAN NUTRISI
(lanjutan…)
Vitamin
 Vit. A diperlukan untuk menambah daya tahan
terhadap infeksi
 Vit. B kompleks, terdiri dari vit. B1 (thiamin) yang
merupakan vit antineuritis, Asam nicotin yang bersifat
anti pellagra dan Vit B12 (riboplavin) diindikasikan
untuk pengobatan atau pencegahan defisiensi vitamin
B kompleks, anemia sekunder, kelelahan fisik.
Bila kekurangan vit B kompleks yaitu terjadi pada bayi,
perdarahan post partum atau atropi ovaria
9
KEBUTUHAN NUTRISI
(lanjutan…)
 Vitamin C selain mencegah scorbut, sangat
penting pula untuk pertumbuhan tulang
 Vitamin D bersifat anti raghitis, penting untuk
pertumbuhan tulang
 Vitamin E penting untuk reproduksi dan
petumbuhan embrio

10
KEBUTUHAN NUTRISI
(lanjutan…)
Air
 Wanita hamil harus minum cukup banyak air,
kira-kira 6-8 gelas sehari
 Air akan dikeluarkan melalui keringat dan
urine, air juga membantu pengeluaran ragun
melalui usus dan ginjal

11
KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
 Pentingnya arti kebersihan diri bagi ibu hamil
harus diperhatikan. Saat kehamilan, ibu
banyak mengeluarkan keringat terutama di
daerah lipatan kulit.
 Kebersihan fisik mengurangi kemungkinan
terjadinya infeksi, termasuk perawatan
payudara.

12
KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
(lanjutan…)
Pakaian
 Pakaian yang baik bagi bumil : tidak terlalu menekan
badan/longgar.
 Jika pakaian tsb terlalu menekan akan menyebabkan
bendungan vena yang dapat menghambat sirkulasi
darah dan mempercepat timbulnya varises
 Sepatu/sandal dianjurkan dengan hak yang rendah,
karena bumil mengalami kesukaran dalam
mempertahankan keseimbangan badannya
 Sepatu/sandal hak tinggi dpt menimbulkan nyeri
pinggang dan oedema pada kaki 13
KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
(lanjutan…)
BH : Memudahkan ibu ketika menyusui bayinya
 BH harus dapat disesuaikan agar dapat
menyangga payudara yang tumbuh menjadi
besar pada kehamilan dan harus mempunyai tali
yang lebar sehingga tidak terasa sakit di bahu.
 Setelah wanita hamil terbiasa dengan tubuhnya
sendiri, ia bisa menggunakan BH yang tipis atau
tidak menggunakan BH sama sekali bila keadaan
tersebut dirasa lebih nyaman
14
KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE
(lanjutan…)
Korset
 Korset untuk membantu menyangga bagian
perut tepat di atas sympisis pubis dan
mengurangi nyeri punggung
 Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan
tekanan pada perut yang membesar
 Dianjurkan pada wanita hamil yang memiliki
tonus otot yang rendah
15
ELIMINASI
BAB
 Pada bumil terjadi obstipasi karena ibu kurang gerak
badan - berkurangnya peristaltik usus karena pengaruh
hormon dan rectum yang tertekan oleh kepala janin
 Pada bumil yang mengalami obstipasi, selain rahim yang
membesar panggulnya terisi oleh usus yang penuh
dengan faeces, hal ini menimbulkan bendungan dalam
panggul yang menimbulkan haemoroid dan pyelitis
 Untuk mengatasi obstipasi : bumil harus banyak minum,
gerak badan yang cukup, dan banyak mengkonsumsi
makanan berserat seperti sayur dan buah

16
PERAWATAN PAYUDARA
 Sebagian besar wanita apabila ingin menyusui bayi
tidak melakukan persiapan payudara terlebih dahulu
 Penyuluhan & nasihat yang diberikan dalam masa
antenatal tentang perawatan payudara harus
sederhana dan mendorong wanita hamil untuk
memberikan ASI pada bayinya
 Tujuan perawatan payudara selama kehamilan
adalah untuk memelihara kebersihan payudara,
untuk melenturkan puting susu dan untuk
mengeluarkan putting susu yang datar atau masuk
ke dalam
17
PERAWATAN PAYUDARA
 Sebagian besar wanita apabila ingin menyusui bayi
tidak melakukan persiapan payudara terlebih dahulu
 Penyuluhan & nasihat yang diberikan dalam masa
antenatal tentang perawatan payudara harus
sederhana dan mendorong wanita hamil untuk
memberikan ASI pada bayinya
 Tujuan perawatan payudara selama kehamilan
adalah untuk memelihara kebersihan payudara,
untuk melenturkan puting susu dan untuk
mengeluarkan putting susu yang datar atau masuk
ke dalam
18
PERAWATAN PAYUDARA
(lanjutan…)
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN PAYUDARA
SELAMA HAMIL
 Kompres puting susu dan sekitarnya dengan
menempelkan kapas/waslap bersih yang
dibasahi minyak selama 3 menit
1. Setelah itu puting dibersihkan dengan
menggunakan kapas minyak tadi sampai
bersih

19
PERAWATAN PAYUDARA
(lanjutan…)
2. Massage puting susu dengan ibu jari dan
telunjuk sebanyak 20-30 kali
3. Lakukan pengurutan payudara, mulai dari
pangkal sampai ke ujung puting , topanglah
payudara dengan telapak tangan, dan kedua ibu
jari berada di atas payudara . Lakukan 20-30 kali

20
PERAWATAN PAYUDARA
(lanjutan…)
 Pencet daerah areola mamae dengan menggunakan
ibu jari dan telunjuk sebanyak satu kali, untuk
memastikan tidak ada penyumbatan pada puting
payudara
 Setelah selesai, bersihkan payudara dengan
menggunakan waslap bersih dan kering

21
ISTIRAHAT/TIDUR
 Kebutuhan istirahat ini sebetulnya sama
seperti pada waktu tidak hamil
 6-8 minggu menjelang persalinan, bumil akan
merasa cepat lelah, sehingga waktu istirahat
harus disesuaikan

22
IMUNISASI
 Vaksin rubella, tifoid dan influensa tidak
diberikan selama kehamilan karena
memungkinkan adanya akibat yang
membahayakan janin
 Vaksin tetanus diberikan pada bumil untuk
mencegah kemungkinan tetanus neonatorium
 Bumil diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali
selama kehamilan, dimulai pada umur
kehamilan 12 minggu
23
TRAVELLING
Bumil harus hati-hati dalam membuat rencana
perjalanan yang cenderung melelahkan.
 Kenakan sabuk pengaman tanpa menekan perut.
 Biasanya asupan makanan akan berbeda dari
biasanya.
 Duduk lama akan menyebabkan kaki bengkak
karena status vena (vena stagnan)
 Bepergian dengan pesawat udara boleh saja
dilakukan, karena tidak akan membuat hypoksia
 Liburan dapat memberikan suasana tenang, udara
yang bersih dan istirahat cukup 24
PERSIAPAN PERSALINAN
Terdiri dari 5 komponen dalam rencana persalinan,
meliputi :
A. Membuat rencana persalinan
 Tempat persalinan
 Memilih tenaga kesehatan
 Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut.
 Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
 Siapa yang mendampingi pada saat persalinan
 Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana
mengumpulkan biaya tersebut
 Siapa yang akan menjaga keluarga bila ibu tidak ada
25
PERSIAPAN PERSALINAN
(lanjutan...)
B. Membuat rencana untuk pengambilan keputusan bila
terjadi kegawatdaruratan
Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :
 Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
 Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat
keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawatdaruratan
 Tidak terjadi keterlambatan, sehingga menyebabkan
kematian dalam mengambil keputusan

26
PERSIAPAN PERSALINAN
(lanjutan...)
C. Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi
kegawatdaruratan bagi ibu yang meninggal
karena mengalami komplikasi yang serius
selama kehamilan, persalinan atau paska
persalinan dan tidak mempunyai jangkauan
transportasi yang dapat membawa mereka ke
tingkat asuhan kesehatan yang dapat
memberikan asuhan yang kompeten untuk
masalah mereka.
27
PERSIAPAN PERSALINAN
(lanjutan...)
 Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana
transportasi untuk ibu jika ia mengalami komplikasi dan
perlu segera dirujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi
 Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam
kehamilan terdiri dari elemen-elemen sbb :
a. Di mana ibu akan bersalin
b. Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut
jika terjadi kegawatdaruratan
c. Ke fasilitas kesehatan mana ibu akan dirujuk
d. Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi
kegawatdaruratan
e. Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial 28
PERSIAPAN PERSALINAN
(lanjutan…)
D. Membuat rencana/pola menabung
 Keluarga seharusnya dianjurkan menabung
sejumlah uang sehingga dana akan
tersedia untuk asuhan selama kehamilan
dan jika terjadi kegawatdaruratan
 Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak
mencari asuhan atau mendapatkan asuhan
karena mereka tidak mempunyai dana
yang diperlukan
29
PERSIAPAN PERSALINAN
(lanjutan…)
E. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk
persalinan
 Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatu
untuk persalinan.
 Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-
barang seperti :Pembalut wanita atau kain, sabun,
sprei dan penyimpannya untuk persiapan
persalinan

30
PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

 Pemantauan Janin (fetal monitoring)


 Kesejahteraan janin artinya janin dalam
keadaan hidup, sehat, tidak sakit, selamat,
terbatas dari ancaman
 Mengawasi, menyelidiki apakah janin dalam
keadaan sakit atau tidak, serta apakah ada
keadaan yang mempengaruhinya

31
PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

(lanjutan…)
 Tujuan pemantauan Janin :
 Untuk mendeteksi dini ada/tidaknya faktor-
faktor risiko kematian perinatal, apakah ada
keadaan yang mungkin mempengaruhinya
 Cara-cara pemantauan kesejahteraan janin ;
1. Perkiraan pertumbuhan janin dari tinggi
fundus terhadap usia kehamilan
2. Auskultasi denyut jantung janin
32
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
Selama periode antenatal terdapat 6 tanda
bahaya meliputi :
a. Perdarahan pervagina
b. Sakit kepala berat, menetap yang tidak
hilang
c. Pandangan kabur
d. Nyeri ulu hati
e. Oedema pada muka dan tangan
f. Bayi kurang gerak seperti biasa
33
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
(Lanjutan…)
Penatalaksanaan :
a. Tanyakan pada ibu tentang perdarahannya, sejak kapan,
berapa banyak, warna, adakah gumpalan
— Perdarahan vagina
— Tanyakan apakah ada rasa nyeri, pada saat mengalami
perdarahan
— Periksa tanda-tanda vital dan DJJ
— Lakukan palpasi pada perut bagian bawah apakah
lembut pada perabaan, lakukan pemeriksaan
spekulum
— Jangan lakukan PD
34
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
(Lanjutan…)
b. Sakit kepala yang hebat
— Tanyakan pada ibu jika ia mengalami
edema pada muka/tangan atau masalah
visual
— Periksa TD, protein urine, reflek dan
edema
— Perika suhu, jika tinggi pikirkan untuk
melakukan pemeriksaan darah untuk
mengetahui adanya parasit malaria
35
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
(Lanjutan…)
c. Perubahan visual
— Periksa TD, protein urine, refleks dan
oedema
d. Nyeri ulu hati
— Tanyakan pada ibu karakteristik nyeri
— Tanyakan gejala lain : muntah diare, demam
— Periksa tanda-tanda vital
— Periksa nyeri bagian pinggang
36
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
(Lanjutan…)
e. Bengkak pada muka/tangan
— Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami
rasa sakit kepala/masalah visual
— Periksa adanya pembengkakan
— Ukur TD dan protein urine
— Periksa Hb, konjunctiva, telapak tangan
dan tanyakan gejala lain dari anemia

37
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
(Lanjutan…)
f. Bayi kurang gerak dari biasa
— Tanyakan pada ibu kapan terakhir bayinya
bergerak
— Raba gerakan bayi
— Dengarkan DJJ

38
KETIDAKNYAMANAN FISIOLOGIS
IBU HAMIL
1. Mual dan Muntah 11. Edema dependent
2. Sakit kepala 12. Gusi berdarah
3. Sekresi air ludah yang berlebihan 13. Hemorrhoid
4. Diare 14. Insomnia
5. Sering buang air kecil 15. Keputihan
6. gatal-gatal 16. Keringat bertambah
7. Sakit punggung atas dan bawah 17. Konstipasi
8. Kram pada kaki 18. Panas perut
9. Fatique/kelelahan 19. Perut kembung
10. Chloasma/perubahan warna aerola 20. Pusing/syncope

39
KUNJUNGAN ULANG ASUHAN ANTENATAL
 Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan
antenatal yang dilakukan setelah kunjungan
antenatal pertama
 Bumil seharusnya melakukan kunjungan
antenatal selama kehamilan minimal 4 kali,
yaitu :
 1 kali trimester I
 1 kali trimester II
 2 kali trimester III
40
KUNJUNGAN ULANG ASUHAN ANTENATAL
(lanjutan…)
• Riwayat ibu dan pemeriksaan fisik telah
lengkap pada kunjungan pertama, maka
kunjungan ulang berikutnya difokuskan pada
pendeteksian komplikasi, mempersiapkan
kelahiran dan kegawatdaruratan

41
KUNJUNGAN ULANG ASUHAN ANTENATAL
(lanjutan…)
1. Riwayat kehamilan pertama
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan kunjungan ulang
4. Mendiskusikan rencana persiapan kelahiran
dan kegawatdaruratan
5. Mengajari ibu mengenai tanda-tanda bahaya
6. Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya
42
KEBUTUHAN MOBILISASI DAN MEKANIK
Olah Raga
• Bagian sangat penting untuk mempertahankan
kesehatan
• Bermanfaat selama kehamilan, membantu perasaan
sehat
• Jumlah OR harus dipertahankan pada sekitar tingkat
yang sama seperti sebelum kehamilan. Pasien yang tidak
biasa OR tidak dianjurkan untuk melakukan OR yang
agresif selama kehamilan, tetapi program OR ringan
yang dirancang untuk memperbaiki kekuatan dan
kelenturan otot harus dianjurkan, karena dapat
memperbaiki bentuk tubuh dan otot serta mengurangi
rasa tak enak yang sering ditemukan pada kehamilan 43
KERJA
 Pembatasan jumlah kerja selama kehamilan
dianjurkan untuk menghindari rasa lelah :
 Hindari pekerjaan rumah yang berat
 Pekerjaan yang berat selama kehamilan akan
disertai risiko yang agak besar terhadap
kelahiran kurang bulan dan pertumbuhan
janin yang buruk

44
KEBUTUHAN SEKSUAL
 Kehamilan bukan suatu halangan bagi suami-istri untuk
melakukan hubungan seksual. Pada wanita yang mudah
keguguran dan pernah keguguran sebaiknya dinasihatkan
supaya jangan melakukan coitus pada hamil muda,
tunggu sampai usia kehamilan > 16 minggu, karena pada
saat ini pembentukan plasenta sudah sempurna. Tetapi
melakukan coitus pada hamil muda sebaiknya hati-hati.
Persetubuhan pada akhir kehamilan juga lebih baik
ditinggalkan karena kadang-kadang menimbulkan infeksi
pada persalinan, nifas dan dapat memecahkan ketuban
multipara. Disamping itu mani mengandung
prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus
45
KEBUTUHAN SEKSUAL
(lanjutan…)
 Bila tidak terjadi keguguran sebaiknya
hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila :
 Terdapat tanda infeksi
 Terjadi perdarahan pada saat berhubungan
seksual
 Hentikan coitus pada mereka yang sering
mengalami keguguran/gugur kandungan,
sekitar 2 minggu menjelang persalinan
46
KEBUTUHAN SEKSUAL
(lanjutan…)
 Hubungan seksual dapat aman sejak
terbentuknya janin sampai dengan mulainya
saat persalinan asalkan :
 Kehamilan berjalan normal
 Pasangan, wanita belum pernah mengalami
keguguran atau kelahiran prematur

47
SENAM HAMIL
 Latihan senam dalam kehamilan dapat
dilakukan normal, dimulai pada usia 28
minggu. Peningkatan estrogen dan
progesteron pada kehamilan menyebabkan
kelemahan jaringan ikat dan
ketidakseimbangan persendian.

48
SENAM HAMIL
(lanjutan…)
1. Tujuan senam hamil :
 Bila latihan senam ini dilakukan dengan baik
dan teratur dapat membantu bumil dalam
proses persalinan, karena otot-otot terutama
abdomen, ikut membantu mendorong bayi
keluar
 Memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh,
pertukaran O₂ dengan CO₂ dalam paru-paru
49
SENAM HAMIL
(lanjutan…)
 Pada bagian otot perut harus diberi latihan
yang cukup supaya menjadi kuat
 Teknik pernafasan yang baik sangat
dibutuhkan
 Membantu mempeeroleh kepercayaan diri
 Memperkuat otot untuk menopang tekanan
tambahan
 Menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam
menyangga beban kehamilan 50
SENAM HAMIL
(lanjutan…)
2. Perubahan-perubahan fisik selama kehamilan
 Peregangan otot-otot
 Pelunakan ligamen-ligamen
 Sistem pernapasan
 Sistem kardio vaskuler
 Kandung kemih
 Postur tubuh
51
SENAM HAMIL
(lanjutan…)
3. Area-area yang paling dipengaruhi
 Tulang belakang
 Otot-otot abdomen
 Otot-otot dasar panggul
4. Ruang lingkup latihan senam
 Melancarkan sirkulasi darah
 Menguatkan otot
 Pernapasan
 Mengejan
 Relaksasi
 Koreksi sikap 52
TERIMA KASIH

53

Anda mungkin juga menyukai