Anda di halaman 1dari 51

Financial

Statement
Analysis

K R Subramanyam
John J Wild

McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2009 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
3-2

Analisis Kegiatan Pendanaan

3
BAB
3-3

Liabilitas
Klasifikasi
Liabilitas Lancar Liabilitas tidak lancar
(jangka pendek) (Jangka Panjang)

Kewajiban yang Kewajiban yang tidak


penyelesaian memerlukan akan dibayar dalam
penggunaan aktiva lancar masa satu tahun atau
atau timbul libilitas lancar siklus operasi , yang
untuk masa satu tahun mana yang lebih
atau siklus operasi, yang panjang.
mana yang lebih panjang.
3-4

Liabilitas
Klasifikasi Alternatif
Kewajiban
Kewajibanyang
yangtimbul
timbuldari
darikegiatan
kegiatan
operasi—misalnya
operasi—misalnyahutang
hutangdagang,
dagang,
Liabilitas
Liabilitas pendapatan
pendapatanditerima
diterimadimuka,
dimuka,uang
uang
Operasi
Operasi muka,
muka,pajak
pajakyang
yangakan
akandibayar,
dibayar,
hutang
hutangpostretirement,
postretirement,dan
danakrual
akrual
beban
bebanoperasi
operasilainnya.
lainnya.

Kewajiban
Kewajibanyang
yangtimbul
timbuldari
darikegiatan
kegiatan
pendanaan—misalnya
pendanaan—misalnyahutang
hutangjangka
jangka
Liabilitas
Liabilitas pendek
pendekdan
danpanjang,
panjang,obligasi,
obligasi,leases,
leases,
Pendanaan dan
danbagian
bagianjangka
jangkapendek
pendekdari
daridari
dari
Pendanaan hutang
hutangjangka
jangkapanjang.
panjang.
3-5

Liabilitas
Fitur Penting dalam Analisis Kewajiban
• Ketentuan hutang (seperi tanggal jatuh tempo, tingkat
bunga, pola pembayaran, jumlah).
• Pembatasan pemakaian sumber daya dan pelaksanaan
aktivitas bisnis.
• Kemampuan dan flexibilitas untuk memperoleh
pendanaan selanjutnya.
• Kewajiban untuk modal kerja, perbandingan hutang
terhadap ekuitas, dan ukuran keuangan lain.
• Kewajiban konversi kewajiban yang bersifat
dilusi liabilitas tergatung pada.
• Larangan atas pembayaran seperti dividen.
3-6

Akuntansi Utang
6%

0 1 2 3

6.000 6.000 6.000


100.000 100.000 100.000
3-7

Akuntansi Utang
6% diterbitkan dengan nilai premium suku bunga 3%

0 1 2 3

6.000 6.000 6.000


100.000 100.000 100.000

6000/ (1,03) + 6000/ + 6000/ +100.000/


3-8
3-9

Sewa Guna Usaha

Fakta- fakta leasing

Lease – merupakan perjanjian kontraktual


antara pemilik (lessor) dan penyewa (lessee)
yang memberikan hak kepada lessee untuk
menggunakan aktiva yang dimiliki oleh lessor
untuk selama masa sewa.

MLP (Minimum Lease Payments) meni-

mum pembayaran lessee ke lessor


sesuai kontrak lease.
3-10

Sewa Guna Usaha


Akuntansi dan Pelaporan Lease

(1) Akuntansi Sewa Guna Usaha Modal (SGUM) - Capital Lease (CL) Untuk
leases yang memindahkan seluruh mamfaat dan resiko kepemilikan—dicatat sebagai
perolehan aktiva dan liabilitas oleh lessee sewaktu timbul lease, dan sebagai penjualan dan
transaksi pendanaan oleh lessor. Klasifikasi lessee dan pencatatannya sebagai SGUM
jika, pada kejadiannya, memenuhi empat kreteri berikut:
(i) terdapat pemindahan kepemilikan aktiva kepada lessee pada akhir SGUM.
(ii) terdapat opsi untuk membeli aktiva sesuai harga murah
(iii) masa SGU 75% atau lebih dari taksiran umur ekonomis aktiva
(iv) nilai tunai sewa dan pembayaran SGU minimum lainnya sebesar 90% atau lebih
dari nilai wajar aktiva yang di lease pada awal pembayaran lease.
 
(2) Akuntansi sewa Guna Usaha Operasi (SGUO) – Operating Lease (OL)
Untuk leases selain SGUM - Akuntansi di lessee (lessor) untuk MLP sebagai beban Sewa
(Pendapatan Sewa)
3-11

Sewa Guna Usaha


Pengungkapan Lease dan Pendanaan diluar
Neraca (Off-Balance-Sheet)

Pengungkapan (Disclosure) Lease


Lessee harus mengungkapkan: (1) masa akan datang MLPs harus
dipisahkan antara CL dan OL — untuk satu tahun dari lima tahun
kedepan dan jumlah totalnya, dan (2) beban sewa untuk setiap periode
laporan laba rugi yang dilaporkan.
 
Pendanaan diluar Neraca (Off-Balance-Sheet)
Pendanaan Off-Balance-Sheet adalah apabila struktur lessee dari SGU
dicatat sebagai OL ketika ciri-ciri ekonomis lease tersebut menunjukkan
CL—tidak dicatat aktiva dan liabilitas pada neraca.
3-12

Ilustrasi
Akuntansi SGU
Perbandingan antara CL dan OL dengan data sebagai
berikut:
•Sebuah perusahaan memperoleh aktiva dengan cara
sewa guna usaha pada tanggal 1 Januari 2012.
Perusahaan tidak memiliki aktiva dan kewajiban lainnya.
•Umur ekonomis aktiva tersebut diperkirakan 5 tahun
tampa nilai sisa pada akhir tahun ke 5. Perusahaan akan
menyusutkan aktiva tersebut secara garis lurus selama
umur ekonomisnya.
•SGU berjangka waktu tetap selama ttahun yang tidak
dapat dibatalkan dengan MLP sebesar $2.505 per tahun
yang dibayarkan tiap akhir tahun.
•Tingkat bunga usaha sebesar 8% per tahun..
3-13

Ilustrasi
• Nilai awal tahun ke 5 dari Lease =
– $2.505 x Nilai Tunai [ 1 / [{( 1/(1+ i)n } / i )]= $2.505 x 3.993 = $10.000
• Perhitungan bunga akhir tahun ke satu = 8% x $10.000 = $800
• Perhitungan Pokok Pinjaman akhir tahun ke satu = $2.505 - $800
= $1.705
• Jumlah pembayaran akhir tahun 1 = $2.505.
• Beban Penyusutan akhir tahun ke 5 = Nilai perolehan / 5 tahun =
$10.000 : 5 = $2.000.
3-14

Ilustrasi
3-15

Ilustrasi
Dampak Metode Akuntansi SGU terhadap laporan Keuangan
3-16

Ilustrasi
Catatan Akuntansi untuk awal dan akhir tahun 2012 dan akhir 2013
untuk OP dan CL :
Tahun Operating Lease Capital Lease
01/12/2012 - Aktiva – lease $10.000
Hutang Lease $10.000

31/12/2012 Beban sewa ....$2.505 Beban Penyusutan $ 2.000


Hutang sewa/Kas $2.505 Akumulasi Penyusutan $ 2.000

Beban bunga $ 800


Hutang Lease $ 1.705
Hutang sewa/ kas $ 2.505

01/01/2013 - -

31/12/2013 Beban sewa ....$2.505 Beban Penyusutan $ 2.000


Hutang sewa/Kas $2.505 Akumulasi Penyusutan $ 2.000

Beban bunga $ 664


Hutang Lease $ 1.841
Hutang sewa/ kas $ 2.505
3-17

Ilustrasi

Neraca

01/01/2012 Aktiva – Lease ...... $ 10.000 Hutang – Lease ...... $ 10.000

31/12/2013 Aktiva – Lease ...... $ 8.297 Hutang – Lease ...... $ 8.297

31/12/2014 Aktiva – Lease ...... $ 6.456 Hutang – Lease ...... $ 6.456

31/12/2015 Aktiva – Lease ...... $ 4.467 Hutang – Lease ...... $ 4.467

31/12/2016 Aktiva – Lease ...... $ 2.319 Hutang – Lease ...... $ 2.319

01/01/2017 Aktiva – Lease ...... $ 0 Hutang – Lease ...... $ 0


3-18

Leases
Pengaruh Akuntansi Lease
Dampak Operating Lease VS Capital Lease:
• Operating lease liabilitas terlalu rendah—meningkatkan rasio
solvabilitas seperti debt to Equitas
• Operating lease asset terlalu rendah—dapat menaikkan rasio
ROI
• Operating lease menunda pengakuan beban—Laba terlalu
besar pada awal periode awal lease dan laba terlalu rendah
pada akhir periode
• Operating lease liabilitas lancar terlalu rendah dengan
mengabaikan porsi lancar dari pembayaran –
menggembungkan rasio lancar dan ukuran-ukuran likuiditas
• Operating lease termasuk bunga dalam sewa rental (beban
operasi) – beban bunga dan beban operasi terlalu rendah,
menggebungkan rasio coverage, Arus kas operasi terlalu
rendah & arus kas pendanaan terlalu tinggi.
3-19

Leases
Konversi Operating Leases ke Capital Leases

Menetapkan Nilai Tunai Proyeksi Operating Lease


3-20

Leases
Merubah (Restated) laporan keuangan setelah konversi
Operating Leases ke Capital Leases—Best Buy 2004
 

   
3-21

Merubah laporan Laba Rugi Best Buy


Beban operasi menurun sebesar $177 jt (menghapus $454 jt
beban sewa yang dilaporkan thn 2004 dan menambah $277 jt
beban penyusutan).
Beban bunga bertambah sebesar $193 jtn (ke $201 jt)
Laba bersih berkurang sebesar $10 jt [$16 jt sebelum pajak
x (1 – 0.35), asumsi tingkat pajak corporate] di thn 2004.

Merubah Neraca Best Buy


Dampak terhadap Neraca lebih besar (substantial)
Kedua total Assets dan total liabilitas naik dengan jelas—sebesar
$3.321Milyar pada akhir 2004, merupakan nilai tunai operating
hutang lease.
Kenaikan liabilitas terdiri dari kenaikan Liabilitas lancara
($261 jt) dan liabilitas tidak lancar ($3.06 milyar).
3-22

Leases
Effect of Converting Operating Leases to Capital Leases on Key
Ratios-Best Buy 2004
3-23

Mamfaat setelah Pensiun

Dua Jenis Tunjangan setelah Pensiun

Mamfaat Pensiun -- Majikan-berjanji memberikan


mamfaat uang (monetary) ke para karyawan setelah
pensiun, mis., pembayaran bulanan sampai mati

Mamfaat lain setelah pensiun (Other


Postretirement Employee Benefits -OPEB) --
Majikan –menyediakan mamfaat non-pension (biasanya
tidak bersifat moneter) setelah pensiun, mis.,,
pemeliharaan kesehatan dan
asuransi jiwa
3-24

Mamfaat setelah Pensiun


Pension Basics
Pension Plan – persetujuan majikan untuk menyediakan mamfaat pensiun yang
melibatkan 3 entitas: majikan yang memberikan kontribusi kepada Plan; para karyawan
yang menerima mamfaat ; dan dana pensiun (pension fund)
Pension Fund – rekening diurus oleh pihak lain (trustee), independen dari Majikan,
yang dipercayakan dengan tanggung jawab menerima kontribusi, menginvestasikan
dengan tepat, & membayarkan mamfaat pensiun ke para karyawan
Vesting – hak spesifik seorang karyawan terhadap mamfaat pensiun tampa
memperhatikan apakah karyawan tersebut tetap dengan perusahaan atau tidak, biasanya
dianugrahkan setelah karyawan mengabdi beberapa periode minimum dengan majikan

Kategori Pension Plan


Defined benefit (Mamfaat pasti) – a plan menentukan jumlah mamfaat pensiun yang
dijanjikan majikan untuk disediakan kepada para pensiun; majikan menanggung resiko
kinerja dana pensiun
 
Defined contribution – a plan menetapkan jumlah kontribusi yang dilakukan majikan
ke rencana pensiun; para karyawan menanggung resiko kinerja dana pensiun
  
Fokus Analisis Pension
Rencana Mamfaat pasti yang banyak dianut dan fokus analisis adalah
implikasi terhadap masa depan kinerja perusahaan dan posisi keuangan
3-25

Mamfaat setelah Pensiun

Unsur-unsur Proses Pensiun

Majikan Pension Karyawan


Fund
Mamfaat
Kontribusi
(Pembayaran)

Investasi dan Imbal (returns)


3-26

Mamfaat setelah Pensiun

Ilustrasi Akumulasi Pension dan Pembayaran Mamfaat Pasti

 
 

Pembayaran tahunan ke Dana Dana yang diperlukan pada Mamfaat tahun $20,000
yang diperlukan untuk saat karyawan pensiun: dibayar ke karyawan untuk
akumulasi sebesar Nilai tunai 10 kali pembayaran 10 tahun
$134,200 dalam 15 sebesar f $20,000 per tahun
tahun dengan dengan tingkat diskonto 8% per
tingkat tahun
diskonto 8%
per tahun
$134,200
Kontribusi = Mamfaat =
  $4,942 per tahun $20,000 per tahun
 
  15 tahun 10 tahun
 
Sebelum Pensiun Waktu Pensiun Setelah Pensiunt
3-27

Mamfaat setelah Pensiun

Definisi Alternatif Kewajiban Pension


Akumulasi Kewajiban Mamfaat (Accumulated benefit obligation - ABO) – nilai tunai
akturaris terhadap mamfaat pensiun yang dibayar kepada para karyawan pada waktu
pensiun dengan dasar kompensasi berjalan dan biaya jasa sampai hari ini (service to-
date).
Proyeksi Kewajiban Mamfaat (Project benefit obligation -PBO) – Taksiran aktuaris
pembayaran mamfaat pensiun akan datang ke karyawan pada saat pensiun berdasarkan
kompensasi masa akan datang yang diharapkan dan biaya jasa sampai hari ini (service
to-date)

Hubungan antara Rencana Assets dengan Status Pendanaan


Plan Assets – dana yang di kontribusi ke plan disebut plan assets karena dana ini
diinvestasikan di pasar modal

Funded Status of the Plan – Perbedaan antara nilai plan assets dan PBO yang
menunjukkan posisi net economic dari plan

Catatan : Plan kelebihan di danai (kurang di danai) ketika plan assets melebihi
(kurang dari) PBO
3-28

Mamfaat setelah Pensiun


Biaya Ekonomi Pensiun
Biaya Ekonomi pensiun – biaya netto yang timbul dari perubahan dalam posisi
ekonomi netto (atau status didanai) untuk satu periode; termasuk komponen
recurring dan nonrecurring bersamaan dengan return on plan assets.

Biaya Pensiun berulang (Recurring) terdiri dari dua komponen:


Service cost – nilai tunai aktuaria mamfaat pensiun yang diperleh oleh para
karyawan
Interest Cost – kenaikan kewajiban proyeksi mamfaat ketika pensiun satu
periode bertambah; dihitung dengan mengalikan awal periode PBO dengan
tingkat bunga (discount rate)
Biaya Pensiun Tidak berulang (Nonrecurring) tersdiri dari dua komponen:
Actuarial Gain or Loss – perubahan dalam PBO yang timbul ketika satu
atau l ebih asumsi-asumsi aktuaria di revisi dalam menaksir PBO
Prior Service Cost – pengaruh perubahan dalam peraturan-peraturan
pension plan atas PBO
Return on plan assets:
Actual return on plan assets – pendapatan pension plan, terdiri dari
pendapatan investasi—aprisiasi modal , deviden, dan bunga diterima, dikurang
biaya manajemen; ditambah realisasi dan yang belum direalisasi dari
aprisiasi (atau dikurang penyusutan) dari plan assets lain;
dipergunakan untuk offset biaya untuk sampai pada biaya ekonomi
netto pensiun.
3-29

Mamfaat setelah Pensiun


Persyaratan Akuntansi Pensiun

Kerangka dasar telah ditentukan pada SFAS 87. Tetapi, karena


kesalahan tertentu, FASB belakangan menerbitkan SFAS 158.

Pengakuan Status di Naraca


• Mengakui status pendanaan pension plans di naraca.
•Assets dan kewajiban pensiun saling menutup satu dengan
lainnya (sesuai status pendanaan) daripada dilaporkan secara
terpisah sebagai assets dan liabilitas.
•Perusahaah-perusahaan tidak melaporkan status pendanaan
pension plans sebagai yang terpisah di neraca, tetapi melekat
diberbagai assets dan liabilitas.
3-30

Mamfaat setelah Pensiun


Persyaratan Akuntansi Pensiun

Pengakuan Biaya Pensiun


 Pengakuan biaya pensiun termasuk dalam laba bersih (yakni, biaya
pensiun periodik) dalam versi perataan (proses perataan dimaksudkan
menunda perubahan (volatile) dalam satu waktu) dari biaya ekonomi
pensiun aktual untuk satu periode.
 Tingkat pengembalian plan assets diakui dalam laporan beban pensiun.
 Perbedaan antara pengembalian aktual dengan yang diharapkan ditunda
(deferred). Jumlah penundaan secara berangsur diakui melalui proses
amortisasi. Oleh karena itu, biaya pensiun periodik termasuk service cost,
interest cost, pengembalian diharapkan dari plan assetsdan amortisasi item
yang ditunda.

Pengaruh atas Neraca dan Laba Rugi disajikan dengan jelas


 Penundaan bersih untuk periode dimaksud termasuk dalam
comprehensive income lain
 Kumulasi penundaan bersih dimasukkan dalam akumulasi comprehensive
income lain, merupakan komponen modal equitas.
3-31

Mamfaat setelah Pensiun


Persyaratan Akuntansi Pensiun
3-32

Mamfaat setelah Pensiun


Fitur Akuntansi OPEB
(sama seperti akuntansi pensiun)
Akuntansi OPEB sekarang diatur oleh SFAS 158
(1) Biaya OPEB diakui ketika timbul bukan ketika dibayar.
(2) Assets OPEB plan saling menutupi dengan kewajiban OPEB, dan pengembalian
dari assets ditutup terhadap biaya OPEB.
(3) Keuntungan dan kerugian aktuaria, yakni prior service costs, dan kelebihan
pengembalian aktual terhadap pengembalian diharapkan atas plan asets ditunda
dan diamortisasi pada periode berikut.

Terminologi Akuntansi OPEB

Accumulated Postretirement Benefit Obligation (APBO) – Kewajiban OPEB majikan


 
Expected Postretirement Benefit Obligation (EPBO) – nilai tunai pembayaran OPEB
masa akan datang yang dikaitkan dengan karyawan. 
3-33

Mamfaat setelah Pensiun


Tinjauan Akuntansi OPEB

Pengakuan Status di Neraca


Total EPBO dialokasi kepada para karyawan sesuai
jasa yang diberikannya ke perusahaan. Proporsi
kewajiban di istilah dengan accumulated
postretirement benefit obligation (APBO), diakui di
neraca. APBO adalah porsi EPBO “pendapatan” oleh
jasa karyawan pada tanggal tertentu. Status
Pendanaan OPEB adalah perbedaan antara APBO dan
wajar assets yang dimaksudkan untuk memenuhi
kewajiban (jika ada).
3-34

Mamfaat setelah Pensiun


Tinjauan Akuntansi OPEB

Pengakuan Biaya OPEB


Biaya OPEB diakui dalam laba bersih yang termasuk dalam komponen berikut:
Service cost — nilai tunai aktuaria OPEB “pendapatan” oleh karyawan selama
periode dimaksud; porsi EPBO untuk tahun berjalan.
Interest cost — pertumbuhan terkait dalam APBO selama periode menggunakan
tingkat diskonto asumsi.
Harapan pengembalian plan assets — sama dengan awal nilai wajar pasar plan
asset OPEB dikali dengan tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan
dari asset tersebut.
Amortisasi keuntungan atau kerugian bersih — Keuntungan/Kerugian
aktuaria ditambahkan ke perbedaan antara pengembalian aktual dan diharapkan
atas plan assets, dan jumlah bersif (dari keuntungan/kerugian bersih) ditunda.
Akumulasi keuntungan/kerugian bersih diamortisasi secara garis lurus sesuai masa
kerja karyawan.
Amortisasi prior service cost — Perrubahan mamfaat secara retroaktif dari atas
amandemen plan, atau prior service costs, ditunda dan diamortisasi secara garis
lurus atas sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
3-35

Mamfaat setelah Pensiun


Tinjauan Akuntansi OPEB

Sajian pada (Articulation) Neraca dan Laba


Rugi
Sebagaimana pensiun, perataan biaya mamfaat
setelah pensiun bersih tidak akan disajikan dengan
perubahan status pendanaan dalam neraca.

Tundaan bersih selama satu tahun dimasukkan


dalam pendapatan omprehensive lain untuk tahun itu
dan kumulasi tundaan bersih dimasukkan dalam
akumulasi pendapatan comprehensive lain.
3-36

Mamfaat setelah Pensiun


Analisis Mamfaat setelah Pensiun

Lima tahap prosedur untuk analisis mamfaat setalah pensiun:


(1) Tetapkan dan rekonsiliasi biaya mamfaat ekonomi yang
dilaporkan dan liabilitas (atau assets).
(2) Buat penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan.
(3) Evaluasi asumsi-asumsi aktuarial (tingkat diskonto,
pengembalian yang diharapkan, tingkat pertumbuhan) dan
pengaruhnya terhadap laporan keuangan.
(4) Periksa resiko pensiun yang terbuka (timbul sejauh plan assets
memiliki perbedaan profile resiko daripada kewajiban pensiun).
(5) Pertimbangkan pengaruh arus kas terhadap rencana mamfaat
setelah pensiun.
3-37

Kontinjensi dan komitmen


Dasar Kontinjensi

Kontinjensi – potensi kerugian dan keuntungan dimana keputusannya tergantung


atas satu atau lebih kejadian- kejadian masa akan datang.
 
Kontinjensi liabilitas – kontinjensi dengan potensi tuntutan atau sumber daya
-- mencatat liabilitas kontinjensi (dan kerugian) harus memenuhi dua
keadaan berikut:
(i) kemungkinan terjadi (probable), yakni assets akan rusak
atau liabilitas akan timbul , dan
(ii) jumlah kerugian dapat ditaksir secara masuk akal;
-- untuk mengungkapkan kontinjensi liabilitas (dan
kerugian) harus ada sekurang-kurangnya kemungkinan akan terjadi yang
masuk akal dari terjadinya 
Kontinjensi assets -- kontinjensi dengan potensi pertambahan sumber
daya
-- kontinjensi asset (dan keuntungan) tidak dicaat
sampai kontinjensi tersebut diselesaikan
Contingencies
should be . . .
-- Kontinjensi asset (dan keuntungan) dapat diungkap
jika kemungkinannya realisasinya sangat tinggi
3-38

Kontinjensi dan komitmen


Analisis Kontinjensi

Sumber informasi yang berguna:


Catatan, MD&A, dan Pengungkapan Pajak tangguhan
 
Analisis yang berguna:
• Periksa dengan teliti taksiran manajemen
• Analisis berkenaan dengan catatan kontinjensi, termasuk penjelasan
kontinjensi dan tingkat resiko dari jumlah yang menjadi resiko dan
bagaimana memperlakukan dalam menilai pembebanan resiko yang
terbuka, jika ada, terhadap pendapatan
• Menagakui bias untuk tidak mencatat atau meremehkan kontinjen
liabilitas
• Hati-hati big baths — cadangan kerugian adalah kontinjensi
• Tinjau aturan-aturan SEC untuk rincian kerugian cadangan
• Analisis catatan pajak tundaan untuk yang tidak diungkapkan yang
disediakan bagi kerugian masa akan datang
 
Catatan : kerugian cadangan tidak merubah
resiko terbuka, tidak memiliki konsekuensi arus kas,
3-39

Kontinjensi dan komitmen


Dasar dari Komitmen

Kommitmen – potensi tuntutan terhadap sumber daya perusahaan


karena kinerja kontrak masa akan datang.

Analisis Komitmen
Sumber informasi yang berguna:
Catatan, MD&A dan Peraturan SEC
 
Analisis yang berguna:
• Periksa secara cermat komunikasi manajemen dan pers relis
• Analisis catatan berkenaan dengan komitmen, termasuk penjelasan
komitmen dan tingkat resiko dari jumlah yang menjadi resiko dan
bagaiman diperlakukan dalam menilai resiko terbuka terhadap kondisi
dan waktu kontrak
• Mengakui bias untuk mengungkapkan komitmen
• Kaji aturan SEC secara rinci tentang komitmen
3-40

Pendanaan diluar (Off) - Neraca


Dasar Pendanaan Off-Balance-Sheet
Pendanaan Di Luar Nereaca (Off-Balance-Sheet) adalah Kewajiban Keuangan
yang tak tercatat (non-recording)
 
Motivasi
Untuk memelihara hutang tetapa di luar neraca—sebagai bagian yang ada dimana
memerlukan akuntansi yang akan membawa pencerminanan kewajiban yang lebih
baik dari transaksi pendanaan diluar neraca tertentu , baru dan innovatif yang
dirancang untuk menggantikannya.
 
Transaksi terkadang dipakai sebagai pendanaan diluar neraca:
• Operating leases yang tidak dapat dibedakan dari capital leases
• Through-put agreements, dimana perusahaan sepakat untuk membeli barang
sejumlah tertentu melalui fasilitas pemerosesan
• Take-or-pay arrangements, dimana perusahaan menjamin untuk membayar
sejumlah tertentu barang, diperlukan atau tidak.
• Joint venture tertentu dan persekutuan terbatas
• Perjanjanjian pendanaan Produk, dimana perusahaan menjual dan setuju apakah
membeli kembali persedian atau menjamin satu harga jual. GAAP
• Menjual piutang yang dapat dikembalikan (with recourse) dan mencatat nya
sebagai penjualan bukan sebagai liabilitas
• Menjual piutang sebagai penjamin (backing) untuk hutang dijual ke publik
• Komitmen memberi pinjaman yang beredar
3-41

Pendanaan diluar (Off) - Neraca


Analisis Pendanaan (Off-Balance-Sheet)
Sumber-sumber informasi yang berguna:
Catatan dan MD&A dan Peraturan Pasar Modal
 
Perusahaan mengungkapkan info tentang keuangan instruments
dengan resiko kerugian diluar neraca (off-balance-sheet) :
• Nilai Nominal (Face), Nilai Kontrak, atau jumlah pokok
• Status dari instrument dan info resiko kredit dan pasar, kas yang diperlukan,
dan kerugian akuntansi jika pihak yang berkontrak gagal memenuhinya
• Kolateral atau jaminan lainnya, jika ada, untuk jumlah yang beresiko
• Info tentang konsentrasi dari resiko kredit dari pihak lawan atau sekelompok
pihak lawan
 
Analisis yang diperlukan :
• Memeriksa dengan cermat komunikasi manajemen dan press releases
• Analisis catatan tentang perjanjian pendanaan
• Mengakui bias tidak mengungkapkan kewajiban keuangan
• Meninjau autran SEC (BAPEPAM) secara rinci untuk persetujuan pendanaan
(keuangan)s
3-42

Pendanaan Off-Balance-Sheet
Ilustrasi transaksi SPE untuk Menjual Piutang Dagang

• SPE dibentuk oleh perusahaan sponsor dan


dikapilisasi dengan investasi ekuitas, beberapa
diantaranya harus berasal dari pihak ketiga yang
independen.
• SPE meningkatkan investasi ekuitas ini dengan
meminjam dari pasar kredit dan membeli asset dari
atau untuk perusahaan sponsor.
• Arus kas dari asset digunakan untuk membayar
utang dan menyediakan pengembalian bagi investor
ekuitas.
3-43

Pendanaan di Luar Neraca

Ilustrasi transaksi SPE untuk Menjual


Piutang Dagang
3-44

Pendanaan di Luar Neraca

Alasan SPE:

1. SPE menyediakan alternatif pendanaan berbiaya


rendah dibandingkan memimjam langsung dari
pasar kredit.
2. Dalam GAAP sekarang, selama SPE di struktur
dengan benar, SPE diperlakukan sebagai entitas
terpisah, tidak dikonsolidasi dengan perusahaan
sponsor.
3-45
EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Ekuitas Pendanaan yang Mendasar

Equitas — mengacu ke pendanaan pemilik


(pemegang saham) ; ciri-cirnya selalu meliputi:
• Klaim pemilik (pemegang saham) atas asset
bersih
• Klaim kreditur dipenuhi lebih dahulu
• Variasi senioritas kalim pemegang saham
• terekspos resiko dan pengembalian
maksimum
Analisis Ekuitas — analisis harus meliputi:
• Klasifikasi dan memisahkan sumber utama pendanaan ekuitas
• mempelajari hak untuk kelompok-kelompok pemegang saham dan prioritas
mereka dalam likuiditas
• Mengevaluasi pembatasan hukum untuk distribusi ekuitas
• Menelaah pembatasan distribusi laba ditahan
• Menilai ketentuan dan provisi sekuritas yang dapat dikonversi, opsi saham,
dan kesepakatan lainnya yang berpotensi penerbitan saham

Klas Ekuitas — dua komponen dasar:


• Modal Saham
• Laba ditahan
3-46
EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Pelaporan Modal Saham

Sumber kenaikan modal saham yang beredar:


• Penerbitan Saham
• Konversi Hutang dan Saham Preferen
• Penerbitan deviden saham dan pemecahan saham
• Penerbitan saham untuk akuisisi dan merger
• Penerbitan saham untuk opsi saham dan waran

Sumber penurunan modal saham yang beredar:


• Pembelian dan penghentian saham
• Pembelian kembali saham
• Pemecahan saham terbalik (Reverse stock splits)
3-47
EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Komponen Modal Saham


Modal Setor (Contributed or Paid-In Capital) — total pendanaan
yang diterima dari pemegang saham sebagai pembayaran modal saham;
umumnya dibagi dua bagian:
 
• Saham biasa (atau Preferred) — pendanaan sesuai nilai pari atau
total pendanaan
 
• Contributed (or Paid-In) Capital melebihi nilai par — pendanaan
melebihi nilai par

Saham diperoleh kembali (Treasury Stock or buybacks) – saham


perusahaan yang dibeli kembali setelah sebelumnya diterbitkan dan
dibayar penuh.
• Mengurangi assets dan ekuitas pemegang saham
• pos atau kontra aku (contra-equity account atau negative equity).
• dicatat sesuai biaya at cost
3-48
EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Klasifikasi Modal Saham

Saham Preferen — adalah kelompok khusus saham yang


memiliki fitur yang tidak dimiliki oleh saham biasa; ciri-ciri umum
saham preferen:
• Prioritas atas distribusi deviden
• Prioritas atas likuidasi
• dapat dikonversi (ditarik kembali = redemption) menjadi
saham biasa
• Call provisions
• Tidak memiliki hak suara (Non-voting rights)
 
Saham Biasa (Common Stock) — hak kepemilikan sahan
serta memiliki resiko dan pengembalian tinggi dan kinerja
rewards (sisa hak = residual interests) dari kinerja perusahaan
3-49
EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Hal Mendasar dari Laba Ditahan

Retained Earnings — earned capital of a company; reflects


accumulation of undistributed earnings or losses since inception;
retained earnings is the main source of dividend distributions
 
Deviden Tunai dan Dividen Saham
• Dividen tunai — distribusi kas (atau asset) ke pemegang saham
• Dividen Saham — distribusi modal saham ke pemegang saham
 
Prior Period Adjustments — mainly error corrections of prior periods’
statements
 
Appropriations of Retained Earnings — reclassifications of retained
earnings for specific purposes
 
Restrictions (or Covenants) on Retained Earnings — constraints
or requirements on retention of retained earnings
3-50
EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Spin-Offs and Split-Offs

• Spin-off, distribusi saham anak perusahaan kepada


pemegang saham sebagai dividen; aset (investasi dalam
anak perusahaan) dikurangi dari laba ditahan.

• Split-off, pertukaran saham anak perusahaan yang


dimiliki perusahaan dengan saham yang dimiliki oleh
pemegang saham; assets (investasi dalam anak
perusahaan) dikurangi dan saham yang diterima dari
pemegang saham yang diterima dari pemegang saham
diperlakukan sebagai saham yang ditarik kembali
(treasury stock).
3-51

Analisis Kegiatan Pendanaan

3
BAB

Anda mungkin juga menyukai