Tugas MK (Learning From Home)

• Analisis Jurnal 3 artikel berbahasa Indonesia, 2 artikel berbahasa

Inggris
• Caranya: Setelah menemukan artikel terkait Teori dan Strategi
Pembelajaran dalam PTK, anda diminta menuliskan:
1. Judul artikel
2. Latar Belakang
3. Tujuan
4. Teori
5. Metode
6. Hasil
7. Kritik dan Saran
CONTOH ANALISIS JURNAL
Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis Model
Kontekstual di Kabupaten Minahasa Selatan
 Latar Belakang
• Upaya untuk menciptakan proses belajar yang baik, akan membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan guru tentang pendekatan /Model/metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran.
• Salah satu masalah yang dihadapi oleh guru matematika saat ini hampir
semua dari mereka adalah guru matematika di SMP yang merupakan
lulusan universitas di bawah tahun 2000, sehingga konsep teoritis
pendekatan pembelajaran dan model-model baru atau metode
dikembangkan dari teori yang sudah ada sebelumnya tidak diterapkan di
dalam kelas.
• Pembelajaran kontekstual bertujuan untuk menyediakan siswa dengan
pengetahuan yang dapat secara fleksibel diterapkan (ditransfer) dari satu
masalah ke yang lain dan dari satu konteks ke yang lain.
• Pengembangan lebih lanjut dari pembelajaran matematika dengan
pendekatan realistik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan siswa untuk memahami matematika.
 Tujuan

Mengembangkan model matematika pembelajaran

berdasarkan teori konstruktivis pendekatan pembelajaran,
Contextual Teaching and Learning, dan Pendidikan
Matematika Realistik (RME). Model pembelajaran adalah
suatu rencana atau pola desain yang digunakan untuk setiap
pembelajaran tatap muka di kelas untuk membangun
pembelajaran perangkat. Model pembelajaran terdiri dari:
(a) sintaks, (b) sistem sosial, (c) prinsip reaksi, (d) sistem
pendukung, dan (e) dampak pengiring.
 Teori
• 7 prinsip CTL pilar yaitu: (a) Inquiry; (b) question, (c) Constructivism; (d)
Community Learning; (e) Reflection, (f) Modeling, and (g) Authentic
Assessment.
• Suherman (2003) mengemukakan ada lima prinsip utama dalam ' kurikulum '
matematika realistik : (a) Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks ,
melayani dua hal sebagai sumber dan sebagai konteks matematika terapan;
(b) Perhatian diberikan kepada pengembangan model , situasi , skema , dan
simbol ; (c) Kontribusi dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat
pembelajaran yang konstruktif dan produktif , siswa memproduksi makna
mereka sendiri dan membangun mereka sendiri (mungkin algoritma dan
aturan), dan semua yang dapat membawa mereka dari informal ke formal
tingkat matematika; (d) Interaktif sebagai karakteristik dari proses
pembelajaran matematika , dan (e) " interwinning " (membuat jalinan) antara
antar - topik atau subjek. Prinsip kelima belajar (dan mengajar) menurut
filosofi ' realistis ' di atas adalah apa yang menjiwai setiap aktivitas
pembelajaran matematika .
 Metode
• Metode penelitian adalah penelitian dan pengembangan
(riset pengembangan). Model pengembangan yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah model elaborasi,
dimana model merupakan penjabaran dari model untuk
mengelola formula, sintesis, dan merangkum isi
pembelajaran (Reigeluth, 1987).
• Prosedur yang akan digunakan dalam pengembangan
model pembelajaran Matematika oleh Dick dan Carey
(1990), yang terdiri dari empat langkah: (a) review ahli, (b)
evaluasi individu, (c) evaluasi kelompok, dan (d) uji
lapangan.
 Hasil

1. Model yang dikembangkan adalah model pembelajaran matematika

berbasis kontekstual KCR. Tes validitas isi dilakukan oleh dosen
matematika dan guru matematika menyatakan hasil yang valid.
2. Model pembelajaran dikembangkan bahwa model pembelajaran
berbasis kontekstual matematika KCR tes validitas konstruksi
dilakukan oleh dosen matematika dan guru matematika menyatakan
hasilnya valid.
3. Model pembelajaran dikembangkan yang didasarkan model
matematika pembelajaran kontekstual KCR dapat digunakan sebagai
model pembelajaran matematika di sekolah
 Kritik/Saran

1. Model yang dikembangkan belum mempertimbangkan aspek budaya

2. Model yang dikembangkan perlu diseminasi
3. Model yang dikembangkan perlu mempertimbangkan/menambahkan
jumlah uji lapangan