Anda di halaman 1dari 40

Operasi Teknik Kimia II

MODUL 1 : SINGLE EFFECT EVAPORATOR


MODUL 2 : BOILING POINT RISE
MODUL 3 : MULTIPLE EFFECT EVAPORATOR
Operasi Teknik Kimia II

Materi :
Evaporasi
Filtrasi
Kristalisasi
Drying & Humidifikasi Kontinyu

Pustaka :
C.J. Geankoplis : “Transport Processes and Separation Process Principles”,
Prentice Hall, 4th edition, 2003.
McCabe, W.L,  J. C. Smith and P. Harriott, “Unit Operations of Chemical
Engineering”, 6th Ed., McGraw-Hill, Inc., 2001
Badger and Banchero, “Introduction to Chemical Engineering”, McGraw Hill, 1955
Peters, “Elementary Chemical Engineering”,  2nd ed, Mc Graw Hill, 1984
Coulson and Richardson, “Chemical Engineering”, vol 2, 3rd ed, Pergamon Press,
1978
Tujuan

Mahasiswa mampu merancang peralatan unit


operasi
Mahasiswa mampu melakukan evaluasi kinerja
peralatan unit operasi
Nilai

Absen : 10%
Tugas : 20%
UTS : 35%
UAS : 35%
Evaporasi

Evaporasi (Penguapan) adalah pelepasan uap dari


sebuah larutan yang mendidih sehingga
menghasilkan larutan yang lebih pekat.
Pada kebanyakan kasus unit operasi, evaporasi
mengacu pada pelepasan kandungan air dari larutan
encer.
Aplikasi

Pabrik gula
Pabrik garam
Pabrik bahan kimia (NaOH)
Gliserol, Lem, Susu dan Jus jeruk.
Single Effect Evaporator
Konsep Perpindahan Panas

 

q = Laju perpindahan panas (W, btu/ jam, kJ/jam)


U = Koefisien perpindahan panas overall

A = Luas area perpindahan panas (ft2, m2)


𝛥T = Perbedaan suhu (Ts-T1)
Single Effect Evaporator
Neraca Massa :

Ingat!!: yv = 0

Dimana:
F = Feed (kg/jam)
V = Vapor (kg/jam)
L = Liquid (kg/jam)
xf = Konsentrasi solute pada Umpan
yv = konsentrasi solute pada vapor
xl = konsentrasi solute pada liquid
Neraca Energi :

Dimana :
hf = entalpi umpan , kJ/kg
Hs = entalpi saturated steam, kJ/kg
hs = entalpi kondensat, kJ/kg
hl = entalpi liquid, kJ/kg
Hv = entalpi vapor, kJ/kg
U = Koefisien Perpindahan Panas Overall , W/m2 K , kJ/jam m2 K
ΔT = Perubahan Suhu (TS-T1), K, oC
Steam Table
Contoh Koefisien perpindahan panas
Contoh Soal

Larutan garam mengandung 1.0 %berat


diumpankan ke dalam sebuah evaporator dengan
laju 9072 kg/jam pada suhu 311 K. Konsentrasi
larutan yang diinginkan adalah 1.5 %berat. Tekanan
uap yang dihasilkan adalah 101.325 kPa sementara
steam yang digunakan saturated pada 143.3 kPa.
Koefisien perpindahan panas overall adalah 1704
W/m2.K. Hitung :
a. Laju alir produk cairan pekat dan uap yang
dihasilkan
b. Luas area perpindahan panas
Asumsi

  
Umpan encer
T reff = 100 oC = 373.2 K

= 4.14 kJ/kg K

Karena umpan encer maka titik didihnya dianggap sama dengan

titik didih air padat ekanan 101. 325 kPa. Dari Appendix A.2
Geankoplis. Sehingga: T1 = 373.2 K
Nilai Entalpi Steam (Hs dan hs) dari Appendix A2 pada Tekanan

143.3 kPa, yaitu: Hs = 2691.5 kJ/kg dan hs = 461.3 kJ/kg


TS = 383,2 K

Hv= 2676.1 kJ/kg


  Penyelesaian:

 
 

2676.1
4676.1 kg/jam

U = 1704 W/m2.K. = 6134.4 kJ/jam.m2 .K.

  =UAΔT
A=
TUGAS 1

A feed of 4535 kg/h 0f 2% salt at 311 K enter


continously single effect evaporator and being
concentrated to 5%. The evaporation is at
atmospheric pressure and the area of evaporator is
69.7 m2. Saturated steam at 383.2 K is supplied for
heating. Since the solution is diluted, it can be
assume to have some boiling point as water. The heat
capacity of feed and liquid can be taken as cp = 4.1o
kJ/kg. K. Calculate the amounts of vapor and liquid
product and the overall heat transfer coefficient (U)
Panas Latent dan Panas Sensible
Kenaikan Titik Didih (BPR)

Pada peningkatan konsentrasi oleh evaporasi


kemungkinan adanya panas pelarutan (perubahan
konsentrasi menghasilkan perubahan panas)
Contoh panas pelarutan terjadi jika NaOH
dilarutkan dalam air dan menimbulkan panas
sehingga terjadi kenaikan temperatur.
Besarnya panas pelarutan tergantng pada jenis
bahan dan jumlah air. Jika larutan NaOH pekat
diencerkan maka panas akan dilepas. Sebaliknya jika
larutan encer dipekatkan.
Contoh Soal

Tekanan evaporator diketahui 25.6 kPa digunakan


untuk menguapkan 30% NaOH. Hitung titik didih
larutan tersebut dan kenaikan titik didihnya (BPR).

Penyelesaian :
Dari Appendix A.2 diketahui titik didih air pada 25.6
kPa adalah 65.6 oC.
Dari Gambar 8.4-2 pada 65.6 dan 30% NaOH titik
didih larutan adalah 79.5 oC.
Jadi BPR = 79.5 - 65.6 =13.9 oC
Contoh Soal

Sebuah evaporator digunakan untuk memekatkan


4536 kg/jam dari 20% NaOH dalam air dengan
suhu umpan 60 oC. Untuk menjadi 50% NaOH.
Tekanan saturated steam yang digunakan adalah
24.97 psia dan tekanan vapor adalah 11.7 kPa. Jika
koefisien perpindahan panas total adalah 1560 W/m2
K. Hitung :
Jumlah steam yang digunakan
Steam Economy (kg Vapor/ kg Steam)
Luas Area Perpindahan Panas
 Neraca Massa :

Neraca Massa Komponen :


Untuk menentukan titik didih (T1) dari 50% larutan
pekat NaOH :
Tentukan titik didih air pada P = 11,7 kPa dari steam
table . (T air = 48,9 oC)
Kemudian plot ke dalam grafik titik didih air vs titik
didih NaOH. Pada suhu air = 48,9 oC dan
konsentrasi 50% didapat T1 = 89,5 oC

Kenaikan titik didih (BPR) adalah 89,5-48,9 = 40,6 oC


Untuk menentukan elthalpi Larutan NaOH
Plot konsentrasi NaOH 20% dan suhu TF =60 oC
pada grafik enthalpy vs concentration sehingga
didapat hf = 214 kJ/kg
Plot konsentrasi NaOH 50% dan suhu T1 =89,5 oC
pada grafik enthalpy vs concentration sehingga
didapat hl = 550 kJ/kg
Tekanan uap pemanas adalah Ps = 172,4 kPa dari
steam tabel didapat Ts = 115,6 oC sedangkan λs =
2214 kJ/kg
Menentukan
  elthalpi vapor (Superheated) Larutan
NaOH
Cari enthalpi vapor pada suhu 48,9 oC (titik didih
air) = 2590 kJ/kg.
Hitung superheated vapor
 Neraca Panas :
Multiple Effect Evaporator

Dalam single effect evaporator sebagian besar biaya


berasal dari penggunaan steam.
Biaya steam dibuang secara percuma dalam single
effect evaporator karena panas latent dari uap yang
dihasilkan tidak digunakan.
Sehingga untuk mengurangi biaya ini, pada multiple
effect evaporator panas latent uap yang dihasilkan
digunakan kembali.
Multiple Effect Evaporator

V1,Hv1 V2,Hv2 V3,Hv3

S, hs V1,hv1 V2,hv2
L2,hL2 L3,hL3
L1,hL1
Feed backward triple effect evaporator
 Neraca Massa Total

Neraca Massa Komponen

Dimana nilai dari yv1 = yv2 = yv3 = 0


Neraca
   massa Efek 1

Neraca massa komponen Efek 1

Neraca massa Efek 2

Neraca massa komponen Efek 2

Neraca massa Efek 3

Neraca massa komponen Efek 3=


Neraca
  Panas Efek 1

Neraca Panas Efek 2

Neraca Panas Efek 3

Jika V1 = F - L1
V2 = L1 - L2
V3 = L2 – L3
 Neraca Panas Efek 1

Neraca Panas Efek 2

Neraca Panas Efek 3


 
 
 

Jika A1=A2=A3, maka:


 

Anda mungkin juga menyukai