Anda di halaman 1dari 23

Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan
(P3K)
Oleh:
dr. Louis M. A. Mailuhu

PELATIHAN DOKTER KECIL SD N 2 MASOHI


21 Agustus 2017
P3K

• Memberikan PERTOLONGAN
PERTAMA PADA korban
KECELAKAAN
• dengan cepat dan tepat
• sebelum dibawa ke tempat rujukan
(Rumah sakit, Dokter, atau Puskesmas )
Tujuan P3K

• Mencegah cedera bertambah parah

• Menunjang upaya penyembuhan


Pedoman yang harus dipegang

P = Penolong mengamankan diri sendiri dahulu


sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan sehingga bebas dari
bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga
orang tahu ada kecelakaan
U = Usahakan menghubungi ambulan, dokter, Rumah sakit
dan yang berwajib
T = Tindakan terhadap korban dalam urutan yang paling
tepat.
Peralatan P3K

Bahan yang minimal harus tersedia :


• sabun, alcohol
• air bersih, povidone iodine
• Paracetamol
• minyak kayu putih, balsam, dll
Alat minimal yang disediakan :
• Kapas, Kasa steril, Gunting, Senter
Hal yang diutamakan

1. Keamanan penolong
2. Keamanan lingkungan
3. Keamanan korban

 Panggil bantuan (112/113/118)


Langkah-langkah pemeriksaan

1. Periksa kesadaran
2. Periksa pernafasan

3. Periksa peredaran darah

4. Periksa keadaan lokal seperti, patah tulang, luka


dsb.

5. Tanyakan pada korban apakah ada rasa nyeri,


linu, sakit, luka dsb.
Beberapa kecelakaan kecil yang sering
terjadi:

1. Mimisan

2. Pingsan
3. Luka bakar
4. Luka lecet/gores/sayat
5. Tersedak makanan

6. Perdarahan
7. Gangguan napas atau henti napas
1. Mimisan

• Tenang, jangan panik

• cobalah duduk
• Perlahan, dongakkan kepala ke atas dan biarkan
mulut Anda terbuka
• Menggunakan tangan, jepit bagian bawah lubang
hidung dan tahan sekitar 15 menit. Bernafaslah
lewat mulut.
Longgarkan jepitan perjalan.

Jangan pegang area hidung


selain bagian bawah, dan
tetaplah bernafas lewat mulut.
Kalau 20 menit kemudian
mimisan belum juga berhenti,
coba cari pertolongan medis.
Wajah tampak pucat, tubuhnya dingin dan
2. Pingsan
berkeringat. Nafasnya cepat.

Penanganan :
1. Baringkan dan Tempatkan kakinya pada posisi yang lebih
tinggi daripada kepala,
2. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai
terlalu panas untuknya.
3. Berikan minuman gula kepada penderita apabila penderita
dalam keadaan benar-benar sadar
3. Luka bakar

Alirkan/siram dengan air


biasa/air mengalir ditempat
yang terbakar, jika lukanya
masih tahap pertama, hingga
rasa sakit hilang.
Jika lukanya sudah melepuh,
bawa ke rumah sakit.
4. Luka lecet/
gores/sayat

• Cucilah dengan air

• Berikan betadine
• tutuplah luka dengan plester
• Jika luka gores/robek terlalu
besar, segera bawa ke tempat
rujukan.
5. Tersedak
makanan

 Berdiri di belakang penderita


 peluk pinggangnya dengan kedua tangan.
kepalkan tangan anda
 tekan kepalan tangan pada perut bagian atas
tepat dibawah tulang iga dan diatas pusat.
 Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah
atas.
 Ulangi beberapa kali
6. Perdarahan
• Hentikan pendarahan dengan cara
menekan luka atau sekitar luka.

• Tekan terus-menerus. Jangan


melepas tekanan tiap sebentar
hanya untuk melihat apakah
pendarahan sudah berhenti.
• Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan
masih belum berhenti,
• Segera bawa ke TEMPAT RUJUKAN
7. Terkilir

• Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari


bagian tubuh lainnya, untuk mencegah
pembengkakan,
• lalu segera bawa ke TEMPAT RUJUKAN
• karena jika ditangani oleh yang kurang
professional, akan berakibat buruk di kemudian
hari.
9. Gangguan nafas atau
bahkan sampai henti nafas

1.Penolong mengetahui apakah penderita masih


bernapas atau tidak. Tindakan ini dilakukan dengan
cara yang sederhana yaitu LDR
(Lihat, Dengar, Rasakan hembusan nafas korban).
2. Bila sulit bernapas/bahkan tidak bernapas segera cari
bantuan/telepon ambulance.
lakukan pemeriksaan jalan napas, apakah terdapat sumbatan
atau tidak(pangkal lidah, muntahan, kotoran dalam mulut.)

3.Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan adalah


membebaskan jalan napas dengan menarik lidah ke luar,
mengeluarkan benda asing dalam rongga mulut (gunakan
kedua jari)
Bila henti nafas dan henti jantung
• maka harus dilakukan pemberian
pernapasan buatan dari mulut ke mulut
(mouth‑to‑mouth) dan kompresi dada.
Tindakan ini harus dilatih menggunakan
alat peraga (boneka) secara periodik.

 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)


TERIMA KASIH PARA DOKTER KECIL

Anda mungkin juga menyukai