Anda di halaman 1dari 144

KEWARGANEGARAAN

RULI ANTO, M.Pd


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan


Kewarganegaraan : warga negara
terencana untuk mewujudkan suasana
adalah semua orang yang bertempat
belajar dan proses pembelajaran agar
tinggal atau berdomisili di suatu
peserta didik secara aktif mengembangkan
wilayah atau negara.
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,
Warga negara RI adalah : semua
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
orang yang bertempat tinggal dan
serta keterampilan yang di perlukan
menjadi penduduk negara Indonesia.
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
LATAR BELAKANG

• Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang wajib


diberikan kepada semua jenjang pendidikan termasuk PT.
• Pendidikan kewarganegaraan di PT mengemban misi sebagai
pendidikan nilai kepribadian, pendidikan yang memberikan
pemahaman mengenai hubungan antara warga negara dengan
negaranya, serta pendidikan pendahuluan bela negara (PPBN)
TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Berdasarkan Keputusan DIRJEN DIKTI NO.. 267/DIKTI/2000DAN NO.. 43/DIKTI/2006

• Tujuan Umum • Tujuan Khusus


• Untuk memberikan pengetahuan dasar • Memberikan wawasan dan
kepada mahasiswa mengenai hubungan kesadaran bernegara, membentuk
antara warga negara dengan negaranya. sikap dan perilaku cinta tanah air
Kewarganegaraan berpijak pada nilai- yang bersendikan pada kebudayaan
nilai budaya bangsa bangsa
TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PERGURUAN TINGGI

• Mampu melaksanakan hak dan • Dengan demikian para sarjana


kewajiban secara santun, jujur dan Indonesia memiliki kualifikasi :
demokratis secara Iklas • Bertakwa kepada tuhan YME,
• Memupuk sikap dan prilaku yang memiliki keyakinan, bersikap dan
sesuai dengan nilai kejujuran, serta berprilaku sesuai ajaran agama yang di
sikap patriotisme, cinta tanah air, peluknya, memiliki sifat tenggang rasa,
rela berkorban demi bangsa dan dan toleransi. Dan Berjiwa Pancasila
negara.
LANDASAN ILMIAH DAN LANDASAN HUKUM

Landasan Ilmiah
• Dasar pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warga negara dituntut berguna bagi negara dan bangsanya, mampu
mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Dengan semakin
berkembangnya IPTEKS maka diperlukan landasan yang berdasarkan nilai-nilai
kemanusiaan, nilai moral, dan nilai budaya bangsa
• Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
OBJEK PEMBAHASAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
OBJEK MATERIAL OBJEK FORMAL

• Adalah segala hal yang berkaitan • Adalah hubungan antara


dengan kewarganegaraan. warga negara dan negaranya,
Meliputi wawasan, sikap, dan termasuk dalam pembelaan
perilaku warga negara dalam negara
kesatuan bangsa dan negara.
LANDASAN HUKUM

• UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945 (alinea 2 & 4)
2. Pasal 27 (1) segala warga negara bersamaan kedudukannya serta wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
3. Pasa 30 (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran
4. UU No 20 th 2003 Pasal 17 ayat 2 bahwa : kurikulum pendidikan tinggi wajib
memuat
- Pendidikan agama – pendidikan kewarganegaraan – dan pendidikan bahasa
Hak untuk darah
Asas Ius-sanguinis adalah asas keturunan
atau hubungan darah

Asas-asas
kewarganegaraan

Hak untuk wilayah


Asas Ius-soli
asas daerah kelahiran
BIPATRIDE APTRIDE

• Dwi kewarganegaraan timbul • Tanpa kewarganegaraan timbul


apabila menurut peraturan dari apabila menurut peraturan
dua negara terkait seseorang kewarganegaraan, seseorang
dianggap sebagai warganegara tidak diakui sebagai warga
kedua negara itu (Mentri ESDM) negara dari negara manapun.
archandra tahar
VISI DAN MISI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
VISI MISI

• Pendidikan kewarganegaraan di • Pendidikan kewarganegaraan di perguruan


perguruan tinggi adalah sumber nilai tinggi adalah membantu mahasiswa
memantapkan kepribadiannya, agar secara
dan pedoman dalam pengembangan
konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai
dan penyelenggaraan program studi, dasar Pancasila, rasa kebangsaan, dan cinta
guna menghantarkan mahasiswa tanah air dalam menguasai, menerapkan dan
memantapkan kepribadiannya mengembangkan ilmu pengetahuan
sebagai manusia seutuhnya. teknologi dan seni dengan rasa tanggung
jawab.
PENTINGNYA PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
1. PKn sebagai sarana nation and character Building
2. PKn sebagai sarana transmisi kebudayaan dari generasi
sebelumnya ke generasi berikutnya
3. PKn sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan Reprentative
Goverment Under yhe Rule of Law (peraturan hukum)
4. Menumbuhkan partisipasi warga negara yang efektif dan
bertanggung jawab.
Pendekatan Sejarah Proses terjadinya Bangsa Indonesia

• Masa berdirinya kerajaan di Indonesia sebelum 1908 yang disebut


masa gerakan
• Masa pergerakan Indonesia 1908-1928
• Masa 1928 hingga masa menjelang Indonesia Merdeka
• Masa persiapan terbentuknya negara hingga 1945
• Masa 1945 (Proklamasi) hingga pengakuan Indonesia merdeka
sebagai bangsa yang berdaulat 1950
Masa Gerakan Nasional Sebelum 1908 (Masa Kerajaan
Nusantara)
• Masa kerajaan Majapahit sebagai kerajaan Nusantara
• Sudah ada keinginan menyatukan Nusantara
• Keinginan untuk mengusir penjajah
• Sifatnya masih kedaerahan (lokal)
• Belum kuat, belum bersatu antar komponen bangsa
• Semangat perjuangan tinggi. Di timur ada Matullesi, Kalimantan ada pangeran
Hidayat, di jawa ada Pangeran Diponegoro
• Perjuangan masih sendiri-sendiri/ terpisah
Masa Pergerakan Nasional 1908

• Diawali tahun 1908 dengan dibentuknya perkumpulan Budi Oetomo


• Menimbulkan kesadaran untuk bersatu berjuang bersama
• Bangkit mengusir penjajah
• Bergerak secara nasional
• Organisasi teratur (modern)
• Meliputi seluruh komponen bangsa di Indonesia
• Lebih terarah, dalam mengusir Penjajah
SUMPAH PEMUDA 1928

• Keinginan bersatu sudah dalam gerakan nyata dengan sumpah satu


bangsa, satu bahasa dan satu tanah air Indonesia
• Keinginan untuk menjadi satu bangsa terlihat jelas dalam Sumpah
Pemuda
• Pengusiran terhadap penjajah terjadi di mana-mana
• Keinginan merdeka sangat kuat
• Keinginan menjadi bangsa menguat sampai kepada persiapan
memproklamasikan Kemerdekaan hingga 1945
PROSES KEMERDEKAAN INDONESIA

• Mempersiapkan Indonesia Merdeka


• Pembentukan BPUPKI
• Merancang Undang-Undang Dasar
• Pernyataan Indonesia Merdeka (Proklamasi)
• Pengesahan rancangan Undang-Undang Dasar oleh PPKI menjadi UUD 45
• Indonesia menjadi bangsa dan negara yang merdeka
PERJUANGAN PENGAKUAN KEMERDEKAAN

Indonesia merdeka secara de facto sejak tahun 1945 artinya


pengakuan yang diberikan oleh suatu negara kepada negara lain yang
memenuhi unsur-unsur pemimpin, rakyat dan wilayah.
Indonesia merdeka secara de jure mulai tahun 1950 artinya
pengakuan terhadap suatu negara dengan segala konsekuensi atau
pengakuan secara internasional.
a. Tetap
b. Penuh
PEMBUKAAN UUD 1945
• Alinea II
“Dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Telah Sampailah Kepada Saat Yang
Berbahagia Dengan Selamat Sentausa Menghantarkan Rakyat Indonesia Ke Depan
Pintu Gerbang Kemerdekaan Negara Indonesia Yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat
Adil Dan Makmur”.
• Kata “Telah Sampailah” Menunjukkan Bahwa Perjuangan Dengan Proses Yang
Panjang Serta Perjuangan Yang Dilakukan Untuk Menghantarkan Bangsa
Indonesia Ke Depan Kemerdekaan Dalam Wadah Negara Republik Indonesia
Yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil Dan Makmur.
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pengembang
Kepribadian
• Kepmendiknas No. 232/ U/ 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, Menetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan
Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/
kelompok program studi
• Kepmendiknas No.045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi menetapkan bahwa
Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
kelompok Mata Kuliah Pegembangan Kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum
setiap program studi/kelmpok program studi.
• Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 43/Dikti/Kep/2006 tentang rambu-rambu
pelaksanaan pembelajaran kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian di
perguruan tinggi, menetapkan status dan beban studi kelompok mata kuliah
Pengembangan Kepribadian.
• Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu dalam kelompok MPK
a. Menguasai ilmu dan keterampilan tertentu
b. Menguasai penerapan ilmu dan keterampilan dalam bentuk kekaryaan
c. Menguasai sikap bekarya secara profesional
d. Menguasai hakikat dan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat
Perubahan Pendidikan ke Masa Depan
Dalam konferensi Menteri pendidikan negara-negara berpenduduk besar di New
Delhi 1996 :
• Mempersiapkan pribadi sebagai warga negara dan anggota masyarakat yang
bertanggung jawab
• Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) bagi kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan hidup
• Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada
• penguasaan, pengembangan, dan penyebaran ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni demi kepentingan kemanusiaan
Konferensi internasioanl tentang pendidikan tinggi yang diselenggarakan UNESCO di
Paris tahun 1998 menyepakati bahwa perubahan pendidikan tinggi masa depan bertolak dari
pandangan bahwa tanggungjawab pendidikan :

• Tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
tetapi juga melahirkan warganegara yang berkesadaran tinggi tentang bangsa dan
kemanusiaan
• Mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang produktif dalam konteks yang dinamis
• Mengubah cara berfikir, sikap hidup, dan perilaku berkarya individu maupun
kelompok masyarakat dalam rangka memprakarsai perubahan sosial yang diperlukan serta
mendorong perubahan ke arah kemajuan yang adil dan bebas
Agar Indonesia tidak semakin tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya maka
pendidikan nasional perlu dikembangkan.
• Fungsi Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa
• berkembangnya potensi peserta anak didik agar menjadi manusia
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab
• Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship education) di perguruan tinggi
sebagai kelompok MPK diharapkan dapat mengemban misi fungsi dan
tujuan pendidikan nasional tersebut
Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal bangsa Indonesia,
program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus mampu
mencapai tujuan
• Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai moral-
etika dan religious
• Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
• Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah air
• Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggungjawab, serta
mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.
• Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan
PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

• Ketuhanan Yang Maha Esa


• Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
• Persatuan Indonesia
• Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
• Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hak dan Kewajiban Negara

Melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan


bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia (Pembukaan UUD 1945, alinea IV)
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah (Pasal 28I, ayat 4).
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamnya dan kepercayaannya itu (Pasal 29, ayat 2)
• Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung (Pasal 30, ayat
2)
Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara (Pasal 30, ayat 3).
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum (Pasal 30, ayat 4)
membiayai pendidikan dasar (Pasal 31, ayat 2)
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (Pasal 31, ayat 3)
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen
dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional (Pasal 31, ayat 4).
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-
nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia (Pasal 31, ayat 5)
Memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya (Pasal 32, Ayat 1)
Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
nasional (Pasal 32, Ayat 2)
Mempergunakan bumi, air dan kekayaan alam untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat (Pasal 33, Ayat 3)
Memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar (Pasal 34, Ayat1)
Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan (pasal 34, Ayat 2)
Bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas, pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak (Pasal 34, Ayat 3)
Hak Warga Negara
Pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 Ayat 2)
Berserikat dan berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan (Pasal
28)
Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(Pasal 28B Ayat 1)
Hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28B Ayat 2)
Mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, mendapatkan
pendidikan dan memperoleh manfaat dari IPTEK, seni dan budaya (Pasal 28C
Ayat1)
Memajukan dirinya dalam memperjuangkan hak secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negaranya (Pasal 28C ayat 2)
Pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum (pasal 28d ayat 1)
Bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja (pasal 28d ayat 2)
Memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28d ayat
3)
Status kewarganegaraan (pasal 28d ayat 3)
Memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan
pengajaran, memili pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memili tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalinya serta berhak untuk kembali (pasal 28 e ayat 1)
Kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai dengan
ati nuraninya (pasal 28 e ayat 2)
Kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (pasal 28e ayat3)
Berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia (pasal 28f)
Perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang berada di
bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman
kekuatan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (pasal 28G
ayat 1)
Bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan
berhak memperoleh suaka politik dari negara lain (pasal 28G ayat 1)
Hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan (pasal 28H ayat 1)
Mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat
yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan (pasal 28 H ayat 1)
Jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan diri secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat (pasal 28H ayat 3)
Mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh di ambil
secara sewenang-wenang oleh siapa pun (pasal 28H ayat4)
Hidup, tidak disiksa, kemerdekaan pikiran dan hati nurani, beragama tidak
diperbudak diakui secara pribadi di hadapan hukum, tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut (pasal 28I ayat 1)
Bebas dari perlakukan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu (pasal 28I ayat 2)
Identitas budaya dan masyarakat tradisional dihormati
selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban (pasal
28I ayat 3)
Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(pasal 30 ayat 1)
Mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1)
Kewajiban Warga Negara
Menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal
27 ayat 1)
Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (pasal 28J ayat 1)
Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
keterlibatan umum dalam suatu masyarakat demokrasi (pasal 28J ayat 2)
Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(pasal 30 ayat 1)
Untuk pertahanan dan keamanan negara melaksanakan
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (pasal 30
ayat 2)
Mengikuti pendidikan dasar (pasal 31 ayat 2)
Meminjam teori keadilan Aristotels makna keadilan yang
diistilahkan olehnya adalah legalis yaitu keharusan warga negara
untuk taat kepada negara.
Dalam kehidupan sehari-hari keadilan legalis ini selalu mengiringi
setiap langkah wara negara, mulai dari kewajiban membayar IMB,
Listrik, PBB, memiliki SIM, Pajak Kendaraan bermotor, mentaati
aturan lalu lintas, dan lain-lain.
Tiga Hal Penting Dalam Hak Dan Kewajiban

• Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara tepat dan benar baik dari pengertian, sejarah,
konsep, prinsip dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
• pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak perlu malu mencontoh apa yang sudah
dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang berusaha membuat Pedoman Penghayatan
dan Pengalaman Pancasila (P4).
• perlunya lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga ini bertugas
antara lain memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mensosialisasikan
Pancasila
Identitas Nasional

• Setiap bangsa memiliki karakter dan Identitas masing-masing


• Bangsa Barat terkenal dengan individualis, rasional dan berteknologi tinggi
• Jepang tergambar dengan teknologi tinggi namun tetap mempertahankan
tradisi ketimurannya
• Bagaimana dengan Indonesia?
• Indonesia biasanya terkenal dengan keramahannya dan kekayaan budayanya
• Untuk memahami identitas suatu bangsa adalah dengan cara
membandingkan bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan
cara mencari sisi-sisi umum yang ada pada bangsa itu.
Pendekatan demikian dapat menghindarkan dari sikap kabalisme,
yaitu penekanan yang terlampau berlebihan pada keunikan serta
ekslusivitas yang esoterik, karena tidak ada satu bangsapun di
dunia ini yang mutlak berbeda dengan bangsa lain
• Identitas nasional (national identity) adalah kepribadian nasional
atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lain
• faktor yang menjadikan setiap bangsa memiliki identitas yang berbeda-
beda:
1. Keadaan Geografi
2. Keadaan Ekologi
3. Demografi
4. Sejarah
5. Kebudayaan
6. Watak Masyarakat
• Identitas Nasional dalam konteks bangsa (masyarakat
Indonesia) cenderung mengacu pada kebudayaan atau
kharakter khas
• Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara
tercermin dalam simbol-simbol kenegaraan
• Pancasila dengan demikian merupakan identitas nasional
kita dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
• Bangsa Indonesia pada dasarnya adalah bangsa yang
religius, humanis, menyukai persatuan/kekeluargaan, suka
bermusyawarah dan lebih mementingkan kepentingan bersama
• gambaran utuh kesatuan bangsa Indonesia yang diikat dengan
semboyan Bhinneka Tungkal Ika, meskipun berbeda-beda
namun tetap satu, sebagai dasar kehidupan bersama ditengah
kemajemukan
• identitas nasional Indonesia juga diikat atas dasar kesamaan
nasib karena sama-sama mengalami penderitaan yang sama ketika
dijajah
• Ada dua faktor penting dalam pembentukan identitas
1. Faktor primordial adalah faktor bawaan yang
bersifat alamiah yang melekat pada bangsa
tersebut, seperti geografi, ekologi dan demografi
2. faktor kondisional adalah keadaan yang
mempengaruhi terbentuknya identitas tersebut
• identitas Indonesia adalah nilai-nilai sebagaimana termaktub dalam
Pancasila
• Nilai-nilai Pancasila mengandung nilai-nilai yang merupakan sistem
makna yang mampu menyatukan keragaman bangsa Indonesia
• Nilai-nilai tersebut hidup dalam sendi kehidupan di seluruh wilayah
Indonesia
• dapatlah dikatakan bahwa identitas bangsa Indonesia adalah Pancasila
itu sendiri, sehingga dapat pula dikatakan bahwa Pancasila adalah karakter
bangsa
Politik Identitas
• Politik identitas adalah nama untuk menjelaskan situasi yang ditandai dengan
kebangkitan kelompok-kelompok identitas sebagai tanggapan untuk represi
yang memarjinalisasikan mereka di masa lalu
• Identitas berubah menjadi politik identitas ketika menjadi basis perjuangan
aspirasi kelompok
• Identitas bukan hanya persoalan sosio-psikologis namun juga politis
• Identitas yang dalam konteks kebangsaan seharusnya digunakan untuk
merangkum kebinekaan bangsa ini, namun justru mulai tampak penguaan
identitas-identitas sektarian baik dalam agama, suku, daerah dan lain-lain
• Identitas yang menjadi salah satu dasar konsep
kewarganegaraan (citizenship) adalah kesadaran atas
kesetaraan manusia sebagai warganegara
• Identitas sebagai warganegara ini menjadi bingkai politik
untuk semua orang, terlepas dari identitas lain apapun yang
dimilikinya seperti identitas agama, etnis, daerah dan lain-
lain
• Politik identitas bisa bersifat positif maupun negative
• Bersifat positif berarti menjadi dorongan untuk mengakui dan
mengakomodasi adanya perbedaan, bahkan sampai pada
tingkat mengakui predikat keistimewaan suatu daerah
terhadap daerah lain karena alasan yang dapat dipahami secara
historis dan logis
• Bersifat negatif ketika terjadi diskriminasi antar kelompok satu
dengan yang lain, misalnya dominasi mayoritas atas
minoritas
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara, Penduduk dan Bukan Penduduk

Warga Negara

Penduduk
Orang yang
berada di Orang Asing
wilayah negara Bukan
Penduduk
Warga Negara

• Warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai


kedudukan khusus terhadap negaranya, yaitu hubungan hak dan
kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap negaranya
• Warga negara adalah warga dari suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
• Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang
berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagian mempunyai
kewajiban dan penuh sebagai seorang warga dari negara itu
Penduduk dan Bukan Penduduk

• Penduduk adalah orang yang memiliki domisili atau


tempat tinggal tetap di wilayah negara itu, yang dapat
dibedakan menjadi warga negara asli dan warga
negara asing (WNA)
• Bukan penduduk adalah orang asing yang tinggal
dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visi
yang diberikan negara melalui kantor imigrasi
Kewarganegaraan

Kewarganegaran

Sosiolog
Yuridis is Formil Materil
Kewarganegaraan

• Istilah Kewarganegaraan (citizenship) memiliki arti keanggotaan yang


menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara
• Kewarganegaraan adalah segala hal yang berkaitan dengan warga negaranya
• Pengertiannya dapat di bedakan menjadi;
a. Kewarganegaraan dalam arti Yuridis dan Sosiologis
b. Kewarganegaraan dalam arti Formil dan Materiil
Kewarganegaraan
Yuridis dan Sosiologis

• Dalam arti Yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara


orang-orang dengan negara. Misalnya: akte kelahiran, surat
pernyataan, bukti kewarganegaraan dll.
• Dalam arti Sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum
melainkan ikatan emosional, yang lahir dari penghayatan warga
negara yang bersangkutan. Misalnya; ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, ikatan tanah air.
Kewarganegaraan
Formil dan Materiil

• Dalam arti Formil menunjukkan tempat kewarganegaraan.


Dalam sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada
pada hukum publik
• Dalam arti Materiil akibat dari suatu kewarganegaraan, yaitu
adanya hak dan kewajiban warga negara.
Asas Kewarganegaraan

Berdasarkan aspek Kelahiran


• Asas Ius-sanguinis (asas keturunan atau hubungan darah)
Kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh karena hubungan darah dengan
orang tuanya (berdasarkan keturunan orang tersebut)
• Asas Ius-soli (asas daerah kelahiran)
Kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tempat di mana orang tersebut
dilahirkan
Asas Kewarganegaraan
(Lanjutan)
Berdasarkan aspek Perkawinan
• Asas Persamaan Hukum
Asas kewarganegaraan yang diperoleh atas adanya pemahaman dan komitmen yang sama
dari suami dan istri untuk menjalankan hukum yang sama. Status kewarganegaraan suami-
istri adalah sama
• Asas Persamaan Derajat
Asas yang ditentukan bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status
kewarganegaraan masing-masing pihak. Oleh karena itu suami ataupun istri dapat memilih
kewarganegaraan asal.
Penentuan Kewarganegaraan

Aspek Kelahiran Aspek Perkawinan


Unsur-Unsur Kewarganegaran

• Unsur yang menentukan Kewarganegaraan yaitu;


a. Unsur darah atau keturunan (Ius-sanguinis)
b. Unsur daerah tempat lahir (Ius-soli)
c. Unsur pewarganegaraan (naturalisasi)
Status Kewarganegaraan
• Apatride (tidak memiliki status kewarganegaraan)
Kalau seseorang yang berkewarganegaraan dari suatau negara yang menerapkan Ius-soli
melahirkan anaknya di suatu negara yang menerapkan Ius-sanguinis, maka anak tersebut
tidak lagi dianggap sebagai warganegara dari kedua orang tuanya, dan juga tidak dianggap
sebagai warganegara dari negara di mana ia dilahirkan
• Bipatride (memiliki dua kewarganegaraan)
Kalau seseorang yang berkewarganegaraan dari suatu negara yang menerapkan sistem Ius-
sanguinis melahirkan anaknya di suatu negara yang menerapkan Ius-soli maka anak
tersebut tetap dinyatakan sebagai warganegaranya di mana orang tuanya berasal, dan juga
dinyatakan sebagai warga negara dari negara di mana ia dilahirkan.
• Multipartride (memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan)
Status Kewarganegaraan
(Lanjutan)

• Hak Opsi yaitu untuk memilih dan mengajukan kehendak


menjadi warga negara dari suatu negara, atau sebaliknya adalah
• Hak Repudiasi yaitu hak menolak pemberian kewarganegaraan
dari suatu negar
Warga Negara Indonesia

• Yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang


bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara (pasal
26 ayat 1)
• Warga negara Indonesia diatur dalam UU No. 12 Tahun 2006
tantang Kewarganegaraan Republik Indonesia
Asas Kewarganegaraan Indonesia

• Asas Ius-sanguinis
• Asas Isu-soli Terbatas
• Kewarganegaraan Tunggal
• Kewarganegaraan Ganda Terbatas
KONSTITUSI DAN UNDANG-UNDANG

• Konstitusi memiliki arti pembentukan, yang berasal dari kata constituer


(prancis yang berarti membentuk
• Sedangkan istilah undang-undang dasar merupakan terjemahan dari bahasa
Belanda grondwet
• Konstitusi disamakan dengan hukum dasar baik tertulis maupun tidak
tertulis
• Sedangkan undang-undang dasar adalah hukum dasar yang tertulis atau
yang tertuang dalam naskah dokumen
Menurut Savornia Lohman 3 Unsur yang terdapat dalam
Konstitusi
• Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak
sosial), sehingga dapat diartikan bahwa konstitusi yang ada merupakan hasil
atau konklusi dari persepakatan masyarakat untuk membina negara dan
pemerintahan yang akan mengatur mereka
• Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan
warganegara yang sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban baik
warganegara maupun alat-alat pemerintahannya
• Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan pemerintah
Sri Sumantri

• Pengaturan tentang perlindungan hak asasi manusia dan warga


negara
• Pengaturan tentang susunan ketatanegaraan suatu negara yang
mendasar
• Pembatasan dan pembagian tugas-tugas ketatanegaraan yang juga
mendasar
MENURUT CF. STRONG

• Cara pengaturan berbagai jenis institusi


• Jenis kekuasaan yang diberikan kepada institusi-institusi
tersebut
• Dengan cara bagaimana kekuasaan tersebut dilaksanakan
• Berdasarkan penjelasan konstitusi menurut para ahli tersebut, dapat
dikemukakan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam konstitusi modern
meliputi;
a. Struktur organisasi negara dengan lembaga-lembaga negara di dalamnya
b. Tugas/ wewenang masing-masing lembaga negara dan hubungan
tatakerja antara satu lembaga dengan lembaga lainnya
c. Jaminan hak asasi manusia dan warga negara
PERUBAHAN KONSTITUSI

• Betapa sempurnanya sebuah konstitusi, pada suatu konstitusi itu bisa


ketinggalan jaman atau sudah tidak sesuai dengan dinamika dan
perkembangan masyarakat
• Amandemen dalam sebuah konstitusi merupakan hal yang wajar
• Yang terpenting perubahan tersebut didasarkan oleh rakyat, bukan demi
kepentingan politik segelintir orang saja
empat Macam Cara Perubahan Terhadap Undang-
Undang Dasar

• Oleh kekuasaan legislatif tetapi dengan pembatasan-pembatasan


tertentu
• Oleh rakyat melalui refrendum
• Oleh sejumlah negara bagian khususnya negara serikat
• Dengan kebiasaan ketatanegaraan atau oleh suatu lembaga negara
khusus dibentuk untuk keperluan perubahan
Tentang Perubahan terhadap UUD 1945, sesuai dengan
pasal 37
• Usul perubahan pasal-pasal dalam undang-undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang
majelis permusyawaratan rakyat
• Setiap usulan perubahan diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang
diusulkan untuk diubah beserta alasannya
• Untuk perubahan, sidang dihadiri MPR sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
• Putusan untuk mengubah pasal-pasal sekurang-kurangnya disetujui 50% anggota
• Khusus bentuk negara NKRI tidak dapat diubah
Sejak masuk era reformasi muncul arus pemikiran
tentang keberadaan UUD;
• Pertama, UUD 1945 mengandung rumusan pasal yang membuka peluang
timbul penafsiran ganda
• Kedua, UUD 1945 membawa sifat Executive heavy
• Ketiga, Sistem pemerintahan yang tidak tegas di antara sistem presidensil dan
parlementer
• Keempat, perlunya membiarkan pemerintah daerah untuk mengatur dan
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri
• Kelima, rumusan UUD mengenai Hak Asasi manusia kurang memadai
DEMOKRASI

• Demokrasi (Democracy) berasal dari bahasa Yunani yaitu demos dan kratos / cratien,
demos artinya rakyat sedangkan kratos / cartien artinya pemerintahan. Jadi demokrasi
artinya adalah pemerintahan rakyat.
• Berdasarkan banyak literatur yang ada, diyakini bahwa demokrasi berasal dari
pengalaman bernegara orang-orang Yunani Kuno
• Demokrasi di Athena bertahan hingga dihancurkan oleh Iskandar agung dari Romawi
tahun 322 SM, dan sejak saat itu demokrasi Yunani dianggap hilang dari muka bumi.
• Gagasan demokrasi mulai berkembang pada abad 17.
Tiga Makna Demokrasi

• Demokrasi Sebagai Bentuk Pemerintahan


• Demokrasi Sebagai Sistem Politik
• Demokrasi Sebagai Sikap Hidup
Demokrasi Sebagai Bentuk Pemerintahan
• merupakan pengertian awal yang dikemukakan oleh para ahli sejarah, seperti Plato dan
Aristotels
• Plato dalam tulisannya Republic menyatakan bahwa bentuk pemerintahan yang baik itu
ada tiga, yaitu:
a. Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seseorang sebagai pemimpin
tertinggi
b. Aristrokratis adalah bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok orang
cendikiawan
c. Demokrasi dibagi menjadi tirani(sewenang wenang), oligarki (hartawan), dan mobokrasi
(golongan rakyat jelata yang tidak tahu apa apa)
Demokrasi Sebagai Sistem Politik

• Perkembangan berikutnya Demokrasi bukan hanya dipahami sebagai bentuk


pemerintahan, tetapi lebih luas sebagai sistem politik.
• Bentuk pemerintahan dewasa ini lebih banyak menganut pendapat dari Nicollo
Machiavelli di mana ia menyatakan bahwa Negara (Lo Stato) dalam hal ini merupakan hal
yang pokok (genus) sedangkan spesiesnya adalah Republik (Respublica) dan Monarki
(Principati)
• Monarki pada umumnya pemimpinya bergelar Ratu, Raja, Kaisar dan Sultan
• Republik adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden atau Perdana Menteri.
Demokrasi Sebagai Sikap Hidup

• Demokrasi tidak hanya dimaknai sebagai bentuk pemerintahan dan sistem politik, tetapi
demokrasi dimaknai sebagai sikap hidup.
• Demokrasi tidak cukup berjalan di tingkat kenegaraan, tetapi demokrasi juga memerlukan
sikap hidup demokrasi yang tumbuh dari penyelenggaraan negara maupun warga negara
pada umumnya.
• Demokrasi bukan sekedar bentuk pemerintahan atau suatu sistem politik melainkan yang
utama adalah suatu bentuk kehidupan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Perjalanan Demokrasi di Indonesia

• Perjalanan demokrasi di Indonesia telah menghasilkan sejumlah kemajuan


yang berarti dari segi prosedural
• Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden, hingga Pemilu Pilkada dapat berlangsung
dengan bebas, transparan, demokrasi, dan paling penting dalam suasana
damai.
• Kebebasan berpendapat dan berserikat jauh lebih baik di bandingkan pada
masa Orde Baru.
1. Ide Demokrasi Pendiri Negeri

• Para pendiri bangsa (The Founding Father) kita pada umumnya menyetujui bahwa negara
Indonesia yang akan didirikan hendaknya negara demokrasi.
• Menurut Mohammad Hatta demokrasi telah berurat akar dalam pergaulan hidup bangsa
Indonesia.
• Indonesia sejak dulu telah mempraktikkan ide demokrasi meskipun masih dalam bentuk
sederhana dan belum dalam tingkat kenegaraan.
• Seperti pemilihan kepala desa dan adanya rembug desa, itulah yang disebut demokrasi asli
• Demokrasi asli memiliki 5 unsur yaitu: rapat, mufakat, gotong royong, hak mendapatkan
protes bersama dan hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut
Lanjutan
• Makna secara normatif demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang
bersumberkan nilai Pancasila khususnya sila ke Empat.
• Oleh karena itu demokrasi Indonesia dinamakan demokrasi Pancasila
• Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas dan sempit
a. Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila baik sebagai pedoman penyelenggaraan maupun
sebagai cita-cita
b. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Lanjutan
• Demokrasi Pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi ada pada
rakyat yang dalam penyelenggaraannya dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
• Nilai-nilai Pancasila yaitu:
a. Ketuhanan
b. Kemanusian
c. Persatuan
d. Kerakyatan
e. dan nilai keadilan sangat mendukung demokrasi
10 Pilar Demokrasi

• Demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa


• Demokrasi yang menjunjung Hak Asasi Manusia
• Demokrasi yang mengutamakan Kedaulatan Rakyat
• Demokrasi yang didukung kecerdasan
• Demokrasi yang menetapkan pembagian kekuasaan
• Demokrasi yang menerapkan konsep Negara Hukum
• Demokrasi yang menjamin otonomi daerah
• Demokrasi yang berkeadilan sosial
• Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
• Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
Lanjutan

• Demokrasi Pancasila dalam artian sempit adalah berdasarkan pada sila


keempat Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
• Dengan demikian demokrasi Pancasila dalam arti sempit adalah masalah
pengambilan keputusan yaitu pengambilan keputusan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dengan wujud musyawarah mufakat
2. Praktik Demokrasi di Indonesia

• Praktik demokrasi Indonesia berhubungan dengan periodisasi demokrasi yang pernah dan berlaku dalam
sejarah Indonesia.
• Menurut Mirriam Budiardjo dipandang dari sudut perkembangan sejarah demokrasi Indonesia sampai masa
Orde Baru dapat dibagi menjadi 4 masa, yaitu:
a. Masa pertama Republik Indonesia (1945-1959) yang dinamakan demokrasi konstitusional
b. Masa kedua Republik Indonesia (1959-1965) yaitu masa Demokrasi Terpimpin
c. Masa ketiga Republik Indonesia (1965-1998) yaitu masa Demokrasi Pancasila
d. Masa keempat Republik Indonesia (1998- sampai sekarang) yaitu masa Reformasi
HAK ASASI MANUSIA (HAM)

• Menurut UDRH (United Declaration of Human Right) HAM adalah seperangkat hak-hak
dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari keberadaannya sebagai manusia.
• Analisis Hak Menurut Wesley Hohfild ada 4 tipe:
a. Kebebasan : hak yang tidak membebankan kewajiban kepada orang lain
b. Klaim : bergantung akan adanya kewajiban terhadap orang lain
c. Imunitas : hak adanya pembebasan jaminan hukum seseorang
d. Kekuasaan : bersifat institusi, dimiliki lembaga politik seperti DPR
Sifat HAM

• Universal dan non diskriminasi


• Tak terengutkan (melekat pada diri manusia)
• Tak terpisahkan (antara hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial
dan budaya)
• Saling tergantung (saling mengandaikan/ mensyaratkan antara
hak yang satu dengan hak-hak lainnya)
Perluasan Konsep HAM

• Sejak Perang Dunia II, terdapat perkembangan konsep HAM


yaitu perubahan “hak-hak negatif” menjadi hak-hak yang
memerlukan tindakan positif, yang disebut dengan hak ekonomi
sosial, kesejahteraan atau keselamatan. Sehingga perkembangan
konsep HAM dari yang bersifat politik kemudian menjadi
bersifat sosial ekonomi. Hak tersebut sering disebut dengan hak
EKOSOB (ekonomi, sosial dan budaya)
• Hak EKOSOB
a. Merupakan hak yang dimiliki oleh setiap orang karena ia
manusia
b. Melekat pada hak sipil dan politik
c. Hak Individu
d. Dapat diadili (dituntut keadilannya). Contoh : hak perburuhan
Isu-isu HAM yang berkembang dalam perspektif
kelompok khusus
• Terdiskriminasi
a. Perempuan
b. Penyandang cacat
c. Orang yang hidup dengan HIV/ AIDS
d. Kelompok minoritas (etnik, agama, ras, bahasa dan sebagainya)
e. Lansia
f. Non-warga negara
Lanjutan

• Perlindungan Khusus :
a. Anak
b. Masyarakat adat
c. Buruh dan buruh migran
d. Orang-orang yang terpaksa pindah
e. Orang-orang yang dicabut kemerdekaannya
Pelanggaran HAM Secara Umum Terjadi Karena

• Tindak Komisi
a. Negara tidak menghormati hak dan kebebasan orang
b. Negara melakukan tindakan yang dilarang oleh atau
bertentangan dengan norma atau standar internasional HAM
Lanjutan

• Tindakan Omisi
a. Negara tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (pembiaran) untuk
mencegah pelanggaran atau kesejahteraan tertentu
b. Negara tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk terwujudnya HAM
• Kegagalan
a. Negara gagal untuk memenuhi kewajiban yang diharuskan dilakukan terutama hak
ekonomi, sosial, dan budaya.
Tap. MPR No. XVII/ MPR/ 1998

• Hak untuk hidup


• Hak berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan
• Hak Mengembangkan Diri
• Hak Keadilan
• Hak Kemerdekaan
• Hak dan Kebebasan Informasi
• Hak Keamanan
• Hak Kesejahteraan
• Kewajiban
• Perlindungan dan Kemajuan
Wawasan Nusantara

• Latar belakang munculnya Wawasan Nusantara adalah karakteristik wilayah


Nusantara sebagai suatu wilayah negara yang berasaskan Negara Kepulauan.
• Konvensi hukum laut internasional diakui sebagai bagian ciri khas tersendiri
dari Yuridiksi suatu negara meliputi laut teritorial, perairan pedalaman, ZEEI,
dan landasan kontinen
• Pemikiran wawasan Nusantara juga di ilhami oleh aspek sejarah perjuangan
bangsa, aspek filosofis dari Pancasila sebagai Ideologi negara serta jati diri
bangsa Indonesia.
• Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila dan
UUD 1945 yang merupakan pondasi kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegera kesatuan RI memberikan kaidah nilai,
moral dan etika serta tuntunan sikap Bangsa Indonesia yang
harus mengedepankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa di segala
aspek kehidupan nasional sebagai Visi Bangsa yang harus
dijunjung Tinggi dan ditaati bersama
Pengertian Wawasan Nusantara

• Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri
dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa
itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai
tujuan atau cita-cita nasionalnya
• wawasan nusantara memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan
bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.
Faktor Kewilayahan yang Mempengaruhi Wawasan
Nusantara
• Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan
utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan
bukan unsur pemisah. Asas dan wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian the Indian
Archipelago
• Kepulauan Indonesia
Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan Indonesia. Dalam bahasa Yunani, ‘Indo’ berarti
India dan ‘nesos’ berarti pulau. Indonesia mengandung makna spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa
perjuangan menuju cita-cita luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan
• KONSEPSI TENTANG WILAYAH INDONESIA
a. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya
b. res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu
tidak dapat dimiliki oleh masing- masing Negara
c. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa
d. Mare Clausum (the right and dominion of the sea), menyatakan bahwa hanya
laut sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari
darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil)
e. Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar konvensi
PBB tentang hukum laut
Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara

• Untuk lebih memudahkan peserta belajar dalam mengidentifikasi pokok-pokok pikiran


yang penting mengenai Wawasan Nusantara, maka dapat dikategorisasikan dalam 3
(tiga) unsure penting Wawasan Nusantara yaitu Unsur Wadah, Unsur Isi dan Tata Laku
• Wawasan Nusantara sesungguhnya memiliki ranah pengetahuan, sikap dan
perilaku. Sebagai Konteks Wadah dan Isi maka Wawasan Nusantara adalah
merupakan penerapan Geopolitik Bangsa Indonesia yang senantiasa harus di jiwai
oleh Pancasila dan UUD 1945, sebagai rambu- rambu Nasional yang menjadi
sumber inspirasi dalam mengembangkan potensi kewilayahan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran bersama
• Wawasan Nusantara yang di dalam perwujudannya adalah pengutamaan
persatuan dan kesatuan meliputi aspek kehidupan politik, Ekonomi, Sosial-
Budaya dan Pertahanan Kemanan hendaknya pula dapat mengilhami
pelaksanaan pembangunan nasional karena persatuan dan kesatuan
Bangsa inilah yang dalam pengalaman sejarah keindonesiaan telah di gali dan
membuktikan keampuhannya dalam perjalanan sejarah Bangsa dalam
mencapai cita-cita dan tujuannya
Wadah

• Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang
saling dihubungkan oleh dalamnya perairan
• Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organiasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan
negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan
• Tata Kelengkapan Organisasi
Tata kelengkapan organisai adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh
rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organnisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh
aparatur negara
Isi Wawasan Nusantara

• Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 yang meliputi:
1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yng bebas.
3. Pemerintaahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesiadan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan bangsa dan ikutmmelaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial
• ASAS KETERPADUAN SEMUA ASPEK KEHIDUPAN NASIONAL BERCIRI MANUNGGAL,
UTUH MENYELURUH YANG MELIPUT

1. Satu kesatuan wilayah Nusantra yang mencakup daratan, perairan dan dirgantara secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik, dalam arti UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi
dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan sosial budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar
“BhinekaTunggal Ika”, satu tertib sosil dan satu tertib hukum. Satu kesatuan ekonomi dengan
berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekelurgaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
4. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)
5. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya
yang mencakup aspek kehidupan nasional.
Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi,
Batiniah dan Lahiriah
• Tata laku batiniah berdasarkan falsafah bangsa yang membentuk sikap
mental bangsa yang memilki kekuatan batin.
• Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti
kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengadilan.
Implementasi Wawasan Nusantara Sebagai Pancaran
Falsafah Pancasila Dan Pembangunan Nasional
• Wawasan Nusantara Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah pancasila diyakini sebgagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya.
Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan
Negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang
wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional
untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban
dan perdamaian dunia. Wawsan Nusantara merupakan konsep dasar bagi kebijakan dan strategi
pembangunan Nasional
Wawasan Nusantara Dalam Pembangunan Nasional

Perwujudan Kepulauan Nusantara Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai


Sebagai Satu Kesatuanpolitik Satu Kesatuan Ekonomi

• Kebulatan wilayah dengan segalaisinya merupakan modal • Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik
dan milik bersama bangsa Indonesia potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
• Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di
serta agama yang dianutnya tetap dalam kesatuan seluruh wilayah Indonesia secara merata
bangsa Indonesia • Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan
• Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu serasi di seluruh daerah tanpa mengabaikan ciri khas
pesaudaran, senasib dan seperjuangan, sebangsa dan yang memiliki daerah masing-masing
setanah air untuk mencapai satu cita-cita bangsa yang sama • Kehidupan perekonomi di seluruh Indonesia
• Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas
Indonesia yang membimbing ke arah tujuan dan cita- kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan
cita yang sama untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
KETAHANAN NASIONAL
• Ketahanan bangsa merupakan kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan
persatuan dan kesatuannya serta memperkuat daya dukung kehidupannya
• Konsepsi ketahanan bangsa untuk konteks Indonesia dikenal dengan nama
Ketahanan Nasional yang dikembangkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional
(Lemhanas) pada tahun 1960-an
• Secara konsepsional, ketahanan nasional diartikan sebagai “Kondisi
dinamis suatu bangsa, yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Isinya berupa keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam
maupun luar.
• Tujuannya untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasionalnya
• inti dari Ketahanan Nasional Indonesia adalah kemampuan yang
dimiliki bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk
ancaman yang dewasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks
• Istilah ketahanan nasional dalam bahasa Inggris bisa disebut
sebagai national resillience. Dalam terminologi Barat,
terminologi yang kurang lebih semakna dengan ketahanan
nasional, dikenal dengan istilah national power (kekuatan
nasional).
• Secara etimologis, istilah ketahanan berasal dari kata dasar “tahan” yang
berarti tahan penderitaan, tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan tidak
mengenal menyerah
• Ketahanan memiliki makna mampu, tahan dan kuat menghadapi segala
bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin kelangsungan
hidupnya
• Pada tahun 1969 lahir istilah Ketahanan Nasional, yang dirumuskan sebagai :
“Keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa
Indonesia”.
INTI DARI KETAHANAN NASIONAL

1. Keuletan : adalah kemampuan untuk terus menerus berusaha mencapai


tujuan/cita cita
2. Ketangguhan : mampu bertahan, kuat menderita atau memikul beban.
3. Ancaman : usaha yang bersifat mengubah kebijaksanaan dan dilakukan
secara konsepsional, kriminal, serta politik pemberontakan
4. Gangguan : suatu hal yang bertujuan melemahkan atau mengghalanggi
5. Integritas : kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan bangsa
6. Identitas : ciri khas suatu negara mencakup wilayah negara,
penduduk,/warga negara, sejarah, UUD, pemerintah, tujuan nasional dan
perannya di dalam dunia internasional.
KEADAAN
& SDM
KEKAYAAN
ALAM

IDEOLOGI
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
PERTAHANAN
& KEAMANAN
LETAK & POSISI
GEOGRAFIS

POLITIK
SOSIAL
BUDAYA EKONOMI
Politik dan Strategi Nasional

Pengertian Politik
 Politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Politeia yang asal katanya polis yang artinya kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri
 Dalam bahasa Inggris politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan
untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu
 Politics dan policy memiliki hubungan yang erat dan hubungan timbal balik
 Policy dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kebijakan yang merupakan penggunaan pertimbangan-
pertimbangan yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita dan tujuan yang
dikehendaki.
• Politik membicarakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya.
Negara merupakan organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang ditaati oleh rakyatnya. Bisa dikatakan juga bentuk masyarakat dan organisasi politik
yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah
laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya
Pengambilan keputusan merupakan aspek utama politik.
Kebijakan merupakan suatu kumpulan keputusan yang ambil oleh seseorang atau
kelompok dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
Distribusi merupakan pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.
Sedangkan nilai sendiri adalah sesuatu yang diinginkan dan peting
PENGERTIAN STRATEGI
Strategi berasal dari bahasa Yunani yang diartikan sebagai the art or the
general atau seni seorang panglima yang biasa digunakan dalam peperangan
Strategi juga merupakan penggunaan pertempuran untuk memenangkan
peperangan, sedangkan perang itu sendiri adalah kelanjutan dari politik
Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya)
Secara umum strategi memiliki arti cara untuk mendapatkan kemenangan
atau pencapaian tujuan.
Politik dan Strategi Nasional
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional
Definisi dari politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijaksanaan Negara tentang pembinaan (perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan
kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional
Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan strategi Nasional
Hal ini perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang
berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional
Landasan tersebut sangan penting dikarenakan di dalamnya
terkandung dasar Negara, cita-cita nasional, dan konsep
strategi bangsa Indonesia
Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan Politik dan Strategi nasional selama ini disusun berdasarkan UUD
1945
Sejak 1985 menyatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga yang tersebut
dalam UUD 1945 adalah merupakan suprastruktur politik (MPrR DPR, BPK
dan MA)
Sedangkan badan-badan yang ada di dalam masyarakat disebut infrastruktur
(Parpol, Ormas, Media Massa, dll)
Suprastruktur dan Infrastruktur politik harus bisa bekerja sama agar terjadi
keseimbangan yang solid
Penyusunan strategi suprastruktur di atur oleh presiden setelah
presiden menerima GBHN.
Kemudian presiden membentuk kabinet dan menetapkan mentri-
mentri dalam melaksanakan strategi nasional
Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik
merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia
Melalui pranata-pranata politik masyarakat ikut berpartisipasi
dalam kehidupan politik nasional
Di era reformasi ini pandangan masyarakat mengenai kehidupan politik,
ekonomi, sosial budaya, maupun Hankam akan selalu berkembang karena:
1.Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2.Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya
3.Semakin meningkat kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup
4.Semakin meningkat kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
5.Semakin kritis dan terbukanya masyarakat teradap ide baru
Stratifikas Politik Nasional (Kebijakan)
Tingkat penentu Kebijakan Puncak
 Kebijakan ini merupakan kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan
mencakup:
• Penentuan undang-undang dasar
• Penggarisan masalah makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan tujuan
nasional berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945
 Tingkat puncak penentuan kebijakan ini juga mencakup kewenangan presiden
sebagai kepala negara
Tingkat Kebijakan Umum
Tingkat ini di bawah tingkat kebijakan puncak yang lingkupnya juga
menyeluruh secara nasional
Kebijakan ini adalah penjabaran dari kebijakan puncak guna merumuskan
strategi administrasi, sistem dan prosedurnya.
Kebijakan umum berada di tangan Menteri yang hasilnya dalam bentuk
peraturan Menteri
Tingkat Penentu Kebijakan Khusus
Wewenang kebijakan ini berada di tangan pimpinan eselon Pertama
departemen pemerintahan dan pimpinan lembaga-lembaga non departemen
Hasilnya berupa peraturan, keputusan atau instruksi pimpinan lembaga non-
departemen atau direktur jenderal lazimnya berupa pedoman pelaksanaan
Mereka juga memiliki wewenang untuk membantu mempersiapkan
kebijakan umum menteri
 Tingkat Penentuan Kebijakan Teknis
 Kebijakan ini meliputi penggarisan dalam satu sektor dari bidang utama di atas dalam bentuk
prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan
 Kebijakan ini dilakukan oleh kepada Daerah, Provinsi dan Kabupaten/ Kota
 Ada dua macam kekuasaan dalam pembuatan aturan daerah:
1. Penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah berada di tangan Gubernur di
tingkat Provinsi, sedangkan sedangkan daerah kabupaten/ kota berada di tangan bupati/ wali kota
2. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan
DPRD, perumusan tersebut terwujud dalam bentuk peraturan daerah provinsi atau kabupaten/
kota
Good & Clean Governance

Fungsi Negara
Tujuan Negara (pendekatan
(Good-Life) Kesejahteraan dan
Keamanan

Fungsi Pemerintahan
(Regulasi, Fasilitas,
dan Pelayanan Publik)

Akuntabilit Good
as Publik Governance
Pengertian Good

1. Kata “good” dalam good-governance bermakna:


 Berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara
 Keberdayaan masyarakat dan swasta
 Pemerintahan yang bekerja sesuai dengan hukum positif negara
 Pemerintahan yang produktif, efektif, dan efisien
2. Sementara “governance” memiliki makna:
 Penyelenggaraan pemerintah
 Aktivitas pemerintahan melalui
Pengaturan Publik
Fasilitas Publik
Pelayanan Publik
• Good Governance bisa diartikan sebagai penyelenggaraan pemerintahan
yang baik
• Di dalamnya terkandung substansi nilai:
1)Bagaimana pemerintah memimpin negara dengan bersih?
2)Bagaimana masyarakat mengatur dirinya sendiri secara mandiri?
3)Bagaimana pemerintah dan masyarakat menyelenggarakan pemerintahan
secara bertanggung jawab?
Rukun, Prinsip, dan Pilar Good Governance

1. Rukun
• Akuntabilitas merupakan pemerintahan bertanggung jawab, bertanggung gugat,
bertanggung ganti, bertanggung risiko, dan bertanggung nista atas segala tindakan dan
kebijakan yang dibuatnya
• Transparansi merupakan pemerintah bersifat transparan kepada masyarakat
• Keterbukaan merupakan terbuka bagi masyarakat untuk memberi tanggapan dan kritik
terhadap masyarakat
• Aturan Hukum (rule of law) merupakan adanya jaminan kepatian hukum dan keadilan
bagi masyarakat
2. Prinsipnya
• Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan politik/ negara
• Daya tanggap pemerintah terhadap setiap kepentingan masyarakat
• Transparansi dalam kerangka arus sistem informasi antara pemerintah dan publik,
antar publik dan antar lembaga pemerintah
• Berkeadilan tanpa diskriminasi, dalam kerangka pembiasaan kesetaraan publik
• Efektivitas kerja dan efisiensi sumber dan anggaran
• Akuntabilitas publik dalam kerangka pemeliharaan legitimasi pemerintah di mata
publik
• Kesetaraan Publik (egaliterisme)
• Pluralisme publik (fraterniteisme)
• Kebebasan publik (liberteisme)
• Dan seterusnya
3. Pilarnya
• Pemerintah
• Masyarakat
• Swasta
Fungsi dari Ketiga Pilar tersebut

• Negara atau Pemerintah


 Regulasi/ pembuatan kebijakan publik
 Pengendalian dan pengawasan publik
 Perlindungan dan pengayoman masyarakat dan swasta
 Fasilitas kepentingan negara dan publik
 Pelayanan kepentingan publik
• Swasta atau Dunia Usaha
 Penggerak aktivitas bidang ekonomi
 Penyelenggaraan usaha-usaha kesejahteraan bangsa
 Penyelenggaraan usaha-usaha perindustrian dan perdagangan
 Penyelenggaraan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
• Masyarakat
 Posisinya sebagai subjek sekaligus objek (partisipator) bagi penyelenggaraan unsur-
unsur yang dilakukan oleh negara/ pemerintah dan swasta
 Pengontrol terhadap kinerja pemerintah dan swasta

Pemerintah

Swasta Masyarakat
Faktor Pengawal/ Penjamin Good Governace

• Ideologi yang rasional


• Konstitusi yang modern
• Demokrasi yang konstitusional
• Pemilu yang bebas
• Multiparpol
• Legislatif yang representatif
• Eksekutif yang legitimatif
• Yudikatif yang merdeka
• Kontrol publik
• Kontrol internasional
• Kualitas SDM
Akuntabilitas Publik dalam Good Governance

• Bila gogo efektif maka akuntabilitas publik akan terwujud apabila hal-hal
berikut diupayakan
1. Pemerintahan yang bersih (Clean Governance)
2. Birokrasi yang netral/ independent
3. Penegak hukum yang adil dan mandiri
4. Pers yang bebas dan bertanggung jawab
5. LSM yang proporsional dan profesional
6. Ormas yang fungsional
7. Masyarakat yang menyatu, mandiri dan partisipatif
8. Swasta dan pengusaha yang sosialis
9. Generasi muda yang berkualitas
10.Terakhir tetapi yang terpenting adalah adanya good ledership for
governing
Good Governance, Akuntabilitas Publik, Demokrasi dan
Nasionalisme Indonesia
• Good Governance tanpa Clean Governance Korup Korupsi
• Clean Governance tanpa Akuntabilitas Publik Kolus Kolusi
• Akuntabilitas Publik tanpa Demokrasi nepotis Nepotisme
• Demokrasi tanpa nasionalisme Buta Kebablasan
Bernegara Berpolitik Permainan Kekuasaan
Demokrasi Pengaturan dan Pembatasan Konstitusi (UUD)
Ideologinya?
Nasionalisme (Faham Kebangsaan)
Nasionalisme
Pembukaan UUD 1945;
Keutuhan NKRI;
Kebhinekaan Nusantara
Keadilan Bangsa
1. Identitas Nasional
2. Warga Negara dan Sistem Kewarganegaraan
3. Konstitusi dan Tata Perundang-undangan Indonesia
4. Demokrasi
5. Hak Asasi Manusia
6. Wawasan Nusantara
7. Ketahanan Nasional
8. Politik dan Strategi Nasional
9. Good and Clean Governance
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
1. Jelaskan mengapa pendidikan kewarganegaraan wajib di berikan dan di ajarkan
kepada semua jenjang pendidikan termasuk perguruan tinggi ?
2. Mengapa pendidikan kewarganegaraan disebut juga sebagai :
a. Sarana Nation And Character Building
b. Sarana Transmisi Kebudayaan Dari Generasi Sebelumnya Ke Generasi
Berikutnya
c. Sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan Reprentative Goverment Under
yhe Rule of Law
d. Menumbuhkan Partisipasi Warga Negara Yang Efektif Dan Bertanggung Jawab
jelaskan ?
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

3. Jelaskan apa yang di maksud asas Ius Sanguinis & Asas Ius
– Soli dan berikan contoh nyata dalam kehidupan sehari hari
pada masing masing asas tersebut ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud identitas nasional dan jelaskan
faktor faktor apa sajakah yang menjadikan setiap bangsa
memiliki identitas yang berbeda-beda.
SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai