Landasan Ilmiah
• Dasar pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warga negara dituntut berguna bagi negara dan bangsanya, mampu
mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Dengan semakin
berkembangnya IPTEKS maka diperlukan landasan yang berdasarkan nilai-nilai
kemanusiaan, nilai moral, dan nilai budaya bangsa
• Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
OBJEK PEMBAHASAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
OBJEK MATERIAL OBJEK FORMAL
• UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945 (alinea 2 & 4)
2. Pasal 27 (1) segala warga negara bersamaan kedudukannya serta wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya
3. Pasa 30 (1) tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran
4. UU No 20 th 2003 Pasal 17 ayat 2 bahwa : kurikulum pendidikan tinggi wajib
memuat
- Pendidikan agama – pendidikan kewarganegaraan – dan pendidikan bahasa
Hak untuk darah
Asas Ius-sanguinis adalah asas keturunan
atau hubungan darah
Asas-asas
kewarganegaraan
• Tidak hanya meneruskan nilai-nilai, mentransfer ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
tetapi juga melahirkan warganegara yang berkesadaran tinggi tentang bangsa dan
kemanusiaan
• Mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang produktif dalam konteks yang dinamis
• Mengubah cara berfikir, sikap hidup, dan perilaku berkarya individu maupun
kelompok masyarakat dalam rangka memprakarsai perubahan sosial yang diperlukan serta
mendorong perubahan ke arah kemajuan yang adil dan bebas
Agar Indonesia tidak semakin tertinggal dari bangsa-bangsa lainnya maka
pendidikan nasional perlu dikembangkan.
• Fungsi Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa
• berkembangnya potensi peserta anak didik agar menjadi manusia
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab
• Pendidikan Kewarganegaraan (citizenship education) di perguruan tinggi
sebagai kelompok MPK diharapkan dapat mengemban misi fungsi dan
tujuan pendidikan nasional tersebut
Searah dengan perubahan pendidikan ke masa depan dan dinamika internal bangsa Indonesia,
program pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus mampu
mencapai tujuan
• Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai moral-
etika dan religious
• Menjadi warganegara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
• Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah air
• Mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggungjawab, serta
mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.
• Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan
PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
• Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara tepat dan benar baik dari pengertian, sejarah,
konsep, prinsip dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
• pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak perlu malu mencontoh apa yang sudah
dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang berusaha membuat Pedoman Penghayatan
dan Pengalaman Pancasila (P4).
• perlunya lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan Pancasila. Lembaga ini bertugas
antara lain memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang bertujuan untuk mensosialisasikan
Pancasila
Identitas Nasional
Warga Negara
Penduduk
Orang yang
berada di Orang Asing
wilayah negara Bukan
Penduduk
Warga Negara
Kewarganegaran
Sosiolog
Yuridis is Formil Materil
Kewarganegaraan
• Asas Ius-sanguinis
• Asas Isu-soli Terbatas
• Kewarganegaraan Tunggal
• Kewarganegaraan Ganda Terbatas
KONSTITUSI DAN UNDANG-UNDANG
• Demokrasi (Democracy) berasal dari bahasa Yunani yaitu demos dan kratos / cratien,
demos artinya rakyat sedangkan kratos / cartien artinya pemerintahan. Jadi demokrasi
artinya adalah pemerintahan rakyat.
• Berdasarkan banyak literatur yang ada, diyakini bahwa demokrasi berasal dari
pengalaman bernegara orang-orang Yunani Kuno
• Demokrasi di Athena bertahan hingga dihancurkan oleh Iskandar agung dari Romawi
tahun 322 SM, dan sejak saat itu demokrasi Yunani dianggap hilang dari muka bumi.
• Gagasan demokrasi mulai berkembang pada abad 17.
Tiga Makna Demokrasi
• Demokrasi tidak hanya dimaknai sebagai bentuk pemerintahan dan sistem politik, tetapi
demokrasi dimaknai sebagai sikap hidup.
• Demokrasi tidak cukup berjalan di tingkat kenegaraan, tetapi demokrasi juga memerlukan
sikap hidup demokrasi yang tumbuh dari penyelenggaraan negara maupun warga negara
pada umumnya.
• Demokrasi bukan sekedar bentuk pemerintahan atau suatu sistem politik melainkan yang
utama adalah suatu bentuk kehidupan bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Perjalanan Demokrasi di Indonesia
• Para pendiri bangsa (The Founding Father) kita pada umumnya menyetujui bahwa negara
Indonesia yang akan didirikan hendaknya negara demokrasi.
• Menurut Mohammad Hatta demokrasi telah berurat akar dalam pergaulan hidup bangsa
Indonesia.
• Indonesia sejak dulu telah mempraktikkan ide demokrasi meskipun masih dalam bentuk
sederhana dan belum dalam tingkat kenegaraan.
• Seperti pemilihan kepala desa dan adanya rembug desa, itulah yang disebut demokrasi asli
• Demokrasi asli memiliki 5 unsur yaitu: rapat, mufakat, gotong royong, hak mendapatkan
protes bersama dan hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut
Lanjutan
• Makna secara normatif demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang
bersumberkan nilai Pancasila khususnya sila ke Empat.
• Oleh karena itu demokrasi Indonesia dinamakan demokrasi Pancasila
• Demokrasi Pancasila dapat diartikan secara luas dan sempit
a. Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila baik sebagai pedoman penyelenggaraan maupun
sebagai cita-cita
b. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Lanjutan
• Demokrasi Pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan tertinggi ada pada
rakyat yang dalam penyelenggaraannya dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
• Nilai-nilai Pancasila yaitu:
a. Ketuhanan
b. Kemanusian
c. Persatuan
d. Kerakyatan
e. dan nilai keadilan sangat mendukung demokrasi
10 Pilar Demokrasi
• Praktik demokrasi Indonesia berhubungan dengan periodisasi demokrasi yang pernah dan berlaku dalam
sejarah Indonesia.
• Menurut Mirriam Budiardjo dipandang dari sudut perkembangan sejarah demokrasi Indonesia sampai masa
Orde Baru dapat dibagi menjadi 4 masa, yaitu:
a. Masa pertama Republik Indonesia (1945-1959) yang dinamakan demokrasi konstitusional
b. Masa kedua Republik Indonesia (1959-1965) yaitu masa Demokrasi Terpimpin
c. Masa ketiga Republik Indonesia (1965-1998) yaitu masa Demokrasi Pancasila
d. Masa keempat Republik Indonesia (1998- sampai sekarang) yaitu masa Reformasi
HAK ASASI MANUSIA (HAM)
• Menurut UDRH (United Declaration of Human Right) HAM adalah seperangkat hak-hak
dasar manusia yang tidak boleh dipisahkan dari keberadaannya sebagai manusia.
• Analisis Hak Menurut Wesley Hohfild ada 4 tipe:
a. Kebebasan : hak yang tidak membebankan kewajiban kepada orang lain
b. Klaim : bergantung akan adanya kewajiban terhadap orang lain
c. Imunitas : hak adanya pembebasan jaminan hukum seseorang
d. Kekuasaan : bersifat institusi, dimiliki lembaga politik seperti DPR
Sifat HAM
• Perlindungan Khusus :
a. Anak
b. Masyarakat adat
c. Buruh dan buruh migran
d. Orang-orang yang terpaksa pindah
e. Orang-orang yang dicabut kemerdekaannya
Pelanggaran HAM Secara Umum Terjadi Karena
• Tindak Komisi
a. Negara tidak menghormati hak dan kebebasan orang
b. Negara melakukan tindakan yang dilarang oleh atau
bertentangan dengan norma atau standar internasional HAM
Lanjutan
• Tindakan Omisi
a. Negara tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan (pembiaran) untuk
mencegah pelanggaran atau kesejahteraan tertentu
b. Negara tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk terwujudnya HAM
• Kegagalan
a. Negara gagal untuk memenuhi kewajiban yang diharuskan dilakukan terutama hak
ekonomi, sosial, dan budaya.
Tap. MPR No. XVII/ MPR/ 1998
• Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri
dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa
itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai
tujuan atau cita-cita nasionalnya
• wawasan nusantara memiliki arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan
bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.
Faktor Kewilayahan yang Mempengaruhi Wawasan
Nusantara
• Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan
utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan
bukan unsur pemisah. Asas dan wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian the Indian
Archipelago
• Kepulauan Indonesia
Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan Indonesia. Dalam bahasa Yunani, ‘Indo’ berarti
India dan ‘nesos’ berarti pulau. Indonesia mengandung makna spiritual yang didalamnya terasa ada jiwa
perjuangan menuju cita-cita luhur, Negara kesatuan, kemerdekaan dan kebebasan
• KONSEPSI TENTANG WILAYAH INDONESIA
a. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya
b. res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu
tidak dapat dimiliki oleh masing- masing Negara
c. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa
d. Mare Clausum (the right and dominion of the sea), menyatakan bahwa hanya
laut sepanjang pantai saja yang dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang dapat dikuasai dari
darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil)
e. Archipelagic State Pinciples (Asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar konvensi
PBB tentang hukum laut
Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara
• Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang
saling dihubungkan oleh dalamnya perairan
• Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organiasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan
negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan
• Tata Kelengkapan Organisasi
Tata kelengkapan organisai adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh
rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organnisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh
aparatur negara
Isi Wawasan Nusantara
• Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 yang meliputi:
1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yng bebas.
3. Pemerintaahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesiadan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan bangsa dan ikutmmelaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial
• ASAS KETERPADUAN SEMUA ASPEK KEHIDUPAN NASIONAL BERCIRI MANUNGGAL,
UTUH MENYELURUH YANG MELIPUT
1. Satu kesatuan wilayah Nusantra yang mencakup daratan, perairan dan dirgantara secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik, dalam arti UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi
dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan sosial budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar
“BhinekaTunggal Ika”, satu tertib sosil dan satu tertib hukum. Satu kesatuan ekonomi dengan
berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas kekelurgaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
4. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)
5. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya
yang mencakup aspek kehidupan nasional.
Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi,
Batiniah dan Lahiriah
• Tata laku batiniah berdasarkan falsafah bangsa yang membentuk sikap
mental bangsa yang memilki kekuatan batin.
• Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti
kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengadilan.
Implementasi Wawasan Nusantara Sebagai Pancaran
Falsafah Pancasila Dan Pembangunan Nasional
• Wawasan Nusantara Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah pancasila diyakini sebgagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya.
Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan
Negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang
wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional
untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban
dan perdamaian dunia. Wawsan Nusantara merupakan konsep dasar bagi kebijakan dan strategi
pembangunan Nasional
Wawasan Nusantara Dalam Pembangunan Nasional
• Kebulatan wilayah dengan segalaisinya merupakan modal • Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik
dan milik bersama bangsa Indonesia potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
• Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di
serta agama yang dianutnya tetap dalam kesatuan seluruh wilayah Indonesia secara merata
bangsa Indonesia • Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan
• Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu serasi di seluruh daerah tanpa mengabaikan ciri khas
pesaudaran, senasib dan seperjuangan, sebangsa dan yang memiliki daerah masing-masing
setanah air untuk mencapai satu cita-cita bangsa yang sama • Kehidupan perekonomi di seluruh Indonesia
• Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas
Indonesia yang membimbing ke arah tujuan dan cita- kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan
cita yang sama untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
KETAHANAN NASIONAL
• Ketahanan bangsa merupakan kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan
persatuan dan kesatuannya serta memperkuat daya dukung kehidupannya
• Konsepsi ketahanan bangsa untuk konteks Indonesia dikenal dengan nama
Ketahanan Nasional yang dikembangkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional
(Lemhanas) pada tahun 1960-an
• Secara konsepsional, ketahanan nasional diartikan sebagai “Kondisi
dinamis suatu bangsa, yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Isinya berupa keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam
maupun luar.
• Tujuannya untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasionalnya
• inti dari Ketahanan Nasional Indonesia adalah kemampuan yang
dimiliki bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk
ancaman yang dewasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks
• Istilah ketahanan nasional dalam bahasa Inggris bisa disebut
sebagai national resillience. Dalam terminologi Barat,
terminologi yang kurang lebih semakna dengan ketahanan
nasional, dikenal dengan istilah national power (kekuatan
nasional).
• Secara etimologis, istilah ketahanan berasal dari kata dasar “tahan” yang
berarti tahan penderitaan, tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan tidak
mengenal menyerah
• Ketahanan memiliki makna mampu, tahan dan kuat menghadapi segala
bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin kelangsungan
hidupnya
• Pada tahun 1969 lahir istilah Ketahanan Nasional, yang dirumuskan sebagai :
“Keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala
ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa
Indonesia”.
INTI DARI KETAHANAN NASIONAL
IDEOLOGI
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
PERTAHANAN
& KEAMANAN
LETAK & POSISI
GEOGRAFIS
POLITIK
SOSIAL
BUDAYA EKONOMI
Politik dan Strategi Nasional
Pengertian Politik
Politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Politeia yang asal katanya polis yang artinya kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri
Dalam bahasa Inggris politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan
untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu
Politics dan policy memiliki hubungan yang erat dan hubungan timbal balik
Policy dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kebijakan yang merupakan penggunaan pertimbangan-
pertimbangan yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita dan tujuan yang
dikehendaki.
• Politik membicarakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya.
Negara merupakan organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang ditaati oleh rakyatnya. Bisa dikatakan juga bentuk masyarakat dan organisasi politik
yang paling utama dalam suatu wilayah yang berdaulat
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah
laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya
Pengambilan keputusan merupakan aspek utama politik.
Kebijakan merupakan suatu kumpulan keputusan yang ambil oleh seseorang atau
kelompok dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
Distribusi merupakan pembagian dan pengalokasian nilai-nilai dalam masyarakat.
Sedangkan nilai sendiri adalah sesuatu yang diinginkan dan peting
PENGERTIAN STRATEGI
Strategi berasal dari bahasa Yunani yang diartikan sebagai the art or the
general atau seni seorang panglima yang biasa digunakan dalam peperangan
Strategi juga merupakan penggunaan pertempuran untuk memenangkan
peperangan, sedangkan perang itu sendiri adalah kelanjutan dari politik
Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya)
Secara umum strategi memiliki arti cara untuk mendapatkan kemenangan
atau pencapaian tujuan.
Politik dan Strategi Nasional
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional
Definisi dari politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijaksanaan Negara tentang pembinaan (perencanaan,
pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan
kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam
mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional
Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan strategi Nasional
Hal ini perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang
berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan
Nusantara dan Ketahanan Nasional
Landasan tersebut sangan penting dikarenakan di dalamnya
terkandung dasar Negara, cita-cita nasional, dan konsep
strategi bangsa Indonesia
Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan Politik dan Strategi nasional selama ini disusun berdasarkan UUD
1945
Sejak 1985 menyatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga yang tersebut
dalam UUD 1945 adalah merupakan suprastruktur politik (MPrR DPR, BPK
dan MA)
Sedangkan badan-badan yang ada di dalam masyarakat disebut infrastruktur
(Parpol, Ormas, Media Massa, dll)
Suprastruktur dan Infrastruktur politik harus bisa bekerja sama agar terjadi
keseimbangan yang solid
Penyusunan strategi suprastruktur di atur oleh presiden setelah
presiden menerima GBHN.
Kemudian presiden membentuk kabinet dan menetapkan mentri-
mentri dalam melaksanakan strategi nasional
Proses politik dan strategi nasional pada infrastruktur politik
merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat Indonesia
Melalui pranata-pranata politik masyarakat ikut berpartisipasi
dalam kehidupan politik nasional
Di era reformasi ini pandangan masyarakat mengenai kehidupan politik,
ekonomi, sosial budaya, maupun Hankam akan selalu berkembang karena:
1.Semakin tingginya kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
2.Semakin terbukanya akal dan pikiran untuk memperjuangkan haknya
3.Semakin meningkat kemampuan untuk menentukan pilihan dalam pemenuhan
kebutuhan hidup
4.Semakin meningkat kemampuan untuk mengatasi persoalan seiring dengan
semakin tingginya tingkat pendidikan yang ditunjang oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
5.Semakin kritis dan terbukanya masyarakat teradap ide baru
Stratifikas Politik Nasional (Kebijakan)
Tingkat penentu Kebijakan Puncak
Kebijakan ini merupakan kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan
mencakup:
• Penentuan undang-undang dasar
• Penggarisan masalah makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan tujuan
nasional berdasarkan falsafah Pancasila dan UUD 1945
Tingkat puncak penentuan kebijakan ini juga mencakup kewenangan presiden
sebagai kepala negara
Tingkat Kebijakan Umum
Tingkat ini di bawah tingkat kebijakan puncak yang lingkupnya juga
menyeluruh secara nasional
Kebijakan ini adalah penjabaran dari kebijakan puncak guna merumuskan
strategi administrasi, sistem dan prosedurnya.
Kebijakan umum berada di tangan Menteri yang hasilnya dalam bentuk
peraturan Menteri
Tingkat Penentu Kebijakan Khusus
Wewenang kebijakan ini berada di tangan pimpinan eselon Pertama
departemen pemerintahan dan pimpinan lembaga-lembaga non departemen
Hasilnya berupa peraturan, keputusan atau instruksi pimpinan lembaga non-
departemen atau direktur jenderal lazimnya berupa pedoman pelaksanaan
Mereka juga memiliki wewenang untuk membantu mempersiapkan
kebijakan umum menteri
Tingkat Penentuan Kebijakan Teknis
Kebijakan ini meliputi penggarisan dalam satu sektor dari bidang utama di atas dalam bentuk
prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan
Kebijakan ini dilakukan oleh kepada Daerah, Provinsi dan Kabupaten/ Kota
Ada dua macam kekuasaan dalam pembuatan aturan daerah:
1. Penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di daerah berada di tangan Gubernur di
tingkat Provinsi, sedangkan sedangkan daerah kabupaten/ kota berada di tangan bupati/ wali kota
2. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan
DPRD, perumusan tersebut terwujud dalam bentuk peraturan daerah provinsi atau kabupaten/
kota
Good & Clean Governance
Fungsi Negara
Tujuan Negara (pendekatan
(Good-Life) Kesejahteraan dan
Keamanan
Fungsi Pemerintahan
(Regulasi, Fasilitas,
dan Pelayanan Publik)
Akuntabilit Good
as Publik Governance
Pengertian Good
1. Rukun
• Akuntabilitas merupakan pemerintahan bertanggung jawab, bertanggung gugat,
bertanggung ganti, bertanggung risiko, dan bertanggung nista atas segala tindakan dan
kebijakan yang dibuatnya
• Transparansi merupakan pemerintah bersifat transparan kepada masyarakat
• Keterbukaan merupakan terbuka bagi masyarakat untuk memberi tanggapan dan kritik
terhadap masyarakat
• Aturan Hukum (rule of law) merupakan adanya jaminan kepatian hukum dan keadilan
bagi masyarakat
2. Prinsipnya
• Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan politik/ negara
• Daya tanggap pemerintah terhadap setiap kepentingan masyarakat
• Transparansi dalam kerangka arus sistem informasi antara pemerintah dan publik,
antar publik dan antar lembaga pemerintah
• Berkeadilan tanpa diskriminasi, dalam kerangka pembiasaan kesetaraan publik
• Efektivitas kerja dan efisiensi sumber dan anggaran
• Akuntabilitas publik dalam kerangka pemeliharaan legitimasi pemerintah di mata
publik
• Kesetaraan Publik (egaliterisme)
• Pluralisme publik (fraterniteisme)
• Kebebasan publik (liberteisme)
• Dan seterusnya
3. Pilarnya
• Pemerintah
• Masyarakat
• Swasta
Fungsi dari Ketiga Pilar tersebut
Pemerintah
Swasta Masyarakat
Faktor Pengawal/ Penjamin Good Governace
• Bila gogo efektif maka akuntabilitas publik akan terwujud apabila hal-hal
berikut diupayakan
1. Pemerintahan yang bersih (Clean Governance)
2. Birokrasi yang netral/ independent
3. Penegak hukum yang adil dan mandiri
4. Pers yang bebas dan bertanggung jawab
5. LSM yang proporsional dan profesional
6. Ormas yang fungsional
7. Masyarakat yang menyatu, mandiri dan partisipatif
8. Swasta dan pengusaha yang sosialis
9. Generasi muda yang berkualitas
10.Terakhir tetapi yang terpenting adalah adanya good ledership for
governing
Good Governance, Akuntabilitas Publik, Demokrasi dan
Nasionalisme Indonesia
• Good Governance tanpa Clean Governance Korup Korupsi
• Clean Governance tanpa Akuntabilitas Publik Kolus Kolusi
• Akuntabilitas Publik tanpa Demokrasi nepotis Nepotisme
• Demokrasi tanpa nasionalisme Buta Kebablasan
Bernegara Berpolitik Permainan Kekuasaan
Demokrasi Pengaturan dan Pembatasan Konstitusi (UUD)
Ideologinya?
Nasionalisme (Faham Kebangsaan)
Nasionalisme
Pembukaan UUD 1945;
Keutuhan NKRI;
Kebhinekaan Nusantara
Keadilan Bangsa
1. Identitas Nasional
2. Warga Negara dan Sistem Kewarganegaraan
3. Konstitusi dan Tata Perundang-undangan Indonesia
4. Demokrasi
5. Hak Asasi Manusia
6. Wawasan Nusantara
7. Ketahanan Nasional
8. Politik dan Strategi Nasional
9. Good and Clean Governance
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
1. Jelaskan mengapa pendidikan kewarganegaraan wajib di berikan dan di ajarkan
kepada semua jenjang pendidikan termasuk perguruan tinggi ?
2. Mengapa pendidikan kewarganegaraan disebut juga sebagai :
a. Sarana Nation And Character Building
b. Sarana Transmisi Kebudayaan Dari Generasi Sebelumnya Ke Generasi
Berikutnya
c. Sebagai salah satu syarat untuk mewujudkan Reprentative Goverment Under
yhe Rule of Law
d. Menumbuhkan Partisipasi Warga Negara Yang Efektif Dan Bertanggung Jawab
jelaskan ?
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
3. Jelaskan apa yang di maksud asas Ius Sanguinis & Asas Ius
– Soli dan berikan contoh nyata dalam kehidupan sehari hari
pada masing masing asas tersebut ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud identitas nasional dan jelaskan
faktor faktor apa sajakah yang menjadikan setiap bangsa
memiliki identitas yang berbeda-beda.
SELAMAT MENGERJAKAN