Anda di halaman 1dari 8

Konstitusi dan Rule

Of Law
Oleh kelompok 1
A. Konstitusi
Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume”
berarti bersama dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri atau
mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi “constitution”.

Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara,


yaitu berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mengatur, atau memerintah
negara. Peraturan-peraturan tersebut ada yang tertulis sebagai keputusan badan yang
berwenang, dan ada yang tidak tertulis berupa konvensi.
Konstitusi mencakup tiga pengertian, yaitu:
a) Die politische verfassung als gesselchaffliche wirklichkeit, yaitu konstitusi yang
mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu kewajiban.
b) Die verselbstandigte rechtverfassung, yaitu mencari unsur-unsur hukum dari konstitusi
yang hidup dalam masyarakat tersebut untuk dihadirkan sebagai suatu kaidah hukum.
c) Die geschriebene verfassung, yaitu menuliskan konstitusi dalam suatu naskah sebagai
peraturan perundangan yang tertinggi derajatnya dan berlaku dalam suatu negara.
Konstitusi sebagai hukum dasar berisi aturan-aturan dasar atau pokok-pokok
penyelenggaraan negara. Aturan-aturan itu masih bersifat umum.
Fungsi Konstitusi
1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ Negara
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ Negara
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar    organ Negara dengan warga Negara
4. Fungsi pemberiataun sumber legitimasi terhadap kekuasaaan Negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan Negara
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kuasaan yang asli (yang dalam
system demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
6. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti sempit
hanya di bidang social dan ekonomi.
7. Fungsi sebagai sarana perekayasa dan pembaruan masyarakat (social engineering atau
social reform)
Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah,
menjamin hak-hak pihak yang diperintah (rakyat) dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang
berdaulat.

Dinamika Pelaksaan Konstitusi


Terdapat 4 dinamika yaitu:
1. Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Awal Kemerdekaan Indonesia (17 agustus 1945 - 29
desember 1949)
2. Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Orde Lama (5 juli 1959 - 11 maret 1966)
3. Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Orde Baru (11 maret 1966 – 22 mei 1998)
4. Dinamika Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Reformasi (22 mei 1998- sekarang)
B. Rule Of Law
Rule of Law merupakan suatu legalisme sehingga mengandung gagasan bahwa
keadilan dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang
bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal, dan otonom.

Rule of law adalah kekuasaan publik yang di atur secara legal.


Negara Indonesia pada hakikatnya menganut prinsip “Rule of Law and not of Man”,
yang sejalan dengan pengertian nomocratie, yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh
hukum atau nomos
Rule Of Law dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Secara formal, rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi, misalnya Negara.
2. Secara hakiki, rule of law terkait dengan penegakan rule of law karena menyangkut ukuran hukum
yang baik dan buruk

Latar Belakang Rule Of Law


3. Di awali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan kekuasaan pemerintah Negara
4. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi Konstitusional
5. Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstutisional adalah konsepsi negara hukum
Fungsi Rule Of Law
Jaminan secara formal terhadap “rasa keadilan” bagi rakyat idonesia dan juga
“keadilan sosial”, sehingga diatur dalam pembukaan UUD 1945, bersifat tetap
dan instruktif bagi penyelenggaraan negara.

Dinamika Pelaksanaan Rule Of Law


Pelaksanaan Rule of Law mengandung keinginan untuk terciptanya Negara
hukum, yang membawa keadilan bagi seluruh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai