(BEARING)
E. L. E. M .E .N. M. E. S. I. N
S A T U
BANTALAN
• Bantalan aksial
Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu
poros.
• Penyebab-penyebab kerusakan pada bearing
1. Kesalahan bahan
faktor produsen: yaitu retaknya bantalan
setelah produksi baik retak halus maupun
berat, kesalahan toleransi, kesalahan celah
bantalan
faktor konsumen: yaitu kurangnya
pengetahuan tentang karakteristik pada
bearing
2. Penggunaan bearing melewati batas waktu
penggunaannya (tidak sesuai dengan petunjuk
buku fabrikasi pembuatan bearing)
3. Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang tidak
sesuai dengan buku petunjuk dan keadaan lapangan
(real).
4. Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan
tidak sesuai standart yang ditentukan.
Kesalahan pada saat pemasangan, diantaranya:
- Pemasangan yang terlalu longgar, akibatnya cincin
dalam atau cincin luar yang berputar yang menimbulkan
gesekan dengan housing/poros.
- Pemasangan yang terlalu erat, akibatnya ventilasi atau
celah yang kurang sehingga pada saat berputar suhu
bantalan akan cepat meningkat dan terjadi konsentrasi
tegangan yang lebih.
• Bearing kurang minyak pelumasan, karena
bocor atau minyak pelumas terkontaminasi
benda asing dari bocoran seal gland yang
mempengaruhi daya pelumasan pada minyak
tersebut.
Proses pemasangan bearing.
• Proses balancing. Pemasangan bearing pada
komponen mesin, komponen tersebut
pertama-tama harus benar-benar balance
agar bearing dapat bertahan dengan baik.
- Alignment (pengaturan sumbu poros pada
mesin harus benar-benar sejajar).
- Proses pemberian beban. Pemberian beban ini
harus sesuai dengan jenis bearing yang
digunakan apakah itu beban radial atau beban
aksial
• Pengaturan posisi bearing pada poros.
• Clearance bearing. Metode pemasangan dan
peralatan yang digunakan.
• Toleransi dan ketepatan yang diperlukan. Pada
saat pemasangan bearing pada poros, maka
toleransi poros pada proses pembubutan harus
diperhatikan karena hal tersebut
mempengaruhi keadaan bearing
Pemasangan dan pelepasan bearing
• Cara mengatasi kerusakan pada bearing:
1. Melakukan penggantian bearing sesuai umur
waktu kerja yang telah ditentukan.
2. Mengganti bearing yang sesuai dengan
klasifikasi kerja pompa tersebut.
3. Melakukan pemasangan bearing dengan hati-
hati sesuai standar yang telah ditentukan.
4. Melakukan alignment pada poros pompa dan
penggeraknya.
5. Melakukan tes balancing pada poros dan
impeller.
6. Memasang deflektor pada poros dan pemasangan
rubber seal pada rumah bantalan dan perbaikan pada
seal gland, untuk mengantisipasi kebocoran.