Anda di halaman 1dari 36

CASE REPORT

Stroke basilaris
Anatomi Pembuluh Darah Sistem Saraf Pusat

■ Arteri vertebralis
- Di ruang subarachnoid,
arteri vertebralis
melengkung kearah
ventral dan kranial
mengelilingi batang otak,
kemudian bergabung
dengan arteri vertebralis
kontralateral di depan
bagian kaudal pons untuk
membentuk arteri
basilaris.
- Cabang : PICA, arteri
spinalis anterior
ARTERI BASILARIS

■ terbentuk dari gabungan kedua arteria vertebralis


■ Pada pinggir atas pons, arteria ini bercabang menjadi
dua arteria cerebri posterior
Cabang-cabang arteri basilaris

1. Arteria pontis adalah pembuluh-pembuluh kecil


yang masuk ke dalam substansi pons
2. Arteria labyrinthi
masuk ke dalam meatus acusticus internus dan
memperdarahi telinga dalam
3. Arteria inferior anterior cerebelli
memperdarahi bagian anterior dan inferior
cerebellum
Cabang-cabang arteri basilaris

4. Arteria superior cerebelli


◦ memperdarahi permukaan superior cerebellum
◦ Arteria superior cerebelli juga menyuplai pons,
glandula pinealis, dan velum medullare superior
5. Arteria cerebri posterior
◦ Cabang-cabang kortikal menyuplai permukaan
inferolateral dan medial lobus temporalis serta
permukaan lateral dan medial lobus occipitalis
(korteks visual)
Cabang-cabang arteri basilaris

– Cabang-cabang sentral memperdarahi bagian-bagian talamus


dan nucleus lentiformis, serta mesencephalon, glandula
pinealis, dan corpus geniculalum mediale
– Ramus choroidea masuk ke dalam cornu inferius ventriculi
lateralis serta memperdarahi plexus choroideus dan plexus
choroideus ventriculi tertii
■ Sistem arteri vertebrobasilar memperdarahi medula, otak kecil,
pons, otak tengah, talamus, dan korteks oksipital. Oklusi vassa
besar dalam sistem ini biasanya menyebabkan cacat berat atau
kematian, kebanyakan pasien yang menderita stroke
vertebrobasilar memiliki tingkat kecacatan yang signifikan
karena keterlibatan dari batang otak dan otak kecil yang
menyebabkan disfungsi multisistem (misalnya, quadriplegia
atau hemiplegia , ataksia, disfagia, dysarthria, kelainan tatapan,
neuropati kranial)
Faktor Risiko Stroke

Faktor minor :
Faktor mayor :
Hiperlipidemia
Hipertensi Hematokrit tinggi
Penyakit jantung Merokok
Diabetes Melitus Obesitas
Pernah stroke Hiperurisemia
Kurang olahraga
Klasifikasi Stroke

■ Etiologis :
– Perdarahan
– Infark
o Infark Embolik
o Infark Hemodinamik
o Infark Lakunar

■ Lokasi :
– Sistem karotis
– Sistem vertebrobasiler
Locked-in syndrome

■ sindrom ini terjadi ketika ada infark ventral pons atas. Locked-in
syndrome terjadi dari oklusi dari segmen proksimal dan tengah arteri
basilaris atau dari perdarahan yang melibatkan wilayah itu. Hal ini juga
dapat disebabkan oleh trauma, myelinolysis pontine pusat, ensefalitis,
atau Tumor.Lesi bilateral pontine ventral melibatkan saluran
kortikospinalis dan corticobulbar menyebabkan quadriplegia. Pasien
tidak dapat berbicara, untuk menghasilkan gerakan wajah (kerusakan
saluran corticobulbar), atau untuk melihat ke kedua sisi (gerakan mata
horisontal terganggu karena lesi VI CN bilateral inti). Oleh karena
tegmentum dari pons terlibat, kesadaran pasienjuga terpengaruh. Pasien
lumpuh total dan berkomunikasi hanya dengan gerakan mata vertikal dan
berkedip
■ Top-of-the-basilar syndrome.
Sindrom ini merupakan manifestasi dari upper brainstem dan
diencephalic iskemik disebabkan oleh oklusi dari arteri basilaris
rostral; oklusi biasanya hasil dari sebuah embolism. berbagai
tingkat keterlibatan otak tengah, talamus, dan bagian dari lobus
temporal dan oksipital mungkin terjadi dan dapat menghasilkan
cacat parah. Pasien hadir dengan perubahan mendadak dalam
tingkat kesadaran, kebingungan, amnesia, dan gejala-gejala visual
Stoke Iskemik

■ Disebabkan oleh gangguan suplai darah otak yang persisten,


biasanya baik oleh blockade pembuluh darah yang memberikan
suplai (arterial) atau yang lebih jarang oleh hambatan aliran vena
yang menyebabkan stasis darah di otak, dengan gangguan sekunder
penghantaran oksigen dan nutrient.

■ TIA (Trans ischemic attack)  PRIND (prolonged reversible


ischemic neurological deficit)  Stroke iskemik tidak reversible
Klasifikasi Stroke Iskemik : Tipe – tipe Infark

Infark Embolik

Infark Hemodinamik

Infark Lakunar
Manifestasi Klinis :

PACI ( Partial Anterior Circulation


Infarct) :
• Defisit motorik / sensorik +
hemianopia
• Defisit motorik / sensorik + gejala
POCI ( Posterior Circulation Infarct) :
fungsi luhur
• Disfungsi saraf otak, satu atau lebih sisi
• Gejala fungsi luhur + hemianopia
ipsilateral, dan gangguan motorik .
• Defisit motorik / sensorik murni
sensorik kontralateral
• Gangguan fungsi luhur saja
• Gangguan motorik / sensorik bilateral
• Gangguan gerakan konjungat mata
( horisontal et vertical)
• Disfungsi serebral
• Isolated hemianopia atau buta kortikal
TACI ( Total Anterior Circulation Infarct)
• Hemiparesis dengan atau tanpa
gangguan sensorik ( kolateral sisi lesi)
• Hemianopia ( kolateral sisi lesi)
• Gangguan fungsi luhur, misalnya
afasia,
gangguan visuospasial,
hemineglect,
agnosia, LACI ( lacunar Cerebral Infarction) :
apraxia. • Tidak ada defisit visual
• Tidak ada gangguan fungsi luhur
• Tidak ada gangguan fungsi batang otak
• Defisit maksimum pada satu cabang
arteri kecil
 Pure motor stroke
 Pure sensory stroke
 Ataksik hemiparesis
Tatalaksana

■ Stroke iskemik / infark :


- Anti agregasi platelet :
Aspirin, tiklopidin, klopidogrel, dipiridamol, cilostazol
- Trombolitik : rt-PA (harus memenuhi kriteria inklusi)
- Antikoagulan : heparin, LMWH, heparinoid (untuk stroke emboli)
- Neuroprotektan
Laporan Kasus
■ Nama : Tn iswayudi
■ Jenis Kelamin : Perempuan
■ Usia : 53 tahun
■ Pekerjaan : wiraswasta
■ Status pernikahan : Menikah
■ Agama : islam
■ Alamat : Jln. Kampung melayu besar
■ Masuk Tanggal : 29 Juni 2017 pukul 12.30 WIB
■ Keluar Tanggal :
■ DPJP : dr. Tumpal A. Siagian, Sp.S
■ Ruangan : melati
• Keluhan utama : Kebas tangan kiri.
• Keluhan Tambahan : pusing berputar (+), Mual (+) muntah(+)
• Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien tn iswayudi 53 tahun datang dengan lemah pada telapak tangan
kiri sejak 1 jam SMRS. Keluhan muncul secara mendadak. awalnya
pasien merasa kesemutan pada telapak tangan kirinya dan semakin
lama menjadi semakin lemah. Pasien mengatakan juga mengeluhkan
pusing berputar dan sudah muntah 3 kali sebelum masuk rumah sakit,
sebelumnya pasien mengaku memakan kambing 1 hari sebelumnya.
Pasien juga mengaku mual dan lingkungan pasien yg berputar. Pasien
seelumnya belum pernah seperti ini dan pasien mengaku memiliki riw
darah tinggi
Kelemahan pada
telapak kiri pasien 1
jam SMRS yang
Makan muncul mendadak dan
kambing 1 hari mengeluh pusing
sebelumnya berputar dan mual dan Cek Darah
HIPERTENSI muntah 3 kali H2TL, GDS, Rawat Inap
2014 elek CT
Scan

Garis Perjalanan Penyakit


■ Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat tekanan darah tinggi
• Riwayat Riwayat penyakit keluarga
Riwayat serupa dalam keluarga disangkal.
Riwayat hipertensi (+) ibu pasien.
■ Riwayat Kebiasaan Pribadi
Minum Kopi, Makan makanan asin-asin, makan makanan bersantan, merokok, alkohol
disangkal. Pola makan teratur 3x sehari. Kebiasaan olahraga (-)
■ Pemeriksaan Fisik
■ Status Generalis:
• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : Komposmentis (E4M6V5)
• Nadi : 80x/menit
• Tekanan darah : 180/90 mmHg
• Suhu : 36,40c
• Frekuensi nafas : 22x/menit
Status Regional
• Kepala : Normocephali
• Kalvarium : Baik
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
• Hidung : Bentuk biasa, Lapang, Sekret -
• Mulut : Normal, Tidak ada sianosis
• Telinga : Lapang, membran timpani intak +/+, serumen -/-
• Oksiput : Dalam batas normal
• Leher : KGB tidak membesar
• Toraks : Pergerakan simetris kanan = kiri, sonor kanan = kiri
• Jantung : BJ I-II Normal, Gallop (-), Murmur (-)
• Paru-paru : BND Vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
• Abdomen : Dalam Batas Normal
• Hepar : Tidak teraba membesar
• Lien : Tidak teraba membesar
• Vesika urinaria : Bulging (-)
• Genitalia eksterna : Tidak dilakukan
• Ekstremitas : edema (-), akral hangat, CRT<2
Status Neurologi
1.Rangsang meningeal
– Kaku kuduk :-
– Brudzinski I : -/-
– Brudzinski II : -/-
– Kernig : >135º/>135º
– Laseque :>70º / >70º
2.Syaraf Kranial
– N.I: Olfaktorius
■ Cavum nasi : lapang/lapang
■ Tes penghidu : tidak dilakukan
– N.II: Optikus
■ Visus kasar : >3/60/>3/60
■ Tes buta warna : baik
■ Lapang pandang : luas
■ Funduscopy : tidak dilakukan
■ N.III, IV, VI : Okulomotorik, Throchlear,
Abdusens
– Sikap bola mata : Simetris
– Ptosis : -/-
– Strabismus: -/-
– Enoptalmus : -/-
– Eksoptalmus : -/-
– Diplopia : +/+
– Deviasi konjugee : -/-
– Pergerakan bola mata : tidak dapat dinilai
– Pupil : Bulat, isokor 3mm/3mm, letak di tengah, tepi rata
– Refleks cahaya langsung : +/+
– Refleks cahaya tidak langsung : +/+
– Refleks akomodasi : +/+
• N. V : Trigeminus
• Motorik : Buka tutup mulut : baik
Gerakan rahang : baik
• Sensorik : Rasa nyeri : +/+
Rasa raba : +/+
Rasa suhu : tidak dilakukan
• Refleks : Refleks kornea : +/+
Refleks maseter : +

• N.VII : Facialis
• Sikap wajah : simetris
• Mimik : Biasa
• Angkat alis : +/+
• Kerut dahi : +/+
• Kembung pipi : baik
• Lagoftalmus : -/-
• Menyeringai : baik
• Chovstek : -/-
• N. VIII : Vestibulocochlearis
• Nistagmus : +/+
• Vertigo :+
• Suara berbisik : tidak di lakukan
• Gesekan jari : tidak di lakukan
• Tes rinne : +/+
• Tes weber : Tidak ada lateralisasi kanan dan kiri
• Tes swabach : Swabach sama dengan pemeriksa
 
• N. IX, X : Glosopharingeus, Vagus
• Arkus faring : simetris
• Palatum molle : Intak
• Uvula : Di tengah
• Disartria :-
• Disfagia :-
• Disfonia :-
• Refleks okulokardiak : tidak di lakukan
• Refleks sinus caroticus : tidak di lakukan
• N. XI : Accecorius
• Angkat bahu : baik
• Menoleh : baik

• N. XII : Hypoglossus
• Sikap lidah : baik ditengah
• Atrofi :-
• Fasikulasi :-
• Tremor :-
• Julur lidah : ditengah
• Tenaga otot lidah : Kanan=Kiri
4. Refleks Fisiologis:
– Biceps : ++/++
– Triceps : ++/++
– KPR : ++/++
– APR : ++/++
– Ulna :++/++
– Brahioradialis :++/++

5. Refleks Patologis:
– Hoffman trommer: -/-
– Babinski : +/+
– Chaddock : -/-
– Gordon : -/-
– Gonda : -/-
– Oppenheim : -/-
– Schaefer : -/-
– Rossolimo : -/-
– Mendel bechtrew : -/-
– Klonus lutut : -/-
– Klonus kaki : -/-
5. Koordinasi :
Statis
• Duduk : tidak dilakukan
• Berdiri : tidak dilakukan
• Romberg : tidak dilakukan
• Romberg dipertajam : tidak dilakukan
• Fukuda : tidak dilakukan
• Tandem Gait : tidak dilakukan
Dinamis
• Telunjuk telunjuk :
• Telunjuk hidung : tidak dilakukan
• Tumit lutut : tidak dilakukan
• Disdiadokinesia : tidak dilakukan
6. Sensibilitas :
Eksteroseptif :
• Rasa Raba : kanan=kiri
• Rasa Nyeri : kanan=kiri
• Rasa Suhu : kanan=kiri
Propioseptif :
• Rasa Getar : kanan=kiri
• Rasa Gerak : kanan=kiri
• Rasa Sikap : kanan=kiri
7. Vegetatif :
Miksi : baik
Defekasi : baik
Sekresi keringat : baik
Salivasi : baik

8. Fungsi Luhur:
Memori : menurun
Bahasa : dapat dimengerti
Kognitif : menurun
Afek dan Emosi : serasi
Visuospasial : tidak dilakukan
MMSE : tidak dilakukan
Pemeriksaan Laboratorium (29/6/2017)

■ Pemeriksaan
■ Hb : 15.7 g/dl
■ Ht : 48%
■ Leukosit : 12.900 /L (H)
■ Trombosit : 146.000 /L
■ GDS : 230 mg/dL
■ Na : 146
■ Kalium : 4.5
■ Clorida : 110
Pemeriksaan CT-
Scan (29/6/2017)
■ Diagnosa : stroke basiler, hiponatremi.dm tipe 2
■ Diagnosa Banding : vertigo
Terapi Prognosis
• Cek lab ■ Ad Vitam : Dubia ad bonam
• CT Scan Brain NK ■ Ad Sanationum : Dubia ad malam
• Miniaspi 1x80 gr ■ Ad Fungsionum : Dubia ad bonam
• Inj. Ranitidin 2x50 mg
• Catopril 3*12,5
• Simvastatin 1*20

Anda mungkin juga menyukai