Anda di halaman 1dari 15

Oleh : NENING APIPAH

1. Pengertian
Distosia ialah kesulitan dalam jalannya
persalinan atau dapat didefenisikan Distosia
ialah persalinan atau abnormal yang timbul
akibat berbagai kondisi yang berhubungan
dengan lima faktor persalinan, yaitu :
a. Persalinan disfungsional akibat kontraksi
uterus yang efektif atau akibat upaya
mengedan ibu (kekuatan power).
b. Perubahan struktur pelvis (jalan lahir /
passage)
c. Sebab-sebab pada janin, meliputi
kelainan presentasi atau kelainan
posisi, bayi besar dan jumlah bayi
(penumpang/passenger).
d. Posisi ibu selama persalinan dan
melahirkan
e. Respons psikologi ibu terhadap
persalinan yang berhubungan
dengan pengalaman, budaya dan
warisannya sistem pendukung.
2. Klasifikasi
Distosia karena kelainan tenaga
Distosia karena kelainan letak
serta bentuk janin. Distosia
karena kelainan panggul
Distosia karena kelainan
traktus genitalis (Hanifah,
2006).
3. Etiologi
 Faktor-faktor penyebab dari
Distosia bahu bermacam-macam
antara lain : kehamilan postern,
paritas wanita hamil dengan
diabetes melitus dan hubungan
antara ibu hamil yang makannya
banyak bertambah besarnya janin
masih diragukan.
Adapun penyebab lain dari Distosia
bahu, yaitu :
a.Kehamilan postern
b.Wanita-wanita yang habitus
indolen
c.Anak-anak berikutnya selalu lebih
besar dari anak terdahulu
d.Orang tua yang besar
e.Eritroblastosis
f.Diabeter Melitus
4. Diagnosis
Menentukan apakah bayi besar atau
tidak kadang-kadang sulit. Hal ini
dapat diperkirakan dengan cara :
a.Keterunan atau bayi yang lahir
terdahulu besar dan sulit melahirkan
dan adanya diabetes melitus
b.Kenaikan berat badan yang
berlebihan tidak oleh sebab lainnya
(eodem dan sebagainya)
c. Pemeriksaan teliti tentang
disproporsi Sefalo atau Feto-pelvik
dalam hal ini dianjurkan untuk
mengukur kepala bayi dengan
ultrasonografi
d. Kepala janin dapat dilahirkan
tetapi tetap berada dekat vulva
e. Tarikan kepala gagal melahirkan
bahu yang terperangkap dibelakang
simfisi pubis.
5. Prognosis
 Pada panggul normal janin dengan
berat badan kurang dari 4500 gram
pada umumnya tidak menimbulkan
kesukaran persalinan. Kesukaran dapat
terjadi karena kepala yang besar atau
kepala yang lebih keras (pada post
maturitas) tidak dapat memasuki pintu
atas panggul atau karena bahu yang
lebar sulit melalui rongga panggul.
Bahu yang lebar selain dijumpai pada
janin besar juga dijumpai pada
anensefalus.
6. Komplikasi
1. Pada Ibu
a. Partus lama yang sering kali disertai pecahnya
ketuban pada pembukaan kecil, dapat
menimbulkan dehirasi serta asidosis dan infeksi
intrapartum.
b. Dengan his yang kuat, sedang janin dalam jalan
lahir tertahan, dapat menimbulkan regangan
segmen bawah uterus dan pembentukan
lingkaran retraksi patologis (Bandl).
c. Dengan persalinan yang tidak maju karena
disproporsi sefalopelvik, jalan lahir pada suatu
tempat mengalami tekanan yang lama antara
kepala janin dan tulang panggul.
2. Pada Bayi
a. Partus lama dapat meningkatkan kematian perinatal
apalagi jika ditambah dengan infeksi intrapartum.
b. Propalus funikuli, apabila terjadi mengandung
bahaya yang sangat besar bagi janin dan
memerlukan kelahirannya dengan segala apabila ia
masih hidup.
c. Dengan adanya disproporsi sefalopelvik kepala
melewati rintangan pada panggul dengan
mengadakan moulge.
d. Selanjutnya tekanan oleh promontarium atau
kadang-kadang oleh simfisis pada panggul picak
menyebabkan perlukaan pada jaringan diatas tulang
kepala janin, malahan dapat pula menimbulkan
fraktur pada os parietalis (Hanifah, 2002).
7. Penanganan
a. Pada kesukaran melahirkan bahu dan janin
hidup dilakukan episiotomi yang cukup lebar
dan janin diusahakan lahir atau bahu diperkecil
dengan melakukan kleidotomi unilateral atau
bilateral.
b. Dalam posisi ibu berbaring terlentang, mintalah
ia untuk menekuk kedua tungkainya dan
mendekatkan lututnya sejauh mungkin ke arah
dadanya. Mintalah bantuan dua orang asisten
untuk menekan fleksi kedua lututnya ibu ke
arah dada.
c. Dengan memakai sarung tangan yang telah
didisinfektankan tingkat tinggi Lakukan tarikan
yang kuat dan terus menerus ke arah bawah
pada kepala janin untuk menggerakkan bahu
depan dibawah simfisi pubis.
Catatan : Hindari tarikan yang berlebihan pada
kepala yang dapat mengakibat trauma pada
pleksus brakhralis.
Mintalah seseorang asisten untuk melakukan
tekanan secara srimultan kearah bawah pada
daerah supra pubis untuk membantu
persalinan bahu.
Catatan : jangan lakukan tekanan fundus. Hal
ini dapat mempengaruhi bahu lebih lanjut dan
dapat mengakibatkan ruptura uteri.
d. Jika bayi masih belum dapat dilahirkan :
1. Pakailah sarung tangan yang telah
didisinfektan tingkat tinggi, masukkan
tangan kedalam vagina.
2. Lakukan penekanan pada bahu yang
terletak didepan dengan arah sternum
bayi untuk memutar bahu dan
mengecilkan diameter bahu.
3. Jika diperlukan, dilakukan penekanan
pada bahu belakang sesuai dengan arah
sternum.
e. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan setelah
dilakukan tindakan diatas
1. Masukkan tangan kedalam vagina
2. Raih humerus dari lengan belakang dan dengan
menjaga lengan tetap fleksi pada siku, gerakkan
lengan ke arah dada.
f. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat
melahirkan bahu, pilihan lain adalah
1. Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu
dan bebaskan bahu depan.
2. Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk
mengeluarkan lengan belakang (Ida Bagus, 2001)

Anda mungkin juga menyukai