Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 5

Indah Efitasari - NIM 858771562


Isna Mawadatur R. - NIM 858771713
Iva Uswatun Chasanah –NIM 85879621
Khoirun Nisa-NIM 858794498 Krisna
Pandu Megawati-NIM 858788448
Laili – NIM 858771594
1
Definisi Anak Tunadaksa

Penyebab Anak Tunadaksa


PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA & Kegiatan
Belajar 1 Klasifikasi Anak Tunadaksa

Dampak Anak Tunadaksa

Kebutuhan Khusus Anak Tunadaksa


Kegitan
TUNALARAS

Belajar II Profil Pendidikan Anak Tunadaksa

Definisi Anak Tunalaras

Klasifikasi Anak Tunalaras


Kegiatan
Belajar III Penyebab Anak Tunalaras

Dampak Anak Tunalaras

Kebutuhan Khusus Anak Tunalaras


Kegiatan
Belajar IV Profil Pendidikan Anak Tunalaras
DEFINISI ANAK TUNA DAKSA
Anak tunadaksa sering disebut dengan istilah cacat tubuh, cacat
fisik, dan cacat ortopedi.
Tunadaksa adalah anak yang memiliki anggota tubuh tidak
sempurna, sedangkan istilah cacat tubuh dan cacat fisik dimaksudkan
untuk menyebut anak cacat pada anggota tubuhnya, bukan cacat
indranya. Cacat ortopedi kelainannya terletak pada aspek otot, tulang,
dan persendian, atau dapat juga merupakan akibat adanya kelainan
yang terletak pada pusat pengatur sisitem otot, tulang dan persendian.
Anak Tunadaksa dapat didefinisikan sebagai penyandang bentuk
kelainan atau kecacatan pada system otot, tulang, dan persendian yang
dapat mengakibatkan gangguan koordinasi, komunikasi, adaptasi,
mobilisasi dan gangguan perkembangan keutuhan pribadi.

3
Penyebab Ketunadaksaan
1. Sebab-sebab pada saat sebelum
kelahiran (fase prenatal)
Pada fase ini kerusakan bisa disebabkan oleh:a. penyakit yang
menyerang ibu hamil, b. bayi dalam kandungan yang terkena
radiasi, c. ibu hamil mengalami kecelakaan, d. Rh bayi tidak
sama dg ibunya
2. Sebab-sebab pada saat kelahiran (fase
natal)
a. Proses kelahiran yg terlalu lama menyebabkan bayi
kekurangan zat asam, b. rusaknya jaringan syaraf otak krn
kelahiran dipaksa, c. bayi lahir sebelum waktunya
3. Sebab-sebab setelah proses kelahiran
(fase postnatal)
a. Kecelakaan yg merusak otak bayi, b. penyakit atau tumor otak,
c. virus polio menyerang sumsum tulang belakang anak
4
KLASIFIKASI
ANAK TUNA
DAKSA

Dilihat dari sistem


kelainannya

Kelainan pada system cerebral Kelainan pada system otot dan


(cerebral system) rangka (musculus skeletal system)

Muscle
Poliomyelitis Spina Bifida
Dystrophy

Merupakan penyakit
bawaan dan dapat Jenis kelainan pada tulang
Suatu infeksi pada sumsum mengakibatkan otot tidak belakang dan berakibat
tulang belakang yang berkembang krn mengalami fungsi syaraf terganggu dan
disebabkan oleh virus polio kelumpuhan yg bersifat menyebabkan kelumpuhan
5 progresif & simetris
Dampak Tunadaksa
• Aspek akademis anak tunadaksa meliputi ciri khas
Aspek kecerdasan, kemampuan kognisi, [ersepsi dan
Akadem simbolisasi mengalami kelainan karena
terganggunya system cerebral sehingga mengalami
is hambatan dalam belajar, dan mengurus diri.

Aspek • Pada aspek ini anak tunadaksa menunjukkan


Ssosial/ bahwa konsep diri dan respon serta sikap
masyarakat yang negative terhadap anak tunadaksa
Emosion mengakibatkan anak tunadaksa merasa tidak
mampu, tidak berguna, dan menjadi rendah diri.
al
• Pada aspek ini anak tunadaksa biasanya selain
Aspek mengalami cacat tubuh, juga mengalami gangguan
Fisik/Ke lain, seperti sakit gigi, berkurangnya daya
pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan
sehatan gangguan motoric.

6
Kebutuhan khusus anak tunadaksa
Kelainan fisik dan gangguan kesehatan begutu
luas sehingga mereka membutuhkan hal-hal
berikut:
1. Kebutuhan akan gerak keleluasaan gerak
dan memposisikan diri
2. Kebutuhan komunikasi
3. Kebutuhan ketrampilan memelihara diri
4. Kebutuhan psikososial
7
Profil Pendidikan anak tunadaksa
Tujuan
pendidikan : Sistem pendidikan
Terbentuknya
kemandirian dan keutuhan Pendidikan integrasi (terpadu)
pribadi • Pada anak tunadaksa yang biasanya di sekolahkan ke sekolah
biasa, akibatnya mereka dituntut untuk mengikuti pendidikan
Aspek yang harus sepenuhnya tanpa memperoleh program khusus sesuai
kebutuhannya. Akibatnya mereka memperoleh nila hanya
diperhatikan: berdasarkan hadiah terutama mata pelajarab yang berkaitan dengan
• Pengembangan intelektual fisik.
akademik Pendidikan seregrasi
• Membantu pengembangan •Penyelenggaraan pendidikan bagi anak tunadaksa yang ditempatkan di
fisik tempat khusus, seperti sekolah luarbiasa yang menggunakan kurikulum
pendidikan luar biasa anak tunadsaksa. Jenjang pendidikannya yaitu:
• Meningkatkan •TKLB (taman kanak-kanak luar biasa) - SDLB(sekolah dasar luar
perkembangan emosi dan biasa)
penerimaan diri anak • SLTPLB(sekolah lanjutan tingkat pertama luar biasa)
•SMLB(sekolah menengah luar biasa)
• Mematangkan aspek sosial
• Mematangkan moral dan
spiritual Sistem inklusif
• Meningkatkatkan ekspresi •Anak tunadaksa yang kelainanya lebih ringan lebih baik mengikuti
diri pendidkan bersama dengan anak biasa di kelas/sekolah reguler.
Disana anak akan mengikuti program pendidikan yang disesuaikan
• Mempersiapkan masa dengan
8 kemampuan bila dibutuhkan dan fasilitas lain yang
depan anak memungkinkan bagi anak-anak untuk bergerak lebih baik dan luas.
PROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNA
DAKSA

PELAKSANAAN PENDIDIKAN
A. Perencanaan kegiatan belajar B. PRINSIP PEMBELAJARAN
mengajar Dalam memberikan pendidikan pada anak
1. Langkah-langkah merancanng tunadaksasa ada dua prinsip utama:
program pendidikan individual (PPI) 1. Prinsip multisensori (banyak indra)
2. Membentuk tim PPI Proses pendidikan anak tunadaksa
sedapat mungkin memanfaatkan dan
3. Menilai kekuatan dan kelemahan mengembangkan indra-indra yang dalam
serta minat siswa dengan diri anak karena anak tunadaksa
memalukakn asesmen mengalami gangguan indra.
4. Mengembangkan tujuan jangka 2. Prinsip individualisasi
mpanjang dan jangka pendek Individualisasi adala kemampuan anak
secara individu. Model layanan
5. Merancang metode dan prosedur
pendidikannya berbentuk klasikal dan
pencapaian tujuan individual.
6. Menetukan metode dan evaluasi
kemajuan 9
Penataan Lingkungan belajar dan sarana
khusus
Gedung sekolah untuk anak tundaksa sebaiknya
dilengkapi ruangan/sarana tertentu yang memungkinkan
kelancaran kegiatan anak tunadaksa. Kondisi ruang
belajar anak tunadaksa membutuhkan rancangan khusus
sehubungan kondisi anak mengalami gangguan motorik
maka sebaiknya bangunan gedung sekolah
memprioritaskan 3 kemudahan yaitu: mudah keluar
masuk, mudah bergerak dalam ruangan, dan mudah
mengadakan penyesuaian

10
Personel
Personel yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pendidikan
anak tunadaksa:
1. Guru yang belatar belakang pendidikan luar biasa
2. Guru yang memiliki keahlian khusus
3. Guru sekolah biasa
4. Dikter umum
5. Dokter ahli ortopedi
6. Neurologi
7. Ahli terapi

11
Evaluasi
Evaluasi belajar disesuaikan dengan berat ringannya
kelainan, seperti:
1. Anak yang berkelainan ringan evaluasinya berlaku
reguler dan bagi program khususnya dievaluasi secara
khusus
2. Anak yang berkelainan berat dievaluasi sesuai
kebutuhannya serta berlangsung secara terus menerus
dab memakai sistem khusus.
 

12
Definisi Anak Tunalaras

Anak tunalaras berarti anak yang bertingkah


laku kurang sesuai dengan
lingkungannya.perilakunya sering bertentangan
dengan norma-norma yang terdapat di dalam
masyarakat tempat ia berada.

13
KLASIFIKASI ANAK TUNALARAS
Menurut Rosembera,
Menurut Quay, 1979
dkk. (1992)
Tingkah laku yang Anak yang mengalami gangguan perilaku yang
beresiko tinggi kacau mengacu pada tipe anak yang melawan
kekuasaan, seperti bermusuhan dengan polisi dan
•hiperaktif guru, kejam, jahat, suka menyerang, hiperaktif.
• agresif
•pembangkang
•delinkuensi
•anak yang menarik diri Anak yang cemas menarik diri adalah anak yang
dari pergaulan sosial pemalu, takut-takut, suka menyendiri, peka, dan
penurut.

Tingkah laku
beresiko rendah Dimensi ketidakmatangan mengacu kepada anak
yang tidak ada perhatian, lambat, tak berminat
• autisme sekolah, pemalas, suka melamun dan pendiam.
• skizofrenia.
Anak agresi sosialisasi mempunyai ciri atau
masalah perilaku yang sama dengan gangguan
perilaku yang bersosialisasi dengan “gang” tertentu.
14 Anak tipe ini termasuk dalam perilaku pencurian
dan pembolosan.
PENYEBAB KETUNALARASAAN
Faktor keturunan
Adanya garis keturunan yang menderita depresi dapat menambah
kemungkinan bagi seseorang mempunyai depresi.

Faktor kerusakan fisik


Faktor-factor sbg pencetus yg menyebabkan gangguan emosional dalam
hal ini adl: kelainan syaraf, cidera, problem kimiawi tubuh,
metabolism, genetic, dan penyakit.

Faktor lingkungan
Dapat dipicu krn hubungan keluarga tidak harmonis, tekanan-
tekanan masyarakat, pengaruh sekolah yg tidak baik, pengaruh
komunitas dll. (alkohol dan penyalahgunaan obat-
Faktor lain
obatan)

Pengaruh alcohol dan penyalah gunaan obat.


15
DAMPAK ANAK TUNALARAS

Aspek Dampak
Dampak Aspek fisik/kesehata
Akademik sosial emosional n
Pencapaian hasil belajar yang jauh di Masalah yang menimbulkan
bawah rata-rata gangguan bagi orang lain,
Sering dikirim ke kepala dengan ciri-ciri: perilaku Adanya hal-hal yang
tidak diterima oleh gangguan makan
sekolah/ruang BK menimbulkan
masyarakat dan biasanya gangguan tidur, dan
Sering tidak naik kelas/ke luar melanggar norma budaya, penderitaan bagi anak, gangguan gerakan. Ia
sekolahnya dan perilaku melanggar seperti tekanan batin mudah mengalami
aturan keluarga, sekolah, dan dan rasa cemas kecelakaan, merasa
Sering kali membolos sekolah rumah tangga
cemas terhadap
Perilaku tersebut ditandai
dengan tindakan agresif, kesehatannya, merasa
Ortu sering dipanggil ke sekolah
yaitu tidak mengikuti aturan, seolah-olah sakit.
Orang yang bersangkutan lebih sering bersifat mengganggu, Kelainan lain yang
berurusan dengan polisi mempunyai sifat berwujud kelainan
Lebih sering menjalani masa membangkang atau Adanya rasa gelisah, fisik, seperti gagap,
percobaan dari yang berwenang menentang, dan tidak dapat seperti rasa malu,
bekerja sama buang air tidak
Lebih sering melakukan pelanggaran rendah diri, ketakutan,
hukum dan pelanggaran tanda lau
terkendali, sering
lintas
dan sangat sensitif ngompol, dan jorok.
Melakukan kejahatan remaja
Lebih sering dikirim ke klinik
bimbingan
16
Kebutuhan Khusus Anak Tunalaras

Kebutuhan akan penyesuaian lingkungan belajar maupun proses pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi anak tunalaras.

Kebutuhan untuk mengembangkan kemampusn fisik sebaik-baiknya, mengembangkan bakat


dan kemampuan intelektualnya.

Kebutuhan akan penguasaan keterampilan khusus untuk bekal hidupnya.

Kebutuhan akan adanya kesempatan sebaik-baiknya agar anak dapat menyesuaikan diri
sengan baik terhadap lingkungan atau terhadap norma-norma hidup di masyarakat.

Kebutuhan akan adanya rasa aman, agar mereka memiliki rasa percaya diri dan mereka tidak
tersia-siakan oleh lingkungan sekitarnya.

Kebutuhan akan adanya suasana yang tidak menambah rasa rendah diri, rasa bersalah bagi anak
tunalaras. Untuk itu guru perlu memberikan penghargaan atas prestasi yang mereka tampilkan
sehingga mereka merasa diterima oleh lingkungannya.
17
PROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS
Tujuan layanan
Mengurangi/menghilangkan kondisi yang tidak menguntungkan yang
menimbulkan atau menambah adanya gangguan perilaku. Adapun kondisi yang
tidak menguntungkan itu adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan fisik yang kurang memenuhi persyaratan seperti bangunan
sekolah dan fasilitas yang tidak memadai, ukuran kelas yan kecil dan sanitasi
yang buruk.
2. Disiplin sekolah yang kaku dan tidak konsisten seperti pembelakuan hukuman
tanpa memperhatikan berat atau ringannya pelanggaran siswa.
3. Guru yang tidak simpatik sehingga situasi belajar tidak menarik.
4. Kurikulum yang digunakan tidak berdasarkan kebutuhan anak.
5. Metode dan teknik mengajar yang kurang mengaktifkan anak dapat
mengakibatkan anak bosan dan lelah.
6. Kondisi-kondisi tidak menguntungkan tersebut hendaknya dihindari agar
tidak terjadi perkembangan anak ke arah penyimpangan perilaku dan kegagalan
akademiknya.
18
Model layanan Teknik/pendekatan/strategi
Model biogenetik: gangguan perilaku Perawatan dengan obat
disebabkan oleh kecacatan genetic atau
biokimiawi sehingga penyembuhannya
ditekankan pada diet, olahraga, operasi, atau Modifikasi perilaku
mengubah lingkungan. • Ada beberapa langkah untuk melaksanakan modifikasi perilaku:

Menjelaskan perilaku yang akan diubah


Model behavioral: gangguan emosi merupakan
indikasi ketidakmampuan menyesuaikan diri
yang terbentuk, bertahan, dan mungkin
berkembang karena berinteraksi dengan Menyediakan bahan yang mengharuskan anak untuk
lingkungan baik di sekolah maupun rumah. duduk diam

Model psikodinamika: gangguan emosi Mengatakan perilaku yang diterima.


disebabkan oleh gangguan atau hambatan yang
terjadi dalam proses perkembangan kepribadian
karena berbagai factor sehingga kemampuan Strategi psikodinamika :Pendekatan psikodinamika bertujuan
yang diharapkan sesuai dengan usianya untuk membantu anak menjadi sadar akan kebutuhannya, keinginan,
terganggu. dan kekuatannya sendiri. Penganjur strategi ini menyarankan agar
dilakukan evaluasi diagnostic, pearwatan, pengambilan keputusan dan
prosedur psikiatrik.

Model ekologis: gangguan perilaku terjadi Strategi ekologi


karena adanya disfungsi antara anak • Pendukung teknik ini mengasumsikan bahwa dengan diciptakannya
lingkungan yang baik maka perilaku anak akan baik pula.
dengan lingkungannya.
19
TEMPAT LAYANAN
Temp
at Sekolah Luar
sekolah
khusu Biasa Anak
Tunalaras
inklusi Hiperaktif
Teknik-teknik dalam mengadakan layanan
A. Medikasi D. Lingkungan yang
s (SLB-E)
terstruktur
B. Diet E. Modeling,
C. Modifikasi tingkah laku F. Biofeedback

Sekolah ini memiliki


kurikulum dan struktur Distrakbilitas
pelaksanaannnya
disesuaikan dengan anak Teknik-teknik dalam mengadakan layanan
tunalaras. Anak yang A. Lingkungan yang terstruktur dan stimulus yang
diterima di sekolah ini terkendali
pada umumnya anak B. Modifikasi tingkah laku
yang mengalami
gangguan perilaku yang
sedang dan berat atau Impulsivitas
anak yang perilakunya Metode untuk mengendalikan impulsive adalah:
telah mengarah pada A. Melatih verbalisasi aktivitasnya.
tindakan criminal dan B. Modifikasi tingkah laku
sangat mengganggu C. Mengajarkan seperangkat keterampila pada anak.
lingkungannya. D. Mendiskusikan perilaku antar guru dengan anak itu sendiri.
20 E. Wawancara dengan anak
Membutuhkan Dibutuhkan guru Selain prestasi

Personil
Sarana

Evaluasi
ruangan khusus yang belajar
missal ruangan berpengalaman, dibutuhkan juga
konsultasi psikolog, evaluasi aspek
psikologi, ruang konselor, kesehatan
pemerikasaan psikiater, mentalnya
kesehatan, ruang neurology, dan misalnya tingkat
terapi fisik pekerja social. kegelisahan anak,
melalui olahraga frekuensi
atau permainan. agresivitas, dan
lain sebagainya.
21
Terimakasih!
Semoga ilmunya
bermanfaat dan barokah.
Aamiin.

22

Anda mungkin juga menyukai