Anda di halaman 1dari 13

Nama : FITRIYANTY OKTAVIANI

Kelas : KEPERAWATAN B 2018

INFEKSI MATERNAL
“INFEKSI TORCH”

Kehamilan dengan Infeksi TORCH


Pengertian

Infeksi TORCH (Toxoplasma, Other


Disease, Rubella, Cytomegalovirus
dan Herpe Simplexs Virus)
merupakan beberapa jenis infeksi
yang bisa dialami oleh wanita
yang akan ataupun sedang hamil.
Infeksi ini dapat menyebabkan
cacat bayi akibat adanya
penularan dari ibu ke bayi pada
saat hamil.

Infeksi TORCH pada wanita hamil


seringkal tidak menimbulkan
gejala atau asimtomatik tetapi
dapat memberikan dampak serius
bagi janin yang dikandungnya.
Infeksi TORCH ini yang termasuk di dalamnya adalah
infeksi Rubella, Infeksi virus Rubella pada trimester I
kehamilan memiliki risiko kerusakan yang lebih besar
dibandingkan dengan infeksi setelah trimester pertama.
Infeksi Rubella selama kehamilan menyebabkan
Congenital Rubella Syndrome (CRS). CRS dapat
mengakibatkan terjadinya abortus, bayi lahir mati,
prematur dan cacat bawaan (malformasi).

STRUKTUR VIRUS RUBELLA


Bayi di diagnosis mengalami CRS apabila
mengalami 2 gejala pada kriteria A atau 1
kriteria A dan 1 kriteria B, sebagai berikut:

a) Katarak, glaukoma bawaan,


penyakit jantung bawaan (paling
sering adalah patient ductus
arteriosus atau peripheral
pulmonary artery stenosis),
kehilangan pendengaran,
pigmentasi retina.
b) Purpura, splenomegali, jaundice,
mikroemsefali, retardasi mental,
meningoensefalitis dan
radiolucent bone disease
(tulang tampak gelap pada hasil
foto roentgen).
Resiko yang akan terjadi

I. Risiko terjadinya kerusakan


apabila infeksi terjadi pada
trimester pertama
kehamilan mencapai 80–
90%.
II. Risiko infeksi akan
menurun 10-20% apabila
infeksi terjadi pada
trimester II kehamilan
(Gnansia, 2004).
III. Ibu bisa mengalami
keguguran bahkan
kematian.
Pencegahan/
pengobatan

 Vaksin MR 95% efektif untuk


mencegah penyakit campak dan
Rubella. Vaksin MR diberikan secara
subkutan dengan dosis 0,5 m
 Imunisasi MR merupakan upaya
pencegahan yang harus dilakukan
secara rutin dan terus-menerus.
Infeksi pasca partum
Pengertian

Post partum adalah masa atau


waktu sejak bayi dilahirkan
dan plasenta keluar lepas dari
rahim, sampai enam minggu
berikutnya, disertai dengan
pulihnya kembali organ-organ
yang berkaitan dengan
kandungan, yang mengalami
perubahan seperti perlukaan
dan lain sebagainya yang
berkaitan saat melahirkan
(Suherni, 2009).
Tujuan penelitian

untuk mengetahui
hubungan perawatan
luka perineum
dengan perilaku
personal hygiene ibu
post partum
Faktor-faktor penyebab pasca partum

Faktor eksternal yang menunjukkan


perilaku negatif pada penelitian ini
sebagian besar berperilaku pantang
makanan dan mengonsumsi jamu,
sedangkan faktor internal yang
menunjukkan perilaku negatif adalah
tidak mencuci tangan sebelum
membersihkan vagina.
Faktor penyebab lain terjadinya infeksi
nifas diantaranya, daya tahan tubuh
yang kurang, perawatan nifas yang
kurang baik, kurang gizi atau
malnutrisi, anemia, hygiene yang
kurang baik, serta kelelahan.
Penanganan / tindakan keperawatan

 Melakukan perawatan atau


personal hygiene bertujuan untuk
mecegah resiko terjadinya infeksi,
meliputi kebersihan badan,
tangan, kulit/kuku, gigi dan rambut
 Melakukan perawatan luka
perineum untuk bisa mempercepat
proses dari penyembuhan luka
perineum.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai