FISIOLOGI SISTEM URINARIA

Fungsi ginjal dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

• Sekresi hormone
• Glukoneogenesis
• Homeostasis ekstraseluler pH dan komponen darah.
 Sekresi Hormon

• Sekresi eritropoietin , yang mengatur produksi sel darah merah di sumsum

tulang .
• Sekresi renin , yang merupakan bagian kunci dari sistem renin-angiotensin-
aldosteron .
• Sekresi metabolit aktif dari vitamin D ( 1,25-dihidroksi cholecalsiferol) dan
prostaglandin
 Eritropoietin

sitokin glikoprotein yang disekresikan sebagai respons terhadap hipoksia

seluler.
Tingkat EPO sangat rendah (sekitar 10 mU / mL) disekresikan secara konstan
untuk mengkompensasi perputaran sel darah merah normal.
Saat terjadi hipoksia seluler mengakibatkan respon seluler peningkatan kadar
eritropoietin (hingga 10 000 mU / mL) yang dibentuk salah satunya pada
korteks ginjal.
 Renin

• Penurunan tekanan darah / penurunan volume darah

• Penurunan beban natrium yang dikirim ke tubulus distal. Beban ini diukur
oleh makula densa di aparatus juxtaglomerular .
• Aktivitas sistem saraf simpatik , yang juga mengontrol tekanan darah,
bekerja melalui reseptor adrenergik β1.
-efferent arterioles
 Glukoneogenesis

• Ginjal pada manusia mampu menghasilkan glukosa dari laktat , gliserol dan glutamin
.
• Ginjal bertanggung jawab untuk sekitar setengah dari total glukoneogenesis pada
manusia yang berpuasa.
• Pengaturan produksi glukosa di ginjal dicapai dengan aksi insulin , katekolamin dan
hormon lainnya.
• Glukoneogenesis ginjal terjadi di korteks ginjal . Medula ginjal tidak mampu
memproduksi glukosa karena tidak adanya enzim yang diperlukan.
 Homeostasis Ekstraseluler

• Tubuh sangat sensitif terhadap pH -nya. Di luar kisaran pH yang kompatibel

dengan kehidupan, protein didenaturasi dan dicerna, enzim kehilangan
kemampuan mereka untuk berfungsi, dan tubuh tidak mampu
mempertahankan dirinya sendiri. Ginjal mempertahankan homeostasis
asam-basa dengan mengatur pH plasma darah . Keuntungan dan kerugian
asam dan basa harus seimbang.