Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KERJA PRAKTEK INDUSTRI DI GI NAMORAMBE

Nama :Eko We Asa Purba


NIM: 5163230009
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PT. PLN (Persero) P3B Sumatera Gardu Induk Namorambe beralamat di Jl. Des
a Ujung Labuhan Psr. III Kec. Namorambe km 14 Deli Tua merupakan salah sat
u Unit Pelayanan Transmisi Medan Tragi Binjai yang berdiri di atas pertapakan
18 Ha di mana pembangunan gardu ini dimulai tahun 1995 dan mulai beroper
asi pada tanggal 30 April 1996 (Ronald dan Rudi. 2014. Laporan Kerja Praktek
di Gardu Induk Namorambe).
Gardu Induk Namorambe mentransformasikan tegangan transmisi (150 kV) me
njadi tegangan penyulang (20 kV). Di Gardu Induk Namorambe memiliki jenis
gardu induk pasangan luar di mana terdapat dua buah trafo daya 60 MVA mer
k UNINDO. Di Gardu Induk Namorambe terdapat beberapa peralatan teganga
n tinggi seperti LA (Lightning Arrester),PT (Potensial Transformator) / CVT (Cap
asitor Voltage Transformator),DS (Disconnecting Switch), CT (Current Transform
ator) danPMT(Pemutus Tenaga).
Tujuan Kerja Praktek Industri

1. Mengetahui tujuan pemasangan pemutus tenaga


2. Mengetahui jenis-jenis pemutus tenaga
3. Mengetahui apa saja yang berhubungan dengan pemutus
tenaga
4. Mengetahui apa saja kerusakan yang terjadi terhadap pem
utus tenaga
5. Mengetahui prinsip kerja pemutus tenaga. (Jika terjadi gan
gguan bagaimana sistem menjadi aman.
6. Mengetahui bagaimana pemeliharaan Pemutus Tenaga (P
MT) di Gardu Induk Namorambe.
Manfaat Kerja Praktek Industri

1. Bagi Mahasiswa
1) Berkesempatan untuk mengetahui tentang Peralatan Tegangan Tinggi di Gard
u Induk Namorambe khususnya tentang Pemutus Tenaga.
2) Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di
bangku perkuliahan.
3) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengetahui tentang Pemutus T
enaga (PMT).
4) Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang manajem
en dan kultur perusahaan.
5) Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap pr
oses kegiatan kerja di dunia usaha perusahaan.
6) Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses pembentukan
kompetensi keahlian teknik, kepribadian, dan sosial di perusahaan .
6) Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan teknologi yang ada di perusahaa.
7) Memperoleh kemampuan penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah teknologi yang ada di perusa
haan.
 
2. Bagi Perusahaan Tempat Kerja Praktek Industri
8) Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dal
am merencanakan serta melaksanakan pengembangan industry.
9) Industri mendapat kepercayaan dan kesempatan untuk ikut serta d
alam menyiapkan calon sarjana teknik elektro yang professional.
10) Memperoleh kesempatan untuk bermitra dengan pihak Universitas Negeri
Medan dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan khususnya proses pe
mbelajaran.
3. Bagi Universitas Negeri Medan

1) Menambah akses terhadap stakeholders Unimed, sehingga


mempermudah lulusan memperoleh pekerjaan.
2) Memperoleh masukan untuk penyempurnaan kurikulum pr
ogram studi teknik elektro.
3) Memperluas jejaring kerjasama antara Unimed dengan ind
ustri/perusahaan tempat magang dan kerja praktek industr
y sehingga dapat meningkatkan keterkaitan dan kesepada
nan antara program akademik dengan pengetahuan dan k
eterampilan lulusan.
 
GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) GI NAMORAMBE

Kondisi Situasi Kerja Perusahaan


Sesuai untuk kebutuhan dan meningkatkan pelayanan kepada masya
rakat, maka pada tahun 1995 dibangunlah Gardu Induk Namorambe.
Yang lokasinya di Jalan Namorambe KM 14 Psr. 3 Desa Ujung Labuh
an Kecamatan Namorambe diatas areal tanah seluas 1,8 Ha. Dimana
daerah itu sebelumnya ada dilintasi jalur Transmisi 150 KV Paya Geli
ke Titi Kuning yang dibangun jauh sebelumnya. Pada waktu itu Gard
u Induk Namorambe dibangun dengan memotong jalur transmisi Pa
ya Geli ke Titi Kuning tepatnya di line 2 pada tower no: 48. dengan
membangun 2 buah tower tapping sampailah jaringan transmisi 150
KV ke Serandang Switch Yard 150 KV Gardu Induk Namorambe. Pem
bangunan GI Namorambe memakan waktu waktu 1 (satu) tahun. Tep
atnya pada tanggal 30 April 1996 GI Namorambe mulai beroperasi.
Jenis Usaha
Berdasarkan profil PT. PLN (Persero),Gardu Induk Namorambe ialah BU
MN (Badan Usaha Milik Negara) dengan visi, misi dan moto sebagai ber
ikut:
Visi
Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, Ung
gul dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani
Misi
Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas hi
dup masyarakat.
Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonom
i.
Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Moto
Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
Struktur Organisasi Perusahaan
Strukrur organisasi GI Namorambe dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Landasan Teori
1. Pengertian Pemutus Tenaga
Berdasarkan IEV (International Electrotechnical Vocabulary) 44
1-14-20 disebut kan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus
Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar/switching mekanis,
yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban
dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (da
lam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam
kondisi abnormal/gangguan seperti kondisi hubung singkat (s
hort circuit).

Berdasarkan besar tegangan dan beda mekanik penggerak Pe


mutus Tenaga (PMT) dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1) Berdasarkan Besar/Kelas Tegangan
2) Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak / Tripping Coil
2. Berdasarkan besar kelas Tegangan

1) PMT tegangan rendah (Low Voltage)


Dengan range tegangan 0.1 s/d 1 kV.
2) PMT tegangan menengah (Medium Voltage)
Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV.
3) PMT tegangan tinggi (High Voltage)
Dengan range tegangan 35 s/d 245 kV.
4) PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage)
Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kV.
Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak / Tripping Coil
1) PMT Single Pole
2) PMT Three Pole

PMT Single Pole PMT Three Pole


3. Komponen Utama Pemutus Tenaga (PMT)

1) Unit pemutus utama


2) Unit pemutus pembantu
3) Katub Kelambatan
4) Tahanan
5) Kapasitor
6) Kontak – kontak
4. Prinsip kerja PMT type SF6

PMT jenis ini memiliki prinsip kerja : Sistem kontak yang tert
utup dari udara luar. Saat kontak terbuka dan arc/ busur api
muncul. Gas SF6 bertekanan tinggi ditiupkan diantara kontak
menyingkirkan partikel bermuatan dari sela antara kedua kon
tak sehingga membuat arc semakin cepat padam. Gas SF6 di
pilih karena sifat gas ini yang merupakan bahan isolasi dan p
endingin yang baik. Gas ini tidak boleh bocor dan bercampu
r dengan udara luar, sehingga sitem dibuat terutup dan gas
SF6 yang telah ditiupkan ditampung pada penampung terse
ndiri. Seperti halnya PMT udara tekan. Ukuran PMT SF6 ini ju
ga mendukung PMT ini untuk dapat ditempatkan pada wilay
ah yang menyediakan tempat yang tidak terlalu besar.
Gas SF6 memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya : mempun
yai kekuatan dielektrik dan tingkat kestabilan yang tinggi. Gas y
ang aman bagi lingkungan, dan penanganannya yang mudah.Un
tuk dapat bekerja dalam mema damkan busur api dibutuhkan te
kanan SF6 5 bar / 0,5 Mpa jika kurang dari itu maka ada auxiliar
y relay yang akan memblok rangkaian PMT agar tidak bias trip

Pengalaman Lapangan
Di swicthyard terdapat beberapa komponen peralatan tegangan tinggi b
erupa lightning arrester, potential transformator / capacitor voltage trans
formator, PMS line, current transformator, PMT, PMS Bus dan busbar tra
nsmisi 150 kV. Di switchyard Gardu Induk Namorambe terdapat 2 trafo d
aya dengan kapasitas 60 MVA merk UNINDO. Di Gardu Induk Namoram
be terdapat juga satu unit generator sebagai pembangkit energi listrik c
adangan untuk kebutuhan Gardu Induk. Berikut dapat ditampilkan conto
h peralatan tegangan tinggi yang ada di Gardu Induk Namorambe
Contoh peralatan tegangan tinggi yang ada di switchyard di GI Namorambe
Ruang Kontrol 150 Kv (sumber GI Namorambe
Di ruang kontrol 150 kV terdapat beberapa panel control salah
satunya seperti panel kontrol jaringan transmisi galang (Galang I
dan II), Titi Kuning (Titi Kuning I dan II), Paya Geli (Paya Geli I dan
II) dan Panel Trafo Daya 1 dan 2.
Ruang Kontrol 20 kV(sumber GI Namormbe

Di ruang kontrol 20 kV terdapat beberapa panel yakni panel


penyulang (NR 1- NR 16) dan trafo daya (I dan II).
Tujuan Pemasangan Pemutus Tenaga

Tujuannya dipasang Pemutus Tenaga ini adalah seagai untuk pe


mbuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam keadaan kond
isi berbeban, serta mampu atau menutup saat terjai aus ganggu
an (hubung singkat) pada jaringan atau peralatan lain.

Penempatan Pemutus

Pemutus Tenaga yang ada di switchyard ada yang memiliki jenis


Three Pole, dan ada juga yang Single Pole. Untuk yang jenis Thr
ee Pole terpasang di bay Galang I, Galang II, Paya Geli I, Paya G
eli II. Dan Titi Kuning I dan Titi Kuning II. Sedangkan yang jenis S
ingle Pole terpasang di di bay Trafo Daya (TD) I dan Trafo Daya
(TD) II.
Blok rangkaian jaringan PMT dibay Titi Kuning I
Pemeliharaan PMT di Gadu Iduk Namorambe
1. Pengujian Kemurnian Gas SF6
Pengujian kemurnian gas SF6 dilaksanakan bertujuan untuk m
engetahui perubahan kandungan gas SF6 setelah mengalami
penguraian setelah sekian kali/lama berfungsi memadamkan b
usur api listrik.

Alat ukur pengujian kemurnian Gas SF6


Langkah – langkah yang perlu diperhatikan sebelum melakukan
Pengujian adalah sebagi berikut :

1. Pastikan valve untuk mengeluarkan gas dari PMT keadaan tertutup.


Sambungkan nepel dari alat purity test.
2. Pastikan valve pada alat test keadaan tertutup.
3. Buka valve PMT seca ra pelan –pelan.
4. Buka valve pada alat test pelan – pelan.
5. Nyalakan alat test dalam keadaan ON.
6. Perhatikan proses pengetesan penunjukan angka persentase (%).
7. Tutup kembali valve pada PMT.
8. Hasil pengukuran dalam % dan bandingkan dengan standard yang
diijinkan.
Kegiatan pengujian Gas SF6 di GI Namorambe
Pengukuran Ketahanan Isolasi PMT di Gardu Induk Namoramb
e
Kesiapan obyek yang akan diukur dilakukan dengan urutan sebagai ber
ikut:
1. Pemasangan pentanahan lokal (Local Grounding) disisi terminal ata
s dan terminal bawah dengan tujuan membuang tegangan sisa ( Re
sidual) yang masih ada.
2. Pembersihan permukaan porselin bushing memakai material cleane
r + lap kain yang halus dan tidak merusak permukaan isolator deng
an tujuan agar pengukuran memperoleh nilai (hasil) yang akurat.
3. Melakukan pengukuran tahanan isolasi PMT kondisi terbuka (open)
antara:
a) Terminal atas ( Ra, Sa, Ta ) terhadap Cashing ( body ) / tanah.
b) Terminal bawah ( Rb, Sb, Tb ) terhadap cashing ( body ) / tanah.
c) Terminal fasa atas – bawah (Ra-Rb, Sa-Sb, Ta-Tb)

Anda mungkin juga menyukai