Nama : Tn. AP
Agama : Katolik
RM : 885766
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan batuk darah sejak 3 minggu yang lalu tidak setiap hari ,
berupa bercak darah memberat sejak 1 minggu terakhir sebanyak <50 cc berwarna merah segar. Batuk
sejak 1 minggu yang lalu, dahak warna putih, kadang bercampur dengan darah. Sesak tidak ada, nyeri
dada ada sejak 3 hari yang lalu. Berat badan menurun sebanyak 3kg dalam 1 bulan lalu, keringat
malam tanpa aktivitas tidak ada, demam tidak ada.
Riwayat minum OAT kategori 1 sejak 4 hari yang lalu dari dr. RN, SpPD dan didapatkan sputum BTA
Positif (2+). Riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu, berobat tidak teratur. Konsumsi Insulin sejak 4 hari
yang lalu Novomix 10-0-8, Levemir 0-0-10 iu/subkutan. Riwayat merokok 1-2 batang per hari sekitar
20 tahun. Riwayat Stroke (Hemiparese sinistra) 1 bulan yang lalu dan mengonsumsi obat Piracetam,
Clopidogrel, Aspirin, Citikolin, Atorvastatin. Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada.
Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum: Sakit sedang / gizi cukup / composmentis (E4M6V5)
N : 82 x/menit,
S : 36.50C, axilla
BB : 59 kg
TB : 175 cm
KEPALA
Mata : Sclera ikterik tidak ada, anemis tidak ada, edema palpebra tidak ada, pupil isokor
Leher : kaku kuduk tidak ada, pembesaran kelenjar limfe tidak ada
THORAX
Bentuk : Normochest
Inspeksi: Simetris kiri-kanan. Sikatris tidak ada, venetaksis tidak ada, massa tidak ada.
Palpasi : Vokal fremitus menurun pada apeks paru kanan, nyeri tekan tidak ada, tidak teraba massa
Auskultasi : Bunyi napas Vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada
Pemeriksaan Fisis
JANTUNG • ABDOMEN
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat Inspeksi : datar, mengikuti gerak napas
Auskultasi : peristaltik kesan normal
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi : timpani
Perkusi : bunyi redup, batas jantung normal Palpasi : nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien
Auskultasi : bunyi jantung SI/SII murni regular, tidak ada bising tidak teraba
EXTREMITAS
Fungsi Hati
SGOT 14 U/L <39 U/L
SGPT 14 U/L <40 U/L
Fungsi Ginjal
UREUM 26 mg/dl 10-50 mg/dl
KREATININ 0.95 <1,3 mg/dl
Elektrolit
NATRIUM 138 mmol/l 136-145 mmol/l
KALIUM 3.6mmol/l 3.5-5.2 mmol/l
KLORIDA 105 mmol/l 97-111 mmol/l
Pemeriksaan Laboratorium/15/06/2019
Faktor Koagulasi
PT 10.9 s 10-14 s
INR 1,06
APTT 30.4 s 22-30 s
Kesan:
- Pulmo: Hili Normal,
Corakan
Bronchovascular
Normal, Tampak
infiltrate di lapang
paru kanan
Tuberkulosis Paru Bakteriologis Kasus Baru on Treatment OAT Kategori 1 Fase Intensif Hari
ke 5
Post Stroke
Daftar Masalah
No. Diagnosis Subjective Objecive Planning
16/6/2019 Pasien mengeluh masih batuk Keadaan umum : sakit sedang Hemoptisis et causa Cek GDS, Gd2PP, • IVFD NaCl 0,9%
disertai darah dengan volume Gizi cukup/Compos mentis tuberculosis paru HbA1c (17-6-19) • As. traneksamat 500
kira kira Follow up
70cc/24jam, nyeri mg/ 8 jam/ Intravena
dada masih ada, sesak tidak Td: 110/70 Tuberkulosis Paru Cek PT/APTT/INR • Adona 1 amp/ 8 jam/
ada Nadi: 84 X/Menit Bakteriologis Kasus Intravena
Pernafasan: 20x/Menit Baru On Treatment Menunggu hasil CT • Codein
Suhu: 36’c OAT Kategori 1 Scan Thorax dengan 10mg/8jam/oral
Spo2: 97% tanpa modalitas Fase Intensif hari ke Kontras • 4FDC 3
GDS 6 tab/24jam/oral
06.24: 76mg/dl Sputum Sitologi • Novorapid 10-8-0
17.51: 186mg/dl DM Tipe 2 Non iu/subkutan
GD2PP Obese Edukasi dan Evaluasi • Levemir 0-0-10
Batuk darah iu/subkutan
I: Simetris kiri dan kanan Post Stroke • Procurplus 1
P: Vokal fremitus menurun pd apeks Usul Bronkoskopi tab/24jam
paru kanan
P: redup pada apeks paru kanan
A: Vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing
(-)
FOLLOW UP
Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning Terapi
17/6/2019 Pasien mengeluh masih batuk Keadaan umum : sakit sedang Hemoptisis et causa Cek HbA1c (18/6/19) • IVFD NaCl 0,9%
disertai darah dengan volume Gizi cukup/Compos mentis tuberculosis paru • As. traneksamat 500
kira kira Follow up nyeri
20-30cc/24jam, Cek PT/APTT/INR mg/ 8 jam/ Intravena
dada masih ada, sesak tidak Td: 110/70 Tuberkulosis Paru • Adona 1 amp/ 8 jam/
ada Nadi: 84 X/Menit Bakteriologis Kasus Menunggu hasil CT Intravena
Pernafasan: 20x/Menit Baru On Treatment Scan Thorax dengan • Codein
Suhu: 36’c OAT Kategori 1 Kontras 10mg/8jam/oral
Spo2: 97% tanpa modalitas Fase Intensif hari ke • 4FDC 3
GDS 6 Sputum Sitologi tab/24jam/oral
06.10: 93mg/dl • Novorapid 10-8-0
17.52: 199mg/dl DM Tipe 2 Non Edukasi dan Evaluasi iu/subkutan
Obese Batuk darah • Levemir 0-0-10
I: Simetris kiri dan kanan iu/subkutan
P: Vokal fremitus menurun pd apeks Post Stroke Usul Bronkoskopi • Procurplus 1
paru kanan tab/24jam
P: redup pada apeks paru kanan
A: Vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing
(-)
FOLLOW UP
Tanggal Subjektif Objektif Assessment Planning Terapi
18/6/2019 Pasien mengeluh masih batuk Keadaan umum : sakit sedang Hemoptisis et causa Konsul Endokrin • IVFD NaCl 0,9%
disertai darah dengan volume Gizi cukup/Compos mentis tuberculosis paru • As. traneksamat 500
Follow up
20cc/24jam,
kira kira nyeri Menunggu hasil CT mg/ 8 jam/ Intravena
dada berkurang, sesak tidak Td: 104/64 Tuberkulosis Paru Scan Thorax dengan • Adona 1 amp/ 8 jam/
ada Nadi: 82 X/Menit Bakteriologis Kasus Kontras Intravena
Pernafasan: 20x/Menit Baru On Treatment • Codein
Suhu: 36’c OAT Kategori 1 Edukasi dan Evaluasi 10mg/8jam/oral
Spo2: 98% tanpa modalitas Fase Intensif hari ke Batuk darah • 4FDC 3
GDS 6 tab/24jam/oral
06.24: 76mg/dl Usul Bronkoskopi • Novorapid 10-8-0
17.51: 186mg/dl DM Tipe 2 Non iu/subkutan
GD2PP Obese • Levemir 0-0-10
iu/subkutan
I: Simetris kiri dan kanan Post Stroke • Procurplus 1
P: Vokal fremitus menurun pd apeks tab/24jam
paru kanan
P: redup pada apeks paru kanan
A: Vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing
(-)
DISKUSI
Definisi
1. Tidak masif:
< 200 ml/24 jam
2. Masif:
Berdasarkan banyaknya • > 600 ml/24 jam.
darah yang dikeluarkan, • < 600 ml, > 250 ml/24 jam,
menurut kriteria
RS Persahabatan Hb <10%.
Jakarta (1974). 4 • < 600 ml, >250 ml/24 jam,
Hb >10% dalam 48 jam
belum berhenti.
Epidemiologi
tuberkulosis (8%). 5
Etiologi
Arteri Bronkial • Arteri Anastomosis kapiler kompleks terdapat diantara arteri
pulmonalis dan arteri bronkial sistemik. Ketika sirkulasi
Pulmonal
Menyuplai paru terganggu (misalnya pada penyakit tromboemboli,
nutrisi ke Arteri vaskulitis, atau vasokonstriksi hipoksia), pasokan
saluran napas pulmonalis bronkial meningkat secara bertahap sehingga
ekstra dan menyalurkan menyebabkan hyperflow di pembuluh darah anastomik,
99% darah yang kemudian menjadi hipertrofik dan dinding tipis
intrapulmonal
arteri ke paru- cenderung robek masuk ke ke alveoli dan bronkus,
dan arteri menyebabkan hemoptisis.
pulmonalis paru dan terlibat
(vasavasorum) dalam proses
tanpa terlibat pertukaran
dalam gas.
pertukaran gas
Vaskularisasi Paru7
Perdarahan pada:
Iritasi reseptor sensoris Melalui nervus efferen
-Trachea-bronchial tree yang diinervasi oleh (nervus spinal dan
- Parenkim paru cabang afferen nervus v, laringeal) darah
- Vaskuler pulmonal vii, x, dan nervus laringeal diekspektorasidengan atau
superior tanpa sekret.
2
atofisiologi
Infeksi menyebabkan
inflamasi mukosa dan edema
Mekanisme timbulnya perdarahan yang menyebabkan ruptur
kapiler superfisial.1
tergantung dari penyakit
penyebabnya
Perdarahan pada kanker paru
disebabkan oleh invasi atau
erosi pembuluh darah oleh
tumor.1
Patofisiologi
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
• Foto Thoraks
• CT Scan Thoraks
• Bronkoskopi
diagnosis
Anamnesis2 Menanyakan riwayat merokok sugestif ke ca
bronkial atau bronkitis kronik.
TATALAKSANA
Alur Penatalaksanaan Hemoptisis3
Asfiksia karena
terendamnya saluran nafas
oleh darah biasanya
menjadi penyebab
kematian, dan biasa disusul
dengan kolaps • Mortalitas hemoptisis 7-30%.1
kardiovaskuler. 3 • Mortalitas hemoptisis masif 50%.1
Gejala Sistemik
Gejala Respiratorik Demam
✓ Batuk ≥ 2 minggu Malaise
✓ Batuk darah (hemoptisis) Keringat malam
✓ Sesak napas Berat badan menurun
✓ Nyeri dada ✓ Nafsu makan menurun
TB Paru
• Suara napas bronkial
• Amforik
• Suara napas melemah
• Ronki basah
• Tanda penarikan paru, diafragma, mediastinum
SPUTUM BTA
Cara pengambilan dahak 3 kali (SPS):
1. Sewaktu / spot (dahak sewaktu saat kunjungan)
2. Pagi (keesokan harinya )
3. Sewaktu / spot (pada saat mengantarkan dahak pagi)