SAMPING DAN
PENATALAKSANAANNYA
KELOMPOK II
PENGOBATAN TB PARU
1. Rifampisin
10 mg/ kg BB, maksimal 600mg 2-3X/
minggu atau 3. Pirazinamid
BB > 60 kg : 600 mg
fase intensif 25 mg/kg BB,
BB 40-60 kg : 450 mg
BB < 40 kg : 300 mg
35 mg/kg BB 3 X semingggu,
Dosis intermiten 600 mg / kali 50 mg /kg BB 2 X seminggu
atau :
2. INH
BB > 60 kg : 1500 mg
5 mg/kg BB, maksimal 300mg, 10 mg/kg
BB 3 X seminggu, 15 mg/kg BB 40-60 kg : 1 000 mg
BB 2 X semingggu atau 300 mg/hari BB < 40 kg : 750 mg
untuk dewasa.
lntermiten : 600 mg / kali
4. Etambutol
Isoniazid (INH) :
syaraf tepi, kesemutan, rasa terbakar di kaki dan nyeri otot. Efek ini
khusus
Rifampisin
Sindrom flu berupa demam, menggigil dan nyeri tulang Sindrom perut
berupa sakit perut, mual, tidak nafsu makan, muntah kadang-kadang diare.
Sindrom kulit seperti gatal-gatal kemerahan. Efek samping yang berat tapi
jarang terjadi ialah : Hepatitis imbas obat atau ikterik, bila terjadi hal
tersebut OAT harus distop dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman TB
pada keadaan khusus. Purpura, anemia hemolitik yang akut, syok dan
gagal ginjal. Bila salah satu dari gejala ini terjadi, rifampisin harus segera
dihentikan dan jangan diberikan lagi walaupun gejalanya telah
menghilang.
Pirazinamid
pada dosis yang dipakai, jarang sekali terjadi bila dosisnya 15-25
dideteksi
Streptomisin
Efek samping utama adalah kerusakan syaraf
kedelapan yang berkaitan dengan
keseimbangan dan pendengaran. Risiko efek
samping tersebut akan meningkat seiring
dengan peningkatan dosis yang digunakan dan
umur penderita.
PEMANTAUAN PENGOBATAN TB
(FOLLOW UP)
diminum / tidaknya obat tersebut. Dalam hal ini maka sangat penting