dAmbil
x/dt2 :+k/m
b(dx/dt)/m + k.x/m
= 2r ; =Fmax
Fmax = fw’’t/m
/msin
2
= w2 ; b/m max
(1)
Bentuk penyelesaian dari persamaan diferensial ini adalah :
x = A sin (w’’.t -q ) ….…(2) A dan w’’ = konstan
Apabila persamaan (2) ini didiferensialkan ke t diperoleh :
dx/dt = w’’Acos (w’’.t -q ) …(3) ; d2x/dt2 = -w’’2A sin (w’’.t -q ) …(4)
Untuk semua nilai t yang memenuhi persamaan ini maka : harga koefisien
dari tiap suku dikedua sisi haruslah sama, sehingga : koefisien fungsi sinus di
sisi kiri sama dengan di sisi kanan, demikian pula koefisien fungsi cosinus di
sisi kiri sama dengan koefisien di sisi kanan,
A(w2-w’’2) = fmax cosq ......(5) dan 2rw’’A = fmax sinq ..........(6)
Jika persamaan (5) dan (6) masing-masing dikuadratkan kemudian dijumlahkan,
maka diperoleh:
{A(w2-w’’2)}2 + (2rw’’A)2= fmax2 cos2q + fmax2 sin2q = fmax2 (cos2q + sin2q)
(2rw’’)2...................(8)
Untuk menentukan besar sudut dapat dilakukan dengan cara membagi
persamaan (6) dengan persamaan (5) :
(2rw’’A = fmax sinq) / (A(w2-w’’2) = fmax cosq) )
diperoleh :
sinq /cosq = 2rw’’A /(A(w2-w’’2)
Maka:
tg q = 2rw’’ / (w2-w’’2)……….......(9)
Resonansi Amplitudo:
Persamaan amplitudo A menunjukkan bahwa getaran paksa tergantung kepada
harga : (w2-w’’2), yakni tergantung kepada besar harga frekwensi sudut alami w
dan frekwensi sudut paksa w’’ dari getaran. Jika beda harga antara keduanya
semakin kecil maka harga amplitudo semakin besar (Keterangan : w = 2pf ,
dimana f = frekwensi getaran alami, sedang w’’ =2pf’’,dimana f’’= frekwensi
getaran paksa!).Ada frekwensi getaran paksa tertentu yang membuat besar
amplitudo getaran menjadi maksimum, yang dinamakan Frekwensi Resonansi,
dan fenomena dimana amplitudo menjadi maksimum ini diberi nama : Resonansi
Amplitudo. Amplitudo getaran akan menjadi maksimum jika harga denominator
dari √(w2-w’’2)2 + (2rw’’) 2 adalah minimum. Hal ini terjadi jika koefisien dari
diferensial (turunan) pertamanya 0, jadi :
A (a) r=0
(b)
r = kecil
(c)
r = medium
(d)
r = besar
0 0,5 1 1,5 2
Keterangan : Untuk frekwensi sudut paksa w’’sangat kecil, amplitudo adalah
nyaris sama untuk semua harga redaman. Ketika w’’ bertambah maka
amplitudo juga bertambah dan menjadi maksimum pada harga w’’ tertentu
yang mana tergantung pada redaman. Kurva (a) menunjukkan amplitudo
ketika r = 0, yakni ketika nggak ada redaman. Dalam keadaan ini amplitudo
menjadi tak terhingga pada saat w ’’ = w . Kurva (b), (c), dan (d) menunjukkan
bahwa pada saat r bertambah maka puncak kurva bergerak kearah kiri yakni
harga w’’ untuk mana amplitudo maksimumnya berkurang. Lebih lanjut, ketika
redaman ”r” bertambah, puncak bergerak kearah bawah, yakni amplitudo
maksimum dari getaran paksa semakin menurun. Pada saat w’’ bertambah,
amplitudo cenderung kearah nol. Dapat dilihat bahwa kurva untuk harga ”r”
yang kecil akan jatuh dengan cepat dibanding ”r” yang lebih besar.
Ini berarti bahwa untuk permulaan yang sama dari kondisi resonansi,
amplitudo getaran akan jatuh dengan cepat ketika redaman adalah kecil, dan
jatuh pelan-pelan ketika redamannya besar. Dapat disimpulkan bahwa :
semakin kecil redaman, maka resonansi semakin tajam.
Contoh Soal
Sekian
dan
Terimakasih