Anda di halaman 1dari 29

Teori Pendukung Kimia

Analisis

Reaksi-reaksi kimia yang dipakai dalam


analisisis kualitatif dan kuantitatif
berlangsung dalam larutan air. Oleh karena
itu perlu dipelajari beberapa konsep dasar
yang berhubungan dengan penguraian
elektrolit dalam air.
Asam-Basa dalam Larutan
ASAM
 Asam : Senyawa yang bila dilarutkan dalam larutan air akan
mengalami disosiasi, dengan pembentukan ion hidrogen sebagai
satu-satunya ion positif.
Contoh : HCl H+ + Cl-
HNO3 H+ + NO3-
 Ion H+ (proton) tidak berada dalam keadaan bebas dalam larutan
air, tetapi bergabung dengan satu molekul air, dengan cara
membentuk ikatan kovalen pasangan elektron bebas yang terdapat
pada oksigen dari air, sehingga membentuk ion hidronium atau
hidroksonium.
 Ion Hidroksonium adalah sebeuah proton terhidrasi. Oleh karena
itu persamaan diatas lebih tepat ditulis

HCl + H2O H3O­+ + Cl-


HNO3 + H2O H3O­+ + NO3-
• Asam Poliprotik (polibasa) yaitu asam
yang mempunyai H+ lebih dari satu pada
tiap-tiap molekulnya.
H2SO4 H­+ HSO4-
H2SO4 + H2O H3O­+ HSO4-
 Atom hidrogen yang kedua hanya
sebagian saja terionisasi, kecuali dalam
larutan yang sangat encer.
HSO4- H- + SO42- atau
HSO4- + H2O H3O+ + SO42-
 Ionisasi Asam Posfat terionkan dalam beberapa
tahap, yaitu :

H3PO4 + H2O H3O+ + H2PO4- primer


H2PO4- + H2O H3O+ + H2PO4= sekunder
H2PO4= + H2O H3O+ + H2PO4 tertier

 Jadi untuk asam polipromatik akan terjadi


ionisasinya secara bertingkat yaitu ionisasi
pertama (primer), ionisasi kedua (sekunder),
ionisasi ketiga (tertier).
 Asam Asetat tidak terionisasi sempurna dalam larutan.
Larutannya hampir tidak menunjukkan kenaikkan titik
didihnya, karena hanya sedikit saja dari ion molekul-
molekulnya terionisasi.
 Jadi asam asetat adalah asam lemah
 Contoh asam lemah :
- Asam nitrit
- Asam asetat
- Asam karbonat
- Asam borat, dll
 Namun tak ada pemisahan yang tajam antara asam kuat
dan asam lemah
Basa
• Basa dapat didefinisikan sebagai zat yang
dilarutkan didalam air akan terdisosiasi
menghasilkan ion hidroksil OH- sebagai ion
negatif. Misalnya NaOH, Ba(OH)2
NaOH Na+ + OH-
Ba(OH)2 Ba2+ + 2 OH-
• Karena hampir sempurna berdisosiasi dalam
larutan air yang encer, NaOH dan Ba(OH)2
adalah basa kuat.
• Amonia adalah basa lemah karena hanya
sebagian saja dari molekul-molekulnya yang
terdisosiasi
NH3 + H2O NH4+ + OH-
• K = tetapan kesetimbangan disosiasi untuk
asam berbasa satu (asam monobasa)
HA H­+ + A-
• Tetapan kesetimbangan disosiasinya

K 
 H  A 
 

 HA
 Semakin kuat asam semakin banyak
berdisosiasi semakin besar nilai K
• Asam Berbasa Dua (asam dibasa) berdisosiasi dalam dua tingkat.
H2 A H+ + HA-
HA- H+ + A2-
H+][A-]
K1 =
[H2A]

[H+][A2-]
K2 =
[HA-]

• K1 dan K2 masing-masing dinamakan tetapan disosiasi pertama dan


kedua.
• Perhatikan K1 > K2.
• Asam berbasa tiga (asam tribasa) H3A akan mengalami disosiasi dalam tiga tingkat.
H3A H+ + H2A-
H2A- H+ + HA2-
HA2- H+ + A3-
• Dan tetapan kesetimbangan disosiasinya
adalah :

K1 
 H  H

2 A 

 H 3 A

 H  HA 
 2
K2
H A  2

• Harga K1 > K2 > K3. Untuk basa berlaku hal seperti itu
K3 
 H  A 
 3

 HA  2
Reaksi Pembentukan Kompleks
 Partikel bermuatan yang mengandung lebih dari satu
macam atom dinamakan ion kompleks
 Suatu ion kompleks terdiri dari :
- Satu atom pusat
- Sejumlah ligan.
 Banyaknya ligan yang terikat kepada atom pusat
ditandai dengan bilangan koordinasi
 Bilangan koordinasi adalah bilangan bulat yang
menunjukkan jumlah ligan (monodentat) yang
membentuk kompoleks dengan satu atom pusat.
Bilangan Koordinasi Atom Pusat
Fe2+, Fe3+, Zn2+, Cr3+,
6 Ni2+, Cd2+
4 Cu2+,Cu+,Pt2+

2 Ag+
- Ligan ada yang monodentat dan polidentat

- Antara atom pusat dan ligan terbentuk ikatan kovalen koordinasi.

- Muatan suatu ion kompleks merupakan jumlah muatan ion-ion yang


membentuk kompleks itu
• Pembentukan kompleks dalam kimia analitik
diterapkan dalam reaksi pembentukan warna
atau kenaikan kelarutan.
• Pada ion kompleks terjadi kesetimbangan dan
masing-masing mempunyai tetapan disosiasinya
atau tetapan kesetimbangannya.

Ag (NH3)2+ Ag+ + 2NH3


 Ag  NH 

K
 Ag ( NH ) 
3

3 2

K adalah tetapan kesetimbangan.


Disosiasi dan Hasil Kali Ion dari Air
Kohlrausch dan Heidweiller (1894) :
• Air yang paling murni sekalipun memiliki daya hantar listrik yang
kecil, tetapi pasti.
• Oleh karena itu air harus sedikit terionisasi dengan kesetimbangan
disosiasi sbb :
H2O H+ + OH-
[H+] [OH-]
K= = 1,82 x 10-16 (eksperimen)
[H2O] diabaikan, semua air dianggap tak tetrdisosiasi

konsentrasi air (Mr) = 18 gr/mol adalah konstan

[H2O] = 1000/18 = 55,6 mol/L


K[H2O] = [H+] [OH-]
Kw = [H+] [OH-] = 1,82 x 10-16 x 55,6 = 1,01 x 10-14
Kw = Hasil kali ion air (nilainya tergantung pada suhu)
Untuk suhu kamar Kw = 10-14
• Suatu larutan netral jika : [H+] = [OH-]
• maka dalam larutan netral : [H+] = [OH-] = √Kw = √10-14 = 10-7 mol-1
• Jadi :
- Dalam larutan asam [H+] > [OH-]
[H+] > 10-7
- Dalam larutan basa [H+] > [OH-]
[H+] > 10-7
 Keasaman dan kebasaan larutan dapat dinyatakan secara
kuantitatif :
10-14
[H+] =
[OH-]
Eksponen Ion-Hidrogen (pH, pOH, pK)
• Untuk mempermudah konsentrasi ion dinyatakan dengan eksponen
ion-hidrogen pH.
• Konsep pH ini diperkenalkan oleh ahli kimia Denmark Sorensen pada
tahun 1909.
• Huruf p ini berasal dari istilah potenz (Jerman), puissance (Perancis),
power (Inggris).
• Hubungan antara H+dan pH adalah : harga negatif logaritma H+
pH = - log [H+]
pOH = - log [OH-]
 Untuk air murni :
[H+] = [OH-] = 10-7
pH = - log 10-7 = 7
pOH = -log 10-7 = 7
pKw = - log Kw
= - log 10-14
= 14
pKw = pH + pOH = 14
Hidrolisis
• Bila garam-garam dilarutkan dalam air, larutan
tidak selalu bereaksi netral. Fenomena ini
disebabkan karena sebagian dari garam
berinteraksi dengan air sehingga dinamakan
hidrolisis. Akibatnya ion H+ atau OH- tertinggal
dengan berlebihan dalam larutan, sehingga
larutan itu menjadi asam atau basa.
• 4 kategori sifat garam :
– Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat,
misalnya : NaCl, CaCl2.
– Garam yang berasal dari asam lemak dan basa
kuat mis : Na-asetat.
– Garam yang berasal dari asam kuat dan basa
lemah, misalnya : NH4-asetat.
– Garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah (CH3COONH4)
Contoh
• Garam yang berasal dari asam kuat dan basa
kuat :
NaCl Na+ + Cl-
H2O H+ + OH-
• Baik anion dan kation tidak ada yang
bergabung dengan ion H+ dan OH-
berdisosiasi.
• Karena itu disosiasi air tidak terganggu.
• [H+] = [OH-] netral (tidak mengalami hidrolisis)
• Garam yang berasal dari asam lemah dan
basa kuat akan menghasilkan larutan basa
Contoh :
CH3COONa (aq) Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
H2O OH- + H+
CH3COO- + H+ CH3COOH
• Dalam larutan Na-asetat terdapat dua
kesetimbangan yaitu :
H2O H+  + OH-
CH3COO- + H+ CH3COOH +
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
• Garam yang berasal dari basa lemah dan asam kuat
akan menghasilkan larutan asam
Contoh :
NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl- (aq)
H2O OH- + H+
NH3
NH4OH
H2O

NH4+ + OH- NH4OH


• Jadi dalam larutan NH4Cl dalam air terdapat dua
kesetimbangan :
H2O H+  + OH-
NH4+ + OH- NH4OH
+
NH4+ + H2O NH4OH + H+
• Berikut ini disajikan contoh perhitungan pH larutan
garam yang terhidrolisis yakni garam yang berasal dari
asam lemah dan basa kuat misalnya : CH3COONa,
CH3COONa CH3COO- + Na+ ……….. (1)
H2O H+  + OH- .............. (2)
CH3COO- + H+ CH3COOH .............. (3)
Reaksi hidrolisis (2 + 3)
H2O H+  + OH-
CH3COO- + H+ CH3COOH +
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH- ........….. (4)

[CH3COOH] [OH-]
K =
[CH3COO-] [H2O]

[CH3COOH] [OH-]
K[H2O]= = KH ……….. (5)
[CH3COO-]
• Tetapan hidrolisis dapat dihitung dari tetapan ionisasi asam
asetat sebagai berikut :
• Jika pembilang dan penyebut pada persamaan (5) dikali [H+]
maka : 
[CH3COOH] [OH] [H+]
KH = x
[CH3 COO-] [H+]
[CH3COOH] [H2O]
KH =
[CH3 COO-] [H+]

[CH3COOH] [CH3 COO-] [H+]


KH = x Kw Ka =
[CH3 COO-] [H+] [CH3COOH]
1 Kw
KH = x Kw atau KH =
Ka Ka
• Dari persamaan reaksi hidrolisis (4)
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
[CH3COOH] = [OH-]

Sehingga :
[CH3COOH] [OH-]
KH =
[CH3COO-]
[OH-] [OH-]
KH =
[CH3COO-]
[OH-] 2
KH =
[CH3COO-]
[OH-]2 = KH [CH3COO-]
[OH-] = √ KH [CH3COO- [CH3COO-] = [garam]
= [C]
[OH-] = √ KH [C]
= √ KH C
[OH-] = √ Kw/Ka. C

[OH-] = (Kw/Ka. C)½


pOH = ½ pKw + ½ pKa + ½ log C

• Untuk perhitungan pH hidrolisis garam yang berasal dari


basa lemah dan asam kuat, asam lemah dan basa
lemah analog dengan contoh perhitungan diatas.
pH Larutan Dalam Air
• Dalam menghitung pH larutan, perlu diperhatikan
macam larutan yang dihadapi :
1) Air murni : pada suhu kamar [H+] = 1 x 10-7 M
pH = 7
2) Asam kuat, [H+] = kemolaran dari asam [H+] = Ca
3) Basa kuat
[OH-] = kemolaran basa
[OH-] = Ca
pH = 14 – pOH
4) Asam Lemah
[H+]2 + Ka [H+] - KaCa = 0
• Jika [H+] lebih kecil dari , 0,05 Ca gunakan rumus
pendekatan.
H  

K a Ca   K a Ca 
1/ 2

atau pH = ½ pKa - ½ log


5) Basa lemah
Rumus pendekatan :
OH  

K bCb   K bCb 
1/ 2

atau pOH = ½ pKb – ½ log Cb


6) Garam yang terjadi dari asam lemah dan basa kuat
pH = pKw + pKa + log Cg
Contoh ; CH3COONa 0,l M
Ka = 1,8 x 10-5
pH = pKw + pKa + log Cg
= 7 + 2,37 – 0,5
= 8,87
7) Garam yang terjadi dari asam lemah dan asam kuat
pH = ½ pKw - ½ pKb - ½ log Cg
Contoh : NH4Cl 0,1 M
pH = ½ pKw - ½ pKb - ½ log Cg
= 7 – 2,37 + 0,50 = 5,13
8) Garam yang terjadi dari asam lemah dan basa lemah
pH = ½ pKw + ½ pKb - ½ p Cb
pH tidak tergantung dari konsentrasi garam jika Ka = Kb
Contoh : CH3COONH4
Ka = 1,8 x 10-5
Kb = 1,8 x 10-5
pH = ½ pKw + ½ pKb - ½ p Cb
= 7 + 2,37 – 2,37
= 7
9) a) Campuran asam lemah dengan garamnya
[garam]
pH = pKa + log
[asam]
b) Campuran basa lemah dengan garamnya
[garam]
pOH = pKb + log
[basa]
Larutan Buffer
Sifat larutan Buffer adalah;
1. Mempunyai pH tertentu (persamaan Henderson-
Hasselbalch)
2. pH relatif tidak berubah jika ditambah sedikit asam atau
basa
3. pHnya tidak berubah jika diencerkan.
 Persamaan Henderson – Hasselbalch

pH  pK a  log
 garam
 asam

pOH  pK b  log
 garam
 basa
• Daerah Buffer ialah daerah pH dimana suatu
larutan buffer berfungsi secara efektif.
Perbandingan Garam/Asam perlu dijaga; paling
besar 10/l dan paling kecil l/10. Di lingkungan ini
buffer mempunyai daerah buffer yang efektif
sebesar dua satuan pH (pK ±1).
• Kapasitas Buffer (daya dapar) ditentukan oleh
jumlah asam kuat atau basa kuat yang dapat
ditambahkan tanpa mengakibatkan perubahan
pH yang berarti. Keefektifan suatu larutan buffer
dapat diketahui dari kapasitas buffer.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai