IRSANDI IVANOV

1709114675
HUKUM PERANCANGAN KONTRAK
PELAKSANAAN KONTRAK
 Pada tahap pelaksanaan perjanjian para pihak harus
melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya
dalam perjanjian tersebut
A. PRESTASI
Prestasi merupakan kewajiban yang harus di
Penuhi para pihak dalam suatu kontrak. Prestasi
Pokok tersebut dapat berwujud:
 Benda

 Tenaga dan keahlian

 Tidak berbuat sesuatu

Pada umumnya literatur yang ada sekarang
Membagi prestasi kedalam tiga macam,
Sebagaimana yang di atur dalam pasal 1234 bw,
Yaitu:
 Menyerahkan sesuatu

 Berbuat sesuatu

 Tidak berbuat sesuatu

B. WANPRESTASI
Wanprestasi adalah tidak di penuhinya
Perjanjian dengan baik karena di sengaja atau
Pun tidak di sengaja
Wanprestasi dapat berupa:
1. Sama sekali tidak memenuhi prestasi
2. Prestasi yang di lakukan tidak sempurna
3. Terlambat membuat prestasi
4. Melakukan apa yang di larang dalam perjanjian
Dengan demikian, ada dua kemungkinan pokok
Yang dapat di tuntut oleh pihak yang dirugikan,
Yaitu pembatalan kontrak atau pemenuhan
Kontrak, kemungkinan tersebut terbagi menjadi
Empat :
1. Pembatalan kontrak saja
2. Pembatalan kontrak di sertai ganti rugi
3. Pemenuhan kontrak saja
4. Pemenuhan kontrak disertai tuntutan ganti rugi
C. PEMBELAAN PIHAK YANG DI TUDUH
WANPRESTASI

Umumnya debitur yang dituduh wanprestasi

Dapat melakukan tangkisan atau sanggahan
Untuk membebaskan diri dari akibat
Wanprestasi.
Tangkisan atau pembelaan tersebut dapat
Berupa:
 Wanpestasi karena keadaan memaksa

 Wanprestasi karena pihak lain juga wanprestasi

 Wanprestasi karena pihak lawan telah melepaskan haknya

atas pemenuhan prestasi

D. TUNTUTAN GANTI RUGI BERDASARKAN
WANPRESTASI

 Ganti rugi
Ganti rugi yang di peroleh karena adanya
Wanprestasi merupakan akibat tidak di
Penuhinya kewajiban utama atau kewajiban
Sampingan dalam perjanjian
 Kerugian
Pengertian kerugian menurut nieuwenhuis
adalah berkurangnya harta kekayaan pihak yang
satu disebabkan oleh perbuatan yang dilakukan
melanggar norma pihak lain.
 Kerugian tanpa kesalahan
Kerugian tanpa kesalahan ini merupakan suatu
hal yang sangat erat terkait dengan pembelaan
debitur yang dituduh lalai, terutaman tentang
pembelaan yang berupa keadaan terpaksa