Anda di halaman 1dari 22

Audit Investigasi dan Audit Keuangan (Kas,

Piutang, Persediaan dan Hutang

Nama kelompok

1. Aulia Alfatiah Arabella Muis


2.Erika Febriana
3. Wina Maria Febrianty
Pengertian Audit Investigasi

Audit Investigasi adalah proses pengumpulan dan


pengujian bukti-bukti terkait kasus penyimpangan yang
berindikasi merugikan keuangan Negara dan / atau
perekonomian Negara, untuk memperoleh kesimpulan
yang mendukung tindakan litigasi dan/atau tidakan
korektif manajemen. Audit Investigasi dapat dilaksanakan
atas permintaan Kepala Daerah dan Aparat Penegak
Hukum.
Tujuan Audit Investigasi
• Memberhentikan manajemen
• Memeriksa mengumpulkan dan menilai cukupnya dan
relevannya bukti.
• Melindungi reputasi dari karyawan yang tidak bersalah
• Memastikan bahwa pelaku kejahatan tidak bias lolos
dari perbuatannya.
• Menyapu bersih semua karyawan pelaku kejahatan
• Memastikan bahwa perusahaan tidak lagi menjadi
sasaran penjarahan.
lanjutan...
• Mendalami tuduhan untuk menanggapinya secara tepat.
• Memastikan bahwa hubungan dan suasana kerja tetap baik
• Melindungi nama baik perusahaan atau lembaga
• Memperoleh gambaran yang wajar tentang kecurangan yang terjadi dan membuat
keputusan yang tepat mengenai tindakan yang harus diambil
• Menemukan siapa pelaku dan mengumpulkan bukti mengenai niatnya.
• Mengumpulkan bukti yang cukup untuk menindak pelaku dalam perbuatan yang
tidak terpuji.
• Mengidentifikasi praktek manajemen yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau
perilaku yang melalaikan tanggung jawab.
• Mengidentifikasi saksi yang melihat atau mengetahui terjadinya kecurangan dan
• memastikan bahwa mereka memberikan bukti yang mendukung tuduhan atas
• dakwaan terhadap si pelaku.
Manfaat audit investigasi

1. Mencegah penyalahgunaan wewenang dan


peraturan sebuah organisasi sektor publik oleh
kepentingan suatu golongan
2. Mendeteksi kesalahan yang dicurigai telah dilakukan
secara sengaja oleh suatu golongan
3. Mengungkap tindakan kecurangan yang disinyalir
telah terjadi
sistem audit investigasi
• Sistem audit investigasi terletak pada laporan hasil audit investigasi ,
proses penyelidikan, serta dokumentasi audit.
• Laporan hasil audit investigasi
• Laporan audit investigasi bersifat rahasia. Laporan tersebut akan
diserahkan kepada kejaksaan. Dalam menyusun laporan , auditor
tetap menggunakan atas praduga tak bersalah. Pada umumnya, audit
investigasi berisi: dasar audit,temuan audit, tindak lanjut dan saran.
Sedangkan laporan audit akan diserahkan kejaksaan. Berisi temuan
audit : modus operandi, sebab terjadinya penyimpangan, bukti yang
diperoleh dan kerugian yang ditimbulkan
lanjutan...
• Proses penyelidikan dan penyidikan
Proses penyelidikan dan penyidikan Pada audit investigasi dilaksanakan
secara reaktif dan proaktif
A. Reaktif artinya auditor melaksanakan audit setelah menerima atau
mendapatkan informasi dari pihak lain mengenai kemungkinan adanya
tindak kecurangan dan kejahatan.
B. Proaktif artinya apabila auditor secara aktif mengumpulkan informasi
dan menganalisis informasi tersebut untuk menemukan kemungkinan
adanya tindak kecurangan dan kejahatan sebelum melaksanakan audit
investigasi.
Siklus audit investigasi

1.Pengumpulan 2.Pengukuran
informasi dan informasi

4.Menentukan
kesesuaian 3.Analisis
5.Melaporka informasi informasi dan
n hasil dengan kriteria temuan
penyimpangan
yang ditemukan
Teknik Audit Investigasi
1. Pemeriksaan Fisik
Pengamatan fisik dari alat bukti atau petunjuk fraud menolong investigator untuk menemukan
kemungkinan korupsi yang telah dilakukan.
2. Meminta informasi dan konfirmasi
Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (selain auditee) untuk menegaskan kebenaran atau
ketidakbenaran suatu informasi. Meminta konfirmasi dapat diterapkan untuk berbagai informasi, baik
keuangan maupun nonkeuangan.
3. Memeriksa Dokumen
Definisi dokumen menjadi lebih luas akibat kemajuan teknologi, meliputi informasi yang diolah,
disimpan, dan
dipindahkan secara elektronis. Karena itu, teknik memeriksa dokumen mencakup
komputer forensik.
4. Review Analitikal
Review analitikal adalah suatu bentuk penalaran yang membawa auditor pada gambaran mengenai
wajar atau pantasnya suatu data individual
disimpulkan dari gambaran yang diperoleh secara global
5. Menghitung Kembali (Reperform)
Reperform dalam audit investigatif harus disupervisi oleh auditor yang
berpengalaman karena perhitungan yang dihadapi dalam audit investigatif umumnya
sangat kompleks, didasarkan atas kontrak yang sangat rumit, dan kemungkinan
terjadi perubahan dan renegosiasi berkali-kali.
6. Net Worth Method
Membuktikan adanya penghasilan yang tidak sah dan melawan hukum. Pemerikasan
dapat dihubungkan dengan besarnya pajak yang dilaporkan dan dibayar setiap
tahunnya.
7. Follow The Money
Berarti mengikuti jejak yang ditinggalkan dari arus uang sampai arus uang tersebut
 berakhir. Naluri penjahat selalu menutup rapat identitas pelaku, berupaya memberi
kesan tidak terlihat atau tidak di tempat saat kejadian berlangsung.
Teknik analisis kritis

Pemikiran utamanya adalah penggunaan analisis untuk mencegah


terjadinya karena banyak sistem pengendalian internal yang memiliki
permasalahan terkait dengan kontrol. Teknik analisis kritis merupakan
suatu cara untuk memahami kenyataan,peristiwa, situasi, benda, orang
dan pernyataan yang ada dibalik makna yang jelas atau makna yang
sebenarnya.
contoh audit investigasi
1. Pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah Tahun 2003 Pada Pemkab Jeneponto di Bontosunggu,
Makassar
• Tujuan Investigasi
Tujuan audit investigasi ini adalah untuk mengetahui dan menentukan apakah temuan audit
keuangan atas Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Jeneponto di Bontosunggu Tahun
Anggaran 2003 khususnya temuan tentang Belanja Modal Bangunan Gedung Perwakilan di Jakarta
sebesar Rp1.500.000.000,00 dan pelaksanaan pembebasan tanah untuk pembangunan Waduk Kelara-
Kareloe sebesar Rp5.000.000.000,00, memiliki cukup bukti dan memenuhi syarat untuk diidentifikasi
sebagai Tindak Pidana Korupsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Kesimpulan
Hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah Tahun 2003 Pada Pemkab Jeneponto di Bontosunggu,
Makassar diketahui ada indikasi pemyimpangan-penyimpangan atas :
a. belanja modal bangunan gedung perwakilan (Mess Pemda) di Jakarta sebesar Rp. 1.500.000.000
yang telah direalisasikan. Dari pembelian tersebut terjadi kemahalan harga yang merugikan Pemkab
sebesar Rp. 1.211.811.400 (Rp. 1.500.000.000- Rp. 288.186.000) belum termasuk harga perabot.
Terjadinya penyimpangan tersebut karena pelaksanaan pembeliannya tidak melalui prosedur sesuai
peraturan yang berlaku.
b. pembebasan tanah untuk pembangunan Waduk Kelara-Kareloe sebesar Rp. 5.000.000.000 yang direalisasikan dalam
dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp. 2.080.000.000 dan tahap kedua Rp. 2.920.000.000. Apabila Pemda yang langsung
melaksanakan pembelian tanah kepada pemilik tanah yang sah hanya Rp. 2.634.055.000 berati dapat menghemat sebesar
Rp. 2.365.945.000 (Rp. 5.000.000.000 – Rp. 2.634.055.000).
Langkah-langkah Audit Investigasi
1. Menelaah informasi awal dari Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah APBD Tahun 2003 Pemerintah Kabupaten
Jeneponto
2. Melakukan analisa APBD, Perubahan APBD Tahun Anggaran 2002 dan 2003, Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2002
dan 2003, DIPDA/Revisi DIPDA Tahun Anggaran 2002 serta DASK Tahun Anggaran 2003 Pemerintah Daerah Kabupaten
Jeneponto
3. Melakukan analisa dokumen-dokumen pengadaan Mess Pemerintah Kabupaten Jeneponto di Jakarta dan pembebasan
tanah untuk lokasi
pembangunan Waduk Kelara-Kareloe
4. Melakukan konfirmasi kepada instansi/pihak-pihak terkait dengan pengadaan Mess Pemda Kabupaten Jeneponto di
Jakarta dan pembangunan Waduk Kelara-Kareloe
5. Melakukan pemeriksaan fisik Mess Pemerintah Kabupaten Jeneponto di Jakarta dari tanggal 26 September 2005 samapai
dengan 30 September 2005 dan lokasi pembebasan tanah Waduk Kelara-Kareloe pada tanggal 3 Oktober 2005
6. Melakukan perhitungan ulang atas kerugian daerah yang diindikasikan
7. Melakukan wawancara kepada pihak terkait atas penyimpangan-penyimpangan tersebut
Audit Keuangan Kas

Menurut PSAK no. 2 (IAI:2013:22)


Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening
bank atau giro, serta setara kas yang sifatnya sangat likuid
dan berjangka waktu relatif pendek.
Tujuan Mengaudit Saldo Kas
Tujuan audit saldo kas adalah untuk memperoleh bukti tentang
masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan
saldo kas. Lima asersi laporan yang dinyatakan oleh manajemen
yaitu :

1. Asersi Keberadaan dan Keterjadian


2. Asersi Kelengkapan
3. Asersi hak dan kewajiban
4. asersi penilaian dan pengalokasian
5. Asersi pelaporan dan pengungkapan
Audit Keuangan Piutang

Piutang timbul dari beberapa jenis transaksi, di mana yang paling


umum ialah dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Kredit dapat
diberikan dalam bentuk perkiraan terbuka atau berdasarkan instrumen
kredit yang sahih, yang disebut surat promes (wesel). Surat promes
(promissory note), yang sering disebut wesel (nota), adalah janji
tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu atas permintaan atau
pada suatu tanggal yang telah ditetapkan.
Tujuan Audit Piutang Usaha

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control)


yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas.
2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (ke otentikan) dari
pada piutang.
3. Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup
tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang
timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable)
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan.
Audit Keuangan Persediaan

Audit Persediaan adalah merupakan bagian dari aset


perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material
dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun
penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun
persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor
dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan
Adapun tujuan pemeriksaan persediaan

1. Untuk memeriksa apakah ada internal control yang cukup baik atas persediaan
2. Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh
perusahaan pada tanggal neraca
3. Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia
4. Untuk memeriksa apakah system pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia
5. Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak lambat (slow
moving), dan ketinggalan mode (absolescene) sudah dibuatkan allowance yang cukup
6. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijaminkan kredit
7. Untuk mengetahui apakah ada persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup
8. Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yang mempunyai
pengaruh yang besar terhadap laporan keuangan
9. Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)
Audit Keuangan hutang
Hutang usaha biasanya merupakan kewajiban lancar terbesar dalam
neraca dan merupakan faktor yang signifikan dalam mengevaluasi
solvensi jangka pendek perusahaan. Hutang usaha juga biasanya
dipengaruhi oleh volume transaksi yang tinggi dan karenanya sangat
rentan terhadap salah saji. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan
audit atas saldo aktiva, audit atas hutang lebih ditekankan pada asersi
kelengkapan daripada asersi eksistensi atau kejadian. Alasannya
adalah bahwa manajemen termotivasi untuk memanipulasi hutang,
maka ia cenderung menetapkan hutang terlalu rendah agar dapat
melaporkan posisi keuangan yang lebih menguntungkan.
Tujuan audit terhadap utang usaha
1) Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
yang bersangkutan dengan utang usaha
2) Membuktikan keberadaan utang usaha dan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan utang usaha yang dicantumkan di neraca
3) Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan
akuntansi dan kelengkpaan saldo utang usaha yang disajikan di neraca
4) Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca
5) Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan utang
usaha di neraca
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai