Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama kelompok
1.Pengumpulan 2.Pengukuran
informasi dan informasi
4.Menentukan
kesesuaian 3.Analisis
5.Melaporka informasi informasi dan
n hasil dengan kriteria temuan
penyimpangan
yang ditemukan
Teknik Audit Investigasi
1. Pemeriksaan Fisik
Pengamatan fisik dari alat bukti atau petunjuk fraud menolong investigator untuk menemukan
kemungkinan korupsi yang telah dilakukan.
2. Meminta informasi dan konfirmasi
Meminta konfirmasi adalah meminta pihak lain (selain auditee) untuk menegaskan kebenaran atau
ketidakbenaran suatu informasi. Meminta konfirmasi dapat diterapkan untuk berbagai informasi, baik
keuangan maupun nonkeuangan.
3. Memeriksa Dokumen
Definisi dokumen menjadi lebih luas akibat kemajuan teknologi, meliputi informasi yang diolah,
disimpan, dan
dipindahkan secara elektronis. Karena itu, teknik memeriksa dokumen mencakup
komputer forensik.
4. Review Analitikal
Review analitikal adalah suatu bentuk penalaran yang membawa auditor pada gambaran mengenai
wajar atau pantasnya suatu data individual
disimpulkan dari gambaran yang diperoleh secara global
5. Menghitung Kembali (Reperform)
Reperform dalam audit investigatif harus disupervisi oleh auditor yang
berpengalaman karena perhitungan yang dihadapi dalam audit investigatif umumnya
sangat kompleks, didasarkan atas kontrak yang sangat rumit, dan kemungkinan
terjadi perubahan dan renegosiasi berkali-kali.
6. Net Worth Method
Membuktikan adanya penghasilan yang tidak sah dan melawan hukum. Pemerikasan
dapat dihubungkan dengan besarnya pajak yang dilaporkan dan dibayar setiap
tahunnya.
7. Follow The Money
Berarti mengikuti jejak yang ditinggalkan dari arus uang sampai arus uang tersebut
berakhir. Naluri penjahat selalu menutup rapat identitas pelaku, berupaya memberi
kesan tidak terlihat atau tidak di tempat saat kejadian berlangsung.
Teknik analisis kritis
1. Untuk memeriksa apakah ada internal control yang cukup baik atas persediaan
2. Untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh
perusahaan pada tanggal neraca
3. Untuk memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia
4. Untuk memeriksa apakah system pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia
5. Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak lambat (slow
moving), dan ketinggalan mode (absolescene) sudah dibuatkan allowance yang cukup
6. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijaminkan kredit
7. Untuk mengetahui apakah ada persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup
8. Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yang mempunyai
pengaruh yang besar terhadap laporan keuangan
9. Untuk memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)
Audit Keuangan hutang
Hutang usaha biasanya merupakan kewajiban lancar terbesar dalam
neraca dan merupakan faktor yang signifikan dalam mengevaluasi
solvensi jangka pendek perusahaan. Hutang usaha juga biasanya
dipengaruhi oleh volume transaksi yang tinggi dan karenanya sangat
rentan terhadap salah saji. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan
audit atas saldo aktiva, audit atas hutang lebih ditekankan pada asersi
kelengkapan daripada asersi eksistensi atau kejadian. Alasannya
adalah bahwa manajemen termotivasi untuk memanipulasi hutang,
maka ia cenderung menetapkan hutang terlalu rendah agar dapat
melaporkan posisi keuangan yang lebih menguntungkan.
Tujuan audit terhadap utang usaha
1) Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi
yang bersangkutan dengan utang usaha
2) Membuktikan keberadaan utang usaha dan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan utang usaha yang dicantumkan di neraca
3) Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan
akuntansi dan kelengkpaan saldo utang usaha yang disajikan di neraca
4) Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca
5) Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan utang
usaha di neraca
TERIMAKASIH