Anda di halaman 1dari 15

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT HIV

DUTA WARASITA 0801182187


IKM 4 SEMESETER 4
Karakteristik
• Etiologi penyakit HIV diakibatkan oleh human
immunodeficiency.
• Penyebab
- Sex bebas
- Pemakaian jarum suntik bergantian
- Penyalahgunaan jarum suntik
- Pasangan postifif HIV
• Resevoir = Manusia

SUMBER : WHO
Cara Penularan
Virus masuk ke dalam tubuh melalui perantara darah, semen dan
sekret vagina. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui
hubungan seksual. Cara seksual melalui heteroseksual maupun
homoseksual sedangkan non seksual melalui transfusi darah,
pemakaian jarum suntik bersama atau secara vertikal dari ibu positif
HIV kepada bayinya baik saat hamil, melahirkan atau saat laktasi.
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari
orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI, semen, dan cairan vagina.
HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama
kehamilan dan persalinan. Individu tidak dapat terinfeksi melalui
kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan,
atau berbagi benda pribadi, makanan, atau air.

SUMBER : WHO
Klasifikasi
• Kelompok I : infeksi akut
• Kelompok II : infeksi asimptomatis
• Kelompok III : limfadenopati generilasata persisten
( LGP)
• Kelompok IV : penyakit – penyakit lain
• Kelompok IV a : penyakit konstitusi
• Kelompok IV b : penyakit neurologis
• Kelompok IV c : penyakit infeksi sekunder
• Kelompok IV d : kanker sekunder
• Kelompok IV e : keadaan lain.
SUMBER : CDC
Masa inkubasi
• Masa inkubasi HIV adalah 2-4 minggu. Jadi diperlukan waktu 2-4
minggu bagi HIV yang masuk ke tubuh hingga menimbulkan gejala
awal. Paparan HIV dapat melalui perlukaan dengan objek
tercemar, jarum suntik tercemar, atau kontak seksual tak aman.
Gejala awal ini disebut sebagai infeksi akut primer.
• Hari ke 0 : saat virus masuk (terpapar)
• Hari ke 7-14 : Virus memperbanyak diri (viral load)
• Hari ke 16 : antigen p24 virus dapat terdeteksi (beberapa orang
pada 1-8 minggu setelah terpapar)
• Serokonversi : Gejala mulai muncul (rata-rata 7-21 hari, 95% kasus
pada 4 minggu setelah terpapar)
• Hari ke 28 : 95% kasus, antibodi dapat terdeteksi secara akurat
melalui pemeriksaan (tes HIV)
• Hari ke 90 : 99,7 % kasus, antibodi dapat terdeteksi dengan akurat.
SUMBER: HONESTDOCS
Tanda dan Gejala
• Gejala HIV bervariasi tergantung pada tahap infeksi.
Meskipun orang yang hidup dengan HIV cenderung
paling menular dalam beberapa bulan pertama
setelah terinfeksi, banyak yang tidak mengetahui
status mereka sampai tahap selanjutnya. Dalam
beberapa minggu pertama setelah infeksi awal
orang mungkin tidak mengalami gejala atau
penyakit seperti influenza termasuk demam, sakit
kepala, ruam atau sakit tenggorokan.

SUMBER : WHO
• Ketika infeksi semakin melemahkan sistem
kekebalan tubuh, mereka dapat mengembangkan
tanda dan gejala lain, seperti pembengkakan
kelenjar getah bening, penurunan berat badan,
demam, diare dan batuk. Tanpa pengobatan,
mereka juga dapat mengembangkan penyakit
parah seperti tuberkulosis (TB), meningitis
kriptokokus, infeksi bakteri parah, dan kanker
seperti limfoma dan sarkoma Kaposi.
Epidemiologi HIV - Global
• Lebih dari 35 juta orang di seluruh dunia diketahui
meninggal dunia akibat HIV. Tahun 2015, 1.1 juta
orang meninggal akibat berbagai kasus terkait infeksi
HIV. Ada sekitar 36.7 juta orang hidup dengan HIV,
dengan 2.1 juta orang yang baru terdeteksi mengidap
infeksi HIV di tahun 2015 secara global. Area
subsaharan Afrika merupakan area dengan tingkat
kasus infeksi HIV tertinggi, yakni dengan 25.6 juta
ODHA tahun 2015, area ini juga memegang 2/3
populasi global dari infeksi HIV baru.

SUMBER : WHO
Epidemiologi HIV- Nasional
• Di Indonesia, HIV/AIDS pertama kali ditemukan di
provinsi Bali, tahun 1987. HIV/AIDS telah menyebar
hampir di seluruh Indonesia. Dalam jangka 5 tahun
(2009-2014), infeksi HIV paling banyak terjadi pada
kelompok usia produktif 25-49 tahun, dengan jumlah
pria terinfeksi lebih banyak dari perempuan. Berdasarkan
faktor risiko infeksi HIV, penyakit ini dominan ditemukan
pada kaum heteroseksual, pengguna narkoba suntik,
kemudian diikuti oleh lelaki suka lelaki (LSL).

SUMBER : WHO
Epidemiologi - OTW
• Menurut Orang – sumber : surveilansepidfkmunsri
Menurut Chin (2000), tidak diketahui adanya kekebalan orang terhadap
infeksi HIV/AIDS, tetapi kerentanan setiap orang terhadap HIV/AIDS
diasumsikan bersifat umum, tidak dipengaruhi oleh ras, jenis kelamin dan
kehamilan, sehingga setiap orang mungkin untuk terserang
• dalam Journal Acquired Immune Deficiency Sindrome (2009) di 33 negara
bagian Amerika Serikat, diperoleh bahwa Ras Kulit hitam 9 kali berisiko
menderita AIDS dibanding Ras Kulit putih dengan Resiko Relative (RR) 9,16
dan Ras Hispanik mempunyai risiko 3 kali lebih tinggi daripada Ras Kulit
Putih (RR 3,05). Risiko menderita AIDS 2 kali lebih tinggi pada orang Indian
Amerika/penduduk asli Alaska dari pada orang Asia/Kepulauan Pasifik (RR
2,05). Di Canada, RR AIDS 5,5 kali lebih tinggi pada Ras Kulit hitam
dibandingkan pada Ras Kulit putih (RR 5,54) dan 4 kali lebih tinggi pada
orang Aborigin dibandingkan IR Ras Kulit putih (RR 4,36).
• Menurut laporan Ditjen PP & PL Depkes RI (2009), 40,2% penderita AIDS
terdapat pada kelompok Pengguna Napza Suntik atau IDU.
• Menurut tempat
Menurut data dari Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) tahun 2008, di
kawasan Sub-Sahara Afrika terdapat 22,4 penderita HIV/AIDS, dengan PR pada orang
dewasa sebesar 5,2%. Di Asia Selatan dan Asia Tenggara terdapat 3,8 juta ODHA
dengan PR pada orang dewasa sebesar 0,3%. Di Asia Timur terdapat 850.000
penderita HIV/AIDS dengan jumlah kematian 59.000 kasus.Menurut Chin (2000), dari
sekitar 33,4 juta penderita HIV/AIDS di dunia tahun 1999, 22,5 juta diantaranya
terdapat di negara-negara Sub-Sahara Afrika, dan 6,7 juta ada di Asia Selatan dan
Asia Tenggara, 1,4 juta terdapat di Amerika Latin dan 665.000 di AS. Berdasarkan data
SEARO (2009), prevalensi HIV/AIDS lebih tinggi di daerah perkotaan daripada di
daerah pedesaan.

• Menurut waktu
AIDS atau SIDA (Sindrom Imuno Defisiensi Akuisita) adalah suatu penyakit yang
dengan cepat telah menyebar ke seluruh dunia (pandemik). Sejak ditemukan kasus
AIDS pertama di Indonesia tahun 1987, perkembangan jumlah kasus HIV/AIDS yang
dilaporkan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sampai dengan
tahun 1990 perkembangan kasus AIDS masih lambat, namun sejak tahun 1991
jumlah kasus AIDS lebih dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Kasus AIDS sejak awal
tahun 2006 sampai 31 Desember 2006 mencapai 2.873 kasus mengalami
peningkatan 235 kasus dari tahun sebelumnya.
Pencegahan Primer
•  Pencegahan primer merupakan hal yang
paling penting, terutama dalam merubah
perilaku.Beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain adalah upaya pencegahan HIV
dengan KIE (komunikasi, informasi & edukasi),
yaitu memberikan informasi kepada kelompok
risiko tinggi bagaimana pola penyebaran virus
AIDS (HIV).

SUMBER: INILAH.COM
Pencegahan Sekunder
• Infeksi HIV/AIDS menyebabkan menurunnya sistem imun secara
progresif sehingga muncul berbagai infeksi oportunistik yang akhirnya
dapat berakhir pada kematian.
Beberapa pengobatan dalam pencegahan sekunder
1. Pengobatan suportif yaitu pengobatan untuk meningkatkan keadaan
umum penderita. Pengobatan ini terdiri dari pemberian gizi yang
baik, obat simptomatik dan pemberian vitamin.
2. Pengobatan infeksi opurtunistik merupakan pengobatan untuk
mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker yang menyertai
infeksi HIV/AIDS.
3. Pengobatan antiretroviral (ARV), ARV bekerja langsung menghambat
enzim reverse transcriptase atau menghambat kinerja enzim
protease. 

SUMBER: INILAH.COM
Pencegahan Tersier
• ODHA perlu diberikan dukungan berupa dukungan psikososial
agar penderita dapat melakukan aktivitas seperti
semula/seoptimal mungkin. Misalnya :
1. Memperbolehkannya untuk membicarakan hal-hal tertentu
dan mengungkapkan perasaannya.
2. Membangkitkan harga dirinya dengan melihat keberhasilan
hidupnya atau mengenang masa lalu yang indah.
3. Menerima perasaan marah, sedih, atau emosi dan reaksi
lainnya.
4. Mengajarkan pada keluarga untuk mengambil hikmah, dapat
mengendalikan diri dan tidak menyalahkan diri atau orang lain.

SUMBER : INILAH.COM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai