KEPERAWATAN
Model praktik keperawatan adalah diskripsi
atau gambaran dari praktik keperawatan
yang nyata dan akurat berdasarkan kepada
filosofi, konsep dan teori keperawatan.
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan
teknologi kesehatan menuntut perawat,
sebagai suatu profesi, memberi pelayanan
kesehatan yang optimal.
Indonesia juga berupaya mengembangkan
model praktik keperawatan profesional
(MPKP).
Keberhasilan suatu asuhan
keperawatan tergantung kpd
pasien dan ditentukan oleh
metode pemberian askep
profesional
Harus ssi visi misi suatu institusi
Dapat diterapkan proses asuhan kep
Efisien dan efektif dlm penggunaan biaya
Terpenuhi kepuasan klien, klg, masyarakat
Kepuasan dan kinerja perawat
Terlaksananya komunikasi yg adekuat antara
perawat dan tim kest linnya
1. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan
2.Mengurangi konflik, tumpang tindih dan
kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3.Menciptakan kemandirian dalam
memberikan asuhan keperawatan.
4.Memberikan pedoman dalam menentukan
kebijaksanaan dan keputusan.
5.Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup
dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap
anggota tim keperawatan.
Pilar I : pendekatan manajemen keperawatan
(Perencanaan, Pengorganisasian,
Pengarahan, pengawasan, pengendalian
Pilar II: sistem penghargaan
Pilar III: hubungan professional
Pilar IV : manajemen asuhan keperawatan
Nilai professional
Pendekatan manajemen
Metode pemberian asuhan
keperawatan
Hubungan professional
System penghargaan dan kompensasi
Asuhan pasien tim
Keperawatan fungsional
Tim dan keperawatan modular
Keperawatan primer
Manajemen kasus
Merupakan model pengelolaan asuhan yg paling
tua
Perawat mengemban tanggung jawab total u/
memenuhi semua kebutuhan pasien yg dikelola
selama waktu mereka bekerja
Pasien akan dirawat oleh perawat yg berbeda pd
setiap pergatian shif
Membutuhkan orang yg sangat terampil shg biaya
lebih tinggi
Umumnya dilaksanakan u/ perawat privat, atau
khusus spt isolasi dan perawatan intensif
Perawat penanggung jawab
klien klien
klien
Kelebihan
1. Perawat lebih memahami kasus perkasus
2. Kebutuhan pasien terpenuhi.
3. Sistem evaluasi dr manajerial lebih mudah
4. Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
Kekurangan
klien
Merupakan pengorganisasian pelayanan
keperawatan oleh sekelompok perawat.
Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang
berijazah dan berpengalaman serta memiliki
pengetahuan dalam bidangnya.
Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan
oleh pemimpin kelompok pemimpin, kelompok
bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota
tim.
Pemimpin tim yang melaporkan kepada kepala
ruangan tentang kemajuan pelayanan asuhan
keperawatan klien.
Dikembagkan pd thn 1950 an
Yang bertanggung jawab adalah ketua tim
6-7 perawat profesional dan perawat
pelaksana bekerja sebagai satu tim disupevisi
oleh ketua tim
Menggunakan tim yg tdd anggota yg berbeda-
beda dlm memberikan askep pd kelompok
pasien
Perawat ruangan dibagi mjd 2-3 group
1. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang
komprehensif
2. Memungkinkan pencapaian proses
keperawatan
3. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf
4. dapat ditekan melalui rapat tim . Cara
ini efektif untuk belajar
5. Memungkinkan menyatukan kemampuan
anggota tim yang berbeda-beda dengan
aman dan efektif.
1. Rapat tim memerlukan waktu sehingga
pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau
terburu-buru, sehingga dapat
mengakibatkan komunikasi dan koordinasi
antar anggota tim terganggu sehingga
kelancaran tugas terhambat
2. Perawat yang belum trampil dan belum
berpengalaman cenderung tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yangmampu
atau ketua tim
3. Akontabilitas dalam tim kabur
Kelebihan
1. Memungkinkan pelayanan kep yg menyeluruh
2. Mendukung pelaksanaan proses kep
3. Memunkinkan komunikasi antar tim, shg
konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan
pd anggota tim
Kekurangan
Perawat primer
Klien
PA PA PA
PA
PA PA
PA PA
PA PA
PA
PA
PA
PA PA
PA