LARINGITIS TUBERKULOSIS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
PEMBIMBING:
dr. Hastuti Rahmi, Sp.THT-KL
Bentuknya menyerupai
limas segitiga terpancung
dengan bagian atas lebih besar
dari pada bagian bawah. Batas
atas laring adalah aditus laring,
sedangkan batas bawahnya
ialah batas kaudal kartilago
krikoid.
Place Your Picture Here
Perdarahan
05
Untuk mencegah makanan dan benda
asing masuk ke dalam trakea, dengan jalan Menelan
menutup aditus laring dan rima glotis Dengan 3 mekanisme, yaitu gerakan
secara bersamaan laring bagian bawah ke atas,
02 Batuk
Dengan ini benda asing yang telah
menutup aditus laringis dan
mendorong bolus makanan turun ke
hipofaring dan tidak masuk ke dalam
06
masuk ke dalam trakea dapat dibatukkan ke laring
luar. Dengan batuk, sekret yang berasal
Emosi
dari paru dapat dikeluarkan. Untuk mengekspresikan emosi,
03 Respirasi
Fungsi respirasi dari laring ialah
seperti berteriak,
menangis, dan lain-lain.
mengeluh,
04
dengan mengatur besar kecilnya rima glotis.
Sirkulasi 07 Fonasi
Dengan membuat suara serta
Dengan terjadinya perubahan tekanan udara menentukan tinggi rendahnya nada.
di traktus trakeo-bronkial akan Tinggi rendahnya nada diatur oleh
ketegangan plika vokalis
DEFINISI • Laringitis merupakan suatu proses
inflamasi pada laring yang dapat terjadi,
baik secara akut maupun kronik.
• Laringitis akut biasanya terjadi
mendadak dan berlangsung dalam
kurun waktu kurang lebih 3 minggu.
• Bila gejala telah lebih dari 3 minggu
dinamakan laringitis kronis.
2. Stadium Ulserasi
• Ulkus yang timbul pada akhir stadium infiltrasi membesar. Ulkus ini dangkal, dasarnya
ditutupi oleh perkijuan, serta sangat dirasakan yeri oleh pasien.
3. Stadium perikondritis
• Ulkus makin dalam, sehingga mengenai kartilago laring, dan yang paling sering terkena ialah
kartilago aritenoid dan epiglotis. Dengan demikian terjadi kerusakan tulang rawan, sehingga
terbentuk nanah yang berbau, proses ini akan berlanjut dan terbentuk sekuester (squester).
• Pada stadium ini keadaan umum pasien sangat buruk dan dapat meninggal dunia. Bila pasien
dapat bertahan maka proses penyakit berlanjut dan masuk dalam stadium terakhir yaitu stadium
fibrotuberkulosis
4. Stadium fibrotuberkulosis
• Pada stadium ini terbentuk fibrotuberkulosis pada dinding posterior, piata suara
dan subglotik
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamanesis
fisik Penunjang
Karsinoma Aktinomikosis
laring laring
TATA LAKSANA
Non
Medikamentosa :
Mengistirahatkan pita Menghindari iritasi pada laring :
suara -> pasien tidak • Rokok,
banyak berbicara. • Makanan pedas,
• Minuman dingin
Medikamentosa :
Kortikosteroid:
Mencegah fibrosis (dapat
Terapi simtomatik:
menyebabkan sumbatan
• Analgetik,
jalan nafas atas) pada kasus-
• Antipiretik
kasus dengan fiksasi pita
suara.
Medikamentosa :
Lama pemberian terapi : 6 bulan
Nama Obat Dosis Harian Efek Samping
Isoniazid 4-6 mg/kgBB (max 300 mg) Hepatitis, neuropati perifer,
psikosis toksik, kejang,
agranulositosis,ginekomastia
OPERATIF
Trakeostomi
Indikasi:
jika terjadi obstruksi laring dan mengurangi ruang di saluran napas
bagian atas seperti daerah rongga mulut, sekitar lidah, dan faring
PENCEGAHAN
a. Menjaga Kebersihan
b. Menjaga pola makan gizi seimbang
c. Menghindari merokok dan hindari paparan asap rokok
d. Membatasi alcohol dan kafein
e. Minum cukup air mineral
Komplikasi
a. Stenosis laring
b. Fiksasi dari krikoaritenoid akibat fibrosis
c. Subglotis stenosis
d. Gangguan otot laring
e. Paralisis pita suara ketika krikoaritenoid atau nervus
laryngeal rekuren mengalami trauma
PROGNOSIS