Anda di halaman 1dari 15

TELAAH JURNAL PENELITIAN

SISTEM NEURO BEHAVIOUR

PENGARUH INDUKSI COLD PRESSOR TEST TERHADAP


AKTIVITAS SISTEM SARAF OTONOM DAN
HEMODINAMIKA SEREBRAL PADA

PENDERITA MIGREN FASE INTERIKTAL

Evita Rosada

Email : saraf_mks@yahoo.com
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
JUDUL
PENGARUH INDUKSI COLD PRESSOR TEST TERHADAP AKTIVITAS
SISTEM SARAF OTONOM DAN HEMODINAMIKA SEREBRAL PADA

PENDERITA MIGREN FASE INTERIKTAL

Judul pada jurnal sudah efektif dan sesuai


dengan isi dari jurnal serta disetiap pembahan
terdapat argumen –argumen yang mendukung
dari judul yang diangkat
MASALAH PENELITIAN
 Dalam penelitian ini masalah pada populasi yang ingin
diteliti cukup jelas, yaitu efek samping pasien yang
mengalami migren yang menjalani Cold Pressor Test
(CPT) sebagai suatu metode aktivasi sistem saraf simpatis
dengan induksi nyeri.
 Dengan memberikan intervensi program terapi
penyembuhan dengan teknik CPT pada kelompok
perlakuan, dengan pembanding sebelum dilakukan terapi
penyembuhan dengan teknik CPT. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat integritas sistem saraf otonom
dan hemodinamika serebral pada penderita migren
dengan induksi Cold Pressor Test.
METODE PENELITIAN
 Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang
dilakukan pada pusat diagnostik TCD/Neurosonologi RS
Akademis Makassar mulai Septemner 2011 sampai
Maret 2012. Didapatkan 42 sampel yang memenuhi
kriteria inkulusi.Sampel penelitian diperoleh dengan cara
Consecutive sampling. Kriteria inklusi untuk penelitian ini
adalah seluruh penderita yang didiagnosis secara klinis
sebagai migren tanpa aura dan migren dengan aura
usia 18-50 tahun, tanpa ada kelainan pada
pemeriksaan neurologis. Sampel harus berada dalam
fase interiktal ( tidak dalam keadaan nyeri kepala), bebas
obat migren selama 3 hari, dan bersedia ikut dalam
penelitian ini.
LANJUTAN…..
 Kelompok perlakuan sebanyak 42 orang yang
mengalami migren dengan auran dan tanpa aura.
Pelaksanaan program ini sampel yang menjadi
kelompok dengan penerapan CPT selama beberapa
menit perama sudah menunjukkan perubahan yang
bermakna karena sudah cukup menunjukkan
pengaruh dari intervensi, sehingga hasil peneltian
akan cukup valid.
APAKAH PROSEDUR PENELITIAN DAN KESETARAAN PERLAKUAN JELAS

1. Prosedur Penelitian
Semua kelompok sampel mendapat CPT yang
dilakukan beberapa menit pada 42 sampel pada
kelompok eksperimental dan kontrol. Hasilnya adalah
terdapat perbedaan yang signifikan dari migren antara
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yang
berbeda-beda dari setiap kelompok. Terdapat hubungan
antara migren dengan CPT , apabila CPT dilakukan
bertahap pada tingkatan permenitnya maka perubahan
mulai dari aliran darah ke otak, tekanan arteri, tekanan
nadi akan mengalami penurunan.
LANJUTAN…

Berdasarkan pertimbangan penelitian ini sudah


cukup jelas, program penggunaan CPT dalam
mengatasi migren dianggap cukup untuk menunjukkan
pengaruh intervensi. Analisis data pada penelitian ini
sudah sesuai yaitu yaitu menggunakan desain quasi
eksperimen dengan cara Consecutive sampling dengan
menggunakan data uji statistik uji T berpasangan
(paired t test) sesuai dengan tujuan dan skala ukur
dengan tingkat kemaknaan p<0,05.
KESETARAAN PENELITIAN

 Baik kelompok perlakuan maupun kelompok


control dalam penelitian ini mendapat perlakuan
yang sama. Bisa dilihat pada metode penelitian
yang mendapat perlakuan yang sama mulai dari
kriteria inklusi diambil dari responden adalah
pasien migren yang mengalami perubahan setelah
diberikan terapi CPT dengan perbandingan pasien
migren tanpa auran dan dengan aura. Penelitian
ini sifatnya tidak memaksa, sehingga secara etik
penelitian ni sudah sesuai.
  
BAGAIMANA HASILNYA

1. Pengaruh dari dari intervensi

Penelitian ini dilakukan dengan studi eksperimental terdiri dari 8


penderita migren dengan aura, 20 penderita migren tanpa aura,
dan 14 subjek kontrol Lengan dan tangan pasien dipaparkan
dengan es bersuhu 1-2 ˚C. Perubahan Tekanan arteri rata-rata
dan nadi dinilai selama dan setelah CPT . Menggunakan
Transcranial Doppler, dinilai perubahan aliran darah rata-rata
arteri serebri media selama dan setelah CPT. Hasil penelitian
menunjukkan tidak adanya peningkatan bermakna kecepatan aliran
darah otak rata-rata selama menit pertama CPT pada kelompok
migren dengan aura (p=0,358) dan didapatkan bermakna pada
kelompok kontrol (0,000) dan kelompok migren tanpa aura
(p=0,002).
LANJUT…
 Tekana arteri rata-rata pada menit kedua induksi CPT
terjadi penurunan relatif terhadap menit pertama pada
kelompok migren dengan aura dan migren tanpa aura,
sedangkan pada kelompok kontrol terjadi kenaikan
bertahap tekanan arteri rata-rata selama 2 menit induksi
CPT. Terlihat perbedaan pola nadi pada penderita
migren dengan aura dibandingkan kontrol, dimana
pada kelompok migren dengan aura, nadi pada menit
kedua CPT lebih rendah bermakna dibandingkan lima
menit setelah CPT (p=0,013). Jadi kesimpulannya
terdapat tanda-tanda hipofungsi simpatis pada penderita
migren dengan aura dan tanpa aura fase interiktal.
2. PERKIRAAN KETEPATAN PENGARUH/EEK INTERVENSI

 Penelitian ini telah memberikan bukti yang


mendukung keefektifan Consecutive sampling
eksperimen dengan pendekatan menggunakan data uji
statistik uji T berpasangan (paired t test) pada migren
auran dan migren tanpa aura dengan menggunakan
CPT. Dimana hal ini sudah berdasarkan pertimbangan
terhadap penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini
sudah mengoptimalkan dalam pemanaatan sumber
daya manusia dalam pelaksanaan perorangnya,
sehingga penelitian ini layak untuk diterapkan pada
kelompok yang mengalami migren
3. Kekurangan dari hasil penelitian
 Dalam penelitian tersebut yang dijelaskan hanya

penggunaan CPT pada awalnya saja, untuk


membuktikan perubahan pada tekanan arteri,
nadi dan perubahan tenakan darah ke otak ,
sedangkan untuk tindakan selanjutnya tidak
dijelaskan.
DAPATKAH HASILNYA DI TERAPKAN SECARA LOKAL

1. Penerapan Hasil Pada Praktek


Penerapan hasil penelitian pada praktik keperawatan
di Indonesia sudah bisa diterapkan karena CPT (Cold
Pressor Test) ini merupakan teknik penyembuhan yang
telah banyak digunakan untuk mengevaluasi integritas
sistem saraf otonom dan hemodinamika serebral pada
penderita migren. karena CPT dapat memicu reflek
ekstrinsik tekanan daarah dengan perangsang simpatis
berupa suhu dingin (0-1)˚C. Diharapkan kedepannya
ada penelitian yang dapat dimanfaatkan pada efek
penyakit lainnya.
2. KONTRIBUSI PENELITIAN

 Pada penelitian ini terdapat hasil yang signifikan


yang dapat mendukung ke efektifan program
pelaksanaan, sehingga dapat diterapkan terhadap
berbagai penyakit lainnya. Penelitian ini bisa
dijadikan sebagai dasar penelitian lanjutan
sehingga penelitian ini dapat diterapkan di
Indonesia mengingat terdapat hasil yang signifikan
terhadap peningkatan kesembuhan dalam
perubahan tekanan arteri, nadi dan kecepatan
darah ke otak
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai