KELOMPOK 4 :
NAMA KELOMPOK : - ANANDA ARKO UJUNG ( 5193250020 )
- GILBERT M. PURBA ( 5193550026 )
- MUHAMMAD ARYANANDA ( 5193550006 )
- MIRANDA ZOELERSYAM POHAN ( 5193550039 )
- SINAR HATI ZEGA ( 5193250014 )
- KING GERRY SIAHAAN ( 5193550023 )
PRODI : TEKNIK SIPIL S1
KELAS : REGULER C
DOSEN PENGAMPU : SITI ZULFA YUZNI, S.T., M.Si
MATA KULIAH : KONSTRUKSI BANGUNAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan
mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda-kuda satu sama lain akan
berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu
memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan.
Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak
menerima gaya horizontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-kuda
diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung
adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang
pada saat memasang/memperbaiki atap).
DETAIL KESELURUHAN
DETAIL SAMBUNGAN PADA KUDA-KUDA BAJA
Baja Ringan
Baja Profil WF
DETAIL SAMBUNGAN PADA KUDA-KUDA JEMBATAN
KESIMPULAN
Konstruksi kuda-kuda adalah suatu susunan rangka batang yangberfungsi untuk
mendukung bebanatap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan
bentuk pada atapnya. Kuda2 berfungsiuntukmenerimabebandariatapyaitu :
a. Air Hujan
b. Angin
c. Genteng
d. Reng Usuk dan list-plank
e. Plafon
SARAN
Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak kesamping akibat
tekanan beban dari atas perlu dipasang balok horisontal untuk menahan kedua ujung
bawah balok kaki kuda-kuda yaitu berupa balok tarik. Karena lebar bentangan
menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB
akan melentur. Titik P bergerak turun ketitik P’, dengan adanya pelenturan, tembok
seolah-olah masuk kedalam.