Anda di halaman 1dari 29

AKAR PERSAMAAN NON

LINEAR

Persamaan hingga derajat dua, masih mudah diselesaikan


dengan cara analitik. Contoh :

ax  bx  c  0
2

Solusi : x12 
 b  b 2
 4ac
2a

Persamaan yang kompleks, solusinya susah


dicari. Contoh :
x3  2 x
f ( x)  e  3x  0
Maka timbulah solusi dengan metode
numerik, dengan pembagian metode
sebagai berikut :

1. GRAFIS
2. BISECTION
3. REGULA FALSI
4. SECANT
5. NEWTON RHAPSON
6. ITERASI FIXED POINT
1. GRAFIS
Merupakan metode mencari akar
dengan cara menggambar fungsi
yang bersangkutan

Contoh :
Y = 2x2 – 3x -2
Jawab:
Dengan memasukkan harga “x” didapat nilai fungsi
f(x)
x f(x)
-1.40 6.12
-1.20 4.48 8.00
-1.00 3.00 6.00
-0.80 1.68
4.00
-0.60 0.52
-0.40 -0.48
f(x)

2.00
-0.20 -1.32 0.00
0.00 -2.00
0.20 -2.52 -2.00
0.60 -3.08 -4.00
0.90 -3.08 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00
1.20 -2.72 X
1.50 -2.00
1.80 -0.92
2.10 0.52
2.40 2.32
2.70 4.48
2. BISECTION
• Metode ini melakukan pengamatan
terhadap nilai f(x) dengan berbagai
nilai x, yang mempunyai perbedaan
tanda.
• Taksiran akar diperhalus dengan
cara membagi 2 pada interval x yang
mempunyai beda tanda tersebut.
F(x)

x1
x4 x5
x
x3 x2
Algoritma :

1) Pilih x1 bawah dan x2 puncak taksiran untuk


akar, sehingga perubahan fungsi mencakup
seluruh interval. Hal ini dapat diperiksa dengan
memastikan :

f ( x1 ). f ( x2 )  0
2) Taksiran akar x, ditentukan oleh :
x1  x2
xr 
2
3) Buat evaluasi dengan memastikan pada bagian
interval mana akar berbeda :
* jika f(x1).f(x2) < 0 akan berada pada bagian
interval
bawah, maka x2 = xr , dan kembali kelangkah
2
* Jika f(x1).f(x2) > 0 akan berada pada bagian
interval atas , maka x1 = xr , dan kembali
kelangkah 2
* Jika f(x1).f(x2) = 0, akar setara xr,
perhitungan
dihentikan, atau bisa juga :
f ( x1 ). f ( x2 )  
Dimana ε adalah harga toleransi yang dibuat.
Contoh :

Carilah akar persamaan dari :

f ( x)  x 3  x 2  3x  3  0, dengan   0,001

Penyelesaian:

Hitung nilai f (x)


pada interval antara 2 titik
untuk x=1, f ( x  1)  (1) 3  (1) 2  3(1)  3  4

uk x=2 f ( x  2)  (2) 3  (2) 2  3(2)  3  3


Fungsi diatas adalah kontinyu, berarti perubahan
tanda dari fungsi antara x=1 dan x=2 akan
memotong sumbu x paling tidak satu kali. titik
perpotongan antar sumbu x dan fungsi
merupakan akar-akar persamaan.

hitung nilai xr , kemudian hitung fungsi f ( xr )


x1  x2 1  2
xr    1,5
2 2

f ( xr  1,5)  (1,5)  (1,5)  3(1,5)  3  1,875


3 2

Langkah selanjutnya adalah membuat setengah


interval berikutnya untuk membuat interval yang
semakin kecil, dimana akar persamaan berada. Hasil
perhitungan ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel hasil perhitungan:
No. x f(x)
1 1.5 -1.875
2 1.75 0.171875
3 1.625 -0.943359
4 1.6875 -0.409424
5 1.71875 -0.124786
6 1.734375 0.02203
7 1.726563 -0.051755
8 1.730469 -0.014957
9 1.732422 0.003513
10 1.731445 -0.005728
11 1.731934 -0.001109
12 1.732178 0.001201
13 1.732056 4.6E-05
3. Metode Regula
Falsi.
• Kekurangan metode bisection adalah
membagi dua selang diantara x1
dengan x2 menjadi dua bagian yang
sama, besaran f(x1) dan f(x2)
diabaikan. Misalnya, jika f(x1) lebih
dekat ke nol daripada f(x2),
kemungkinan besar akar akan lebih
dekat ke x1 daripada ke x2.
y

f(x2)

x1
x2
x

f(x1)
Contoh:
f ( x)  x 6  x  1 x1  1
ditentukan ;
 0.00001 x 2  1 .2

subtitusikan pada persamaan ;

f (1)  16  1  1  1
f (1,2)  (1,2) 6  1,2  1  0,78598
maka nilai (1,2  1)
xr  1,2  0,78598  1,11198
(0,78598  (1))

f (1,1198)  1,11198 6  1,11198  1  0,22146


Algoritma :
1) Pilih x1 bawah dan x2 (puncak) untuk taksiran akar,
sehingga perubahan fungsi mencakup seluruh interval.
Hal ini dapat diperiksa dengan: f(x1) . f(x2) < 0
2. Taksir akar xr, ditentukan oleh:
x2  x1
xr  x2  f ( x2 )
f ( x2 )  f ( x1 )

a) Buat evaluasi berikut untuk memastikan harga akar :


b) Jika f ( x1 ). f ( x r )  0 , maka akar berada pada bagian
interval bawah, maka x2  xr , kembali ke langkah 2.
c) Jika f ( x1 ). f ( x r )  0 maka akar berada pada bagian
interval atas, maka x1  x r , kembali ke langkah 2.
d) Jika f ( x1 ). f ( x r )  0 , akar setara x r maka hentikan
perhitungan.
Tabel hasil perhitungan:
No. x f(x)
1 1 -1
2 1.2 0.785984
3 1.111983 -0.221429
4 1.131329 -0.034641
5 1.134228 -0.005099
6 1.134652 -0.000744
7 1.134714 -0.000108
8 1.134723 -1.58E-05
4. Metode Secant
• Metode ini memerlukan dua taksiran awal
akan tetapi karena f(x) tidak disyaratkan
untuk berganti tanda diantara taksiran-
taksiran, maka metode ini tidak
digolongkan sebagai metode pengurung.
• Persamaan yang dipakai metode secant
adalah
f ( x n )( x n  x n 1 )
x n 1  xn 
f ( x n )  f ( x n 1 )
y

f(x1)

f(x2)

x3 x2 x1
x
Algoritma :
• Pilih x1 dan x2 untuk taksiran akar.
• Taksir akar xn+1, ditentukan oleh:

f ( x n )( x n  x n 1 )
x n 1  xn 
f ( x n )  f ( x n 1 )

• Perhitungan dihentikan jika f(x n+1 ) ≈ 0 atau Є


= yang ditentukan
Contoh:
f ( x)  x 6  x  1  0
Ditentukan taksiran awalnya adalah :
X1 = 1 f (1)  16  1  1  1
X2 = 2 f (2)  26  2  1  61

61(2  1)
xn 1  2   1,016129
61  (1)
Tabel hasil perhitungan:
No. x f(x)
1 1 -1
2 2 61
3 1.016129 -0.915368
4 1.030675 -0.831921
5 1.175689 0.465227
6 1.123679 -0.110633
7 1.133671 -0.010806
8 1.134753 0.000294
9 1.134724 -7.48E-07
5. Metode Newton Rhapson
• Metode ini paling banyak digunakan
dalam mencari akar-akar dari suatu
persamaan. Jika perkiraan dari akar
adalah xi, suatu garis singgung dapat
dibuat dari titik (xi, f(xi). Titik dimana
garis singgung tersebut memotong
sumbu x biasanya memberikan
perkiraan yang lebih dekat dari nilai
akar.
y

x2 x1 x
Algoritma :
• Tentukan nilai x1 sebagai terkaan
awal
• Buat taksiran untuk x1+n dengan
persamaan :
f ( xn )
xn 1  xn  '
f ( xn )

• Perhitungan dihentikan jika f(x )≈


n+1
0 atau Є = yang ditentukan
Contoh :
f ( x)  x  x  1  0
6

Ditentukan taksiran awal x1 = 2


f (2)  2  2  1  61
6

f ( x)  6 x  1  0
' 5
f (2)  6(2)  1  191
' 5

61
x2  2   1,680628
191
Tabel hasil perhitungan:

No. x f(x) f'(x)


1 2 61 191
2 1.680628 19.85294 79.44695
3 1.430739 6.146795 34.97107
4 1.254971 1.651657 17.67754
5 1.161538 0.29431 11.68584
6 1.136353 0.016826 10.36889
7 1.134731 6.57E-05 10.28795
6. Metode Iterasi Fixed
Point

• Teknik iterasi fixed point dijalankan


dengan cara membuat fungsi f(x)
menjadi bentuk fungsi implisit f(x)=0
kemudian x=g(x), iterasi yang
digunakan adalah dalam bentuk
persamaan; xn+1 = g(xn)
Algoritma :
• Tentukan nilai taksiran awal xn
• Lakukan perhitungan taksiran akar
dengan mempergunakan
persamaan;
Xn+1=g(xn)
• Perhitungan dihentikan jika;

xn1  xn  
Contoh:
X2 - 3x + 1 = 0 Tabel Hasil Perhitungan

3x = x2 + 1 No. Xn Іxn - x n+1І


1 2 -
X = 1/3 (x +1)
2
2 1.6667 0.3333
3 1.2593 0.4074
ε = 0,001 4 0.8619 0.3973
5 0.5810 0.2809
Ditentukan x0 = 2 6 0.4458 0.1351
7 0.3996 0.0462
X= 1/3(22+1) = 1,667 8 0.3866 0.0130
9 0.3831 0.0034
Іx1 – x0І= 1,667 – 2 = 0,333 10 0.3823 0.0009

Anda mungkin juga menyukai