Anda di halaman 1dari 29

HEWAN DAN LINGKUNGANNYA

• EKOSISTEM KONSEP EKOLOGIK

• ANASIR BIOTIK DALAM EKOSISTEM

• CIRI UTAMA HEWAN SEBAGAI HETEROTROF

• HEWAN ENDOTERM DAN ECTOTHERM

• KONSEP WAKTU – SUHU

• KONDISI DAN SUMBERDAYA SBG LINGKUNGAN

• FAKTOR PEMBATAS DAN KISARAN TOLERANSI

• SPESIES SBG INDIKATOR EKOLOGI


SEMUA MAHLUK HIDUP MENJADI ANASIR TERKECIL
SUATU SISTEM ATAU BEBERAPA SISTEM SEKALIGUS

• SUATU SAAT MANUSIA BISA MENJADI ANASIR SISTEM


PENDDIDIKAN TINGGI SEBAGAI MAHASISWA.

• PADA SAAT YANG SAMA MENJADI ANASIR SISTEM


PERDAGANGAN SEBAGAI PEMEGANG SAHAM.

• PADA SAAT ITU JUGA MENJADI ANASIR SISTEM PERBANKAN


SWASTA DAN PERBANKAN NEGERI SEBAGAI NASABAH.

JADI SESEORANG DAPAT MENJADI ANASIR


LEBIH DARI DUA SISTEM PADA SAAT DAN TEMPAT
YANG SAMA ATAU DITEMPAT YANG BERLAINAN.
Bagan interaksi manusia dengan
lingkunganya menurut Purdom (1980)
SISTEM
SISTEMDAYA
DAYADUKUNG
DUKUNGKEHIDUPAN
KEHIDUPAN:: RESIDU
RESIDU DAN
DAN LIMBAH
LIMBAH
Energi
Energi Limbah
Limbah Padat
Padat
Lingkungan
Lingkungan Sosial
Sosial Limbah
Limbah Cair
Cair
Lingkungan
Lingkungan Geofisik
Geofisik Limbah
Limbah Gas
Gas
Lingkungan
Lingkungan Biologik
Biologik Energi
Energi
Lingkungan
Lingkungan Bangunan
Bangunan

AKTIVITAS
AKTIVITAS MANUSIA
MANUSIA
Pemukiman
Pemukiman
Tempat
Tempat Kerja
Kerja
Transportasi
Transportasi
Rekreasi
Rekreasi

RISIKO
RISIKOLINGKUNGAN
LINGKUNGAN
RESIKO LINGKUNGAN

Latar & lokasi Faktor Fisik


Gempa Bumi Vibrasi
Banjir Radiasi
Badai Abrasi
Kekeringan Kelembaban
Faktor Biologik Faktor Psikologis
Binatang Stress
Serangga Kebosanan
Mikroba Kecemasan
Vegetasi Depresi
Faktor Kimiawi Faktor Sosial
Racun atau Toxin Isolasi
Allergen Anomi
Irritan
DAYA DUKUNG KEHIDUPAN
(life support system )

Daya Dukung Kehidupan


(life support system )
Merupakan konsep ekologi pembangunan

Manusia Sebagai Lingkungan Sebagai


Sistem Biologik Sistem Daya Dukung
Kehidupan

Adaptasi manusia terhadap laju perubahan sistem daya dukung Kehidupan yang
sangat cepat pada era pembangunan memerlukan ongkos tersendiri yang harus dibayar
mahal. Penurunan kuantitas & kualitas daya dukung kehidupan lingkungan berpengaruh
negatif terhadap fungsi biologik, penampilan, dan kenyamanan hidup kita.
HUBUNGAN INTERAKSI DAN INTERDEPENDENSI
SECARA FUNGSIONAL DAPAT DILIHAT PADA

Food Chain Rantai makanan

Food Web Jaring-jaring makanan

Energy Flow

Biogeochemical Cycles
Jaring – jaring rantai makanan
WEB OF LIFE
Food Chain & Food Web
• Aliran energi melalui berbagai tikatan
tropik siklus biogeokimiawi Merupakan
mekanisme fungsional penting yang
menjamin keseimbangan dan stabilitas
ekosistem
• Jika mekanisme fungsional ekosistem
mengalami disrupsi maka ekosistem akan
mengalami degradasi.
Biogeochemical Cycles
• Siklus beredarnya materi seperti : Air,
Karbodioksida, Oksigen, Nitrogen, Posfor,
dan Mineral dalam ekosistem
Biogeochemical Cycles (siklus
biogeokimiawi) Ada tiga golongan

Siklus Hidrologis
Siklus atsmoferik
Siklus sedimen
Biogeochemical Cycles (siklus
biogeokimiawi)
• Merupakan mekanisme fungsional penting
yang menjamin keseimbangan dan
stabilitas ekosistem
Pada tingkatan ekosistem Ecological
Stress dapat menimbulkan :

• Disrupsi aliran energi


• Disrupsi siklus biogeokimiawi
• Simplifikasi ekosistem
sebab utama degradasi ekosistem
MILLER (1975)
• Disrupsi aliran energi dalam ekosistem
• Disrupsi siklus oksigen, Nitrogen, dan
Pospor
• Simplifikasi ekosistem
• Budidaya monokultur
• Pembuangan limbah asal buang
PIRAMIDA EKOLOGIS

DEKOMPOSER

KONSUMER II

KONSUMER I

PRODUSER
MONITOR DEGRADASI EKOSISTEM SECARA
HIPOTETIK DENGAN KRITERIA ASSESMENT
Bila rasio

P
 1 ekosistem berada dalam kondisi Steady State Equalibrium
R

P
 1 ekosistem berada dalam kondisi Perkembangan.
R

P
P 1
R  1 ekosistem berada dalam kondisi Ecological Stress.
R
CIRI SISTEM

MASUKAN

KELUARAN

ORGANISASI

HIRARKHI

UMPAN BALIK (+, -)

SIMULASI

MODEL
SS II SS TT EE M
M

TERBUKA (ADA MASUKAN DAN KELUARAN)

TERTUTUP (TERISOLASI)
INDIKATOR EKOLOGIS
• Variasi yang besar dengan sedikit
individu pada tiap macam = air bersih
• Variasi kurang dengan jumlah individu
yang besar = pencemaran organik
sedang
• Satu atau dua macam saja dengan
jumlah indivdu yang besar =
pencemaran organik
TIPE INTERAKSI
A. INTERAKSI POSITIF KOMPETISI
1. MUTUALISME a. Intraspesifik
(Bakteri dgn sapi) b. Interspesifik
2. KOMENSALISME
(Gaggang dg Penyu) DAMPAK KOMPETISI
a. Langsung
B. INTERAKSI NEGATIF b. Tak langsung
1. KOMPETISI
PEMODELAN INTERAKSI
(Kebutuhan sama) 1. Kompetisi (- dg -)
2. PREDASI 2. Predasi (+ dg -)
(memakan yang lain) 3. Mutualisme (+ dg +)
JENIS INTERAKSI INTERSPESIFIK
Jenis Interaksi 1-2 Keterangan
1. Netralisme 0 0 Kedua sp saling tidak mempengaruhi
2. Kompetisi Langsung - - Kedua sp saling menghambat
3. Kompetisi tak langsung - - Ke-2 sp secara tak langsung sal-ham
4. Amensalisme - 0 1 terhambat, 2 tdk terpengaruh
5. Parasitisme + - 1 parasit, 2 inang
6. Predasi + - 1 pemangsa, 2 mangsa
7. Komensalisme + 0 1 untung, 2 tdk terpengaruh
8. Protokooperasi + + Keduanya untung tapi tidak tergantung
9. Mutualisme + + Keduanya untung tapi ada
ketergantungan
Ket : + (pop ); - (pop ); 0 (pertumbuhan pop tdk terpengaruh)
FAKTOR PEMBATAS DAN PENGATUR

Cahaya
Radiasi sinar
Presipitasi dan temperatur
Curah hujan
Api
Variasi pohon (semak, tanaman kecil, bakteri, lumut dan jamur)
PRINSIP FAKTOR PEMBATAS
• Struktur dan macam ekosistem tergantung dari faktor abiotik dan
biotik (curah hujan yang bervariasi, contohnya: cahaya,
kelembaban, temperatur)
• Pengaruhnya tergantung pada faktor minimum dan maximum
serta interaksi dari faktor itu.
• Menurut Leibig jumlah bahan utama yang diperlukan bila
mendekati minimum cenderung menjadi pembatas (mikro dan
makro).
• Stabil, bila pemasukan dengan pengeluaran sama dan interaksi
antara faktor tersebut.
• Identifikasi faktor pembatas melalui : kurangnya makanan,
oksigen, kompetisi dan penyakit.
FAKTOR UTAMA PEMBATAS PRODUKSI
UNTUK EKOLOGI DARAT

KEKERINGAN

PERKEMBANGAN AKAR

TEKANAN TEMPERATUR YANG RENDAH

HILANGNYA TOLERANSI TERHADAP PANAS

EKOLOGI PERAIRAN ….?


• Cahaya sebagai faktor pembatas dan faktor pengatur

• Presipitasi dan temperatur sebagai faktor pembatas dan

faktor pengatur

• Curah hujan sebagai faktor pembatas dan faktor pengatur

• Api sebagai faktor pembatas dan faktor pengatur

• Cahaya atau radiasi sinar sebagai faktor pembatas: akan

menunjukan macam-macam pohon, semak, tanaman

kecil, bakteri, lumut dan jamur dalam hutan.


HUKUM TOLERANSI
(Shelford,1913)
• Organisme bertoleransi besar terhadap satu faktor dan
bertoleransi kecil terhadap faktor lain
• Organisme mempunyai toleransi besar terhadap
semua faktor yang menyebar secara luas
• Bila satu faktor tidak optimum untuk suatu organisme
maka toleransi berkurang untuk faktor lingkungan lain
• Interaksi populasi seperti: kompetisi, predatorisme,
dan parasitisme mencegah organisme dari
pengambilan keuntungan terhadap kondisi lingkungan
fisik yang optimum
• Pembiakan merupakan masa yang kritis bila faktor
lingkungan terbatas, tahap awal perkembangan
toleransinya terbatas
MODEL DAPAT DIEVALUASI MELALUI

• REALISME (kesesuaian antara model


dengan konsep biologi)
• PRESISI (kemampuan model untuk
memprakirakan perubahan numerik dan
menirukan data yang digunakan sebagai
dasar dalam menyusun model)
• GENERALITAS (luasnya kemampuan
terapan model terhadap situasi yang
berbeda)
MODEL (SISTEM MATEMATIKA)

PENGABSTRAKAN SUATU KONSEP SISTEM SECARA RIL

SEBAGAI ALAT UNTUK PENYEDIAAN ABSTRAK DAN

DESKRIPSI DARI BEBERAPA SISTEM SEBAGAI PETUNJUK

UNTUK PENELITIAN ATAU MEMBATASI SUATU MASALAH

UNTUK KAJIAN YANG LEBIH TERPERINCI


model homeostatik
I : Input energi
A : Energi assimilasi
Gambar
R: Bagian dari A yang sebagian energinya dibakar
untuk respirasi.
P : Bagian dari A, energi yang diubah menjadi bahan
organik yang lain, dikenal sebagai energi primer. P ini
berguna untuk organisme pada trofik berikutnya.
NU : Energi yang tidak digunakan
G : Bagian dari P untuk pertumbuhan.
Bagian dari P yang dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai