Anda di halaman 1dari 47

DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

PENYUSUNAN BAHAN AJAR


BERBASIS LITERASI

oleh:
ATIEK
CONTENT (ISI)
Skenario Pembelajaran Hari Ini
Pengertian Bahan Ajar
Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
Pengertian Literasi
Sejarah penting nya Literasi
Kebijakan Pemerintah terkait Gerakan Literasi

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Pengertian Bahan Ajar

1. Bahan ajar merupakan informasi,


alat dan teks yang diperlukan
guru/instruktur untuk perencanaan
dan penelaahan implementasi
pembelajaran.

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Benarkah bahwa LITERASI
sepenting itu?
Apa pandangan dan
KEYAKINAN menurut agama
tentang BUDAYA LITERASI?

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
TURUNNYA PERINTAH MEMBACA
DI GOA HIRA’

Allah menurunkan wahyu pertama


-Nya dengan PERINTAH MEMBACA :
IQRA’! Perintah tersebut diulang sampai tiga kali.
96:1] IQRA/ bi-ismi rabbika alladzii khalaqa
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

[96:2] khalaqa al-insaana min 'alaqin


Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

[96:3] IQRA/ warabbuka al-akramu


Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
[96:4] alladzii 'allama bialqalami
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam
[96:5] 'allama al-insaana maa lam ya'lam - Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya
KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
MISTERI GOA HIRA’
• MISTERI 1 :
Mengapa Jibril harus mengulangi
perintahnya sampai 3 X?
• MISTERI 2:
Apakah Jibril membawa teks ketika
menyampaikan perintah tersebut?
• MISTERI 3:
Mengapa Allah menurunkan ayat pertama
tentang kewajiban membaca pada nabi
yang tidak bisa membaca?
• MISTERI 4 :
• Mengapa justru perintah MEMBACA
yang pertamakali disampaikan pada
Nabi Muhammad?

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
MEMBACA adalah PERINTAH PERTAMA DAN
UTAMA BAGI UMAT ISLAM yang diturunkan
oleh Tuhan kepada Nabi Muhammad.
Perintah MEMBACA ini begitu pentingnya
sehingga diturunkan yang PERTAMA KALI
sehingga merupakan PERINTAH PERTAMA
DAN UTAMA BAGI UMAT ISLAM. Dalam Al-
Qur'an, kata kerja "katab" (menulis) beserta
kata bentukannya disebutkan 303 kali. kata
"qaraa" (membaca) sebanyak 89 kali.

“Reading is the single most important


skill necessary for a happy, productive
and successful life.” National Institute of
Child Health and Human Development

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


BUDAYA LITERASI adalah kunci
dari kemajuan sebuah bangsa
• Bangsa mana sajakah yang kini menjadi
maju dan adakah korelasinya dengan
kemampuan literasi mereka?
• Apa dampaknya jika sebuah bangsa
tidak memiliki BUDAYA LITERASI?

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
JIKA KITA MENINGGALKAN BUDAYA
LITERASI
TRAGEDI NOL BUKU
MENGAPA ORANG INDONESIA
(SEDIKIT, SANGAT SEDIKIT, LUAR
BIASA SEDIKIT) MEMBACA BUKU?
TAUFIK ISMAIL MENGADAKAN
PENELITIAN KE SMA DI 13 NEGARA
ANTARA JULI-OKTOBER 1997 MENGENAI :
1. Kewajiban Membaca buku
2. Tersedianya buku wajib di perpustakaan
sekolah
3. Bimbingan Menulis
4. Pengajaran Sastra di Sekolah

APA YANG IA DAPATKAN DARI


PENELITIANNYA…?!
TAUFIK ISMAIL
KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
KEWAJIBAN BACA BUKU SASTRA
DI BERBAGAI NEGARA

NO SMA KEWAJIBAN
BACA BUKU
1. SMA THAILAND SELATAN 5 JUDUL
2. SMA MALAYSIA 6 JUDUL
3. SMA SINGAPURA 6 JUDUL
4. SMA BRUNEI DARUSSALAM 7 JUDUL
5. SMA RUSIA SOVYET 12 JUDUL
6. SMA KANADA 13 JUDUL
7. SMA JEPANG 15 JUDUL
8. SMA SWISS 15 JUDUL
9. SMA JERMAN BARAT 22 JUDUL
10. SMA PRANCIS 30 JUDUL
11. SMA BELANDA 30 JUDUL
12. SMA AMERIKA SERIKAT 32 JUDUL
13. SMA INDONESIA 0 JUDUL

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
KESIMPULAN RISET :
SISWA KITA
TIDAK MEMBACA DAN TIDAK MENULIS
SISWA KITA
RABUN MEMBACA DAN PINCANG MENULIS

KITA HARUS
BERTEKAD
UNTUK
MENGUBAHNYA!
Di jaman yang modern ini, 90% siswa Indonesia
hanya mengandalkan hidupnya dengan melihat
dan mendengar saja (primitif). Alat semakin
modern tapi tanpa membaca buku maka berarti
kita masih primitif.

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


Mendikbud Anies Baswedan
luncurkan
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Jakarta, 18 Agustus 2015.

• GERAKAN LITERASI SEKOLAH dikembangkan berdasarkan


Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan
Budi Pekerti. Tujuan gerakan ini untuk membiasakan dan
memotivasi siswa agar mau membaca dan menulis guna
menumbuhkan budi pekerti.
• GERAKAN LITERASI SEKOLAH akan dilakukan secara
terstruktur, masif dan berkelanjutan di bawah Direktorat
Dikdasmen

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
MEMULAI GERAKAN LITERASI MADRASAH
1. SOSIALISASI
• Semua guru dan staf MADRASAH
• Semua orang tua siswa
• Semua siswa
2. TETAPKAN WAKTU DAN TEKNISNYA
3. JALANKAN SECARA DISIPLIN

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
BEBERAPA PROGRAM LITERASI
YANG BISA KITA LAKUKAN DI
MADRASAH KITA
• SUSTAINED SILENT
READING
• PERPUSTAKAAN KELAS
• TANTANGAN MEMBACA
• MENERBITKAN
KUMPULAN CERPEN DAN
PUISI SISWA

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


• SUSTAINED SILENT READING
• Sustained silent reading (SSR) atau Membaca Senyap adalah sebuah
kegiatan membaca di madrasah yang bersifat rekreatif dan menyenangkan
di mana siswa membaca buku masing-masing dengan senyap pada waktu
yang ditentukan setiap hari. Idealnya adalah 30 menit setiap hari tapi paling
sedikit madrasah melakukannya selama 15 menit tiga kali seminggu jika
ada kegiatan lain yang sudah menjadi budaya madrasah.
• Syarat keberhasilan program ini adalah:
• Guru sebagai contoh (guru harus ikut membaca bersama siswa di kelas,
selalu membawa buku bacaan ke mana pun, mempromosikan buku yang
sudah dibacanya, dll.)
• Berjangka panjang (minimal satu tahun baru dapat dilihat hasilnya).
• Ketersediaan buku DI SETIAP KELAS. Buku haruslah sesuai dengan
kebutuhan siswa baik dalam jumlah, jenis bacaan, tingkat keterbacaan, dan
aliran pergantian koleksi.
• Kegiatan membaca haruslah MENYENANGKAN dan TIDAK MEMBEBANI
SISWA

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
• SUSTAINED SILENT READING
Semua madrasah diwajibkan untuk
mengalokasikan waktu membaca
minimal 15 menit setiap hari. Siswa
membaca setiap hari (silent reading)
pada awal jam sekolah (15 menit
sebelum jam ke-1)
- Kegiatan ini dikordinir oleh wali
kelas bersama petugas khusus dan
dicatat melalui buku kegiatan
- Setiap selesai membaca siswa
diminta menuliskan judul, pengarang
dan penerbit serta membuat ringkasan
sederhana dari buku yang dibaca
-Buku yang telah dibaca akan
disumbangkan ke perpustakaan

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MARI MENGAJARI ANAK
UNTUK MULAI MENULIS

Menulis adalah ketrampilan


yang paling sulit dalam
kemampuan berbahasa.
Oleh sebab itu anak harus
mulai diajari teknik menulis
sejak mereka masih kanak-
kanak dengan teknik yang
benar sesuai dengan
kemampuan dan situasi
lingkungan mereka.
MENDORONG SISWA UNTUK BERKARYA
(ONE SCHOOL ONE BOOK)

Madrasah harus mendorong dan membantu


siswanya untuk MENULIS dan menghasilkan
karya-karya ekspresi mereka.
Setiap siswa MAMPU dan memiliki
kapabilitas untuk berkarya dan membuat
KARYA TULIS
Sekolah harus berupaya menerbitkan
SEBUAH BUKU kumpulan karya tulis terbaik
siswa SETIAP TAHUN yang nantinya akan
dijadikan sebagai portofolio siswa mau pun
madrasah
KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
BEBERAPA CONTOH KARYA SISWA

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Kita harus mendorong dan membantu siswa kita untuk
membaca sebanyak siswa lain di negara-negara maju

KARENA
MEREKA BISA…!

Pertanyaan utk Kita


Apa PROGRAM LITERASI yang
hendak kita laksanakan di sekolah
kita masing-masing dan apa target
yang akan kita tetapkan?

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
RPP Kurikulum 2013
Revisi Tahun 2017 (RPP ABAD 21)

4C HOTS

LITERAS
PPK
I
RPP
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

RELIGIUS

5 KARAKTER YANG
NASIONALIS

DIPERKUAT
MANDIRI

GOTONG ROYONG

INTEGRITAS

dari 18 Karakter prioritas (Perpres No. 87 Tahun 2017).


KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Mengintegrasikan literasi dan meng”insert” literasi
dalam RPP baik sebelum, sedang dan sesudah
pembelajaran.

• Gerakan Literasi Madrasah (GELEM) merupakan sebuah


upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk
menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang
warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
• Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun
mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-
sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital,
dan auditori.

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Literasi
• Gerakan Literasi Madrasah adalah
kemampuan mengakses, memahami,
dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas
antara lain:
membaca, melihat, menyimak, menulis,
dan/atau berbicara.

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Permendikbud no 23 tahun 2015

1. Menumbuhkan minat baca melalui


kegiatan 15 menit membaca
2. Meningkatkan kemampuan literasi
melalui menanggapi buku pengayaan
3. Meningkatkan kemampuan literasi di
semua mata pelajaran: menggunakan
buku pengayaan dan strategi membaca di
Pembelajaran
semua mata pelajaran
Pengembangan

Pembiasaan

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
JENIS LITERASI
BASIC
LITERACY

VISUAL LIBRARY
LITERACY LITERACY

TECHNOLOGY MEDIA
LITERACY LITERACY
KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Keterampilan Abad 21

• CREATIVE
• CRITICAL
4C
THINKING
• COMMUNICATIVE
• COLLABORATIVE

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Mengintegrasikan HOTS
• (Higher Order Thinking Skill) atau
kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Level 3/C4 - C6)

Pembelajaran dan Penilaian HOTS menjadi salah satu tujuan diimplementasikannya kurikulum 2013 (Gambar
KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN
: https://www.edumsia.my) AGAMA REPUBLIK REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Higher Order of Thinking
Skill (HOTS)*
Kemampuan berpikir
kritis, logis, reflektif,
metakognitif, dan
berpikir kreatif yang
merupakan kemampuan
berpikir tingkat tinggi

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
Kurikulu Ranah dari
m 2013 HOTS
Analisis: merupakan
menuntut materi kemampuan berpikir dalam
pembelajaran menspesifikasi aspek-
aspek/elemen dari sebuah
sampai konteks tertentu
metakognitif
yang Evaluasi: merupakan
mensyaratkan kemampuan berpikir dalam
peserta didik mengambil keputusan
mampu berdasarkan fakta/informasi
memprediksi, Mengkreasi: merupakan
mendesain, dan kemampuan berpikir dalam
membangun gagasan/ide-ide.
memperkirakan.
KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
TUJUAN DAN MANFAAT
PENYUSUNAN BAHAN AJAR
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
• Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni
bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau
lingkungan sosial siswa.
• Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di
samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
• Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
MANFAAT BAGI GURU
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa,
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk
diperoleh,
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi,
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
bahan ajar,
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan
diterbitkan.

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
MANFAAT BAGI SISWA
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan
mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran
guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari
setiap kompetensi yang harus dikuasainya

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
PRINSIP PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari
yang kongkret untuk memahami yang abstrak,
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap
pemahaman siswa
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan belajar
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap,
akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa
untuk terus mencapai tujuan

Pengembangan Bahan Ajar


KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
JENIS BAHAN AJAR
1. Bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku,
modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
foto/gambar, model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan
hitam, dan compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video
compact disk, film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching
material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction),
compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan
bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
PENYUSUNAN BAHAN AJAR

A. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar


1. Analisis SK-KD
2. Analisis Sumber Belajar
3. Pemilihan dan Penentuan Bahan
Ajar

Pengembangan Bahan Ajar


KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
ALUR ANALISIS PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Standar Kompetensi
Indikator
Kompetensi Dasar

Kegiatan Materi
BAHAN AJAR
pembelajar Pembelajaran

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


Contoh: Analisis SK-KD
Kompetensi Materi Jenis
Indikator Kegiatan Pembelajaran
Dasar Pembelajaran B. Ajar
 Menguji  Merancang  Larutan  Menyusun rancangan Buku, LKS
daya percobaan uji elektrolit dan percobaan untuk LKS
hantar elektrolit non elektrolit mengidentifikasi
listrik  Menyimpulkan  Ciri-ciri larutan elektrolit dan
berbagai ciri-ciri elektrolit dan non elektrolit
larutan hantaran arus non elektrolit  Diskusi informasi
untuk lsitrik dalam  ...........dst tentang hasil
membedak berbagai rancangan
an larutan larutan percobaan.
elektrolit berdasarkan  Melakukan percobaan
dan non hasil daya hantar listrik
elektrolit pengamatan untuk menentukan
ciri-ciri larutan yg
bersifat elektrolit
dan non elektrolit
B. Penyusunan Peta Bahan Ajar

1. Obyek Biologi

SK KD 2. Persoalan Biologi
Mempelajari
Siswa mampu memahami
ruang lingkup
hakikat biologi sebagai
biologi, 3. Tingkat organisasi
ilmu, menemukan
obyek dan ragam manfaat dan kehidupan
persoalannya dari...... bahayanya

4. Permasalahan biologi

5. Manfaat biologi bagi


manusia dan lingkungan

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
C. Struktur Bahan Ajar Cetak
F/G Mo/
No. Komponen Ht Bu Ml LKS Bro Lf Wch
b M
1. Judul √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Petunjuk belajar - √ √ - - - - -

3. KD/MP - √ √ √ √ √ ** ** **
4. Informasi pendukung √ √ √ √ √ ** ** **

5. Latihan - √ √ - - - - - -
6. Tugas/langkah kerja - √ √ - - - ** **

7. Penilaian - √ √ √ √ √ ** ** **

Pngembangan Bahan Ajar


D. Penyusunan Bahan Ajar Cetak

1. Susunan tampilan,
2. Bahasa yang mudah,
3. Menguji pemahaman,
4. Stimulan,
5. Kemudahan dibaca,
6. Materi instruksional,

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
EVALUASI DAN
REVISI
Komponen kelayakan isi mencakup:
1. Kesesuaian dengan SK, KD
2. Kesesuaian dengan perkembangan anak
3. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
4. Kebenaran substansi materi pembelajaran
5. Manfaat untuk penambahan wawasan
6. Kesesuaian dengan nilai moral,dan nilai-nilai
sosial

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
KOMPONEN KEBAHASAAN
MENCAKUP

1. Keterbacaan
2. Kejelasan informasi
3. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
4. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas
dan singkat)

Pengembangan Bahan Ajar


KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
KOMPONEN PENYAJIAN MENCAKUP

1. Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin


dicapai
2. Urutan sajian
3. Pemberian motivasi, daya tarik
4. Interaksi (pemberian stimulus dan respond)
5. Kelengkapan informas

Pengembangan Bahan Ajar


KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
KOMPONEN KEGRAFIKAN MENCAKUP

1. Penggunaan font; jenis dan ukuran


2. Lay out atau tata letak
3. Ilustrasi, gambar, foto
4. Desain tampilan

Pengembangan Bahan Ajar


KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN AGAMA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai