Anda di halaman 1dari 30

PERKEMBANGAN SISTEM

AKUNTANSI DI INDONEESIA

1
Laporan Keuangan Relevan dan Reliable

Standar • Pasar Modal yang


Kerangka efisien
Akuntansi
Konseptual
Berkualitas • Keputusan yang
tepat

Laporan
Manajemen
Keuangan yang Informasi yang
Corporate Relevan dan berkualitas
Governance
Reliable

Independen Dampak informasi


assimetri
Kualitas
Standar Audit 1. Adverse selection
Audit 2. Moral hazard
Kompeten

2
Standar Akuntansi
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan
reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku
sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan
membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat
menjelaskan kepada masing-masing pengguna.

• Program studi akuntansi menghasilkan lulusan yang akan menyusun;


mengaudit atau menggunakan laporan keuangan.
• Salah satu kompetensi lulusan  dapat menyusun laporan keuangan
sesuai standar  menjadi kompetensi dasar

3
Sejarah Akuntansi di Indonesia

• Tahun 1747 ketika ditemukan praktik pembukuan yang


dijalankan oleh Amphioen Societeit yang berpusat di
Jakarta. Di era penjajahan Belanda menerapkan
pembukuan dengan sistem pembukuan berpasangan,
dan menganut sistem kontinental.
• Tahun 1957, konfrontasi Irian Barat berakibat seluruh
pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Belanda
ditarik kembali dan dapat melanjutkan studinya kembali
diberbagai negara, termasuk diantaranya Amerika
Serikat, sehingga mulai digunakan sistem anglo saxon.

4
• IAI berdiri 23 desember 1957, didirikan oleh 11 Akuntan
Indonesia pertama.

• 3 tonggak perkembangan akuntansi di Indonesia :


Pertama, (1973 – 1984)
1973 IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi
yang berlaku di Indonesia, dalam satu buku yang berjudul
Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).

Kedua, 1984, Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti


standar yang bersumber dari IASC (International Accounting
Standards Committee).

5
Ketiga, 1994 IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI
1984 dan mengkodifikasikannya dalam buku Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994. Sejak
tahun 1994, IAI juga memutuskan untuk melakukan
harmonisasi dengan standar akuntansi internasional

1994-1998 Komite PAI diubah menjadi Komite Standar


Akuntansi Keuangan ( Komite SAK), (1998) diubah lagi
menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).

6
Standar Akuntansi
PSAK  Indonesia
 Disusun oleh Dewan Standar Akuntansi

SFAS dan SFAC dari US-GAAP USA


 Disusun oleh FASB (Financial Accounting Standard Board)

 Sebelumnya APB (Accounting Principles Board)  APBOs

 Sebelumnya lagi Committe on Accounting Procedures  ARBs

IFRS dan IAS  Internasional


 Disusun oleh IASB (International Accounting Standard Board

 Sebelumnya International Accounting Standard Committee dengan


produk International Accounting Standard

7
Empat Pilar Standar Akuntansi Indonesia

 PernyataanStandar Akuntansi Keuangan


 Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan -
SAK-ETAP
 Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
 Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP

 IFRS hanya diadopsi PSAK


 SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 Juli 2009
 Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan PP 71 tahun 2010

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 8


PSAK SYARIAH
Basis transaksi
Digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah
baik entitas lembaga syariah maupun non lembaga
syariah
Pengembangan dengan model PSAK umum namun
berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI
PSAK 100 – PSAK 106
Kerangka konseptual, Penyajian Laporan Keuangan
Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah,
Mudharabah , Salam, Istishna

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 9


Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi
Pemerintahan, PP 24 tahun 2005  PP 71 tahun 2010
Standar disusun oleh Komite Akuntansi
Pemerintahan kemudian ditetapkan dengan PP
Diterapkan untuk entitas pemerintah dalam
menyusun LKPP dan LKPD:
 instansi pemerintah pusat
 Instansi pemerintah daerah
 BLU (digabung), BUMN (sbg investasi)  PSAK
Entitas sektor publik selain pemerintah menggunakan
PSAK 45.

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 10


SAK ETAP
 Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas
publik
 ETAP adalah entitas yang:
1. Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
2. Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal.
 Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
 Lebih sederhana antara lain:
1. Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
2. Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode
ekuitas.
3. Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
4. Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
 Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan
PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 11


PSAK – IFRS BASED
Wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas publik
seperti: Emiten, perusahaan publik, perbankan, asuransi,
dan BUMN.
Dapat diterapkan oleh entitas lainya.
Basis transaksi, bukan basis industri.
Tujuan: memberikan informasi yang relevan bagi user
laporan keuangan
Indonesia melakukan adopsi penuh 1 Januari 2012

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 12


IFRS - PSAK
Pasca Konvergensi PSAK 2012 = IFRS (kecuali IFRS terbaru)
Perbedaan IFRS dengan PSAK dijelaskan dalam Standar
bagian depan.
 Substansi / konseptual

 Redaksional

 Tanggal efektif

Secara gradual, IFRS sudah diterapkan mengikuti


pemberlakuan PSAK yang bersangkutan.
Setelah konvergensi IFRS  PSAK akan berkembang
dinamis mengikuti IFRS

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 13


Mengapa IFRS ?
 Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
 Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
 Hasil dari pertemuan pemimpin negara G 20 forum di Washington DC,
15 November 2008 :
 “Strengthening Transparency and Accountability”
 Pertemuan G20 di London, 2 April 2009 menghasilkan kesepakatan
untuk Strengthening Financial Supervision and Regulation  “to call
on the accounting standard setters to work urgently with supervisors
and regulators to improve standards on valuation and provisioning and
achieve a single set of high-quality global accounting standards.”
`

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 14


Manfaat IFRS
Menghilangkan
hambatan arus modal
Meningkatkan daya Memberikan informasi
internasional dengan
banding laporan yang berkualitas di pasar
mengurangi perbedaan
keuangan. modal internasional
dalam ketentuan
pelaporan keuangan.

Mengurangi biaya
pelaporan keuangan bagi
Meningkatkan kualitas
perusahaan
pelaporan keuangan
multinasional dan biaya
menuju “best practise”.
untuk analisis keuangan
bagi para analis.

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 15


Karakteristik IFRS
IFRS menggunakan “Principles Base “ :
 Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar
sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
 Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi
apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
 Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar
akuntansi.
Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada
nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu
kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih
banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 16


Karakteristik IFRS ??

Principle Based :
Dinamis Judgment

Lebih banyak Fair Value


Pengungkapan

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 17


Proses konvergensi tersebut bisa digambarkan dalam
road map konvergensi pada Gambar di bawah ini :

Tahap Adopsi Tahap Persiapan Tahap Implementasi


2007 -2010 Akhir (2011) (2012)
Adopsi seluruh Penyiapan akhir Penerapan SAK
IFRS ke dalam infrastruktur yang sudah
SAK pendukung mengadopsi IFRS

18
Roadmap IFRS di Indonesia
Efektif Efektif Efektif Efektif Efektif
< 2010 2011 2012 2013 2014&2015

•• 33 PSAK
PSAK •• 16
16 PSAK
PSAK •• 11
11 PSAK
PSAK •• 22
22 PSAK
PSAK •• 88 PSAK
PSAK (2015)
(2015)

•• 11 ISAK
ISAK •• 66 ISAK
ISAK •• 12
12 ISAK
ISAK •• 11 ISAK
ISAK •• 33 ISAK
ISAK (2014)
(2014)

•• 99 PPSAK
PPSAK •• 11 PPSAK
PPSAK •• 33 PPSAK
PPSAK •• 22 PPSAK
PPSAK •• 11 PPSAK
PPSAK (2014)
(2014)
•• 11 PISAK
PISAK

Diskusi IFRS
IAS / IFRS dalam proses adopsi:
a. IFRS 4 Insruance Contract
a. IAS 41 Agriculture
b. IFRS Revenue from Contract
b. IFRIC 21 Levies
with Customers
c. IAA 32/39 Financial Instrument
c. Leases
d. IAS 36 Impairment
d. IFRS 9 Instrumen Keuangan

Pelaporan Korporat - Departemen Akuntansi FEUI 19


STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU
EFEKTIF PER 1 JANUARI 2016 

No. Standar Akuntansi Keuangan Tanggal Pengesahan


1 PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 27 Agustus 2014
2 PSAK 2 Laporan Arus Kas 27 Agustus 2014
3 PSAK 3 Laporan Keuangan Interim 27 Agustus 2014
4 PSAK 4 Laporan Keuangan Tersendiri 18 November 2015
5 PSAK 5 Segmen Operasi 18 November 2015
6 PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi 18 November 2015
7 PSAK 8 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 27 Agustus 2014
8 PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta A 27 Agustus 2014
sing

20
9 PSAK 13 Properti Investasi 18 November 2015
10 PSAK 14 Persediaan 27 Agustus 2014
11 PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi 18 November 2015
 dan Ventura Bersama
12 PSAK 16 Aset Tetap 18 November 2015
13 PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manf 27 Agustus 2014
14 aat
PSAKPurnakarya
19 Aset Takberwujud 18 November 2015
15 PSAK 22 Kombinasi Bisnis 18 November 2015
16 PSAK 23 Pendapatan 27 Agustus 2014
17 PSAK 24 Imbalan Kerja 28 Oktober 2015
18 PSAK 25 Kebijakan Akuntansi,Perubahan Estimas 18 November 2015
19 iPSAK
Akuntansi, dan 
26 Biaya Kesalahan
Pinjaman 27 Agustus 2014
20 PSAK 28 Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian 11 Desember 2012

21
21 PSAK 30 Sewa 27 Agustus 2014
22 PSAK 34 Kontrak Konstruksi 27 Agustus 2014
23 PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa 11 Desember 2012
24 PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengen 11 September 2012
25 dali
PSAK 44 Akuntansi Aktivitas Pengembanga 23 Desember 1997
26 n Real45 Pelaporan
PSAK Estat Keuangan Entitas 8 April 2011
 Nirlaba
27 PSAK 46 Pajak Penghasilan 27 Agustus 2014

22
28 PSAK 48 Penurunan Nilai Aset 29 April 2014
29 PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian 29 April 2014
30 PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham 18 November 2015
31 PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan da 29 April 2014
32 n Pengukuran
PSAK 56 Laba Per Saham 27 Agustus 2014
33 PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan As 18 November 2015
34 et Kontinjensi
PSAK 58 Aset Tidak Lancar yang Dimiliki unt 27 Agustus 2014
35 uk Dijual
PSAK dan Operasi
60 Instrumen yang Dihentikan
Keuangan: Pengungkapa 27 Agustus 2014
36 n
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan P 27 Agustus 2014
engungkapan Bantuan Pemerintah

23
37 PSAK 62 Kontrak Asuransi 27 Agustus 2014
38 PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekono 27 Agustus 2014
39 mi Hiperinflasi
PSAK 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi P 27 Agustus 2014
40 ada
PSAKPertambangan Sumber Daya
65 Laporan Keuangan Mineral
Konsolidasian 18 November 2015
41 PSAK 66 Pengaturan Bersama 18 November 2015
42 PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan d 18 November 2015
alam Entitas Lain
43 PSAK 68 Pengukuran Nilai Wajar 18 November 2015
44 PSAK 70 Akuntansi Aset dan Liabilitas Peng 14 September 2016
45 ampunan Pajak Apakah Suatu Perjanjian
ISAK 8 Penentuan 27 Agustus 2014
46 Mengandung Suatuatas
ISAK 9 Perubahan SewaLiabilitas Aktivitas P 27 Agustus 2014
urnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa

24
47 ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan 27 Agustus 2014
48 ISAK 11 Distrubusi Aset Nonkas kepada Pem 27 Agustus 2014
49 ilik
ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam 27 Agustus 2014
50 Kegiatan Usaha
ISAK 14 Aset TakLuar Negeri
berwujud –  27 Agustus 2014
Biaya Situs Web
51 ISAK 15 PSAK 24 –  1 Oktober 2014
Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Penda
naan Minimum
52 , dan
ISAK Interaksinya
16 Perjanjian Konsesi Jasa 27 Agustus 2014
53 ISAK 17 Laporan Keuangan Interim dan Pen 27 Agustus 2014
54 urunan Nilai
ISAK 18 Bantuan Pemerintah –Tidak Berelas 27 Agustus 2014
i Spesifik dengan Aktivitas Operasi

25
55 ISAK 19 Penerapan Pendekatan Penyajian Ke 27 Agustus 2014
56 mbali dalam PSAK
ISAK 20 Pajak 63: Pelaporan
penghasilan – P Keuangan 27 Agustus 2014
dalam Ekonomi Hiperinflasi
erubahan dalam Status Pajak Entitas atau P
ara Pemegang Sahamnya
57 ISAK 21 Perjanjian Konstruksi Real Estat 18 Mei 2011
58 ISAK 22 Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungka 27 Agustus 2014
59 pan
ISAK 23 Sewa Operasi –Insentif 27 Agustus 2014
60 ISAK 24 Evaluasi Substansi Beberapa T 27 Agustus 2014
ransaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk L
egal Sewa

26
61 ISAK 25 Hak atas Tanah 29 November 2011
62 ISAK 26 Penilaian Kembali 27 Agustus 2014
 Derivatif Melekat
63 ISAK 27 Pengalihan Aset dari Pelanggan 27 Agustus 2014
64 27 Agustus 2014
ISAK 28 Pengakhiran Liabilitas Keuangan de
ngan Instrumen Ekuitas

27
65 ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah d 27 Agustus 2014
alam Tahap Produksi pada Tambang Terbuk
66 aISAK 30 Pungutan 28 Oktober 2015
67 PPSAK 1 Pencabutan PSAK 32: Akuntansi  16 Juni 2009
Kehutanan
, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telek
omunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyele
nggaraan 
68 PPSAK 2 Pencabutan PSAK 41: Akuntansi W 5 Desember 2009
Jalandan 
Tol PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
69 aran
PPSAK 3 Pencabutan PSAK 54: Akuntansi R 22 Desember 2009
ekstrukturisasi Utang Piutang Bermasalah

28
70 PPSAK 4 Pencabutan PSAK 31: Akuntansi Perba 15 Desember 2009
71 nkan,
PPSAKPSAK 42:Akuntansi
5 Pencabutan ISAKPerusahaan Efek,
6: Interpretasi dan
atas p 15 Desember 2009
PSAK
aragraf49: Akuntansi Perusahaan
12 dan 16 PSAKPSAK
55 (1999) Reksa Dana
tentang Instru
72 PPSAK 6 Pencabutan 21: Akuntansi Ekuita 1 Februari 2011
men Derivatif Melekat pada Kontrak Dalam
s, ISAK 1: Penentuan Harga Pasar Dividen; ISAK Mat
a2 Uang Asing
: Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang
kepada Pemesan Saham, dan ISAK 3:
73 PPSAK 7 Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivi 11 Agustus 2011
 Akuntansi atas Pemberian
tas Pengembangan Sumbangan atau Ba
Real Estat
ntuan

29
74 PPSAK 8 Pencabutan PSAK 27:Akuntansi Pe 8 April 2011
rkoperasian

75 PPSAK 9 Pencabutan ISAK 5: Interpretasi at 20 Desember 2011


as Paragraf 14 PSAK 50 (1998) Tentang Pelap
oran Perubahan Nilai Wajar Investa
si Efek dalam Kelompok Tersedia u
76 PPSAK 10 Pencabutan PSAK 51: Akuntansi K 20 Desember 2011
ntuk Dijual
uasi Reorganisasi
77 PPSAK 11 Pencabutan PSAK 39: Akuntansi K 28 Juni 2011
78 erja
PPSAKSama Operasi
12 Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pe 12 Juli 2013
ngupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Li
ngkungan Hidup pada Pertambangan Umu
m

30

Anda mungkin juga menyukai