Sandion Tugas Reklantas
Sandion Tugas Reklantas
NAMA KELOMPOK;
SANDION MANGENDE
ALDY FERDIANSYAH
• Pengaturan simpang dilihat dari segi pandang untuk kontrol kendaraan dapat
dibedakan menjadi dua (Morlok, 1991) yaitu :
• Simpang tanpa sinyal, dimana pengemudi kendaraan sendiri yang
• harus memutuskan apakah aman untuk memasuki Simpang itu.
• Simpang dengan sinyal, dimana Simpang itu diatur sesuai sistem dengan
tiga aspek lampu yaitu merah, kuning dan hijau.
• Kriteria bahwa suatu Simpang sudah harus dipasang alat pemberi isyarat
GAMBAR KONFLIK UTAMA
• Gambar 2.4 Titik konflik utama dan kedua pada Simpang empat lengan
• Sumber: Departemen P.U. (1997)
Jika hanya konflik-konflik utama yang
dipisahkan, maka kemungkinan untuk mengatur
sinyal lampu lalu lintas hanya dengan dua fase.
Masing- masing sebuah untuk jalan yang
berpotongan, metode ini selalu dapat diterapkan
jika gerakan belok kanan dalam suatu Simpang
tidak dilarang, karena pengaturan dua fase
memberikan kapasitas tertinggi dalam beberapa
kejadian.
POLA PERGERAKAN DAN KONFLIK PADA SIMPANG
Gambar 2.2 Contoh siklus pergerakan lalu lintas pada Simpang bersinyal
Sumber: Departemen P.U. (1997)
1.Solusi Time-Sharing
2. Solusi space-sharing
Prinsip dari solusi jenis ini adalah dengan merubah konflik pergerakan
dari crossing menjadi jalinan atau weaving (kombinasi diverging dan
merging). Contohnya adalah bundaran lalu lintas (roundabout)
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)
Alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) adalah salah satu alat
untuk mengontrol arus lalu lintas disuatu simpang jalan
(pertemuan jalan sebidang, dengan memberikan prioritas
bagi masing-masing pergerakan lalu lintas secara bergantian
dalam suatu periode waktu untuk memerintahkan para
penegemudi untuk berhenti atau berjalan.