HUKUM PIDANA

PENGERTIAN HKM PIDANA

1. MENURUT MEZGER DAN SUDARTO, HK. PIDANA ADALAH ATURAN HKM YG MENGIKATKAN KPD ST
PERBUATAN YG MEMENUHI SYARAT2 TERTENTU SBAGAI AKIBAT YG BERUPA
2. MENURUT VAN HAMEL, HK. PIDANA ADALAH ST KESELURUHAN DARI ASAS ATAU ATURAN2 YG
DITAATI NEGARA { MASYARAKAT HKM } YG MENJAGA KETERTIBAN HKM TELAH MELARANG
PERBUATAN2 YG BERSIFAT MELANGGAR HKM TERHADAP ATURAN YG BERSIFAT PIDANA .
3. MENURUT MOELJIATNO, HKM PIDANA ADALAH BAGIAN DARI KESELURUHAN HKM YG BERLAKU
DISUATU NEGARA DAN MENGATUR PERBUATAN2 YG TDK BOLEH DILAKUKAN/ DILARANG DAN
DIANCAM DGN PIDANA BAGI SIAPA YG MELANGGARNYA .
4. MENURUT SUTHERLAND DAN CRESSEY, YG DIKUTIP FRANK E. HAGAN BHW HKM PIDANA MEMILIKI
4 KARAKTERISTIK YT :
 DIJALANKAN OLEH OTORITAS POLITK OLEH NEG. YG MELAKUKAN PENUNTUTAN TERHADAP
PELAKU.
 SPESIFIK MENDEFINISIKAN DELIK DAN HUKUMAN YG DPT DIJATUHKAN .
 PENERAPANYA TANPA DISKRIMINASI ART. BERLAKU ADIL .

PEMBAGIAN HUKUM PIDANA

MENURUT VAN BEMELEN DAN VAN HATTUM , PEMBAGIAN HKM PIDANA MELIPUTI :
1. HKMPIDANA MATERIL
2. HKM PIDANA FORMIL
3. HKM PIDANA OBYEKTIF
4. HKM PIDANA SUBYEKTIF,
5. HKM PIDANA UMUM DAN HKM PIDANA KHUSUS.
6. HKM PIDANA LOKAL DAN HKM PIDANA INTERNASIONAL .
TUJUAN HUKUM PIDANA TERDIRI DARI
2 ALIRAN

1. ALIRAN KLASSIK
2. ALIRAN MODEREN .
PENJELASAN :
- ALIRAN KLASIK BERPIJAK PADA 3 TIANG YT :
 ASAS LEGALITAS MENYATAKAN BAHWA TDK ADA PIDANA TANPA UNDANG2, TDK ADA PERBUATAN PIDANA
TANPA UU2, TDK ADA PENUNTUTAN TANPA UNDANG UNDANG .
 ASAS KESALAHAN YG BERISI BHW ORG DPT DI PIDANA UNTUK TINDAK PIDANA YG DILAKUKAN DGN SENGAJA
{ KESALAHAN }
 ASAS PEMBALASAN YG SEKULER BAHWA PIDANA SECARA KONKRIT TSK DIKENAKAN DGN MAKSUD UTK
MENCAPAI SESUATU HASIL YG BERGUNA MELAINKAN SETIMPAL DGN PERBUATAN YG DILANGGAR MENGENAI
BERAT RINGANYA PIDANA YG DIJATUH
- ALIRAN MODEREN DIDASARKAN PADA 3 PIJAKAN :
 MEMERANGI KEJAHATAN
 MEMPERHATIKAN ILMU LAIN
 ULTIMUM REMIDIUM YG MERUPAKAN SENJATA UTAMA UTK MENYELESAIKAN PERSOALAN HUKM PIDANA ATAU
SARANA TERAKHIR YG DIPAKAI UTK MENYELESAIKAN PERSOALAN HUKUM
G.E. MULDER, MENGUNGKAPKAN BHW HKM PIDANA MERUPAKAN
LINGKARAN TERLUAR DARI HKM
YG HARUS DIBERLAKUKAN , SEDANG “ MERKEL “ AHLI HKM
PIDANA DR JERMAN MENGUNGKAPKAN BAHWA TEMPAT HKM
PIDANA ADALAH SELALU SUBSIDER TERHADAP UPAYA HKM
LAINYA. LALU KEMUDIAN PROF. MULADI AHLI HKM PIDANA
INDONESIA, MENYAKAN BAHWA HKM PIDANA DAPAT PULA
DISEBUT DGN “ MERSENARY “ART HANYA AKAN DIGUNAKAN
APABILA SANGAT DIBUTUHKAN DAN HKM YG LAIN TDK DAPT
DIGUNAKAN .
MULADI DAN BARDA NAWAWI ARIEF , MEMBEDAKAN ALIRAN KLASIK DAN ALIRAN MODEREN :
 ALIRAN KLASIK { AK } HANYA MENGENAL LEGAL DEFINITION OF CRIME ART. NEG. HANYA MENGENAL KEJAHATAN
SEBAGAIMANA YG DIATUR DLM UU2 , SEDANGKAN
 ALIRAN MODEREN MENOLAK LEGAL DIFITION OF CRIME , TTP MENGGUNAKAN “ NATURAL CRIME ART : KEJAHATAN TDK
SEBATAS APA YG DITENTUKAN OLEH UU2 , NAMUN PERBUATAN2 OLEH MASYARAKAT BERADAB DIAKUI SBG KEJAHATAN .
 ALIRAN KLASIK MENGAJARKN DOKTRIN KEHENDAK BEBAs pd setiap individu utk mela-
 KUKAN DAN/ ATAU TDK MELAKUKAN KEJAHATN .
 ALIRAN MODEREN BERANGGAPAN BHW PIDALAH YG SATU2NYA UTK MEMBASMI KEJAHATAN
 A.K. MENGGUNAKAN METODE “ ANEKDOT “ SEMENTARA
 A.M. MENGGUNAKAN PENELITIAN ATAS PENGALAMAN .
 A.K. ADALAH DEFINITE SENTENCE ART : PEMBENTUK UU2 MENENTUKAN ANCAMAN PIDANA SECARA PASTI DAN TDK
DIMUNGKINKAN ADANYA KEBEBASAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN HUKUMAN.
 A.M. MENGGUNAKAN SITIM PEMIDANAAN “ INDETERMINATE SENTENCE “ ART. PEMBENTUK UU2 HANYA MENCANTUMKAN
ANCAMAN PIDANA MAX/MIN. TERHADAP
 ST KEJAHATAN , GUNA MEMEBERIKAN KENENASAN KEPADA HAKIM UTK MENJATUHKAN
 HUKUMAN
 PENGERTIAN PIDANA

MENURUT SIMON DAN VAN HAMEL, BHW PIDANA ADALH SUARU PENDERITAAN YG BERSIFAT
KHUSUS YG DIJATUHKAN OLEH PENGADILAN SEBAGAI PENANGGUGJAWAB KETERTIBAN HKM
TERHADAP SEORANG YG MELANGGAR PERATURAN HKM YG HRS DITEGAKKAN OLEH NEGARA
MULADI DAN BARDA NAWAWI ARIEF , PIDANA ADALAH PENDERITAAN YG SENGAJA
DIBEBANKAN KPD ORANG YG MELAKUKAN PERBUATAN DAN MEMENUHI SYARAT2 TERTENTU .
KESIMPULAN :
1. PIDANA ADALAH PENDERITAAN YG SENGAJA DIBERIKAN OLEH NEGARA/ PENGADILAN
KEPADA SESEORANG .
2. PIDANA ADALAH DIBERIKAN SEBAGAI REAKSI ATAS PERBUATAN SESEORANG
3. SANKSI PIDANA YG DIJATUHKAN OLEH PENGDILAN { NEGARA K} DIATUR DAN DITETAPKAN
SECARA RINCI MELANGGAR HUKUM PIDANA.
LANDASAN FILSAFAT AZAS LEGALITAS

AZ. LEGALITAS INI DICIPTAKAN OLEH “ PAUL JOHAN ANSLEM F. VON FEUER BACH {JERMAN}
VON FEUERBACH DENGAN ADAGIUM YG MENDASAR YAITU “ NULLUM DELICTUM NOELA POENA SINE PRAEVIA
LEGE POENALE “ { PSL. 1 KUHP } MENYATAKAN ‘ TIDAK ADA SUATU PERBUATAN YANG DAPAT DIPIDANA, KECUALI
ATAS KEKUATAN UU PIDANA YANG ADA SEBELUM PERBUATAN ITU DILAKUKAN . AZAZ LEGALITAS INI TERTUANG
SECARA EKSPLISIT DALAM UNDAN UNDANG .
MENURUT SIMONS BAHWA UU PIDANA ADALAH SEMUA PERATURAN MENURUT PERUNDANG2AN YG MEMUAT
KETENTUAN2 PIDANA SECARA LENGKAP .
MENURUT : MOELJATNO, VAN BEMMELEN, VAN HATTUM DAN SIMONS MEMBERI KESIMPULAN :
 PERBUATAN PIDANA HRS TERTUANG DALAM UU PIDANA.
 KETENTUAN PIDANA MENURUT UU TERDAPAT DALAM KODIFIKASI .
 UU PIDANA MENGANDUNG DALAM ARTI FORMIL DAN MATERIL YT :
1. UU DALAM ARTI FORMIL DIBUAT OLEH DPR RI BERSAMA PRESIDEN .
2. UU DALAM ARTI MATERIL ADALAH KETENTUAN PIDANA TERDAPAT DALAM SUATU PERATURAN MIS :
PERDA KAB./ KOTA, PERDA PROVINSI DST.
TEGASNYA : PENCANTUMAN SANKSI PIDANA DALAM SUATU PERATURAN HARUSLAH MENDAPAT PERSETUJUAN
RAKYAT MELALUI PARLEMEN .
MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM
AZAS LEGALITAS
MENURUT : ENSCHEDE ADA 2 MAKNA YG TERKANDUNG YT :
 SUATU PERBUATAN DAPAT DIPIDANA HANYA JIKA DIATUR DALAM PERUNDANG2AN PIDANA
 KEKUATAN KETENTUAN PIDANA TIDAK BOLEH BERLAKU SURUT

ADA 7 ASPEK DARI MAKNA AZ. LEGALITAS YG DIKEMUKAKAN OLEH : SCHAFFMEISTER, KEIJER, SUTORIUS YAKNI :
 TIDAK DAPAT DIPIDANA, KECUALI BERDASARKAN UNDANG2 .
 TIDAK ADA PENERAPAN UU PIDANA BERDASARKAN ANALOGI .
 TIDAK DAPAT DIPIDANA HANYA BERDSRKAN KEBIASAAN
 TIDAK BOLEH ADA RUMUSAN DELIK YG TIDAK JELAS ATAU LEXCESTA .
 TIDAK ADA KEKUATAN SURUT DARI KETENTUEN PIDANA
 TIDAK ADA PIDANA KECUALI DITENTUKAN OLEH UNDANG2 .
 PENUNTUTAN PIDANA HANYA MENURUT CARA YG DITENTUKAN OLEH UU ART :SELURUH PROSES PIDANA
MULAI DARI PENYELIDIKANSAMPAI DGN PELAKSANAAN PUTUSAN HARUSLAH BERDASARKAN UU DALAM ARTI
FORMIL .
MENURUT , MOELIJATNO, ADA 3 MAKNA
YG DALAM AZ. LEGALITAS
 TIDAK ADA PERBUATAN YG DILARANG DAN DIANCAM PIDANA JIKA BELUM DITENTUKAN DALAM ATURAN
UU .
 DALAM MENENTUKAN ADANYA PERBUATAN PIDANA , TIDAK BOLEH DIGUNAKAN ANALOGI .
 ATURAN HUKUM PIDANA TIDAK BOLEH BERLAKU SURUT

UNSUR2 DAN JENIS2 DELIK :

 ISTILAH DELIK = PERBUATAN PIDANA = PERISTIWA PIDANA { STRAATBAAR FEIT }
 PERLU DIPAHAMI ISTILAH “ BESTANDEEL DAN ELEMEN “ DLM KAMUS BHS. IND. DITERJEMAHKAN SBG UNSUR.
 PERBEDAAN PRINSIP ISTILAH “ BESTANDEEL DAN ELEMEN ‘
 ELEMEN ADALAH UNSUR YG TERDAPAT DALAM PERBUATAN PIDANA, BAIK YG TERTULIS MAUPUN YG TDK
TERTULIS .
 BESTANDEEL ADALAH UNSUR PERBUATAN PIDANA YG TERTUANG DLM SUATU RUMUSAN DELIK .
 ELEMEN MELIPUTI , UNSUR YANG TERTULIS DAN TIDAK TERTULIS .
 BESTANDEEL, HANYA MELIPUTI UNSUR PIDANA YANG TERTULIS SAJA .
UNSUR UNSUR DELIK DALAM
KETENTUAN

CONTOH I. : PSL. 338 KUHP BERBUNYI ;

BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MERAMPAS NYAWA ORANG LAIN , DIANCAM PIDANA KARENA PEMBUNUHAN
DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 15 TAHUN .
UNSUR-UNSURNYA :
 UNSUR BARANG SIAPA.
 UNSUR DENGAN SENGAJA .
 UNSUR MERAMPAS .
 UNSUR NYAWA ORANG LAIN .
DARI KE 4 UNSUR 2 TSB. DIBAGI MENJADI 2 UNSUR YT :
 UNSUR SUBYEKTIF .
 UNSUR OBYRKTIF .
UNSUR BARANG SIAPA DENGSN UNSUR DENGAN SENGAJA ADALAH UNSUR “ SUBYEKTIF “ SEDANGKAN UNSUR
MERAMPAS DAN NYAWA ORANG LAIN ADALAH ‘ UNSUR OBYEKTIF
KATA2 DIANCAM KR PEMBUNUHAN DGN PIDANA PENJARA 15 TH BUKANLAH UNSUR DELIK, MELAINKAN “
KWALIFIKASI DELIK “ DAN ANCAMAN PIDANA YG DIJATUHKAN JIKA TERPENUHI UNSUR2 DELIK
CONTOH 2 : { PSL. 362 KUHP } TENTANG PENCURIAN .
BARANG SIAPA MENGAMBIL BARANG SESUTU SELURUHNYA ATAU SEBAGIAN KEPUNYAAN ORANG
LAIN , DENGAN MAKSUD UNTUK DIMILIKI SECARA MELAWAN HKM , DIANCAM KARENA PENCURIAN
DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 5 TH .
UNSUR UNSUR PSL. 362 KUHP
 UNSUR BARANG SIAPA
 UNSUR DGN MAKSUD MEMILIKI .
 UNSUR DGN MAKSUD MEMILIKI
 UNSUR MELAWAN HUKUM
 UNSUR BARANG SIAPA SEBAGIAN/ SELURUHNYA
JADI UNSUR DELIK DLM PSL. 338, 362 KUHP. BERSIFAT KUMULATIF ART : UNTUK DAPAT DIJATUHI
PIDANA KARENA PEMBUNUHAN DAN ATAU PENCURIAN, DARI KE 5 UNSUR DELIK TSB. HARUS
DIBUKTIKAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM { JPU } DAN JIKA SALAH SATU SYARAT TIDAK TERPENUHI
, MAKA SESEORANG TIDAK DAPA DIKATAKAN “ TELAH MELAKUKAN SUATU PERBUATAN PIDANA .
CONTOH LAIN :
MIS : SEBUAH RUMH YG DITINGGAL PENGHUNINYA, TIBA2 TERBAKAR KARNA HUBUNGAN LISTRIK ARUS PENDEK, BBP ORANG
TETANGGANYA MEMBANTU DGN CARA MENGHANCURKAN PINTU DAN JENDELA, UNTUK MENGAMBIL BARANG2 YG ADA
DALAM RUMAH, DENGAN MAKSUD AGAR BARANG2 DIDALAM RUMAH TSB. TIDAK IKUT TERBAKAR .
APAKAH PERBUATAN BEBERAPA ORANG TSB. DAPAT DIKATAKAN TELAH MELAKUKAN “ PENSURIAN “ ?
JAWABNYA : PERHATIKAN KE 5 [ LIMA ] UNSUR DALAM DELIK PENCURIAN PASAL 362 KUHP .
UNSUR BARANG SIAPA, TELAH TERPENUHI .
UNSUR MENGAMBIL , JUGA TERPENUHI .
UNSUR SEBAGIAN/SELURUHNYA, TERPENUHI
UNSUR SECARA MELAWAN HKM, TERPENUHI.
UNSUR DGN MAKSUD MEMILIKI, TIDAK TER –
PENUHI , KR BARANG YG MAU DIAMBIL , TUJUANYA AGAR TIDAK TURUT TERBAKAR, -
KR CARA MENGAMBIL BARANG DILAKUKAN DENGAN CARA MENGHANCURKAN “ PINTU -
DAN JENDELA “ .
KESIMP : BAHWA PERBUATAN BEBERAPA ORANG TSB. TIDAK DAPA DIKATAKAN TELAH MELAKUKAN “ PENCURIAN “ KARENA
UNSUR DENGAN MAKSUD MEMILIKI SEBAGIAN/ SELURUHNYA “ TIDAK TERPUHI “ .
 PENGERTIAN DELIK FORMIL DAN DELIK
MATERIL
DELIK FORMIL DAN DELIK MATERIL ADALAH AKIBAT PERBUATAN ITU SENDIRI, SEHINGGA ISTILAH
PERBUATAN MENGANDUNG 2 HAL YAITU : 1. KELAKUAN 2. TINDAKAN DAN AKIBAT.
 DELIK FORMIL ADALAH DELIK YANG MENITIKBERATKAN PADA “ TINDAKAN “ SEDANGKAN ;
 DELIK MATERIL ADALAH DELIK YG MENITIKBERATKAN PADA “ AKIBAT “ .
CONTOH : - DELIK FORMIL, PSL. 362 KUHP [ PENCURIAN ]
DELIK MATERIL PSL. 338 KUHP [ PEMBUNUHAN ]
 DELIK UMUM, DELIK KHUSUS, DAN DELIK POLITIK .
DELIK UMUM [ DELICTA COMMUNIA ] ADALAH DELIK YG DAPAT DILAKUKAN OLEH SIAPAPUN
[ DELIK DALAM KUHP ]
 DELIK KHUSUS [ DELICTA PROPIA ] ADALAH DELIK YG HANYA BISA DILAKUKAN OLEH ORANG2
DGN -
KUALIFIKASI TERTENTU .
CONTOH : - PASAL 449 KUHP [ PERBUATAN KUALIFIKASI BEBERAPA ORANG ]
- DELIK POLITIK .
DALAM KONTEKS HUKUM PIDANA DELIK POLITIK LEBIH MEMILIKI MAKNA
SOSIOLOGIS DARI PADA YURIDIS, OLEH KARENA ITU TIDAK ADA DALAM
RUMUSAN PERUNDANG2AN YANG MEMBERIKAN PENGERTIAN “ DELIK POLITIK “
MIS : - MASYARAKAT AWAM MENYEBUT SETIAP PERKARA PIDANA
SUBSTANSINYA MENGANGKAT KONFLIK KEPENTINGAN ANTARA
MASYARAKAT DAN PEMERINTAH , YG BERTALIAN DGN PENGATURAN
KEBEBASAN WNI DLM NEG. HKM SBG DELIK POLITIK