PENGANGGARANPERUSAHAAN
MANUFAKTUR LANJUT 2
Bahan ajar
I Pendahuluan
II Pembahasan
A.Anggaran biaya variabel
A.1 Variabel Budget berbentuk tabel
A.2 Variabel Budget berbentuk formula
A.3 Variabel Budget berbentuk grafik
A.4 Variabel Budget berbentuk Kolom
B. Anggaran kas
B.1 Faktor yang mempengaruhi penenrimaan kas
B.2 Faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas
C.Anggaran laba rugi
D.Anggaran neraca
III penutup
4
Penganggaran perusahaan (business budgeting) adalah proses
penyusunan anggaran yang dibuat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam memperoleh laba (M. Nafarin). Sedangkan
perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan
usahanya memproses barang baku menjadi barang jadi selama
periode tertentu.
5
II. PEMBAHASAN
A. Anggaran Biaya Variabel
Anggaran variable adalah anggaran yang merencanakan secara sistematis dan lebih
terperinci tentang tingkat perubahan (variabelitas) biaya, sehubungan dengan adanya
perubahan aktivitas perusahaan dari waktu ke waktu selama periode tertentu yang akan
datang.
Biaya Semi
Biaya Tetap Biaya Variabel
Variabel
Biaya
Biaya Variabel Semivariabel
Proporsional Proporsional
8
Sedangkan bentuk variable budget yang tidak memperlihatkan
dengan jelas unsur
tetap dan unsur variable :
Bentuk Kolom
Contoh soal variable budget :
1.Variabel Budget Berbentuk table
Departemen C
Gaji Tenaga Kerja Y = 120.000
Bahan Pembantu Y = 10X
(X = JKTKL Dept C)
Pemeliharaan Alat Y = 50.000 + 5X
(X = JKTKL = Dept C)
Depresiasi Alat Y = 150.000
3. Budget Variabel Berbentuk Grafik
4,5
3,5
2,5
1,5
0,5
0
4. Budget Variabel Berbentuk Kolom
PT “ABC”
Variabel Budget
Departemen Produksi
April 2012 – Juni 2012
Anggaran kas adalah ikhtisar tentang rencana penerimaan dan pengeluaran kas
(Charles T. Hongren)
Dimaksudkan dengan budget ka (cash budget) adalah budget yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah kas serta perubahan-
perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik
perubahan yang berupa penerimaan kas maupun perubahan yang berupa
pengeluaran kas. (Drs. Munandar, 2001)
15
Bagan Anggaran Kas
Budget kas
Sektor Sektor
penerimaan pengeluaran
Menggunakan sebagai
Menggunakan dasar yang
dasar pengambilan Menggunakannya
sehat untuk pemantauan
keputusan peminjaman sebagai dasar kebijakan
posisi kas secara terus
jangka pendek ataukah pemberian kredit
menerus
jangka Panjang
Menggunakan dalam
menentukan kemampuan Mempergunakannya
perusahaan untuk dalam memperkuat
membayar deviden posisi dalam penawaran
pemegang saham
Fungsi budget kas secara khusus adalah sebagai dasar penyusunan Master Balance Sheet
Budget (budget induk neraca). Sedangkan fungsi budget kas secara umum adalah :
Sebagai alat
pengkoordinasian kerja
Sebagai alat
pengawasan
18
B2.Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan
budget antara lain adalah:
• Budget penjualan
1. Faktor-faktor • Persaingan pasar
• Posisi perusahaan dalam
yang persaingan
mempengaruhi
• Syarat pembayaran yang
ditawarkan perusahaan
penerimaan kas, • Kebijakan perusahaan dalam
penagihan piutang
antara lain • Budget perubahan aktiva tetap
• Rencana perusahaan dalam
adalah: penerimaan kas dari sumber
lain
lanjutan
Berfungsi sebagai dasar penilaian antara kas masuk dan keluar sehingga
dapat dianalisis keduanya
Dalam buku penganggaran perusahaan M. Nafarin (hal.
313) anggaran kas dapat disusun dalam dua bentuk,
antara lain adalah:
6)
Kas Kas
Akhir akhir 31
8.200 18.200
C. Anggaran Laba Rugi
Budget rugi laba adalah tentangpenghasilan dan biaya perusahaan, yang bukti
taksiran – taksiran secaragaris besar (global) dan kurang dijabarkan secara lebih
terperinci
Anggaran rugi laba yang merupakan tujuan disusunnya anggaran operasional
memerlukan anggaran keuangan, sebaliknya keuangan memerlukan anggaran
operasional.
Superior Manufacturing Company
Ringkasan Budget Harga Pokok Penjualan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2000
Bahan
Bahan baku
baku langsung
langsung yang
yang dipergunakan
dipergunakan
Pembelian awal
Pembelian awal 1
1 jan
jan 2000
2000 Rp
Rp 257.000
257.000
Pembelian
Pembelian bahan
bahan baku
baku Rp
Rp 1.419.000
1.419.000
Total
Total Rp
Rp 1.676.000
1.676.000
Dikurangi
Dikurangi persd.
persd. Akhir
Akhir 31
31 des
des 2000
2000 (Rp
(Rp 260.000)
260.000)
Biaya
Biaya bahan
bahan baku
baku yang
yang digunakan
digunakan Rp
Rp 1.416.000
1.416.000
Tenaga
Tenaga kerja
kerja langsung
langsung Rp 1.572.000
Rp 1.572.000
Biaya
Biaya overhead
overhead pabrik
pabrik Rp
Rp 779.200
779.200
Total
Total pembebanan
pembebanan pada
pada pabrik
pabrik Rp
Rp 3.947.800
3.947.800
Dtmbh
Dtmbh persediaan
persediaan dlm
dlm pengertian
pengertian awal
awal Rp
Rp 13.800
13.800
Rp
Rp 3.961.000
3.961.000
Dkurangi
Dkurangi persediaan
persediaan akhir
akhir dlm
dlm pengerjaan
pengerjaan (Rp
(Rp 13.800)
13.800)
Total
Total harga
harga pokok
pokok barang
barang yang
yang dihasilkan
dihasilkan Rp
Rp 3.947.000
3.947.000
Dtambah
Dtambah dgdg pers.
pers. Barang
Barang jadi
jadi awal
awal Rp
Rp 944.400
944.400
Rp
Rp 4.892.000
4.892.000
Dkurangi
Dkurangi pers.
pers. Akhir
Akhir barang
barang jadi
jadi (Rp
(Rp 837.600)
837.600)
Harga
Harga pokok
pokok penjualan
penjualan Rp
Rp 4.504.600
4.504.600
SUPERIOR MANUFACTURING COMPANY
ANGGARAN LABA RUGI
Untuk tahun anggaran yang berakhir31 Desember 2000
Penjualan Rp 6.095.000
Harga Pokok penjualan (Rp 4.054.600)
Laba kotor penjualan Rp 2.040.000
Dikurangi :
Biaya distribusi Rp 898.497
Biaya administrasi Rp 223.713
(Rp 1.122.210)
Rp 918.000
Pendapatan dari operasi Rp 827.190
Dtambah netto pndptn lain Rp 33.870
Rp 861.000
Laba bersih sebelum pajak Rp 1.779.250
Pajak penghasilan (Rp 258.318)
Laba bersih Rp 1.520.932
B.7 Ilustrasi penyusunan anggaran
1. Sediakan produk dalam proses (PDP) awal sebanyak 10 botol dengan
tingkatpenyelesaian anggaran BBB 20%, BTKL 30%, BOP 40%
2. Anggaran sediaan produk dalam proses akhir sebanyak 18 botol dengan tingkat
penyelesaian BBB 10%, BTKL 50%, BOP 50%
3. Produk terjual dianggarkan tahun ini 148% botol dengan harga jual per botol Rp 700 =
Rp 103.6000, sediaan produk jadi awal 15 botol
4. Angaran produk jadi periode ini 182 botol
5. Harga pokok standard produk Rp 470 (penghargapokokan penuh) dan Rp 438
(menggunakan penghargapokokan variable); (BBB= Rp 320, BTKL = Rp 50, BOP = Rp
68)
6. Beban usaha dianggarkan setahun Rp 37.826 terdiri atas beban usaha tetap Rp 28.100
Penyelesaian
Penghitungan sediaan produk akhir
produk siap jual 197 botol
Jualan 148 botol
49 botol
Menghitung unit equivalen produk dengan metode masuk pertama keluarpertama :
produk jadi + unti ekuivalen PDP akhir – equivalen PDP awal
BBB = 182 + (18 x 100%) – 10 x 80% = 192 botol
BTKL = 182 + (18 x 150%) – 10 x 30% = 188 botol
BOP = 182 + (18 x 50%) – 10 x 40% = 187 botol
Menghitung sediaan dengan metode penghargapokokan penuh (PP) dan
penghargapokokan variable (PV)
sediaan produk awal :
(sediaan produk jadi awal x harga pokok standard produk)
PP = 15 botol x Rp 470 = Rp 7050
PV = 15 botol x Rp 438 = Rp 6570
sediaan produk jadi akhir
PP = 49 botol x Rp 470 = Rp 23.030
PV = 49 botol x Rp 438 = Rp 21.462
Sediaan produk dalam proses awal
Keterangan PP PV
BBB = 10 x 80% x Rp 2560 Rp 2560
Rp 320
BTKL = 10 x 30% x Rp 150 Rp 150
Rp 50
BOPV = 10 x 40% x Rp 272 Rp 272
Rp 68
BOPT = 10 x 40% x Rp 128 Rp -
Rp 32
B.8 Sediaan produk dalam proses akhir
Keterangan PP PV
BBB = 18 x 100% x Rp 5.760 Rp 5.760
Rp 320
BTKL = 18 x 50% x Rp 450 Rp 450
Rp 50
BOPV = 18 x 50% x Rp 612 Rp 612
Rp 68
BOPT = 18 x 50% x Rp 288 Rp -
Rp 32
Menyusun anggaran rugi laba
No Keterangan Penghargapokokan
Penuh variabel
1 Jualan Rp 103.600 Rp 103.600
2 Biaya pabrik variable Rp 83.556 Rp 83.556
3 Biaya overhead tetap Rp 6.400 -
4 Biaya pabrik Rp 89.956 -
5 Sediaan produk dlm proses Rp 3.110 Rp 2.982
awal
6 Biaya produksi Rp 93.066 Rp 86.568
7 Sediaan produk dlm proses Rp 7.110 Rp 6.822
akhir
8 Harga pokok produk jadi Rp 85.956 Rp 79.716
No Keterangan Penghargapokokan
Penuh variabel
10 Produk siap jual Rp 93.006 Rp 86.286
11 Sediaan produk jadi akhir Rp 23.030 Rp 21.462
Anggaran neraca adalah anggaran yang palingakhir disusun oleh perusahaan dalam
proses penyusunan anggaran induknya (master budget). Anggaran neraca adalah
anggaran yang paling akhir disusun oleh perusahaan dalam proses penyusunan
anggaran induknya (master budget)
Manfaat penyusunan anggaran neraca antara lain adalah
Penjualan 200.000
Beban Operasional
Bahan Baku
Saldo awal bahan baku 20.000
Pembelian 130.000
Bahan Baku yang tersedia 150.000
Dikurangi : Persediaan akhir Bahan Baku 24.000
Biaya pemakaian bahan baku produksi 126.000
Biaya tenaga kerja langsung 20.000
Biaya Overhead Produksi 14.000
Biaya Produksi 2012 160.000
4. Infomasi tambahan yang diperlukan untuk menyusun anggaran neraca tahun
2012 adalah sebagai berikut :
Menentukan anggaran saldo persediaan bahan baku dan barang jadi per 31
Desember 2012
Dikurangi :
2. Kendaraan
Harga perolehan 220.000 Tidak ada pembelian
Kendaraan per 31 kendaraan baru ditahun
Desember 2011 2012
Pembelian kendaraan 0 Lihat informasi
tahun 2012 tambahan dari
pengeluaran kas (no
info)
Harga perolehan 220.000
Kendaraan 31 Desember
3. Akumulasi Penyusutan Kendaraan
Saldo akumulasi penyusutan per 1 16.0 Dari neraca 31 Desember
Januari 2012 00 2011
Beban penyusutan tahun 2012 1.20 Dari anggaran laba rugi
0
Akumulasi penyusutan per 31 17.2
Desember 2012 00
4. Peralatan Kantor
Harga perolehan peralatan per 1 60.0 Dari neraca 31 Desember
Januari 2012 00 2011
62
Langkah 7
Menghitung anggaran saldo hutang dagang per 31 Desember 2012
Dikurangi:
Pembayaran deviden tahun 10.000 Dari informasi tambahan
2012 dari pengeluaran kas
Saldo akun laba bersih per 31 199.700
Desember 2012
Langkah 12
Menyelesaikan penyusunan Neraca / Laporan Posisi Keuangan dengan
memasukkan data-data yang diperoleh dari langkah 1-11 ke dalam
format anggaran neraca
PT SELARAS INDUSTRI SEJAHTERA
Anggaran Neraca per 31 Desember 2012
Aset: Kewajiban dan ekuitas:
Aset lancar Kewajiban lancar
Kas dan bank 89.700 Utang dagang 18.000
Piutang dagang 20.000 Utang bunga 6.900
Persediaan bahan 24.000 Utang pajak 20.000
baku
Persediaan barang 20.000 Utang gaji 0
jadi
Sewa dibayar 900 Total kewajiban 44.900
dimuka lancar
Total asset lancar 154.600
69
Aset tetap Ekuitas
Kendaraan 220.000 Saldo laba 199.700
Peralatan 60.000
Kantor
Akum 4.800 55.200
Penyusutan
Saran:
Diharapkan perusahaan dapat mengacu serta berpegang pada
semua rencana yang telah disusun sebelumnya sehingga
perusahaan dapat memperoleh profit yang maksimal dan sesuai
dengan yang diharapkan untuk mengembangkan perusahaan ke
depannya.
CONTOH
KASUS LAIN
The Power of PowerPoint | thepopp.com 72
Contoh Kasus
Manajemen PT. Selaras Industri
Sejahtera ingin menyusun
anggaran neraca untuk tahun
anggaran 2012. Berikut ini adalah
informasi-informasi yang
diperlukan oleh manajemen PT
Selaras Industri Sejahtera untuk
menyusun anggaran neraca tahun
2012.
1. Neraca/Laporan Posisi Keuangan PT
PT SELARAS INDUSTRI SEJAHTERA
ANGGARAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2011
Penjualan 200.000
Beban Operasional
Bahan Baku
Saldo awal bahan baku 20.000
Pembelian 130.000
Bahan Baku yang tersedia 150.000
Dikurangi : Persediaan akhir Bahan Baku 24.000
Biaya pemakaian bahan baku produksi 126.000
Biaya tenaga kerja langsung 20.000
Biaya Overhead Produksi 14.000
Biaya Produksi 2012 160.000
4. Infomasi tambahan yang diperlukan untuk menyusun anggaran
neraca tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Ditambah :
Dikurangi :
1. Tanah
Harga 100.000 Tidak ada
perolehan
2. Kendaraan pembelian
Tanah
Harga per 220.000 tanah baru
Tidak ada
31
perolehan ditahun
pembelian
Desember
Kendaraan 2012
kendaraan
2012
per 31 baru
Desember ditahun
3. Akumulasi Penyusutan Kendaraan
Saldo akumulasi 16. Dari neraca
penyusutan per 1 00 31 Desember
Januari 2012 0 2011
4. Peralatan Kantor
Beban penyusutan 1.2 Dari anggaran
Harga perolehan 60. Dari neraca
tahun 2012 00 laba rugi
peralatan per 1 00 31 Desember
Akumulasi
Januari 2012 17.
0 2011
penyusutan per 31 20
Pembelian peralatan 0 Lihat
Desember 2012 0
4. Akumulasi Penyusutan Peralatan
Kantor
Saldo akumulasi 4.0 Dari neraca
penyusutan 00 31 Desember
peralatan per 1 2011
Januari 2012
Beban penyusutan 80 Dari anggaran
tahun 2011 0 laba rugi
Langkah 7
Menghitung anggaran saldo hutang dagang per 31 Desember 2012
1. Kas Masuk
Kas masuk dari kegiatan operasi
penjualan tunai 20.000
terima tagihan dari pelanggan 7.000
terima dari bunga piutang 1.000
dagang
terima deviden dari invest. 900
Saham
28.900
Kas masuk dari kegiatan investasi
terima hasil dari jual aset tetap 6.200
Kas masuk dari kegiatan pendanaan
terima dari hasil jual saham 15.000
Lanjutan
2. Kas Keluar
Kas keluar untuk kegiatan operasi
pembelian bahan baku 10.000
biaya tenaga kerja 4.600
biaya overhead pabrik 4.000
biaya utang pada pemasok 1.600
biaya gaji dan upah 1.500
21.700
Kas keluar untuk kegiatan investasi
bayar beli aset tetap 30.600
bayar pinjaman yang 1.100
diberikan
31.700
Kas keluar dari kegiatan pendanaan
Lanjutan
Kas Masuk
Kas Masuk dari Kegiatan Operasi:
Laba bersih 4.100
Penyusutan Aset Tetap 1.800
Persediaan Turun 100
Utang Dagang Naik 3.800
Jumlah Kas Masuk dari Kegiatan 9.800
Operasi
Kas Masuk dari Kegiatan Investasi:
Terima Hasil dari Jual Aset Tetap 6.200
Kas Masuk dari Kegaitan
Pendanaan:
Terima dari Hasil Jual Saham 15.000
Lanjutan
Kas Keluar
Saran:
Diharapkan perusahaan dapat mengacu serta berpegang pada semua
rencana yang telah disusun sebelumnya sehingga perusahaan dapat
memperoleh profit yang maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan
untuk mengembangkan perusahaan ke depannya.