Anda di halaman 1dari 17

Konsep Imunisasi

Oleh:
Zakiyah Mujahidah,M.Kep
Pengertian Imunisasi
• Imunisasi berasal dari kata imun, yaitu kebal
atau resisten. Bayi di imunisasikan berarti
diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit
tertentu (Hidayat, 2008).
Macam-macam imunisasi
• Imunisasi aktif
Tubuh anak sendiri membuat zat anti yang akan
bertahan selama bertahun-tahun
• Imunisasi pasif
Tubuh anak tidak membuat sendiri zat anti . Si
anak mendapatnya dari luar tubuh dengan cara
penyuntikan bahan/serum yang telah mengandung
zat anti, atau anak tersebut mendapat zat anti dari
ibunya semasa dalam kandungan
Perbedaan Imunisasi aktif & pasif

Imunisasi Imunisasi
Aktif Pasif

pemberian satu atau lebih

perpindahan antibody yang telah
antigen yang infeksiusn pada dibentuk yang dihasilkan host
lain. Antibody ini dapat timbul
seorang individu untuk
secara alami atau sengaja
merangsang system imun
diberikan
untuk merangsang antibody ●
diberikan dalam bentuk Gama
yang akan mencegah infeksi globulin intravena (IVIG) atau

Diperlukan vaksin serum binatang,
Tujuan Imunisasi
• Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu
• Melindungi dan mencegah penyakit-penyakit
menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak
• Anak menjadi kebal dan terhadap penyakit sehingga
dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit
tertentu.
Lanjutan….
• Menurunkan morbiditas, mortalitas dan cacat
serta bila mungkin didapat eradikasi suatu
penyakit
• Menurunkan angka penderitaan suatu penyakit
yang sangat membahayakan kesehatan bahkan
bias menyebabkan kematian pada penderitanya
• Mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang
Manfaat Imunisasi

Keluarg
Anak a
Negara
Mencegah

penderitaan yang
Menghilangka

Menghilangka

disebabkan oleh n kecemasan n kecemasan


penyakit, dan dan psikologi dan psikologi
kemungkinan
pengobatan pengobatan
kecacatan atau
kematian bila anak sakit bila anak sakit
Imunisasi Dasar
• Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama yang
perlu diberikan pada semua orang, terutama
bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi
tubuhnya dan penyakit-penyakit yang berbahaya
• Lima jenis imunisasi dasar yang diwajibkan
pemerintah adalah imunisasi terhadap tujuh
penyakit, yaitu TBC, difteri, tetanus, pertusis
(batuk rejan), poliomyelitis, campak, dan
hepatitis B
Periode Imunisasi Dasar

Poli Cam Hepa


BCG DPT titis B
o pak
diberikan 3 ●
diberikan 3 ●
diberikan 3

dilakuka ●

(tiga) kali (tiga) kali



diberika (tiga) kali
n sekali pada bayi pada bayi n1 pada bayi
usia 2-11 ●
usia 2-11 ●
usia 1-11
pada (satu)

bulan dengan bulan bulan


bayi interval dengan kali dengan
minimal 4 interval interval

usia 0- minggu.

usia 9-
minimal 4 minimal 4
11 bulan minggu. 11 bulan minggu
BCG
• Merupakan imunisasi yang mengandung jenis kuman TBC
yang masih hidup tapi telah dilemahkan.
• Imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap penyakit tuberculosis (TBC)
• Dosis 0,05 ml, intrakutan,idaerah lengan atas pada insertio M.
Deltoideus
• Efek sampaing imunisasi umumnya tidak ada namun,
beberapa anak timbul pembengkakan kelenjar getah bening
di ketiak atau leher bagian bawah
• Imunisasi BCG tidak dapat diberikan pada anak yang
berpenyakit TB atau menunjukkan uji Mantoux posif atau
pada anak yang mempunyai penyakit kulit yang
berat/menahun.
DPT
• Imunisasi DPT adalah imunisasi yang akan menimbulkan
kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap
penyakit difteri, pertusis, dan tetanus
• imunisasi diberikan melalui suntikan intra muskuler (IM).
• Imunisasi DPT ditandai dengan gejala-gejala ringan seperti
sedikit demam dan rewel selama 1-2 hari, kemerahan,
pembengkakan, agak nyeri atau pegal-pegal pada tempat
suntikan yang akan hilang sendiri dalam bebrapa hari
• Imunisasi DPT tidak dapat diberikan pada anak-anak yang
mempunyai penyakit atau kelainan saraf baik bersifat
keturunan atau bawaan, seperti epilepsy, menderita kelainan
saraf yang betul-betul berat atau habis dirawat karena infeksi
otak
Polio
• Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat
menyebabkan kelumpuhan pada anak
• Pemberian imunisasi polio melalui oral/ mulut. Di luar
negeri, cara pemberian imunisasi polio ada yang melalui
suntikan (Inactivated Poliomyelitis Vaccine / IPV)
• Imunisasi polio hampir tidak ada efek samping, hanya
sebagian kecil saja yang mengalami pusing, diare ringan,
dan sakit otot, kasusnyapun sangat jarang
• Imunisasi polio sebaiknya tidak diberikan pada anak
dengan diare berat atau yang sedang sakit parah, seperti
demam tinggi (diatas 38°C). Pada anak yang menderita
penyakit gangguan kekebalan tidak diberikan imunisasi
polio
Hepatitis B
• Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang diberikan untuk
mencegah penyakit yang disebabkan virus hepatitis B
• Pemberian imunisasi melallui intra muskuler (I.M) di lengan
deltoid atau paha anterolateral bayi, penyuntikan di bokong
tidak dianjurkan karena bias mengurangi efektivitas vaksin
• Imunisasi ini umumnya tidak ada efek samping, jika-pun
terjadi namun sangat jarang berupa keluhan nyeri pada
tempat suntikan, yang disusul demam ringan dan
pembengkakan, namun reaksi ini akan menghilang dalam
waktu 2 hari
• Imunisasi ini tidak dapat diberikan pada anak yang
menderita sakit berat
Campak
• Penyakit campak adalah suatu infeksi virus
yang sangat menular, yang ditandai dengan
demam, batuk, konjungtivitis,dan ruam kuli.
• Virus campak dapat hidup dan berkembang
biak pada selaput lendir tenggorokan, hidung
dan saluran pernafasan
Campak
• Cara pemberian imunisasi melalui subkutan,
biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisai,
mungkin terjadi demam ringan/ bercak merah pada
pipi bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah hari
penyuntikan
• Imunisasi campak tidak diberikan pada anak dengan
penyakit infeksi akut yang disertai demam, penyakit
gangguan kekebalan, penyakit TBC tanpa
pengobatan, kekurangan gizi berat, penyakit
keganasan, kerentanan tinggi terhadap protein telur
Imunisasi yang Dianjurkan

MMR HIb

Demam Hepatitis
Tiphoid A
THANKS

Anda mungkin juga menyukai