Kelas A
MKN FH UGM
Oleh:
Dr. Khotibul Umam, S.H.,LL.M.
Departemen Hukum Islam
Regulasi, Fatwa, Putusan MK, e-journal
• UU No. 21 Tahun 2008 tentang • https://
Perbankan Syariah. jurnal.ugm.ac.id/jmh/articl
• PBI/SEBI dan POJK/SEOJK terkait e/view/16239/10785
Perbankan Syariah (Kelembagaan
dan Produk/Aktivitas)
• https://jurnal.ugm.ac.id/jm
• PERMA 14/2016 : Tata Cara
h/article/view/16139/1068
5
Penyelesaian Perkara ES
• Fatwa DSN-MUI No. 1 – 120 • http://
terkait Ekonomi Syariah ( ejournal.mahkamahkonstit
https://dsnmui.or.id/) usi.go.id/index.php/jk/articl
• Putusan MK No. 93/PUU-X/2012 e/view/1242/81
(Uji Materi Pasal 55 UUPS 2008)
• http://
asy-syirah.uin-suka.com/ind
ex.php/AS/article/view/502
Referensi
• Khotibul Umam dan Setiawan Budi
Utomo, 2016, Perbankan Syariah : Dasar-
dasar dan Dinamika Perkembangannya di
Indonesia, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
• Khotibul Umam, 2009, Trend
Pembentukan Bank Umum Syariah, BPFE,
Yogyakarta.
• Sudin Haron & Wan Nursofiza Wan Azmi,
2009, Islamic Finance and Banking System
(Philosophies, Principles & Practices),
Mc.GrawHill Education, Selangor,
Malaysia.
• Standar Produk Murabahah dan Standar
Produk Musyarakah dan MMQ (http://
www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/berita-da
n-kegiatan/publikasi/Default.aspx
)
Pokok Bahasan
1. Perbankan Syariah dalam Sistem Hukum
Perbankan Nasional
2. Aspek Kelembagaan Perbankan Syariah di
Indonesia
3. Perbankan Syariah Pasca OJK
4. Kegiatan Usaha dan Produk Perbankan Syariah
5. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah (NPF)
6. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah
PENUGASAN (ALTERNATIF) PPT
• Historical Approach National and/or International
• Statute Approach Indonesia Law and Regulation,
including Fatwa
• Comparative Approach INA + Selecting Countries
• Conceptual Approach Institution, Product and
Services
• Case Approach Court Decision Analyze (MA + MK)
• Contract Analyze (Akad Syariah)
DEFINISI BANK
DEFINISI BANK
Bank adalah “Badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak”.
(Ps1. Butir 2. UU No.10/1998)
Bank (UU No. 21/2008)
Bank adalah “Badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat”.
(Ps. 1 Butir 2 UU No. 21/2008)
PERBANKAN SYARIAH &
BANK SYARIAH
Purification
Phase (UU
Recognition 21/2008)
Phase (UU
10/1998)
Introduction
Phase (UU
7/1992)
Fungsi Bank Syariah
1) Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
2) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi
sosial dalam bentuk baitul mal, yaitu menerima dana
yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau
dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada
organisasi pengelola zakat.
3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial
yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya
kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan
kehendak pemberi wakaf (wakif).
Lihat: Pasal 4 UU No. 21 Tahun 2008
Aspek Kelembagaan Perbankan Syariah di
Indonesia
1. Bank Umum Syariah, Bank Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Unit Usaha Syariah (UUS), adalah unit kerja dari kantor
pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan
kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja
di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar
negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.
3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Mekanisme Pembentukan Bank Syariah
Alternatif
• Akuisisi dan Konversi Bank
Konvensional menjadi Bank
Syariah
• Pemisahan (Spin-off) UUS
1. Pemisahan dengan
pendirian BUS (Pure Model)
2. Pemisahan dengan
mengalihkan aktiva dan
pasiva kepada BUS yang
sudah ada (Acquisition
Model)
Trend Pembentukan BUS
(1) bank umum konvensional yang
telah memiliki Unit Usaha Syariah
(UUS) mengakuisisi bank yang relatif
kecil kemudian mengkonversinya
menjadi syariah dan melepaskan
serta menggabungkan UUS-nya
dengan bank yang baru dikonversi
tersebut.
(2) bank umum konvensional yang
belum memiliki UUS, mengakuisisi
bank yang relatif kecil dan
mengkonversinya menjadi syariah.
(3) melakukan pemisahan (spin-off)
UUS dan dijadikan Bank Umum
Syariah tersendiri
Statistik Otoritas Jasa Keuangan
Per November 2019
1. Jaringan Kantor (Networking) Perbankan Syariah di
Indonesia terdiri dari 14 Bank Umum Syariah, 20 Unit Usaha
Syariah, dan 97 Bank Pembiayaan Syariah. Termasuk Bank
Umum Syariah, yakni : PT Bank BPD NTB Syariah, PT. Bank
Aceh Syariah PT Bank Syariah Muamalat Indonesia, PT Bank
Syariah Mandiri, PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Bank
Syariah BRI, PT Bank Syariah Bukopin, PT Bank Panin Syariah,
PT Bank Victoria Syariah, PT BCA Syariah, PT Bank Jabar dan
Banten, PT Bank Syariah BNI, PT Maybank Indonesia Syariah,
dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah.
2. Kecuali PT. Bank Muamalat Indonesia, pembentukan
bank umum dimaksud dilakukan melalui mekanisme
akuisisi dan konversi dan/atau Pemisahan, serta konversi
total dari UUS menjadi BUS (Aceh dan NTB)
Supervisi dan Regulasi Perbankan Syariah
Pasca OJK
UU UU UU
23/2009 3/2004 21/2011
Kondisi Sebelum Pengalihan ke OJK
No Pengaturan Pengawasan
1. Prinsip Syariah (Fatwa DSN-MUI) Dewan Pengawas
Syariah (Internal),
Komisaris
2. Undang-Undang Perbankan Dewan Syariah Nasional
(Sharia Compliance)
3. Undang-Undang Perbankan Syariah Bank Indonesia
(Prudential Banking)
4. Peraturan Bank Indonesia
5. Surat Edaran Bank Indonesia
Per 31 Desember 2013
• Pengaturan dan pengawasan
(microprudential) perbankan per 31 Desember
2013 beralih dari Bank Indonesia kepada OJK,
termasuk di dalamnya pengawasan terhadap
Bank Syariah dan UUS.
• Sementara Bank Indonesia masih memiliki
kewenangan dalam pengaturan dan
pengawasan di ranah macroprudential.
Kegiatan Usaha dan Produk Perbankan
Syariah
1. Bank Umum Syariah (Pasal 19 ayat (1) dan 20
UU Perbankan Syariah).
2. Unit Usaha Syariah (Pasal 19 ayat (2) UU
Perbankan Syariah).
3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Pasal 21
UU Perbankan Syariah)
Ketentuan Teknis: PBI No. 9/19/PBI/2007 Jo
PBI No. 10/16/PBI/2008, dan SEBI No.
10/14/DPbS Jakarta, 17 Maret 2008
Implementasi Prinsip Syariah dalam Produk &
Aktivitas Perbankan
• Ketentuan Produk Bank Syariah sebagaimana diatur dalam
PBI No. 10/17/PBI/2008 tentang Produk Bank Syariah dan
Unit Usaha Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
oleh POJK No. 24/POJK. 03/2015 tentang Produk dan
Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
• Produk Bank adalah instrumen keuangan yang diterbitkan
oleh Bank berdasarkan akad yang sesuai dengan Prinsip
Syariah (Pasal 1 angka 8 POJK)
• Aktivitas Bank adalah jasa yang disediakan oleh Bank
kepada nasabah berdasarkan akad yang sesuai dengan
Prinsip Syariah (Pasal 1 angka 9 POJK)
……Lanjutan
• Kegiatan usaha Bank dalam menerbitkan
Produk dan melaksanakan Aktivitas harus
menerapkan Prinsip Syariah, prinsip kehati-
hatian, dan prinsip perlindungan nasabah
(Pasal 2 POJK).
• Prinsip Syariah?
• prinsip kehati-hatian?
• prinsip perlindungan nasabah?
……Lanjutan
• Produk perbankan syariah dapat kita klasifikasikan
menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu: (1) produk
penghimpunan dana; (2) produk penyaluran dana;
dan (3) produk di bidang jasa.
• Lebih lanjut baca: PBI No. 9/19/PBI/2007 tentang
Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan
Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Serta
Pelayanan Jasa Bank Syariah.
IDENTIFIKASI TRANSAKSI YANG
TERLARANG
Hukum Asal
Ibadah Muamalah
• Tijarah :
Semua bentuk akad yang dilakukan untuk
tujuan komersial.
AKAD TIJARAH
• Jual Beli (Murabahah)
Salam dan Istishna
• Sewa (Ijarah)
Ijarah Muntabiyah Bitamlik
Prinsip Syariah
Prinsip Kehati-
hatian
Best practice
Landasan Syariah
• Q.S. Al-Baqarah : 279-280, yang artinya “....,
Kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya. Dan jika (orang berutang itu) dalam
kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia
berkelapangan. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui”
Bentuk-bentuk restrukturisasi
• Jadwal pembayaran
Rescheduling • Jangka waktu
Pasal
28 D
UUD
1945
Put MK 93/PUU-
X/2012
PERMA 14/2016 : Tata Cara Penyelesaian
Perkara ES
• Perkara Ekonomi Syariah adalah perkara di bidang ekonomi
syariah meliputi bank syariah, lembaga keuangan mikro
syariah, asuransi syariah, reasuransi syariah, reksadana
syariah, obligasi syariah, surat berharga berjangka syariah,
sekuritas syariah, pembiayaan syariah, pegadaian syariah,
dana pensiun lembaga keuangan syariah, bisnis syariah,
termasuk wakaf, zakat, infaq, dan shadaqah yang bersifat
komersial, baik yang bersifat kontensiun maupun volunteer
(Ps. 1 angka 4)
• Pengadilan adalah pengadilan dalam lingkungan peradilan
agama (Ps. 1 angka 6)
Forum Penyelesaian Sengketa ES
Forum Penyelesaian
Sengketa ES
Non-Litigasi : Menjadi
Litigasi : Berlaku
domain para pihak
ketentuan attributive
untuk memilih (UU
competency (UU
Arbitrase dan APS,
Kekuasaan Kehakiman)
POJK)
Keputusan Nomor KEP-01/D.07/2016 : Daftar Lembaga
Alternatif Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan
PA PN?
Fatwa + Per-UU-
PRINSIP SYARIAH
an
….. Lanjt)
• Retroactive?
• Sindicate (Syariah dan Konvensional)?
• Crossboarder sindication?
Akibat Hukum Penerbitan Perma 14/2016 Terhadap
Perkara Ekonomi Syariah Yang Telah Ada Sebelumnya