Anda di halaman 1dari 22

'' Perkembangan Proses Keperawatan

Berdasarkan Teori Gordon''


David Mirza Mahendra P07220118074
Devita Riska Hidayah P07220118075
Dhani Rizky Anjani P07220118076
A. Pengelompokan Data
 Perawat menggunakan format tertulis atau terkomputerisasi
untuk mengelompokkan data pengkajian secara sistematis.

 Pengelompokan data ini dapat dibagi atas dua model yaitu


pengelompokan berdasarkan model konseptual keperawatan dan
model nonkeperawatan.

 Yang termasuk dalam model konseptual keperawatan antara lain:


pola fugsi kesehatan Gordon yang menggunakan kata pola untuk
menandakan suatu urutan dalam perilaku berulang. Gordon
menyediakan kerangka kerja 11 pola fungsi kesehatan. Dengan
begitu, dengan menggunakan kerangka kerja Gordon untuk
mengelompokkan data, perawat dapat membedakan pola yang
muncul.
B. Model dalam Pengkajian Keperawatan
 Pola manajemen kesehatan dan persepsi kesehatan
Menggambarkan pola pemahaman klien tentang kesehatan, kesejahteraan,
dan bagaimana kesehatan mereka diatur.
 Pola metabolik dan nutrisi
Menggambarkan konsumsi relatif terhadap kebutuhan metabolik dan suplai
gizi : meliputi pola konsumsi makanan dan cairan, keadaan kulit, rambut,
kuku dan membran mukosa, suhu tubuh, tinggi dan berat badan.
 Pola eliminasi
Menggambarkan pola fungsi ekskresi (usus besar, kandung kemih, dan kulit),
termasuk pola individu sehari - hari, perubahan atau gangguan, dan metode
yang digunakan untuk mengendalikan ekskresi.
 Pola aktifitas - latihan
Menggambarkan pola olahraga, aktivitas, pengisian waktu senggang, dan
rekreasi ; termasuk aktivitas kehidupan sehari-hari, tipe dan kualitas
olahraga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola aktivitas (seperti otot-
saraf, respirasi, dan sirkulasi)
 Pola istirahat tidur
 Menggambarkan pola tidur, istirahat, relaksasi dan setiap bantuan untuk merubah pola tersebut.
 Pola persepsi - kognitif
 Menggambarkan pola persepsi-sensori dan pola kognitif ; meliputi keadekuatan bentuk sensori
(penglihatan, pendengarsn, perabaan, pengecapan, dan penghidu), pelaporan mengenai persepsi
nyeri, dan kemampuan fungsi kognitif.
 Pola konsep diri - persepsi diri
 Menggambarkan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri ; kemampuan mereka,
gambaran diri, dan perasaan.
 Pola hubungan - peran
 Menggambarkan pola keterikatan peran dengan hubungan ; meliputi persepsi terhadap peran
utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini.
 Pola reproduksi - seksualitas
 Menggambarkan kepuasan atau ketidakpuasan dalam seksualitas ; termasuk status reproduksi
wanita, pada anak-anak bagaimana dia mampu membedakan jenis kelamin dan mengetahui alat
kelaminnya.
 Pola toleransi terhadap stress - koping
 Menggambarkan pola koping umum, dan keefektifan ketrampilan koping dalam mentoleransi
stress.
 Pola keyakinan - nilai
 Menggambarkan pola nilai, tujuan atau kepercayaan (termasuk kepercayaan spiritual) yang
mengarahkan pilihan dan keputusan gaya hidup.
C. Pola Fungsional Gordon

Pola pengkajian fungsional menurut Gordon adalah


bahwa pola fungsional Gordon ini mempunyai aplikasi
luas untuk para perawat dengan latar belakang praktek
yang beragam model pola fungsional kesehatan
terbetuk dari hubungan antara klien dan lingkungan dan
dapat digunakan untuk perseorangan, keluarga, dan
komunitas. Setiap pola merupakan suatu rangkaian
perilaku yang membantu perawat mengumpulkan,
mengorganisasikan dan memilah-milah data.
D. Dokumentasi Pola Fungsi Kesehatan Gordon

Pola manajemen kesehatan - persepsi kesehatan


a. Tingkat pengetahuan kesehatan / penyakit
 Pasien mengatakan “ saya mengetahui atas penyakit yang
saya derita ini derita ini ”.
b. Prilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
 Pasien mengatakan “ jika saya merasa pusing saya segera
berbaring akan tetapi pusing dan nyeri ini tidak kunjung
hilang, saya tidak membeli obat  untuk menghilangkan pusing
akan tetapi saya segera memeriksakan diri ke RS“.
c.Factor-faktor resiko sehubungan dengan kesehatan
 Pasien mengatakan “saya tidak merokok, tidak minum
minuman yang beralkohol, saya akhir-akhir ini memang kurang
istirahat dan jarang makan”
Aktifitas 0 1 2 3 4

Makan √

Mandi √

Berpakaian √

Eliminasi √

Mobilisasi ditempat tidur √

Berpindah √

Ambulansi √

Naik tangga √

•Pola aktivitas dan latihan


•Sebelum sakit
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Di bantu orang lain
3 : Di bantu orang dan peralatan
4 : Ketergantungan / tidak mampu
Aktifitas 0 1 2 3 4

Makan √

Mandi √

Berpakaian √

Eliminasi √

Mobilisasi ditempat √
tidur

Berpindah √

Ambulansi √

Naik tangga √

•Saat sakit
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Di bantu orang lain
3 : Di bantu orang dan peralatan
4 : Ketergantungan / tidak mampu
3. Pola istirahat tidur
a. Sebelum sakit
 Pasien mengatakan  “ saya biasanya  tidur pukul 10
malam dan terbangun pada pukul 5 atau setengah 6, dan
tidur saya pulas/puas tanpa ada gangguan pola tidur
ataupun cemas karena fikiran ”.
b. Saat sakit
 Pasien mengatakan “saya tidur tidak nyenyak dan sering
terbangun pada malam hari karena pencahayaan yang
terlalu trang dan suasana yang tidak nyaman karena satu
kamar dengan pasien lain, saya ingin segera pindah ke
ruang rawat inap”.
4. pola nutrisi dan metabolik
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan “ saya makan 3 x sehari dengan porsi penuh dengan lauk ikan,
tempe, telur dan kuah sop kadang juga pakai daging ayam dan saya makan selalu habis
sering juga untuk menambah lagi dan saya minum air putih sekitar 8 gelas dalam sehari
”.
 Selama sakit
Pasien mengatakan “saya jarang makan dan tidak nafsu makan, saya merasa mual,
setiap makanan yang diberikan dari rumah sakit saya hanya makan 3 sendok saja (nasi,
timun, tomat, ayam) minumnya hanya 2 gelas/ harinya dan saya dua bulan yang lalu
berat saya 44 kg, dan sekarang saya sekarang merasa kurus berat badan saya 35 kg ”.
a. : TB 146, BB 35 kg, IMT = 16 (kurus)
b. : Gula darah sewaktu 358 mg/dl, HB 9,4, hematokrit 28,4 %.
c. : Badan tampak kurus, pasien tidak nafsu makan
d. : Sebelum masuk RS tidak menerapkan program diet, dan setelah
masukRS makan sesuai yg di sediakan RS
5. Pola eliminasi
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan “ saya BAB 1 x sehari di lakukan pada
pagi hari dengan feses lembek tidak keras dan tidak cair dan
saya BAK ± 6-7 x setiap harinya dengan warna kuning
bening bau yang khas (bau air kencing pesing)”.
 Saat sakit
Pasien mengatakan “saya BAB 1 x sehari dengan
menggunakan pispot karena tidak mampu berjalan dengan
feses lembek tidak keras dan tidak cair dan saya BAK tidak
tahu karena dipasang kateter dengan warna merah bata”
6. Pola kognitif dan perceptual
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan “ saya mampu berkomunikasi dengan baik dan mengerti apa yang di
bicarakan, berespon dan berorientasi dengan baik dengan orang-orang sekitar saya ”.
 Saat sakit
Pasien mengatakan “ saya masih mampu berkomunikasi dengan baik dan mengerti apa
yang di bicarakan, berespon dengan baik dengan orang-orang sekitar saya ”. Pasien
mengatakan pandangan terasa kabur
7. Pola konsep diri
 Gambaran diri
Pasien mengatakan “ saya senang dengan anggota tubuh saya meskipun saya terlihat agak
kurusan ”.
 Identitas diri
Pasien mengatakan “ saya bersyukur diciptakan sebagai perempuan dan saya bangga pada
diri saya ”.
 Peran diri
Pasien mengatakan “ saya berperan di rumah sebagai ibu rumah tangga dan sebagai nenek
dari cucu-cucu saya”.
 Ideal diri
Pasien mengatakan “ harapan saya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai nenek yang baik
dan mampu mengajari, menemani bermain cucu-cucu saya ”.
 Harga diri
Pasien mengatakan “ saya senang semua keluarga mendukung saya  dan saya merasa di
perhatikan dan saya ingin cepat sembuh serta segera beraktifitas seperti biasanya lagi ”.
8. Pola toleransi stress - koping
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan “ saya kalau ada masalah selalu terbuka dengan
anggota keluarga saya, jika ada masalah selalu di selesaikan bersama-
sama  dan Alhamdulillah masalah itu dapat terselesaikan”.
 Saat sakit
Pasien mengatakan “ saya masih bisa terbuka dengan keluarga saya dan
setiap masalah ada solusinya ”.
9. Pola reproduksi - seksualitas
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan “ saya sudah menopause, saya tidak pernah
keguguran dan mempunyai anak 3 hasil dari jalinan dengan suami saya”.
 Saat sakit
Pasien mengatakan “ saya sudah lama tidak melakukan hubungan
suami istri dikarenakan saya sering berada di rumah sakit”.
10. Pola hubungan pesan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan “ saya berhubungan dengan keluarga saya baik-baik saja
dan saya tidak merasa di kucilkan dari keluarga serta masyarakat sekitar saya ”.
 Saat sakit
Pasien mengatakan “ saya masih bisa berhubungan dengan baik dengan
keluarga dan masyarakat di sekitar saya tanpa ada rasa saya di kucilkan dari
orang-orang malahan teman dan kerabat banyak yang mendo’akan saya agar
cepat sembuh ”.
 
11. Pola nilai dan keyakinan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan “ saya ibadah rutin 5 waktu dan dilaksanakan tepat pada
waktunya terkadang di rumah, di tempat kerja dan di masjid ”.
 Saat sakit
Pasien mengatakan “saya tidak pernah ibadah dikarenakan saya sakit”.
E. Asuhan Keperawatan Menurut Gordon

Pola pengkajian fungsional menurut Gordon adalah


bahwa pola fungsional Gordon ini mempunyai aplikasi
luas untuk para perawat dengan latar belakang praktek
yang beragam model pola fungsional kesehatan
terbetuk dari hubungan antara klien an lingkungan dan
dapat diguakn untuk perseorangan, keluarga, dan
komunitas. Setiap pola merupakan suatu rangkaian
perilaku yang mmbantu perawat mengumpulkan,
mengorganisasikan dan memilah-milah data.
Pengelompokan data-data pengkajian berdasarka 11 fungsi
kesehatn dijabarkan Gordon sebagai berikut (Gordon, 1987):
1. Pola manajemen kesehatan dan persepsi kesehatan
 Mendeskripsikan pola kesehatan dan kesejahteraan
klien dan bagaimana kesehatan dikelola.
2. Pola metabolik dan nutrisi
 Mendeskripsikan pola konsumsi makanan dan cairan
berhubungan dengan kebutuhan metabolisme dan pola
petunjuk dari kebutuhan nutrisi.
3. Pola eliminasi
 Mendeskripsikan pola fungsi ekskresi ( bowel, perkemihan,
dan kulit).
4. Pola aktifitas - latihan
 Mendeskripsikan pola latihan, aktifitas, waktu luang, dan
rekreasi. Termasuk kegiatan sehari-hari yang memerlukan
pengeluaran energi, seperti kebersihan, memasak, belanja,
makan, bekerja, dan pemeliharaan rumah. Faktor-faktor
yang mengganggu dengan keinginan atau kegiatan yang
diharapkan untuk individu (seperti defisit dan kompensasi
neuromuskular, dypsnea, angina, atau otot kram saat
aktivitas, dan klasifikasi jantung/paru, jika sesuai) juga
termasuk.
5. Pola kognitif - persepsi
 Mendeskripsikan pola persepsi sensori dan pola
kognitif. Termasuk kecukupan model sensorik, seperti
penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, dan bau,
dan kompensasi atau prostesis yang saat ini
digunakan.
6. Pola istirahat tidur
 Mendeskripsikan pola tidur, istirahat, dan relaksasi.
Termasuk pola periode tidur dan istirahat / relaksasi
selama 24 jam.
7. Pola konsep diri - persepsi diri
 Mendeskripsikan pola persepsi diri dan konsep diri
(contoh, kenyamanan tubuh, gambaran diri, keadaan
perasaan).
8. Pola hubungan - peran
 Mendeskripsikan pola keterlibatan peran dan
hubungan. Termasuk persepsi individu dari peran
utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan
saat ini.
9. Pola reproduksi - seksualitas
 Menjelaskan pola kepuasan atau ketidakpuasan dengan seksualitas;
menggambarkan pola reproduksi. Sertakan kepuasan yang dirasakan
individu atau laporan gangguan dalam seksualitasnya. Mencakup juga
tahap reproduksi wanita (premenopause atau pascamenopause) dan
setiap masalah yang dirasakan.
10. Pola toleransi terhadap stress - koping
 Kaji pasien mengenai :
 Sifat pencetus stress yang dirasakan baru-baru ini
 Tingkat stress yang dirasakan
 Gambaran respons umum dan khusus terhadap stress
 Strategi mengatasi stress yang biasa digunakan dan keefektifannya
 Strategi koping yang biasa digunakan
 Pengetahuan dan penggunaan teknik manajemen stress
 Hubungan antara manajemen stress dengan keluarga
11. Pola keyakinan - nilai
 Kaji pasien mengenai :
 Latar belakang budaya/etnik
 Status ekonomi, perilaku kesehatan yang berkaitan dengan
kelompok budaya/etnik
 Tujuan kehidupan bagi pasien
 Pentingnya agama/spiritualitas
 Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas
 Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, laragan, adat) yang
dapat mempengaruhi kesehatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai