Anda di halaman 1dari 15

TUGAS UJI POMPA

Suatu perusahaan dalam menunjang kebutuhan produksi, memerlukan air baku dalam jumlah yang cukup. Di sekitar lokasi tersebut sangat
jauh dari aliran air sungai dan jaringan PDAM setempat belum dapat memenuhi kebutuhan air perusahaan tersebut, karena produksi air
yang ada lebih mengutamakan kebutuhan konsumen rumah tangga. Sehingga alternatif terakhir, perusahaan tersebut dalam memenuhi
kebutuhan air baku nya melakukan pengeboran air tanah, setelah terlebih dahulu memperoleh izin pengusahaan air tanah.

Dalam izin yang diterbitkan, terdapat ketentuan sebagai berikut :


• Kedalaman pengeboran 180 m bmt
• Diameter pipa konstruksi 6”
• Panjang saringan maks. 18 m
• Panjang pipa pisometer 60 m.

Perusahaan tersebut terletak di Kota Depok Jawa Barat, berada pada morfologi dataran dan secara geologi merupakan kipas aluvium yang
termasuk ke dalam cekungan air tanah Jakarta. Akifer tak tertekan (kedalaman 0 – 40 m bmt) diperuntukan bagi pengambilan air tanah
masyarakat, sedangkan akifer tertekan (kedalaman >40 m bmt) dapat diperuntukan bagi pengambilan air tanah untuk industri.

Informasi yang tersedia adalah :


• Peta lokasi pengeboran sumur air tanah
• Peta geologi regional skala 1 : 100.000
• Peta hidrogeologi regional skala 1 : 250.000
• Penampang interpretasi litologi hasil pengukuran geolistrik
• Penampang serbuk batuan hasil pengeboran (cutting log bor)
• Penampang resistivitas dan spontaneous potensial hasil logging lubang sumur bor
• Data hasil uji pompa dengan metode step drawdown test
Tugas saudara adalah menyelesaikan permasalahan berikut, yaitu :
1. Jelaskan, apakah pada lokasi pengeboran terdapat potensi air tanah ?
(sebagai informasi lihat peta lokasi, peta geologi dan peta hidrogeologi)
2. Jika terdapat potensi air tanah, jelaskan pada kedalaman berapa lapisan batuan yang memiliki fungsi sebagai akifer ?
(sebagai informasi lihat penampang geolistrik, penampang cutting bor dan penampang logging)
3. Gambarkan rencana konstruksi sumur bor !
4. Tentukan karekteristik hidrolik akifer dengan menghitung nilai Konduktivitas Hidrolik (K), Transmisivitas (T) dan
Storativitas (S) !
(sebagai informasi lihat data hasil uji pompa)
5. Hitung debit maksimal (Q maks) sumur bor !
6. Hitung debit optimum sumur bor yang boleh dilakukan pengambilan air tanah !
7. Bagaimana tingkat efisiensi sumur bor ?
8. Jika dilakukan pengambilan air tanah, berapa jarak radius pengaruh (radius of influence) terhadap sumur bor lainnya
?
Selamat mengerjakan, ... (sebagai informasi, usahakan kerjakan secara berurutan)
Ketentuan tugas ini :
• Dikerjakan kelompok maks. 5 org.
• Dikumpulkan setelah 2 minggu.
• Silakan menggunakan berbagai referensi text book, jangan lupa cantumkan sumber nya.
Koefisien kelulusan (K) adalah kemampuan suatu lapisan tanah atau
batuan untuk melewatkan sejumlah air tanpa mengubah sifat-sifatnya.
Koefisien kelulusan ini sangat dipengaruhi oleh kesarangan (porositas)
dan sifat cairan yang melaluinya.

Transmisivitas (T) adalah nilai yang menunjukkan banyaknya air yang


dapat mengalir melalui suatu bidang vertical setebal akuifer serta
selebar satuan panjang.

Sedangkan koefisien daya simpan (S) adalah volume air yang dapat
dilepaskan atau disimpan setiap satuan luas permukaan akuifer dalam
setiap satuan perubahan tinggi (head).
GEOLOGI REGIONAL
Berdasarkan peta geologi regional Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu skala 1: 100.000
(Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, 1992), stratigrafi wilayah Depok
dan sekitarnya dari tua ke muda disusun oleh batuan perselingan batupasir dan batu
lempung, sebagai berikut :
• Formasi Bojongmanik (Tmb) : perselingan konglomerat, batupasir, batulanau, dan batu
lempung
• Formasi Serpong (Tpss) : breksi, lahar, tuf breksi, tuf batuapung
• Satuan Batuan Gunungapi Muda (Qv) : tuf halis berlapis, tuf pasiran berselingan dengan
konglomeratan
• Satuan Batuan Kipas Alluvium : endapan lempung, pasir, kerikil, kerakal
• Satuan Endapan Alluvial (Qa)
HIDROGEOLOGI REGIONAL

Berdasarkan Peta Hidrogeologi Lembar Jakarta, lokasi pengeboran merupakan bagian dari Cekungan Airtanah (CAT) Jakarta.
Cekungan Jakarta dialasi oleh endapan tersier yang mempunyai kelulusan sangat kecil. Batuan penyusun CAT Jakarta adalah
endapan kuarter yang didominasi oleh bahan berukuran butir halus seperti lanau dan pasir halus. Secara umum endapan
kuarter tesebut tediri atas endapan alluvium dan kipas alluvium. Tatanan akuifer CAT Jakarta bersifat multi layers yang
dibentuk oleh endapan kuarter dengan ketebalan mencapai 250 meter. Ketebalan akuifer tunggal antara 1 sampai 5 meter
yang berupa lanau sampai pasir halus. Airtanah pada endapan Kuarter mengalir pada sistem akuifer ruang antar butir. Akuifer
yang produktif terdapat pada kedalaman lebih dari 40 meter sampai 150 meter. Pembagian sistem akuifer Cekungan Jakarta
sebagai berikut :

1. Kelompok I, akifer tidak tertekan (airtanah dangkal, kedalaman 0-40 m)

2. Kelompok II, akifer tertekan atas (airtanah dalam, kedalaman 40 - 140 m)

3. Kelompok III, akifer tertekan bawah (airtanah dalam, kedalaman 140 - 250)

Arah aliran air tanah regional pada daerah ini berarah Selatan ke Utara, sedangkan sistem aliran airtanah lokal mengalir dari
tinggian ke rendahan. Komposisi litologi batuan terdiri dari sedimen lepas atau setengah padu, umumnya berukuran lempung
hingga kerakal, kelulusan rendah sampai sedang dan berkelulusan tinggi pada material kasar. Produktivitas akuifer dari tinggi
(dibagian tengah CAT) sampai sedang (di sekelliling CAT). Produktivitas akifer tinggi memiliki kelurusan sedang sampai tinggi,
kedalaman muka airtanah beragam atau di atas muka airtanah setempat.
Drawdown (meter) GRAFIK STEP DRAWDOWN TEST
0.00

2.00

4.00

6.00
Δs’
8.00

10.00

12.00
1 10 Waktu (menit) 100 1000

Swmax = BQ + CQ2

Anda mungkin juga menyukai