Suatu perusahaan dalam menunjang kebutuhan produksi, memerlukan air baku dalam jumlah yang cukup. Di sekitar lokasi tersebut sangat
jauh dari aliran air sungai dan jaringan PDAM setempat belum dapat memenuhi kebutuhan air perusahaan tersebut, karena produksi air
yang ada lebih mengutamakan kebutuhan konsumen rumah tangga. Sehingga alternatif terakhir, perusahaan tersebut dalam memenuhi
kebutuhan air baku nya melakukan pengeboran air tanah, setelah terlebih dahulu memperoleh izin pengusahaan air tanah.
Perusahaan tersebut terletak di Kota Depok Jawa Barat, berada pada morfologi dataran dan secara geologi merupakan kipas aluvium yang
termasuk ke dalam cekungan air tanah Jakarta. Akifer tak tertekan (kedalaman 0 – 40 m bmt) diperuntukan bagi pengambilan air tanah
masyarakat, sedangkan akifer tertekan (kedalaman >40 m bmt) dapat diperuntukan bagi pengambilan air tanah untuk industri.
Sedangkan koefisien daya simpan (S) adalah volume air yang dapat
dilepaskan atau disimpan setiap satuan luas permukaan akuifer dalam
setiap satuan perubahan tinggi (head).
GEOLOGI REGIONAL
Berdasarkan peta geologi regional Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu skala 1: 100.000
(Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, 1992), stratigrafi wilayah Depok
dan sekitarnya dari tua ke muda disusun oleh batuan perselingan batupasir dan batu
lempung, sebagai berikut :
• Formasi Bojongmanik (Tmb) : perselingan konglomerat, batupasir, batulanau, dan batu
lempung
• Formasi Serpong (Tpss) : breksi, lahar, tuf breksi, tuf batuapung
• Satuan Batuan Gunungapi Muda (Qv) : tuf halis berlapis, tuf pasiran berselingan dengan
konglomeratan
• Satuan Batuan Kipas Alluvium : endapan lempung, pasir, kerikil, kerakal
• Satuan Endapan Alluvial (Qa)
HIDROGEOLOGI REGIONAL
Berdasarkan Peta Hidrogeologi Lembar Jakarta, lokasi pengeboran merupakan bagian dari Cekungan Airtanah (CAT) Jakarta.
Cekungan Jakarta dialasi oleh endapan tersier yang mempunyai kelulusan sangat kecil. Batuan penyusun CAT Jakarta adalah
endapan kuarter yang didominasi oleh bahan berukuran butir halus seperti lanau dan pasir halus. Secara umum endapan
kuarter tesebut tediri atas endapan alluvium dan kipas alluvium. Tatanan akuifer CAT Jakarta bersifat multi layers yang
dibentuk oleh endapan kuarter dengan ketebalan mencapai 250 meter. Ketebalan akuifer tunggal antara 1 sampai 5 meter
yang berupa lanau sampai pasir halus. Airtanah pada endapan Kuarter mengalir pada sistem akuifer ruang antar butir. Akuifer
yang produktif terdapat pada kedalaman lebih dari 40 meter sampai 150 meter. Pembagian sistem akuifer Cekungan Jakarta
sebagai berikut :
3. Kelompok III, akifer tertekan bawah (airtanah dalam, kedalaman 140 - 250)
Arah aliran air tanah regional pada daerah ini berarah Selatan ke Utara, sedangkan sistem aliran airtanah lokal mengalir dari
tinggian ke rendahan. Komposisi litologi batuan terdiri dari sedimen lepas atau setengah padu, umumnya berukuran lempung
hingga kerakal, kelulusan rendah sampai sedang dan berkelulusan tinggi pada material kasar. Produktivitas akuifer dari tinggi
(dibagian tengah CAT) sampai sedang (di sekelliling CAT). Produktivitas akifer tinggi memiliki kelurusan sedang sampai tinggi,
kedalaman muka airtanah beragam atau di atas muka airtanah setempat.
Drawdown (meter) GRAFIK STEP DRAWDOWN TEST
0.00
2.00
4.00
6.00
Δs’
8.00
10.00
12.00
1 10 Waktu (menit) 100 1000
Swmax = BQ + CQ2