PENELITIAN
GURU SEBAGAI
TINDAKAN
PENELITI
KOLABORATIF
ADMINISTRASI
SIMULTAN
SOSIAL
TERINTEGRATIF
EKSPERIMENTAL
1. Penelitian Tindakan Guru Sebagai Peneliti
o sangat berperannya guru itu sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas.
o tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran dikelas.
o guru berlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan observasi,
dan refleksi.
o guru mendapat problema sendiri untuk dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas.
o keterlibatan pihak lain dari luar hanya bersifat konsultatif dalam mencari dan
mempertajam persoalan-persoalan pembelajaran.
o guru didalam melaksanakan penelitian tindakan berperan sebagai peneliti.
2. Penelitian Tindakan Kolaboratif
o Penelitian tindakan ini melibatkan beberapa pihak, yaitu guru, kepala sekolah, dosen
LPTK, dan orang lain yang terlibat menjadi satu tim.
o Tujuannya adalah :
a. Meningkatkan praktik pembelajaran.
b. Menyumbang pada perkembangan teori.
c. Meningkatkan karier guru.
o Selalu dirancang dan dilaksanakan oleh suatu tim penelitian yang terdiri atas guru, dosen,
atau kepala sekolah.
o Hubungan antara guru dan dosen bersifat kemitraan sehingga mereka dapat duduk bersama
untuk memikirkan persoalan-persoalan yang akan diteliti melalui penelitian tindakan kelas
yang kolaboratif.
o Guru dan dosen LPTK/PGSD dapat saling mengenal, saling belajar, dan saling mengisi
proses peningkatan profesionalisme masing-masing.
3. Penelitian Tindakan Simultan Terintegrasi
o Penelitian tindakan terintegrasi adalah bentuk penelitian tindakan yang
bertujuan untuk dua hal sekaligus,
a. memecahkan prsoalan praktis dalam pembelajaran dan
b. menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran
dikelas.
o Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang demikian, guru dilibatkan dalam
proses penelitian kelasnya, terutama pada aspek aksi dan refleksi terhadap
praktik pembelajaran dikelas.
o Persoalan-persoalan pembelajaran yang diteliti muncul dan diidentifikasi
oleh peneliti dari luar bukan guru.
o Guru bukan inovator dalam penelitian ini dan sebaliknya yang mengambil
posisi inovator adalah peneliti lain diluar guru.
4. Penelitian Tindakan Administrasi Sosial
Eksperimental
o Guru tidak dilibatkan dalam menyusun perencanaan, melakukan tindakan,
dan refleksi terhadap praktik pembelajarannya sendiri didalam kelas.
o Tanggung jawab penuh penelitian tindakan ini terletak pada pihak luar,
meskipun objek penelitian itu terletak didalam kelas.
o Penelitian bekerja atas dasar hipotesis tertentu.
o Penelitian luar yang membuat rencana tindakan dan kegiatan pelaksanaan
penelitiannya mengacu pada hipotensis tertentu.
o Penelitian melakukan berbagai tes yang ada didalam eksperimennya.
JENIS-JENIS
PTK
1. PTK Diagnostik
PTK diagnostik ialah penelitian yang dirancang
dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan.
Peneliti mendiagnosa dan memasuki situasi yang
terdapat di dalam latar penelitian.
Contohnya apabila peneliti berupaya menangani
perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan
antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau
kelas.
2. PTK Empiris
PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan
sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang
dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung.
Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan
penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman
peneliti dalam pekerjaan sehari-hari.
Kegiatan perencanaan, pencatatan, pelaksanaan dan
evaluasimdilakukan di luar arena kelas.
3. PTK Partisipan
PTK partisipan ialah apabila orang yang akan melaksanakan
penelian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak
awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat,
selanjutnya peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan
data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan
hasil panelitiannya.
peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-
menerus sejak awal sampai berakhir penelitian.
4. PTK Eksperimental
PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan
berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara
efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar.
kegiatan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari
satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu
tujuan instruksional.
Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat
menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk
mencapai tujuan pengajaran.
TAHAPAN PTK
tergantung
MODEL-MODEL PTK
MODEL KURT LEWIN (1946)
Kurt Lewin yang pertama kali memperkenalkan penelitian tindakan
Ebutt kurang sependapat dengan Elliot tentang karya Kemmis, karna menyamakan
penelitiannya hanya dengan temuan fakta sedangkan nyata ada analisis dalam model Kemmis.
a. Perencanaan (planning)
b. Tindakan (acting)
c. Pengamatan (observing)
d. Refleksi (reflection)
TAHAP 1: PERENCANAAN TINDAKAN (Planning )
Rencana disusun untuk menguji secara empiris hipotesis
tindakan yang ditentukan secara rinci.
Rencana tindakan mencakup; metode/teknik mengajar dan
Instrumen observasi.
Diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat
tahap implementasi berlangsung.
TAHAP 2: PELAKSANAAN TINDAKAN (Acting )
Tahap ini merupakan implementasi dari semua rencana yang
dibuat.
Berlangsung di dalam kelas, yang merupakan realisasi teori
pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan mengacu pada
kurikulum yang berlaku.
TAHAP 3: PENGAMATAN TERHADAP TINDAKAN (Observing)