Anda di halaman 1dari 20

KOLOID DAN KIMIA PERMUKAAN

 Nama Kelompok 5:
 YOVY YOLANDA PURBA (190140076)
 IRFANSYAH SIREGAR (190140088)
 AJENG SYAHFITRI (190140093)
 ZIKRI HUSNI SIAGIAN (190140112)
 RIZKI FITRI AULIA KHAIR (190140100)
 RAHMAD HIDAYAT (190140099)
 AZZAHRA (190140094)
PENGERTIAN KOLOID
 Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase)
antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat
yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah)
tersebar secara merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid
berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud
dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal
dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid
adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk
warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih
terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti
mayones, hairspray, jelly, dll.  
Perbedaaan larutan, koloid dan suspensi
Larutan Koloid Suspensi
Ukuran patikel < 10-7 cm Ukuran partikel antara 10-7 sampai 10-5 Ukuran partikel >10-5 cm
cm
Homogen Antara homogen dan heterogen Heterogen
Satu fase Dua fase Dua fase
Tidak memisah jika didiamkan Tidak memisah jiak didiamkan Memisah jika didiankan
Tidak dapat disaring dengan saringan Tidak dapat disaring dengan saringan Dapat disaring dengan saringan biasa
biasa biasa
Tidak dapat disaring dengan membran dapat disaring dengan membran dapat disaring dengan membran
perkamen. perkamen. perkamen.
Jernih Keruh Keruh
Berbentuk ion, molekul kecil Molekul besar, partikel Partikel besar
PENGERTIAN SISTEM KOLOID
 Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja)
merupakan suatu bentuk campuran (sistem
dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat
homogen namun memiliki ukuran partikel
terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm),
sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen
berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh
gaya gravitasiatau gaya lain yang dikenakan
kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan,
misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh
larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran
biasa (suspensi).
JENIS – JENIS KOLOID
 Seperti yang sudah diketahui bahwa wujud ( fase ) benda terdiri dari
padat, cair dan gas. Tiap wujud tersebut dapat menjadi medium
pendispersi ataupun fase terdispersi, kecuali untuk gas. Gas sebagai fase
perdispensi pada medium pendispersi tidak membentuk koloid. Gas
dengan gas merupakan campuran yang homogen. Berdasarkan hal
tersebut, sistem koloid dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
Fase terdispersi Medium Fase koloid Nama koloid Contoh

pendispersi

Gas Cair Cair Busa / buih Busa sabun

Gas Padat Padat Busa padat Karet busa

Cair Gas Gas Aerosol cair Embun

Cair Cair Cair Emulsi Susu

Cair Padat Padat Emulsi padat Mentega

Padat Gas Gas Aerosol padat Asap

Padat Cair Cair Sol Cat

Padat Padat Padat Sol padat Logam


SIFAT – SIFAT KOLOID
a. Sifat Optik (Efek Tyndall) ditemukan oleh John
Tyndall.
 Penampilan sistem koloid pada umumnya keruh, tapi

beberapa koloid tampak bening dan sukar dibedakan


dengan larutan sejati. Salah satu cara yang sangat
sederhana untuk mengenali koloid yaitu dengan
melewatkan seberkas sinar kepada obyek yang diamati.
Larutan sejati akan meneruskan cahaya (transparan),
sedangkan koloid akan menghamburkan cahaya tetapi
partikel terdispersinya tidak tampak. Suspensi akan
menghamburkan cahaya, tetapi partikel terdispersinya
tampak. Jadi, Efek Tyndall adalah peristiwa
penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
b. Sifat Kinetik (Gerak Brown) ditemukan oleh
Robert Brown
 Gerak Brown terjadi sebagai akibat adanya tumbukan
dari molekul- molekul pendispersi terhadap partikel
terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan terlontar.
Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel
terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain
dan akibatnya partikel yang tertumbuk akan terlontar.
Peristiwa ini terjadi terus menerus yang diakibatkan
karena ukuran partikel yang terdispersi relatif besar
dibandingkan medium pendispersinya. Gerak Brown
dipengaruh oleh ukuran partikel dan suhu.
c. Sifat Elektrik (Muatan Koloid)
 Muatan koloid merupakan salah satu sifat
koloid yang terpenting. Muatan koloid juga
merupakan faktor yang menstabilkan koloid,
di samping gerak Brown.
 Beberapa sifat elektrik koloid antara lain:

 Elektroforesis
 Adsorpsi
 Koagulasi
d. Koloid Pelindung
 Pada beberapa proses, suatu koloid harus
dipecahkan. Misalnya, koagulasi lateks. Di
lain pihak, koloid perlu dijaga supaya tidak
rusak. Suatu koloid dapat distabilkan dengan
menambahkan koloid lain yang disebut koloid
pelindung. Koloid pelindung adalah koloid
yang berfungsi melindungi koloid lain supaya
tidak terjadi koagulasi. Koloid pelindung ini
akan membungkus partikel zat terdispersi,
sehingga tidak dapat lagi mengelompok.
PEMBUATAN KOLOID
1. Cara Kondensasi
 Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau

ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat


dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks,
hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan cara
fisika: pengembunan uap dan pergantian pelarut.
 Cara Kimia
 Reaksi Redoks (Reduksi-Oksidasi)

 Reaksi Hidrolisis
 Reaksi Dekomposisi Rangkap

 Cara Fisika
 a. Pengembunan uap
 b. Penggantian Pelarut
2. Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar
dipecah menjadi partikel koloid.
Cara dispersi dapat dilakukan secara
yaitu:
* Cara Mekanik.
* Cara Peptisasi.
* Cara Busur Bredig
(elektrodispersi).
MANFAAT KOLOID
 Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan bahan- bahan
kimia berbentuk koloid. Bahan-bahan kimia tersebut dibuat oleh
industri. Berikut adalah manfaat koloid dalam bidang industri
  Industri Kosmetik Bahan kosmetik, seperti foundation, pembersih
wajah, sampo, pelembap badan, deodoran umumnya berbentuk koloid
yaitu emulsi.
  Industri Tekstil Pewarna tekstil berbentuk koloid karena mempunyai
daya serap yang tinggi, sehingga dapat melekat pada tekstil.
  Industri Farmasi Banyak obat-obatan yang dikemas dalam bentuk
koloid agar stabil atau tidak mudah rusak.
  Industri Sabun dan Detergen Sabun dan detergen merupakan
emulgator untuk membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan
air, sehingga sabun dan detergen dapat membersihkan kotoran,
terutama kotoran dari minyak.
  Industri Makanan Banyak makanan dikemas dalam bentuk koloid
untuk kestabilan dalam jangka waktu cukup lama.
PENGERTIAN KIMIA PERMUKAAN
 Kimia permukaan adalah ilmu yang mempelajari
fenomena yang terjadi pada antarmuka dua fase zat,
termasuk antarmuka padatan-cairan, padatan-gas,
padatan-ruang hampa, dan cairan-gas
 Daerah antar muka
 Daerah antar muka adalah daerah terarsir antara
kedua fasa ruah, dengan ketebalan kurang lebih 3
molekul.
 Efek permukaan / daerah antar muka sangat
berpengaruh untuk sistem – sistem seperti koloid
(dimana perbandingan permukaan terhadap volume
tinggi) atau sistem gas – padat (dimana sejumlah gas
dapat teradsorpsi pada padatan).
PENGERTIAN TEGANGAN PERMUKAAN
 Tegangan Permukaan (TP) adalah gaya per satuan panjang yang harus
diberikan sejajar pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam.
Tegangan Antar Permukaan (TAP) adalah gaya persatuanpanjang yang
terdapat pada antar permukaan dua fase cair yang tidak bercampur.
 TAP selalu lebih kecil dari TP karena gaya adhesi antara dua fase cair
yang membentuk suatu antar permukaan lebih besar dibandingkan antar
cair-gas. Bila 2 cairan bercampur sempurna maka tidak ada TAP yang
terjadi.
 Gaya (F) yang diperlukan untuk meregang film permukaan berbanding
lurus dengan panjang piston (l). Karena terdapat dua permukaan (depan
dan belakang) pada film, maka
  = F/21 atau F =  (2l)
 Dimana : γ = Tegangan Permukaan
 F = Gaya
 l = Panjang kawat
PENGUKURAN TEGANGAN ANTAR
MUKA
1. METODE KAPILER
 Apabila suatu pipa kapiler ditempatkan di dalam suatu
cairan dalam gelas piala, cairan ini biasanya naik ke atas
pipa sampai suatu jarak tertentu. Hal ini terjadi bila gaya
adhesi antar molekul cairan dengan dinding kapiler lebih
besar dari gaya kohesi antar molekul cairan. Cairan ini
dikatakan membasahi dinding kapiler, menyebar diatasnya
dan naik dalam pipa.
 𝛾 = 𝑟ℎ𝑝𝑔 / 2
 Dimana : γ = Tegangan Permukaan
 h = Tinggi kenaikan fluida
 p = Massa jenis
 g = percepatan gravitasi
2. METODE CINCIN

Metode Cincin Dikenal dengan nama Dunouy Tensiometer


Prinsip : Gaya yang diperlukan untuk melepaskan sebuah cincin paltinum iridium yang dicelupkan pada
permukaan cairan sebanding dengan tegangan permukaan cairan tersebut.

𝛾 = 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑙 (𝑑𝑦𝑛𝑒) / 2𝑥𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑖𝑛𝑐𝑖𝑛 𝑥𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖

3. Metode Bobot Tetes

Prinsip : TP ditentukan oleh bobot jenis cairan yang menetes secara perlahan dari ujung pipa yang berdiri
tegak.
γ = m. g /2 𝛑 f
Dimana : γ = Tegangan Permukaan m = Massa
g = percepatan gravitasi f = factor koreksi

4. Metode Menghitung Jumlah Tetes


Prinsip : Menghitung jumlah tetes yang dikandung suatu volume tertentu yang
akan diukur TP nya. Dalam hal ini harus diadakan perbandingan dengan suatu
cairan pembanding yang TP nya kira-kira sama dengan cairan yang akan diukur.
cairan 1 : cairan yang diukur
cairan 2 : cairan pembanding

𝛾1 / 𝛾2 = 𝑁2 𝑝2 /𝑁2 𝑝2

Dimana : N = Jumlah tetes dari suatu volume cairan ρ = Bobot jenis cairan.
B. Cair – padat

* Rumus Young
Rumus ini dikembangkan oleh Thomas Young Rumus ini mengukur tegangan
permukaan zat padat berdasarkan sudut kontak antara zat padat dengan suatu
cairan
𝛾𝑝 = 𝛾 𝑝/𝑐 + 𝛾𝑐 𝐶𝑜𝑠 𝛳
* Rumus Dupress
Merupakan kombinasi antara rumus young dengan rumus kerja adhesi. Makin
besar kerja adhesi (Wa) maka cairan makin mudah menyebar.
𝑊𝑎𝑝𝑐 = 𝛾𝑐 + 𝛾𝑐 𝐶𝑜𝑠 𝛳

 C. Padat – gas (Adsorbsi)


 Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan / pengayaan

(enrichment) suatu komponen di daerah antar fasa.


Pada peristiwa adsorpsi, komponen akan berada di
daerah antar muka, tetapi tidak masuk ke dalam fasa
ruah. Komponen yang terserap disebut adsorbat
(adsorbate), sedangkan daerah tempat terjadinya
penyerapan disebut adsorben (adsorbent / substrate).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TEGANGAN PERMUKAAN

 Faktor – faktor yang mempengaruhi tegangan


permukaan yaitu :
◦ Jenis cairan
◦ Suhu
◦ Adanya zat terlarut
◦ Surfaktan
◦ Konsentrasi zat terlarut
MANFAAT TEGANGAN PERMUKAAN
◦ Pada sabun cuci sengaja dibuat untuk mengurangi
tegangan permukaan air sehingga dapat meningkatkan
kemampuan air untk membersihkan kotoran yang
melekat pada pakaian.
◦ Saat Mencuci pakaian dengan air hangat atau air panas
lebih bersih karena dengan suhu yang tinggi tegangan
permukaan akan semakin kecil dan kemampuan air
untk membasahi pakaian yang kotor lebih meningkat
lagi
◦ Pada Alkohol dan antiseptik pada umumnya memiliki
kemampuan untuk membunuh kuman, dan
mempunyai tegangan permukaan yang rendah sehingga
dapat membasahi seluruh permukaan kulit yang luka.
THANK YOU
FOR
WATCHING

Anda mungkin juga menyukai