Anda di halaman 1dari 35

CASE REPORT

KISTA OVARIUM

Oleh :
Keizia Fairuz Syifa (406191056)

Pembimbing :
dr. Christian Sp.OG

KEPANITRAAN KLINIK ILMU OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI


Periode 27 April – 9 Mei 2020
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 35 tahun

Alamat : Ciledug

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga


ANAMNESIS

Keluhan utama:
• Nyeri perut kanan bawah sejak ± 6 jam sebelum
SMRS

Keluhan tambahan:
• Demam ± 3 hari SMRS
• Mual muntah ± 1 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Anamnesa dilakukan pada tanggal 30 April 2020


• Pasien G2P2A0 datang ke rumah sakit mengeluh nyeri perut kanan bawah
seperti tertusuk – tusuk sejak ± 6 jam sebelum SMRS . Nyeri tekan pada
perut bagian bawah dirasakan pasien. Selain itu demam juga dirasakan
pasien sejak ± 3 hari SMRS, demam dirasakan sepanjang hari. Mual dan
muntah dirasakan pasien sejak ± 1 hari SMRS. Sebelumnya pasien pernah
mengalami gejala yang sama dan pasien berobat, dikatakan menderita
radang usus. Pasien merasakan adanya benjolan di perut sejak ±6 bulan
SMRS, akhir – akhir ini pasien juga merasakan nyeri saat menstruasi sejak ±
6 bulan SMRS. Selain itu pasien merasakan siklus menstruasi yang tidak
teratur sejak ± 1 tahun SMRS. Nyeri saat berkemih dirasakan pasien sejak ±
3 bulan SMRS. Nyeri saat bersenggama disangkal. Keluhan serupa di
keluarga disangkal.
RIWAYAT OBSTERI

Lama haid: 7 hari Riwayat KB:


Menarche: 14 tahun HPHT: 20 April 2020
Siklus teratur, 28 hari -

No. Riwayat Umur Keadaan Anak Tempat

1. Persalinan normal, BBL: 2800gr, ♀ 12 th Hidup Rumah o/ paraji

2. Persalinan normal, BBL: 3000gr, ♀ 10 thn Hidup Rumah o/ paraji


RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Riwayat keluhan serupa diakui dan dikatakan radang usus

Riwayat hipertensi dan DM disangkal oleh pasien


PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis:

• Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang


• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 100/70 mmHg
• Nadi : 92x/menit, reguler
• Pernafasan : 24x/menit
• Suhu : 36,7˚C
• Berat badan : 55kg IMT: 20,2
• Tinggi badan : 165cm
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Normocephali, CA (-/-), SI (-/-)

Leher : Tidak tampak pembesaran KGB ataupun pembesaran tiroid

Abdomen : Datar tegang, teraba massa pada abdomen bawah, nyeri (+). Hepar dan lien sulit
dinilai.

Jantung : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru-paru : Suara nafas vesikuler, wheezing (-), rhonki (-)

Ekstremitas: Akral hangat, CRT <2 s, Edema (--/--)


STATUS OBSTETRI

Pemeriksaan Luar Inspekulo : Tidak Dilakukan


Inspeksi : Datar tegang Pemeriksaan Dalam
Vulva : t.a.k
Vagina : t.a.k
Portio : tebal lunak
Palpasi :
Osteum Uteri Eksternum : tertutup
Fundus Uteri : tidak teraba Corpus Uteri : bentuk dan konsistesi normal
Parametrium kanan-kiri : NT ( +), teraba massa
Massa tumor: teraba massa pada kistik
abdomen bawah, permukaan Cavum douglas : Tidak menonjol, tidak teraba
massa, NT(+), nyeri goyang (+)
rata, mobile, konsistensi kistik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium 1 Mei 2020

   
Hasil  
Unit  
Nilai Normal

 
Darah Rutin  
 
 
 
 
 

 
Hemoglobin  
11,2  
g/dl  
12-15

 
Hematokrit  
37  
%  
35-47

 
Leukosit  
15.800  
/mm3  
3.800 -10.600

 
Trombosit  
286.000  
/mm3  
150.000 – 440.000

 
Eritrosit  
4,34  
juta/mm3  
3,6–5,8
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• USG:
Massa 6, 25 x 4,9 cm
• I Kista ovarium 5,51 x 4,9 cm
• II Kista ovarium 5,20 x 4, 55 cm
Kesan: Kista Ovarium Bilateral
RESUME

Telah diperiksa seorang perempuan usia 35 tahun dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah seperti tertusuk – tusuk sejak ± 6 jam sebelum SMRS . Nyeri tekan
pada perut bagian bawah dirasakan pasien. Demam sejak ± 3 hari SMRS,
dirasakan sepanjang hari. Mual dan muntah sejak ± 1 hari SMRS. Sebelumnya
pasien pernah mengalami gejala yang sama dan pasien berobat, dikatakan
menderita radang usus. Pasien merasakan adanya benjolan di perut sejak ±6 bulan
SMRS, nyeri saat menstruasi sejak ± 6 bulan SMRS. Siklus menstruasi tidak
teratur sejak ± 1 tahun SMRS. Nyeri saat berkemih dirasakan sejak ± 3 bulan
SMRS. Nyeri saat bersenggama disangkal. Keluhan serupa di keluarga disangkal.
Pemeriksaan Fisik: Compos mentis; Abdomen datar tegang, teraba massa pada
abdomen bawah, nyeri (+). Hepar dan lien sulit dinilai. Pemeriksaan luar 
teraba massa pada abdomen bawah, permukaan rata, mobile, konsistensi kistik.
Pemeriksaan Penunjang: Leukosit 15.800/mm3; USG kesan Kista Ovarium
Bilateral.
DIAGNOSA KERJA

Kista Ovarium Billateral


DIAGNOSA BANDING

• Endometriosis
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang difus, echo
yang rendah sehingga memberikan kesan padat
 
• Kehamilan Ektopik
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan ring sign pada tuba,
dengan dinding yang tebal disertai cairan yang bebas disekitarnya. Tidak ada
pembuahan intrauterine.
 
• Kanker Ovarium
Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound didapatkan dinding tebal dan ireguler.
RENCANA TERAPI

Konsul Spesialis Obgyn dan Bedah

Anti Nyeri  Mefinal 500mg

Kistektomi
PROGNOSIS

Ad Vitam : ad Bonam

Ad Functionam : Dubia ad Bonam

Ad Sanationam : ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA

KISTA OVARIUM
DEFINISI

Pembesaran ovarium yang bersifat fungsional atau


disfungsional, berupa kistik, padat ataupun campuran kistik
padat dan dapat bersifat neoplastic maupun non neoplastic.
EPIDEMIOLOGI

Angka kejadian penyakit kista ovarium di Indonesia belum diketahui dengan pasti
• Penderita kista ovarium di RSU Raden Mattaher Jambi (2009-2010) 47 orang
• Penderita kista ovarium di RSUP H. Adam Malik Medan (2008-2009)  47 orang.
• Wanita usia subur yang menderita kista ovarium di RSU Dr. Pringadi Medan (Januari - Oktober
2010)  34 orang.
• Kista ini sering berkembang karena perubahan hormon normal pada masa pubertas atau
selama menopause. Kadang kista ovarium sudah ada sejak lahir atau disebabkan oleh sesuatu
yang lain, tetapi itu jauh lebih jarang.
• Diperkirakan sekitar 10 dari 100 wanita memiliki kista ovarium. Mereka biasanya non-kanker
(jinak) dan jarang menyebabkan masalah, sehingga mereka umumnya tidak perlu dirawat.
Operasi jarang dibutuhkan.
FAKTOR PENYEBAB

• Penyebab timbulnya kista ovarium adalah terjadinya gangguan pembentukan hormon


pada hipotalamus, hipofisis, atau indung telur itu sendiri dan timbul dari folikel yang
tidak berfungsi selama siklus menstruasi.
• Menurut Suwandy (2012), faktor penyebab timbulnya kista ovarium yaitu:
a. Riwayat kista ovarium terdahulu.
b. Siklus haid tidak teratur.
c. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda).
d. Penderita hipotiroid.
e. Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi.
KISTA NON NEOPLASTIK

• Kista Folikel • Kista Korpus Luteum


Kista ini berasal dari folikel de graaf yang Normalnya, korpus luteum lambat laun
tidak sampai berovulasi, namun terus mengecil dan menjadi korpus
tumbuh menjadi kista folikel, atau dari albikans,kadang-kadang korpus luteum
beberapa folikel primer yang setelah mempertahankan diri. Perdarahan yang
bertumbuh di bawah pengaruh estrogen sering terjadi di dalamnya menyebabkan
tidak mengalami proses atresia yang lazim, terjadinya kista, berisi cairan yang berwarna
melainkan membesar menjadi kista. merah coklat karena darah tua.
KISTA NON NEOPLASTIK

• Kista Teka Lutein • Kista Inklusi Germinal


Timbulnya kista ini adalah pengaruh Biasanya terjadi karena invaginasi dan
hormon koriogonadotropin yang berlebihan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel
dan dengan hilangnya mola atau germinativum pada permukaan ovarium,
koriokarsinoma, ovarium mengecil spontan. besarnya jarang melebihi diameter 1 cm.
KISTA NON NEOPLASTIK

• Kista Endometrium • Kista Stein-Levental


Kista ini endometriosis yang berlokasi Biasanya kedua ovarium membesar dan
diovarium. bersifat polikistik, permukaan licin, kapsul
ovarium menebal dan tampak tunika yang
tebal dan fibrotik pada pemeriksaan
mikroskopis.
KISTA NEOPLASTIK

• Kistoma Ovarii Simpleks • Kistadenoma Ovarii Musinosum


Kista ini memiliki permukaan rata dan Kemungkinan berasal dari suatu teratoma.
halus, biasanya bertangkai, seringkali Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam
bilateral, dan dapat menjadi besar, dinding kista dan perubahan degeneratif sehingga
kista tipis dan cairan dalam kista jernih, timbul perleketan kista dengan omentum,
terus berwarna kuning. Penatalaksanaan usus-usus, dan peritoneum parietale.
dengan pengangkatan kista dengan reseksi Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista
ovarium. in tito tanpa pungsi terlebih dulu dengan
atau tanpa salpingo-ooforektomi tergantung
besarnya kista.
KISTA NEOPLASTIK

• Kistadenoma Ovarii Serosum • Kista Dermoid


Berasal dari epitel permukaan ovarium, Merupakan teratoma kistik jinak.
dinding luarnya dapat menyerupai kista Kandungannya tidak hanya berupa cairan
musinosum.Dinding dalam kista sangat tapi juga ada partikel lain seperti rambut,
licin, sehingga pada kista yang kecil sukar gigi, tulang, atau sisa-sisa kulit. Gambaran
dibedakan dengan kista folikel biasa. klinis berupa nyeri mendadak di perut
bagian bawah karena torsi tangkai kista
dermoid. Penatalaksanaan dengan
pengangkatan kista dermoid bersama
seluruh ovarium.
MANIFESTASI KLINIS

Kista ovarium seringkali tanpa gejala, terutama bila ukuran kistanya masih kecil.
Gejala-gejalanya antara lain:
• perut terasa penuh, berat dan • mual, ingin muntah,
kembung,
• pengerasan payudara mirip seperti
• tekanan pada dubur dan kandung pada saat hamil,
kemih (sulit buang air kecil),
• luas permukaan dinding endometrium
• siklus menstruasi tidak teratur dan menebal
sering nyeri,
• pembengkakan tungkai bawah yang
• nyeri panggul yang menetap atau tidak disertai rasa sakit.
kambuhan yang dapat menyebar ke
punggung bawah dan paha,
• nyeri senggama,
Kadang-kadang kista dapat memutar pada pangkalnya, mengalami infark dan
robek, sehingga menyebabkan nyeri tekan perut bagian bawah yang akut sehingga
memerlukan penanganan kesehatan segera. (Moore,2001)
DIAGNOSA

Anamnesa keluhan utama, serta Pemeriksaan Fisik


• Timbulnya benjolan di perut dalam waktu • Ditemukan tumor di rongga perut bagian
yang relatif lama, ditentukan sifatnya bawah dengan ukuran > 5 cm
( besar, lokasi, permukaan, konsistensi,
mobilitas)
• Letak tumor diparametrium kiri/kanan
atau mengisi cavum Daughlas
• Gangguan buang air kecil/besar
• Konsistensi kistik, mobile dan permukaan
• Mual dan muntah tumor umumnya rata
• Perdarahan pervaginam
• Nyeri perut  
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• USG • Pengukuran serum CA-125 (cair)


USG merupakan alat terpenting dalam menggambarkan kista Tes darah dilakukan dengan mendeteksi
ovarium. Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak batas zat yang dinamakan CA-125, CA-125
tumor, apakah tumor bersal dari uterus, atau ovarium, apakah
tumor kistik atau solid dan dapat dibedakan pula antara cairan diasosiasikan dengan kan ker ovarium.
dalam rongga perut yang bebas dan tidak. Dapat membantu Dengan ini diketahui apakah massa ini
mengidentifikasi karakteristik kista ovarium   jinak atau ganas. 
• Foto Roentgen • Laparoskopi
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan adanya
Perut diisi dengan gas dan sedikit insisi
hidrotoraks. Pemeriksaan pielogram inravena dan pemasukan
bubur barium pada kolon dapat untuk menentukan apakah tumor yang dibuat untuk memasukan
bearasal dari ovarium atau tidak, misalnya tumor bukan dari laparoskop. Melalui laparoskopi dapat
ovarium yang terletak di daerah pelvis seperti tumor kolong diidentifikasi dan mengambil sedikit
sigmoid contoh kista untuk pemeriksaan PA.
TATA LAKSANA

• Jika kista tidak menimbulkan gejala, atau hanya gejala ringan, biasanya
boleh saja menunggu dan melihat apa yang terjadi. Kebanyakan kista
hilang dengan sendirinya.
• Jika kista itu menyakitkan, obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen
atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya (NSAID) dapat membantu.
• Jika kista berubah dari waktu ke waktu atau tidak menjadi lebih kecil dan
jika gejalanya tidak hilang, laparoskopi adalah pilihan. Dapat melihat
lebih dekat pada kista dan menghapusnya jika perlu (kistektomi) . Dalam
kasus yang jarang terjadi, disarankan untuk mengangkat ovarium, atau
bahkan kedua ovarium
• Beberapa merekomendasikan perawatan kista ovarium dengan pil KB.
Tetapi pil tidak membantu dalam perawatan kista fungsional.
TATA LAKSANA

KISTA FOLIKEL

KISTA STEIN-LEVENTAL
TATA LAKSANA

KISTADENOMA OVARII MUSINOSUM

KISTADENOMA SEROSUM

KISTA DERMOID
KOMPLIKASI

1. Perdarahan
2. Infeksi pada kista jika terjadi didekat tumor ada sumber kuman patogen.
3. Torsio pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau lebih, torsi
meliputi ovarium, tuba fallopi atau aligamentum roduntum pada uterus.
Jika dipertahankan torsi ini dapat berkembang menjadi infark peritonitis
dan kematian.
4. Perubahan keganasan contohnya pada kista ovarium berkembang setelah
masa menapouse sehingga mungkin untuk berubah menjadi kanker.
5. Robek dinding kista yang dapat terjadi akibat trauma, seperti jatuh atau
pukulan pada perut, dan lebih sering pada waktu melakukan bersetubuh
PROGNOSIS

• William Helm, C 2005 dkk mengatakan bahwa : Prognosis


dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat
tumbuh di jaringan sisa ovarium atau ovarium
kontralateral. Kematian disebabkan karena karsinoma ovari
ganas berhubungan dengan stadium saat terdiagnosis
pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering
ditemukan sudah dalam stadium akhir. Angka harapan
hidup dalam 5 tahun rata-rata 41,6 %.
DAFTAR PUSTAKA

• Ginting M. Klasifikasi kista ovarium. Semarang:Unimus;2010


• Leli L. Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang kista ovarium di desa
Jabung Sragen tahun 2013.
• Triyanto E, Handoyo. Peran suami terhadap istri yang menderita kista ovarium
di purwokerto. The Sudirman Journal of Nursing. 2009; 4(2):80-74.
• Yunni S. Pengalaman wanita usia subur dengan kista ovarium. Medan: USU;
2011. Tersedia dari: http://repository.usu.ac.id
• Sarwono. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
O U
K Y
A N
T H

Anda mungkin juga menyukai