Siapapun tahu bahwa murid Yesus yang paling populer
adalah Petrus. Kisahnya paling banyak dicatat dibandingkan dengan murid-murid yang lain. Seandainya ada sebuah peristiwa penting terjadi, bisa ditebak kalau nama Petrus lah yang lagi-lagi mendominasi peristiwa itu. Ia pernah dipuji Yesus karena pengakuannya tentang Kristus yang adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16). Namun tak berapa lama kemudian juga ia dikecam Yesus dan dikatakan iblis karena mencoba menggagalkan rencana Allah (Matius 16:23). Tanpa Petrus mungkin suasana jadi tak seru. Itulah gambaran singkat kita tentang Petrus. Jika kita sedang membicarakan Petrus, apakah komentar Anda terhadapnya? Sebagian besar dari kita mungkin akan berkata bahwa Petrus adalah si mulut besar, pengecut, dan murid yang tidak mengasihi Yesus karena peristiwa penyangkalan yang telah dilakukannya. Kita akan menghakimi dan mengecam Petrus sebagai murid yang penakut dan hanya pandai berkoar-koar. Banyak orang memakai peristiwa penyangkalan itu untuk menggambarkan kehidupan Petrus. Tentu ini kurang adil karena kita hanya menyorot kehidupan seseorang dari satu sisi peristiwa saja, sementara masih ada sisi-sisi lain dari kehidupan Petrus yang luar biasa, yang bisa kita teladani. Ketika Yesus ditangkap setelah berdoa di taman Getsemani, Petrus tampil sebagai satu- satunya murid yang membela Yesus, bahkan ia menghunus pedangnya dan memutus telinga seorang hamba Imam Besar. Sementara Yesus dibawa ke pengadilan, semua murid yang lain melarikan diri dan bersembunyi, hanya Petrus lah satu-satunya murid yang tetap mengikuti Yesus dari jarak dekat. Meski akhirnya Petrus gagal dan menyangkal Yesus tapi beberapa peristiwa sudah menunjukkan bahwa Petrus cukup berani. satu-satunya murid yang pernah berjalan di atas air? Petrus lah orangnya. Peristiwa ini terjadi pada tengah malam ketika murid – murid Tuhan Yesus sedang berada diatas diatas perahu. Pada saat itu angin berhembus dengan kencang dan gelombang mengombang ambingkan perahu mereka. Tuhan Yesus datang mendekati perahu dengan berjalan diatas air. Pada mulanya mereka berpikir bahwa mereka telah melihat hantu. Tetapi Yesus memperkenalkan dirinya bahwa dia adalah guru mereka Mengetahui bahwa itu adalah gurunya, Petrus langsung berseru kepadanya untuk memanggil dia. Petrus pun ingin ikut berjalan di atas air dengan gurunya. Yesus-pun memanggil dia. Lalu tanpa berpikir panjang Petrus langsung turun dari perahu dan berjalan di atas air menuju Yesus. Ketika dirasanya tiupan angin takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak,”Tuhan tolonglah aku.” (Mat 14:30) saat angin bertiup menerpa wajahnya dan melihat gelombang yang datang, kecemasan mulai meliputinya. Ia ketakutan dan mulai memikirkan hal yang negatif. Saat ia tidak memfokuskan pandangannya pada Tuhan Yesus yang memanggilnya ia pun mulai tenggelam. Tapi Puji Tuhan, Yesus tak membiarkannya tenggelam, saat ia berseru disaat itu pula Tuhan mengulurkan tanganNya. Tuhan Yesus lalu berkata,”Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Mengapa ? Tidak dapatkah Yesus membuat Petrus tetap mengapung walaupun Petrus merasa takut ? Namun, Yesus mengizinkan Petrus mencapai titik dimana ia tidak bisa melakukan apa – apa selain berteriak dalam ketidak berdayaannya, “ Tuhan tolonglah aku!” (Mat. 14 : 30). Yesus kemudian mengulurkan tangannya dan melakukan apa yang diminta Petrus. Fakta bahwa “Yesus mengulurkan tangan-Nya dan melakukan apa yang diminta Petrus. Fakta bahwa Yesus mengulurkan tangannya dan memegang dia.” Ketika Yesus membuatnya mengapung tanpa kontak fisik, pasti telah menolong Petrus menyadari betapa yang dia harus pelajari untuk bergantung pada Yesus. Kita dapat memulai iman yang besar, percaya pada kekuatan Tuhan kita, tetapi ketika situasi menjadi menakutkan, kita harus ingat perkataan Yesus kepada Petrus: “ Hai kamu orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang? “ Mungkin kita kurang menyadari bahwa sejak kita menerima Yesus menjadi Tuhan dan juruselamat hidup kita, maka sejak saat itu pula Tuhan senantiasa menyertai tiap langkah hidup kita. Tuhan senantiasa ada bagi kita bahkan di saat kita merasa bahwa Dia telah meninggalkan kita. Sama seperti murid-murid Yesus yang bahkan mengira Dia adalah hantu, maka kadangkala kita juga bersikap demikian. Dulu setelah saya mendengar kisah tersebut, seringkali saya menghakimi Petrus dan mengatakan ia kurang iman sampai ditegur oleh Tuhan. Hingga suatu hari saya diperhadapkan dalam masalah kehidupan yang berat. Saya pun belajar untuk “berjalan di atas air”, coba tetap fokus kepadaTuhan. Meski kadang masalah membuat saya takut, kadang saya pun tenggelam dalam kecemasan. Di saat seperti itulah saya berseru padaNya dan IA lalu mengangkat saya kembali. Saya tersadar lebih mudah menghakimi Petrus daripada menyadari bagaimana rasanya bila kita berada dalam posisi itu. Menghadapi kehidupan ini kita akan menemui berbagai bentuk dan ragam tantangan, dan secara manusiawi kita memiliki kelemahan yang bisa saja membawa kita pada keputusasaan, ketakutan, stress, sakit hati, dendam, amarah, dan lain sebagainya. Mau tidak mau kita harus menghadapi semua segala pergumulan hidup yang akan kita lalui di dalam dunia ini. Menyadari Keberadaan Tuhan Dalam Hidup Kita Masalah yang kita hadapi dapat menjadi penghalang bagi mata kita untuk melihat keberadaan Tuhan di dalam hidup kita. Jika kita terlalu fokus terhadap masalah yang kita hadapi, maka kita tidak dapat melihat kebesaran dan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. Gelombang masalah yang begitu bertubi-tubi mendatangi hidup kita dapat membuat kita dibutakan oleh masalah. Dalam keadaan seperti ini kita harus tetap ingat bahwa Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita. Semua masalah dan pencobaan yang datang menerpa hanyalah untuk memperkuat iman kita kepada Tuhan. “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan- pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu.” 1 Korintus 10:13a Berani Bertindak Dengan Iman Petrus dengan cepat merespon keberadaan Yesus pada saat itu. Dia tidak meragukan lagi bahwa sosok yang memanggilnya itu adalah Yesus. Petrus langsung melangkah maju dan berjalan di atas air! Luar biasa sekali apa yang dilakukan oleh Petrus ini. Tindakannya mengalahkan hukum alam yang berlaku, dimana kalau kita berjalan di atas air, kita pasti akan tenggelam. Ada hal-hal tertentu yang tidak bisa dijelaskan secara logika. Mujizat adalah salah satunya. Ketika kita sadar bahwa Tuhan senantiasa ada dalam hidup kita dan Dia senantiasa menyertai hidup kita, maka kita dapat dengan berani bertindak dengan iman kita. Tindakan iman akan memberikan hasil yang di luar dugaan kita. Seringkali tindakan-tindakan seperti yang Petrus lakukan adalah tindakan yang tidak masuk di akal pikiran kita. Tetapi jika kita berani melangkah dengan iman, maka kita dapat melihat campur tangan Tuhan dalam langkah kita. Kita dapat melihat mujizat terjadi di dalamnya. Tidak Takut Pada Kegagalan “Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” “Matius 14:30-31 Petrus mulai merasakan angin yang meniupnya dengan kencang, dia mulai takut dan ragu. Di saat itulah dia berteriak kepada Tuhan dan Tuhan-pun mengulurkan tangan-Nya. Tentunya tidak sedikit kegagalan yang pernah kita alami dalam hidup kita. Karena pengalaman di masa lalu, banyak orang yang menjadi takut gagal ketika mereka ingin mencoba memulai sesuatu yang baru. Tetapi jika kita tidak memulainya, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Jika saja Petrus tidak melangkah, maka dia tidak akan mendapatkan pengalaman berjalan di atas air. Jika saja Petrus tidak berjalan di atas air, maka dia tidak akan mendapatkan pengalaman atas pertolongan Tuhan atas dirinya. Kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam hidup kita memberikan pengalaman baru bagi kita. Dan tidak sedikit dari kegagalan- kegagalan tersebut yang menjadikan kita lebih kuat, lebih bijak dan lebih dewasa dalam menjalani hidup ini. Kegagalan dalam hidup kita juga akan membawa kita lebih dekat lagi dengan Tuhan. Kita akan mengalami masa-masa dimana kita dapat melihat Tuhan mengulurkan tanganNya untuk menolong hidup kita. Kita mendapatkan pengalaman yang luar biasa dalam hidup kita “Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” 1 Korintus 10:13b Firman Tuhan bagi kita saat ini akan menolong kita menghadapi segala tantangan kehidupan. Melalui kisah tentang Yesus yang berjalan di atas air ada banyak hal yang hendak disampaikan kepada kita untuk memberikan kekuatan dan keberanian berjalan dan menghadapi kehidupan yang sedang dan yang akan kita lalui. Beberapa hal yang menjadi perenungan kita melalui nas ini adalah : 1. Selamat dalam perintah Tuhan Bukankah Yesus sendiri yang menyuruh murid-muridNya untuk mendahului Dia untuk pergi ke seberang? Jika memang dalam perjalanan kehidupan ini kita menjalaninya sesuai dengan petunjuk dan perintah Tuhan, maka apapun bentuk rintangan dan halangan yang kita hadapi Tuhan akan pastikan kita selamat kepada tujuan yang Tuhan perintahkan untuk kita masuki. 2. Tuhan memiliki cara tersendiri menyelamatkan Murid-murid Tuhan Yesus yang sedang di ombang-ambingkan oleh angin sakal tidak akan pernah menyangka bahwa Yesus akan menyusul mereka dengan berjalan di atas air, sehingga mereka takut dan menyangka bahwa kedatangan Yesus yang berjalan di atas air itu adalah hantu. Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita di ombang-ambingkan oleh lautan dunia yang bergelora ini. Tuhan tidak akan biarkan kita diombang-ambingkan oleh perasaan takut, bimbang dan kekawatiran, Tuhan mengetahui kelemahan kita sehingga pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Tuhan banyak cara untuk menolong kita yang tidak dapat kita pikirkan, tetapi yang pasti kita ketahui bahwa pertolongan Tuhan nyata atas kehidupan kita. Tuhan pasti akan menyatakan diriNya ("Tenanglah! Aku ini..") dalam segala masalah dan pergumulan yang kita hadapi. 3. Jangan lihat besarnya tantangan tetapi lihatlah besarnya kuasa Allah yang menyelamatkan kita Apakah yang harus kita takuti jika kita sesungguhnya sedang berjalan dalam perintah Tuhan? Seharusnya tidak lagi kita perlu takut. Namun kenyataan dalam hidup ini banyak orang Kristen masih meragukan imannya kepada Tuhan karena melihat besarnya masalah yang dihadapi. akhirnya dia ditenggelamkan oleh perasaan-perasaan ketakutannya. Jika kita menghadapi tantangan hidup sadarkanlah diri bahwa sebesar apapun rintangan dan tantangan tidak sebanding dengan besarnya kuasa Tuhan yang hendak dinyatakan atas kehidupan kita. Seperti yang terjadi kepada Petrus ketika merasakan tiupan angin padahal di depannya ada Yesus yang sudah memperlihatkan kuasanya yang besar. "Jangan takut!" adalah seruan keselamatan Tuhan dalam kehidupan kita sebab Allah telah bersama-sama dengan kita. Saatnya kita berhenti hanya untuk mengukur-ukur besarnya masalah dan pesimis menghadapi segala tantangan kehidupan ini. Saatnya kita berjuang dengan iman, sebab kuasa Allah yang besar akan menolong dalam segala kelemahan kita. Sehingga apapun yang boleh terjadi dalam kehidupan kita, tetaplah kita memuliakan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku gada- Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Mazmur 23:4