Anda di halaman 1dari 19

Bell’s Palsy

NAMA : Muhammad fakhri


NIM : 13.032
Pengertian Bell’s Palsy

• Bell’s Palsy merupakan lesi pada Nervus


VII (m.facialis) perifer, yang
mengakibatkan kelumpuhan otot-otot
wajah yang bersifat akut, dimana
penyebabnya tidak diketahui dengan pasti
( idiopatik ) (thamrinsyam,1991)
N. facialis
1. Serabut somatis Motoris
• Yang mensarafi otot-otot wajah kecuali m.levator palpebrae (N II), otot platisma, stilohiod,
digastrikus bagian posterior dan stapedius ditelinga tengah.
2. Serabut Visero-motoric, (parasimpatis)
• Yang datang dari nucleus salivatorius superior. Serabut saraf ini mengurus glandula dan
mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasial, dan glandula submaksilaris serta
sublingual dan lakrimalis.
3. Serabut Visero-sensorik
• Yang menghantar impuls dari alat pengecap di dua pertiga bagian depan lidah.
4. Serabut Somato sensorik
• Rasa nyeri dan mungkin juga suhu dan sensasi sentuh dari sebagian daerah kulit dan mukosa
yang dipersarafi oleh nervus trigeminus.
Otot-otot fascialis
1. M. Occiptofrontalis
2. M. Currugator Supercilli
3. M. Proserius
4. M. Nasalis
5. M. Orbikularis Oculi
6. M. Zygomatikus minor
7. M. Zygomaticus major
8. M. Orbikularis oris
9. M. Risorius
10.M. Buccinator
11.M. Depresor anguli oris
12.M. Platysma
13.M. Mentalis
Penyebab :
Infeksi virus sepanjang
perjalanan saraf
melalui kanalis falopi
Otitis media akut
maupun kronik---
mengenai kanalis
sekitar N VII sampai
kanalis falopi---
menimbulkan gejala
radang dan menekan
saraf
Etiologi
4 Teori Bell’s Palsy:
1) Teori Iskemik Vaskuler:
n.fascialis dpt lumpuh secara tdk langsung karena gangguan regulasi
sirkulasi darah di canalis fascialis.
2) Teori Infeksi Virus:
Herpes Simplex Virus (HSV) terjadi karena proses reaktivasi dari HSV
(khususnya type 1).
3) Teori Herediter:
canalis fascialis sempit pada keturunan / keluarga, menyebabkan
predisposisi utk terjadi paresis fascialis.
4) Teori Imunologi:
reaksi imunologi thd virus yg timbul sebelumnya / sebelum pemberian
imunisasi.
Gejala Klinis
• Tanda Bell:
1. Lagoftalmus: bila penderita disuruh utk memejamkan
matanya, maka pada sisi kelompak mata yg lumpuh tdk bisa
dipejamkan, sudut mulut menurun.
2. Dorsorotasi: bola mata berputar ke atas karena kedipan mata
berkurang, maka akan terjadi iritasi dari debu dan angin.
• Kerut dahi: tdk bisa mengerutkan dahi, mulut mencong,
nyeri mastoid lipatan nasolabialis datar, sudut mulut
menurun.
Patofisiologi
• Proses edema akut yg menyebabkan kompresi nervus VII perifer
organ yg membuat telinga berdengung.
• Gangguan/kerusakan pertama, edema endotelium
kapilerpermeabilitas kapiler meningkatkebocoran
kapileredema jaringanggn aliran darah hipoksia dan asidosis
mengakibatkan kematian sel.
• Litikmemecah, enzim proteolitik, membentuk peptida-peptida
toksik dan pengaktifan kinin dan kalikkreinhancur nucleus dan
lisosom. Jika dibiarkan maka kerusakan permanen pada jaringan.
Penatalaksanaan FT
o Anamnesis :
Nama : rendy
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Hobby : balap motor
Anamnesis khusus :
KU :- Rasa lemah di wajah bagian kiri dan disertai adanya rasa nyeri pada belakang
telinga
- Paraestasia pada sisi wajah sebelah kiri
Riwayat penyakit dahulu : -
Riwayat penyakit sekarang : bell’s palsy
Pemeriksaan
• Vital Sign :
Tekanan darah :
Nadi :
Pernapasan :
Suhu :
IPPA

 Inspeksi :

• Palpasi :
SKALA UGO FISCH
Mengevaluasi kemajuan motorik
Posisi Nilai Presentase % Skor
0,30,70,100
Istirahat 20
Mengerutkan dahi 10
Menutup mata 30
Tersenyum 30
Bersiul 10

Penilaian Presentase:
• 0% : asimetris komplit, tdk ada gerakan volunteer
• 30% : aismetris, poor/jelek, kesembuhan yg ada lbh dekat
ke asimetris komplit daripada simetris normal
• 70% : simetris, fair/cukup, kesembuhan yg parsial ke arah
normal
• 100% : simetris, normal/komplit
Sensorik
• Panas atau dingin
• Kasar atau halus
• Sentuhan ringan
Diagnosis
• a)  Impairment
•     1.Adanya penurunan kekuatan otot-otot wajah sisi kiri
• 2.Potensial terjadinya atrofi pada otot wajah sisi kiri
• 3.Potensial terjadinya spasme otot pada sisi wajah kanan (sehat) oleh karena kontraksi
terus menerus pada sisi yang sehat
• 4.Potensial terjadinya kontraktur otot wajah sisi kanan.
• b)  Fungsional limitation
•        -mata kiri tidak bisa menutup rapat
• -berkumur dan minum mengalami kebocoran
• -makanan cenderung mengumpul disisi kanan saat mengunyah oleh karena
kelemahan otot wajah pada sisi kanan
• C) disabiliti
• Minder untuk melakukan kegiatan sehari hari
Planning
• Jangka Pendek
• a)    Meningkatkan kekuatan otot
• b)    Mencegah potensial terjadinya atrofi otot sisi kiri
• c)    Mencegah potensial terjadinya spasme otot pada sisi wajah kananoleh karena
kontraksi terus menerus pada sisi wajah kanan
• d)    Mencegah potensial terjadinya kontraktur otot wajah sisi kanan

• Jangka Panjang
• a)      Melanjutkan tujuan jangka pendek
• b)      Meningkatkan aktifitas fungsional semaksimal mungkin seperti makan agar tidak
mengumpul pada sisi yang lesi,minum/ berkumur agar tidak bocor serta meningkatkan
kepercayadirian pasien.
• 2.   Tindakan Fisioterapi
• (1)  Teknologi Alternatif :
• (a)    IR (Infra Red)                            
• (b)    US (Ultra Sound)
• (c) Massage
• (d) ES
ES = Electrical Stimulation
• Electrical Stimulation arus Faradik yang diberikan dapat menimbulkan kontraksi otot
dan membantu memperbaiki perasaan gerak sehingga diperoleh gerak  yang normal
serta bertujuan untuk mencegah/ memperlambat terjadinya atrofi otot. Pada
kasus Bell’s Palsy ini rangsangan gerak dari otak tidak dapat disampaikan kepada
otot-otot wajah yang disyarafi. Akibatnya kontraksi otot secara volunter hilang
sehingga diperlukan bantuan dari rangsangan arusfaradik untuk menimbulkan
kontraksi otot. Rangsangan arus faradik yang dilakukan berulang- ulang dapat
melatih kembali otot- otot yang lemah untuk melakukan gerakan sehingga dapat
meningkatkan kemampuan kontraksi otot sesuai fungsinya.
Massage
• Massage Wajah
•             Massage diberikan dengan tujuan memberikan penguluran pada otot-otot
wajah yang letaknya superfisial sehingga perlengketan jaringan dapat dicegah, selain
itu memberikan efek rileksasi dan mengurangi rasa kaku pada
wajah. Stroking memiliki efek penenangan dan dapat mengurangi
nyeri,Efflurage dapat membantu pertukaran zat-zat dan melancarkan metabolisme
dengan mempercepat peredaran darah, Finger Kneading berfungsi untuk
memperbaiki peredaran darah dan memelihara tonus otot.
Sedangkan tapping dengan ujung jari dapat merangsang jaringan otot untuk
berkontraksi. Denganmassage tersebut maka efek relaksasi dapat dicapai dan
elastisitas otot tetap terjaga dan potensial timbulnya perlengketan jaringan pada
kondisi Bell’s Palsy ini dapat dicegah.
Edukasi

• (1)    pasien disarankan menghindarkan wajahnya dari paparan udara dingin secara


langsung seperti : jangan tidur dilantai tanpa menggunakan alas dan bantal, jangan
menggunakan kipas angin yang secara langsung dihadapkan dimuka.
• (2)    Pasien disarankan melindungi matanya dari terpaan debu dan angin secara
langsung untuk menghindari terjadinya iritasi.
• (3)    Pasien dianjurkan untuk menutup wajah saat mengendarai sepeda motor
dengan Helm full face dengan kaca mata diberikan tertutup.
• (4)    Pasien diajarkan untuk melatih gerakan-gerakan didepan kaca seperti :
mengangkat alis dan mengerutkan dahi keatas, menutup mata,tersenyum, bersiul,
menutup mulut dengan rapat, mengangkat sudut bibir ke atas dan memperlihatkan
gigi-gigi, mengembangkempiskan cuping hidung, mengucapkan kata-kata labil
a,i,u,e,o dengan dosis minimal 4x sehari selama 5-10 menit.
• TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai