Inspeksi :
• Palpasi :
SKALA UGO FISCH
Mengevaluasi kemajuan motorik
Posisi Nilai Presentase % Skor
0,30,70,100
Istirahat 20
Mengerutkan dahi 10
Menutup mata 30
Tersenyum 30
Bersiul 10
Penilaian Presentase:
• 0% : asimetris komplit, tdk ada gerakan volunteer
• 30% : aismetris, poor/jelek, kesembuhan yg ada lbh dekat
ke asimetris komplit daripada simetris normal
• 70% : simetris, fair/cukup, kesembuhan yg parsial ke arah
normal
• 100% : simetris, normal/komplit
Sensorik
• Panas atau dingin
• Kasar atau halus
• Sentuhan ringan
Diagnosis
• a) Impairment
• 1.Adanya penurunan kekuatan otot-otot wajah sisi kiri
• 2.Potensial terjadinya atrofi pada otot wajah sisi kiri
• 3.Potensial terjadinya spasme otot pada sisi wajah kanan (sehat) oleh karena kontraksi
terus menerus pada sisi yang sehat
• 4.Potensial terjadinya kontraktur otot wajah sisi kanan.
• b) Fungsional limitation
• -mata kiri tidak bisa menutup rapat
• -berkumur dan minum mengalami kebocoran
• -makanan cenderung mengumpul disisi kanan saat mengunyah oleh karena
kelemahan otot wajah pada sisi kanan
• C) disabiliti
• Minder untuk melakukan kegiatan sehari hari
Planning
• Jangka Pendek
• a) Meningkatkan kekuatan otot
• b) Mencegah potensial terjadinya atrofi otot sisi kiri
• c) Mencegah potensial terjadinya spasme otot pada sisi wajah kananoleh karena
kontraksi terus menerus pada sisi wajah kanan
• d) Mencegah potensial terjadinya kontraktur otot wajah sisi kanan
• Jangka Panjang
• a) Melanjutkan tujuan jangka pendek
• b) Meningkatkan aktifitas fungsional semaksimal mungkin seperti makan agar tidak
mengumpul pada sisi yang lesi,minum/ berkumur agar tidak bocor serta meningkatkan
kepercayadirian pasien.
• 2. Tindakan Fisioterapi
• (1) Teknologi Alternatif :
• (a) IR (Infra Red)
• (b) US (Ultra Sound)
• (c) Massage
• (d) ES
ES = Electrical Stimulation
• Electrical Stimulation arus Faradik yang diberikan dapat menimbulkan kontraksi otot
dan membantu memperbaiki perasaan gerak sehingga diperoleh gerak yang normal
serta bertujuan untuk mencegah/ memperlambat terjadinya atrofi otot. Pada
kasus Bell’s Palsy ini rangsangan gerak dari otak tidak dapat disampaikan kepada
otot-otot wajah yang disyarafi. Akibatnya kontraksi otot secara volunter hilang
sehingga diperlukan bantuan dari rangsangan arusfaradik untuk menimbulkan
kontraksi otot. Rangsangan arus faradik yang dilakukan berulang- ulang dapat
melatih kembali otot- otot yang lemah untuk melakukan gerakan sehingga dapat
meningkatkan kemampuan kontraksi otot sesuai fungsinya.
Massage
• Massage Wajah
• Massage diberikan dengan tujuan memberikan penguluran pada otot-otot
wajah yang letaknya superfisial sehingga perlengketan jaringan dapat dicegah, selain
itu memberikan efek rileksasi dan mengurangi rasa kaku pada
wajah. Stroking memiliki efek penenangan dan dapat mengurangi
nyeri,Efflurage dapat membantu pertukaran zat-zat dan melancarkan metabolisme
dengan mempercepat peredaran darah, Finger Kneading berfungsi untuk
memperbaiki peredaran darah dan memelihara tonus otot.
Sedangkan tapping dengan ujung jari dapat merangsang jaringan otot untuk
berkontraksi. Denganmassage tersebut maka efek relaksasi dapat dicapai dan
elastisitas otot tetap terjaga dan potensial timbulnya perlengketan jaringan pada
kondisi Bell’s Palsy ini dapat dicegah.
Edukasi