Anda di halaman 1dari 8

Filsafat Hukum Islam :

Antara Fikih dan


Syariah

Mahrus Ali Faiz


IS-19003
A. Pengertian

 Fikih  Syariah
Fikih secara bahasa punya dua makna. Makna Kata syariah dalam bahasa Arab sebagaimana orang-
pertama adalah al-fahmu al-mujarrad yang artinya orang Arab di masa lalu memaknai kata syariah ini,
kurang lebih adalah mengerti secara langsung atau yaitu metode atau jalan yang lurus.
sekedar mengerti saja.
Secara istilah dalam ilmu fikih, Syariah didefinisikan
Makna yang kedua adalah al-fahmu ad-daqiq yang oleh para ulama sebagai :
artinya adalah mengerti atau memahami secara
mendalam dan lebih luas. “Apa yang disyariatkan oleh Allah SWT kepada
Ada pun definisi secara istilah fikih yang dikenal hamba-hamba-Nya dari hukum-hukum yang telah
para ulama adalah : dibawa oleh Nabi dari para nabi, baik yang terkait
dengan keyakinan, ibadah muamalah, akhlaq dan
”Ilmu yang membahas hukum-hukum syariat bidang
amaliyah (perbuatan nyata) yang diambil dari dalil- aturan dalam kehidupan.”
dalil secara rinci.”

2
B. Ruang Lingkup

 Fikih  Syariah
Ruang lingkup fikih terbatas masalah teknis hukum Ruang lingkup Syariah lebih luas dari ruang lingkup
yang bersifat amaliyah atau praktis saja, seperti fikih. Karena syariah mencakup masalah akidah,
hukum-hukum tentang najis, hadats, wudhu’, mandi
akhlaq, ibadah, muamalah, dan segala hal yang terkait
janabah, tayammum, istinja’, shalat, zakat, puasa,
jual-beli, sewa, gadai, kehalalan makanan dan dengan ketentuan Allah SWT kepada hambanya.
seterusnya.

3
C. Objek Bahasan

Objek Bahasan

Fikih Syariah

Fikih keluar dari wilayah hati Sedangkan bahasan Syariah,


Fiqih berhenti ketika kita bicara Fiqih tidak membicarakan hal-
serta perasaan, seperti rasa termasuk di dalamnya semua
tentang ha-hal yang hal yang terkait dengan akhlak,
rindu, cinta dan takut kepada objek pembahasan dalam ilmu
menyangkut aqidah, seperti seperti menjaga diri dari sifat
Allah. Termasuk juga rasa fiqih itu, plus masalah aqidah,
kajian tentang sifat-sifat Allah, sombong, riya’, ingin dipuji,
untuk berbaik sangka, tawakkal akhlaq dan juga hukum-hukum
sifat para nabi, malaikat, atau membanggakan diri, hasad,
dan menghamba kepada-Nya fiqih
hari qiyamat, surga dan neraka. dengki, iri hati, atau ujub.
dan seterusnya.

4
D. Perbedaan Antara Fikih dan Syariah

Poin 1 Poin 2 Poin 3


Apabila kita berbicara tetang Fikih bersifat instrumental, Fikih adalah karya manusia
Fikih, yang dimaksud adalah ruang lingkupnya terbatas pada yang tidak berlaku abadi,
pemahaman manusia yang hukum yang mengatur dapat berubah dari masa ke
memenuhi syarat tentang syariat perbuatan manusia. Sedangkan masa. Sedangkan Syariat
dan hasil pemahaman. Syariat bersifat fundamental dan
adalah ketetapan Allah dan
Sedangkan Syariat, yang mempunyai ruang lingkup yang
ketentuan Rasul-Nya, karena
dimaksud adalah wahyu Allah lebih luas karena ke dalamnya,
itu berlaku abadi.
dan sunnahh Nabi Muhammad oleh banyak ahli, dimasukkan
sebagi RasulNya. juga akidah dan akhlak.

5
Lanjutan ...

Poin 4 Poin 5
Syariat hanya satu, Syariat menunjukkan
sedangkam fikih mungkin kesatuan dalam Islam,
lebih dari satu seperti sedangkan fikih menujukkan
(misalnya) terlihat pada keragamannya.
aliran-aliran hukum yang
disebut dengan istilah
mazahib atau mazhab-mazhab
itu.

6
E. Kesimpulan

Syariat bersumber dari Al- Syariat dalam penentuan


Quran dan hadist, sedangkan hukum tidak ada campur
fikih bersumber dari tangan manusia sedangkan
pemikiran ulama dalam dalam fikih ada campur
memahami Al-Quran dan tangan manusia.
hadist.

Hukum syariat bersifat kekal Hukum syariat hanya satu


dan tidak berubah sedangkan dan universal sedangkan
hukum fikih dapat berubah. hukum fikih beragam.

7
Terima Kasih
Ada yang ditanyakan ?
You can find me at:
▪ mahruselfaiz@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai