Anda di halaman 1dari 45

RESUSITASI NEONATUS

DAN STABLE
Oleh: dr. Erni Dyah. K, M.Sc, SpA
LANGKAH RESUSITASI NEONATUS

1. Faktor risiko antenatal


2. Bentuk tim
3. Persiapan alat
1. FAKTOR RISIKO ANTENATAL
Informasi yang harus ditanyakan:
 Usia kehamilan
 Warna cairan ketuban
 Jumlah bayi
 Faktor risiko lain
2. BENTUK TIM
3. PERSIAPAN ALAT
Setelah bayi lahir.....
LANGKAH AWAL
POSISI KEPALA DAN LEHER
ISAP LENDIR
KERINGKAN
STIMULASI
 Posisikan bayi, hisap lendir, keringkan bayi  stimulasi
awal
 Jika nafas belum adekuat  rangsang taktil  gosok
punggung, badan dan ekstremitas
 Bayi tidak boleh digoyang-goyang
Penilaian setelah langkah awal....

Cara menghitung HR:


Hitung detak jantung selama 6
detik kemudian dikalikan 10 =
Heart rate per menit
VENTILASI TEKANAN POSITIF (VTP)

Indikasi VTP:
• Apneu
• Gasping
• HR < 100 x/mnt
• Saturasi O2 dibawah target

Konsentrasi oksigen yang diperlukan:


- Bayi aterm 21%
- Bayi prematur 40%
- Aliran oksigen 10 lpm
Kecepatan VTP:
40-60 x/menit

TEKAN - LEPAS - LEPAS


VENTILASI TEKANAN POSITIF (VTP)
 Selama VTP  evaluasi HR dan pengembangan dada tiap
15 detik
 Jika 15 detik pertama HR meningkat dan dada
mengembang  lanjutkan PPV sampai HR >100 x/mnt
 Jika 15 detik pertama HR tidak meningkat dan dada tidak
mengembang  EVALUASI
 Saat dilakukan VTP atau terpasang CPAP  udara akan
masuk ke lambung  pasang OGT
PIJAT JANTUNG

3 Kompresi : 1 Ventilasi
( dalam 2 detik )
PIJAT JANTUNG
 Evaluasi pijat jantung tiap 1 menit
 Jika HR > 60 x/mnt  hentikan pijat jantung
Acrosianosis  normal pada bayi
Suplementasi O2
dibutuhkan jika
SpO2 dibawah
target sesuai usia
Suplementasi oksigen aliran bebas

Dengan konsentrasi O2 30% -100 % dan flow/aliran O2 10 lpm


S.T.A.B.L.E
 S : Sugar and safe care
 T : Temperature
 A : Airway
 B : Blood presure
 L : Lab work
 E : Emotional support
SUGAR (KADAR GULA DARAH)
 Hipoglikemi adalah keadaan transport glukosa atau
ketersediaannya tidak adekuat
 Kadar gula darah kurang dari 50 mg/dl
 Tiga faktor utama yang mempengaruhi kadar gula darah :
 Penyimpanan glukosa yang tidak adequat dan produksi yang
turun
 Hiperinsulinemia  menekan produksi glukosa dan
meningkatkan pemakaian glukosa
 Meingkatnya pemakaian glukosa
Tanda dan Gejala
 Gejala Umum :
 Tangis yang tidak normal : lemah, High-pitched
 Malas minum : isapan lemah, kurang koordinasi
 Hipothermia
 Diahoresis
 Gejala SSP :
 Tremor
 Hipotoni
 Jitteriness
 Lethargi
 Iritable
 Kejang

 Gejala kardiorespirasi :
 Takhipnea
 Apnea
 Sianosis
Pengelolaan
 “Stable” merekomendasikan target kadar gula darah pada
bayi antara 50 – 110 mg/dl
 Apabila ≤ 50 mg/dl dilakukan koreksi dengan
memberikan :
 Infus D10% 80 cc/kg bb/hari
 Bolus D10% 2 cc/kg bb 1 cc/menit
 Monitor kadar glukosa tiap 15 – 30 menit
TEMPERATUR

 Bayi yang berisiko hipotermi


 Pencegahan hipotermi
 Metode “rewarming”
Bayi yang berisiko hipotermi

 Preterm, bblr, SGA


 Bayi yang memerlukan resusitasi lama
 Bayi dengan sakit berat : sepsis, jantung, neurologi,
endokrin
 Bayi dengan masalah bedah terbuka : gastroschisis,
omphalocele, sfina bifida terbuka
 Bayi dengan penurunan aktivitas karena obat-obatan
Efek perubahan temperatur pada laju metabolisme dan konsumsi
oksigen
Pencegahan Hipotermi

 Secara Konduksi
 Baringkan bayi di tempat yang hangat
 Kenakan topi
 Alasi timbangan dengan selimut hangat
 Gunakan matras chemical thermal
 Jangan menggunakan selimut yang dihangatkan dengan
microwave
 Secara Konveksi
 Naikan suhu ruangan menjadi 25 -28 0C
 Tutupi bayi BBLSR dengan plastik polietilen
 Transfer bayi sakit atau prematur dengan incubator
transport
 Gunakan oksigen yang dihangatkan dan dilembabkan
 Secara Evaporasi
 Segera keringkan neonatus setelah kelahiran
 Kenakan topi
 Tutupi BBLSR dengan plastik polietilen
 Naikkan suhu ruangan menjadi 25-28oC
 Hindarkan dari turbulensi udara di sekelilingnya
 Hangatkan dan lembabkan oksigen segera
 Hangatkan cairan/krim yang akan berkontak dengan kulit
bayi
 Secara Radiasi
 Jauhkan neonatus dari kaca / dinding yang dingin
 Pasang penghalang hantaran suhu pada jendela
 Tutupi inkubator
 Gunakan inkubator berdinding ganda
Rewarming

Konsep yang perlu diperhatikan:


 Rewarming yang dilakukan terlalu terburu-buru dapat
mengakibatkan perburukan klinis
 Untuk melakukan rewarming, inkubator atau radiant
warmer dapat digunakan
AIRWAY
 RR 30-60 x/menit
 Monitor tanda distres respirasi
BLOOD PRESURE
 TANDA-TANDA SYOK:
o Usaha pernapasan :
• Tachypnea
• WOB meningkat
• Apnea
• Gasping
o Warna kulit :
• Sianosis, desaturasi
• Pucat
o Laju Jantung :
• Laju jantung normal antara 120 – 160 x/menit
• Bradikardi (< 100x/menit)
• Tachycardia ( > 180x/menit)
o Denyut nadi
• Nadi lemah
o Perfusi perifer
• Perfusi kurang
• CRT memanjang (kulit ditekan sekitar 5 detik kemudian
dilepaskan selanjutnya dibaca berapa detik kembali kulit
merah lagi (N < 2 detik)
• Kulit dengin
• Kulit mottled
o Urin output
• Kurang dari 1 ml/kg bb/jam
LABORATORIUM
 Resiko infeksi
 Tanda klinis sepsis
 Laborat test
EMOTIONAL SUPPORT

 Tujuan :
o Memahami keluarga yang sedang mengalami trauma karena bayi harus
dipindah
• Memberikan bantua dan support ke orangtua untuk mengerti bahwa
bayinya perlu dirujuk

 Memberikan support ke orangtua supaya tidak gelisah


 Menjelaskan bahwa bayinya akan mendapatkan pelayanan yang lebih
lengkap fasilitasnya
 Dukungan orangtua sangat diperlukan untuk kesembuhan bayinya
 Menanyakan apakah bayinya sudah diberi nama
 Memberi fasilitas orangtua untuk melihat bayinya di nicu
 Sebelumnya diberi penjelasan apa saja syarat masuk ruang nicu
 Dimotivasi untuk memeras asi
 Kalau sudah membaik bisa dilakukan KMC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai