INDONESIA
ANGGOTA KELOMPOK :
Alifiyah Nur Sayyidah
Ilham Rahmaditya Nuruddin
Nisa’ul Diyana Al Haq
Syakir
3. Baitul Mal
Kompilasi Hukum Islam terletak pada Buku II Bab III Pasal 191
sebagai berikut:
Pasal 191
Apabila ahli pewaris tidak meninggalkan ahli waris sama sekali
atau ahli warisnya tidak diketahui ada atau tidaknya, maka
harta tersebut atas putusan Pengadilan Agama diserahkan
penguasaannya kepada Baitul mal untuk kepentingan Agama
Islam dan kesejahteraanumum.
Pengelola harta waris dalam kasus ahli waris tidak
ada berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
di Indonesia
Adapun pasal-pasal pada Kitab Undang-undang Hukum Perdata adalah pasal 1126 dan
1127
Pasal 1126
Bila pada waktu terbukanya suatu warisan tidak ada orang yang muncul menuntut
haknya atas warisan itu, atau bila ahli waris yang dikenal menolak warisan itu, maka
harta peninggalan itu dianggap tidak terurus.
Pasal 1127
Balai Harta Peninggalan, menurut hukum wajib mengurus setiap harta peninggalan
tak terurus yang terbuka dalam daerahnya, tanpa memperhatikan apakah harta itu
cukup atau tidak untuk melunasi utang pewarisnya. Balai itu, pada waktu mulai
melaksanakan pengurusan, wajib memberitahukan hal itu kepada jawatan
Kejaksaan pada Pengadilan Negeri. Dalam hal ada perselisihan tentang terurus
tidaknya suatu harta peninggalan. Pengadilan itu atas permohonan orang yang
berkepentingan atau atas saran jawatan Kejaksaan, setelah minta nasihat, Balai
Harta Peninggalan akan mengambil keputusan tanpa persidangan.
BAITUL MAL
Harta Waris yang Tidak Ada Ahli Waris
Setiap harta baik yang bergerak ataupun tidak
bergerak, dan pemiliknya telah meninggal dunia
dan pemilik harta tersebut tidak memiliki ahli
waris, maka harta tersebut dimasukkan ke dalam
kas baitul mal. Hal ini juga berlaku pada harta
orang non-muslim yang meninggal namun tidak
memiliki ahli waris. Hanya saja, harta tersebut
digolongkan sebagai fay’.
Baitul Mal di Indonesia
Dengan pengertian Baitul Mal seperti yang ada di masa awal
Islam, maka tidak ada satupun lembaga yang memenuhi kriteria.
Dalam negara muslim kontemporer, fungsi fiskal dilakukan oleh
pemerintahan melalui departemen atau kementerian
ekonominya. Dibandingkan dengan negara- negara muslim
kontemporer, maka perkembangan di Indonesia juga dapat
dikatakan tertinggal. Dari sisi perundang-undangan, belum ada
pembentukan lembaga baitul mal secara nasional. Hanya ada
beberapa lembaga yang dibentuk untuk menjalankan beberapa
fungsi baitul Mal antara lain sebagai berikut:
Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang
dibentuk berdasarkan UU no. 38 tahun 1999 tentang
pengelolaan zakat.
Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang
dibentuk berdasarkan UU no. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan
zakat.