Anda di halaman 1dari 18

Agen-agen Infeksius dan Faktor

yang Mempengaruhi
Ega Tiansyah Ramadhanti
Eki Baehaki
Elis Risnawati
Elisa Julia Adi Putri
Hana Shausan
Hashbiyallah Mishbah
Hayuni Amalia
Husnul Khatimah
Irene De Jannah
Lulu Anggraini
Mawadati Azima
Mellyana Fawziya
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan
oleh mikroorganisme jahat yang masuk dan
berkembang di dalam tubuh dan bersifat sangat
dinamis.

Proses terjadinya penyakit melibatkan tiga


faktor:
penyebab penyakit (agen) ; virus, bakteri, jamur,
parasit riketsia, dan clamidia.
faktor manusia atau pejamu (host),
faktor lingkungan
Agen-Agen Infeksius
A. Virus 
partikel ultra mikroskopis yang hanya hidup di dalam sel dan hanya bisa
diamati dengan menggunakan mikroskop elektron.

Ciri-Ciri Virus:
a. aseluler, yaitu tidak memiliki sel
b. berukuran antara 20-300 milimikron
c. hanya memiliki satu macam asam nukleat
d. bentuknya oval, silinder, polihedral, atau kompleks
e. asam nukleat diselubungi oleh selubung protein yang disebut kapsid
f. hanya dapat hidup di dalam sel hidup
g. tubuhnya dapat dikristalkan
 
Berdasarkan bentuknya, dibedakan menjadi enam, yaitu:
1. Virus Berbentuk Bulat, contohnya virus influenza dan virus
HIV
2. Virus Berbentuk Oval, contohnya virus rabies
3. Virus Berbentuk Batang, contohnya virus TMV (Tobacco
Mozaic Virus)
4. Virus berbentuk Jarum, contohnya virus Tungrovirus
5. Virus Berbentuk Huruf T, contohnya Bacteriofag (virus yang
menyerang bakteri)
6. Virus Berbentuk Polihedral, contohnya virus Adenovirus
(virus penyebab penyakit demam).
Virus berdasarkan inangnya
• Virus Tanaman 
Contoh virus tanaman adalah Tobacco Mozaic
Virus (TMV) dan Beet Yellow Virus (BYV).  
• Virus Hewan 
Contoh virus hewan adalah virus Poliomylitis,
Vaccina, dan Influenzaviruses.  
• Virus Bakteri 
Contoh virus bakteri yang sangat terkenal
adalah Bacteriofage. 
VIRUS BERDASARKAN JENIS ASAM
NUKLEATNYA
1. Ribovirus 
yaitu virus yang asam nukleatnya berupa RNA. Contoh:
a. Virus toga (penyebab demam kuning dan ensefalitis) 
b. Virus arena (penyebab meningitis) 
c. Virus picorna (penyebab polio) 
d. Virus orthomyxo (penyebab influenza) 
e. Virus hepatitis (penyebab hepatitis pada manusia) 
f. Virus retro/HIV (penyebab AIDS) 
2. Deoksiribovirus 
yaitu virus yang asam nukleatnya berupa DNA. Contoh:
a. Virus herpes (penyebab herpes) 
b. Virus pox (penyebab kanker seperti leukemia dan limfoma, ada
pula yang menyebabkan AIDS) 
d. Virus papova (penyebab kutil pada manusia)
Virus berdasarkan ada tidaknya selubung

1. Virus yang memiliki selubung (enveloped virus) 


virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh
membran. Membran terdiri dari dua lipid dan protein,
(biasanya glikoprotein). Membran ini berfungsi sebagai
struktur yang pertama-tama berinteraksi.
Contoh: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus. 
2. Virus yang tidak memiliki selubung (naked virus) 
yaitu virus yang hanya memiliki kapsid (protein) dan
asam nukleat. Contoh: Reovirus, Papovirus,
dan Adenovirus.
B. Bakteri
salah satu golongan organisme prokariotik (tidak memiliki
selubung inti) memiliki informasi genetik berupa DNA.

Ciri-ciri bakteri:
• Organisme multiseluler
• Prokariot (tidak memiliki membran inti sel)
• Umumnya tidak memiliki klorofil
• Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron
• Hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok
(koloni)
Jenis-jenis bakteri berdasarkan karekteristik
dinding sel:

Bakteri Gram-positif Bakteri Gram-negatif

Contoh bakteri gram positif: contoh bakteri gram negatif:


• Enterobakteria Aktinobakteria
• Vibrio Streptokukos
• Rhizobiu  Mikobakteria 

Bakteri Tidak Berdinding Sel


Mikoplasma, bakteri ini hidup di tanah dan saluran air, beberapa spesies
bersifat parasit pada tumbuhan atau hewan, beberapa spesies lainnya
hidup di saluran mukus manusia tetapi tidak menyebabkan penyakit. 
Jenis-jenis bakteri berdasarkan jumlah dan
letak flagella
• Bakteri monotrik adalah bakteri yang memiliki
satu flagela pada salah satu ujung selnya
• Bakteri amfitrik adalah bakteri yang kedua ujung
selnya masing-masing memiliki satu flagela
• Bakteri lofotrik adalah bakteri yang pada salah
satu ujung selnya memiliki beberapa flagela
• Bakteri peritrik adalah bakteri yang pada
seluruh permukaan tubuhnya terdapat flagella
Jenis-jenis bakteri berdasarkan cara hidup:

1. Bakteri Heterotrof
• Bakteri parasit
• Bakteri Saprofit
• Bakteri pathogen
• Bakteri apatogen

2. Bakteri Autotrof
• Bakteri fotoautotrof
• Bakteri kemoautotrof
C. Jamur/Fungi
- Bersifat eukariotik
- Tidak berklorofil
- Bersifat heterotrof

Ciri-ciri jamur:
• Berupa benang tunggal atau bercabang-cabang (hifa).
Kumpulan hifa membentuk misellium
• Mempunyai spora
• Memproduksi spora
• Tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak berfotosintesis
• Berkembang biak secara seksual & aseksual
• Tubuh berfilamen & dinding sel mengandung kitin, glukan,
selulosa, dan manan
Klasifikasi jamur
1. Zygomycota
bentuk sporanya berdinding tebal,hifa tidak bersekat dan mempunyai
beberapa inti (koenositik), reproduksi seksual dan aseksual, terdapat rhizoid.
Contoh: Rhizopus stolonifer (tumbuh di roti), Rhizophus oryzae (jamur
tempe).
2. Ascomycota
hifanya bersekat dan di tiap sel hifanya berinti satu. Salah satu keunikan dari
kelompok ini adalah, terdapat alat pembentuk spora yang disebut askus.
Contoh: Saccharomyces cerevisiae (ragi), Penicillium sp, dan Aspergillus sp.
3. Basidiomycota
hidupnya sebagai saprofit dan parasit. Contoh: Volvariella volvacea (jamur
merang).
4. Deuteromycota
berkembang biak secara aseksual. Hifanya bersekat, dan hidupnya menempel
di sisa-sisa makanan. Tetapi, ada jenis tertentu dari kelompok ini yang sifatnya
parasit. Contoh: Candida albicans (jamur yang menyebabkan penyakit infeksi
pada vagina).
D. Parasit
organisme renik yang dapat menurunkan produktivitas inang yang
ditumpanginya. Parasit dapat menyerang manusia, hewan, dan tumbuhan.

Macam-macam Parasit:
• Parasit obligat (Permanen): parasit yang tidak bisa hidup tanpa
inang/hospesnya
• Parasit fakultatif (Oportunis): organisme yang hidup bebas tetapi suatu
waktu dapat menjadi parasit
• Parasit temporer (Intermitten): parasit yang sebagian masa hidupnya hidup
bebas, sewaktu-waktu akan menjadi parasit
• Parasit spuria/Koprozoik (Palsu): spesies asing yang melalui intestinum dan
ditemukan dalam tinja/kotoran manusia dalam keadaan hidup/mati
• Parasit insidentil: parasit yang kebetulan bersarang pada inang yang
biasannya tidak dihinggapinya.
• Parasit patogen: parasit yang membuat kerusakan lokal/sistemik pada
hospes
• Parasit apatogen: parasit yang tidak membuat kerusakan
• Pseudoparasit: artefak yang mirip parasit, sering kali diduga sebagai parasit
Berdasarkan tempat hidupnya ;
1. Endoparasit
2.Ektoparasit

Parasit berdasarkan jumlah sel yang


membentuknya
• Protozoa : parasit satu sel
• Metazoa : parasit banyak sel
E. Riketsia 
Penyakit rickettsia atau tifus adalah berbagai penyakit
yang disebabkan oleh bakteri familia Rickettsiae.
Penyakit ini disebarkan oleh arthropoda, khususnya
kutu, tungau, dan caplak.

Tiga jenis utama rickettsia/tifus:


• Tifus epidemik disebabkan oleh bakteri
Rickettsia prowazekii
• Tifus endemik disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi
• Tifus belukar disebabkan oleh bakteri
Rickettsia tsutsugamushi (dahulu bernama Orientia
tsutsugamushi)
Clamidia 
Clamidia adalah bakteri yang umum ditularkan
melalui infeksi menular seksual. Infeksi ini
menulari wanita dan pria, termasuk pria yang
berhubungan seksual dengan pria. Pada wanita,
bakteri ini menyebabkan infeksi pada serviks
dan pada pria menyebabkan infeksi pada uretra.
Walaupun jarang terjadi, tetapi clamidia dapat
juga menginfeksi anus dan menyebabkan
konjungtivitis (inflamasi pada mata).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Transmisi Agen-Agen Infeksius
A. Faktor dari Agen Infeksius Sendiri
B. Sumber Penular (Reservoir)
C. Penularan Kontak Secara Langsung 
D. Penularan kontak secara tidak langsung

Anda mungkin juga menyukai