Kelompok 1 Batasan Ilmu Pendidikan P.IPS B 2018: Abdurohman Ghinaa Febriana Jenia Sindita Putri Nadia Annisa Sholihah
Kelompok 1 Batasan Ilmu Pendidikan P.IPS B 2018: Abdurohman Ghinaa Febriana Jenia Sindita Putri Nadia Annisa Sholihah
Ciri-ciri Ilmu
-Memiliki objek yang jelas : objek materi dan objek formal
-Mempunyai metode : metode deduktif dan metode induktif
-Bersifat sistematis
-Bersifat universal
-Memiliki kegunaan bagi kesejahteraan hidup manusia
Tokoh
– Ki Hajar Dewantara
– Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EBI: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki
Hadjar Dewantara, EBI: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa
Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889 – meninggal di
Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun, selanjutnya disingkat sebagai
"Soewardi" atau "KHD") adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis,
politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari
zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga
pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh
hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
1.2 Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan
Sifat-sifat ilmu pendidikan terdiri
atas:
a. Terbuka d. Normatif
Memerlukan bantuan ilmu-ilmu
Memiliki ciri-ciri dasar atau
lain untuk mencapai tujuannya aturan
b. Teoritis
yang mendukung aturan dasar
Mengkaji bidang keilmuwannya
yang sudah baku.
secara luas, sampai hal yang kecil
sekalipun. e. Deskriptif
c. Praktis/Terapan Menggambarkan tentang seluruh
Teorinya dikaji untuk melancarkan peristiwa belajar dengan tepat,
proses pendidikan
tidak dimanipulasi dan apa
1.3 Sifat Keilmuwan dari Ilmu Pendidikan atau
Pertanggung Jawaban Ilmiah
Pertanggung jawaban yang perlu diperhatikan
adalah tentang aktivitas mendidik sebaiknya tidak
terlepas dari kegiatan ilmiah yang dimulai dari
perencanaan, pelaksaan, dan evaluasi yang bersifat
sistematis, menggunakan metode-metode khusus.
Semua tugas perlu dipertanggung jawabkan yang
harus dapat dikembalikan pada tujuan-tujuan yang akan
dicapai dan untuk mengatasi kendala kendala yang
muncul dalam proses pendidikan
Tokoh
– Imam Al Ghazali
– Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (lahir di
Thus; 1058 / 450 H – meninggal di Thus; 1111 / 14 Jumadil Akhir 505 H;
umur 52–53 tahun) adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal
sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan.
1.4 Hubungan antara Teoritis dan
Praktis pada Ilmu Pendidikan
Ilmu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Ilmu Murni
Ilmu yang membahas tentang ilmu itu sendiri. Di dalam pendidikan ilmu
murni akan terlihat dari adanya usaha untuk membahas tentang teori-teori
pendidikan secara mendalam.
2. Ilmu Terapan
Menerapkan kegiatan proses pendidikan dengan menggunakan bantuan dari
teori-teori pendidikan dalam mengatasi masalah anak didik, tidak terkecuali
dengan pendidikan yang memerlukan ilmu murni. Ilmu pendidikan memerlukan
tidak dapat berdiri sendiri, tetapi memerlukan bantuan dari ilmu lain juga. Ilmu
pendidikan bersifat praktis, yang artinya sesuai dengan teori-teori yang relevan
dan bersifat teoritis, yang artinya dapat menemukan formula-formula khusus
untuk digunakan dalam praktek pendidikan.
Tokoh
– John Dewey
– John Dewey adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang termasuk
Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Dewey juga dikenal sebagai kritikus
sosial dan pemikir dalam bidang pendidikan.
– Dewey dilahirkan di Burlington pada tahun 1859. Setelah menyelesaikan
studinya di Baltimore, ia menjadi guru besar dalam bidang filsafat dan
kemudian dalam bidang pendidikan pada beberapa universitas. Sepanjang
kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel. Dewey
meninggal dunia pada tahun 1952.
Tokoh
– William Stern
– William Stern lahir dengan nama asli Wilhelm Louis Stern pada tanggal 29 April
1871 dan meninggal dunia pada tanggal 27 Maret 1938. Beliau adalah seorang
psikolog dan filsuf dari Jerman dan tercatat sebagai pelopor dalam bidang
psikologi kepribadian dan kecerdasan. Dia adalah penemu konsep intelligence
quotient, atau IQ, kemudian digunakan oleh Lewis Terman dan peneliti lain
dalam pengembangan pertama tes IQ , berdasarkan karya Alfred Binet. Pada
tahun 1897, Stern menemukan variator nada, sebuah penemuan yang
membuat Ia mampu meneliti persepsi manusia terhadap suara dengan cara
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
1.5. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Pelaksanaan
Pembelajaran
Ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami dan
dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran,
antara lain :
- Verbal/Linguistik
- Logical/Mathematical
- Visual/Spatial
- Bodily/Kinestetik
- Musical/Ritmik
- Intrapersonal
- Interpersonal
- Naturalis
Daniel Goleman (lahir 7 Maret 1946) adalah
seorang penulis dan jurnalis sains . Selama
dua belas tahun, ia menulis untuk The New
York Times , melaporkan tentang otak dan
ilmu perilaku. Bukunya 1995 Emotional
Intelligence ada di daftar New York Times
Best Seller selama satu setengah tahun, best-
seller di banyak negara, dan dicetak di seluruh
dunia dalam 40 bahasa.
- Self awareness
- Managing emotions
- Self motivation
- Empathy
- Social art
Art Costa (1995)
Dia mengembangkan pendekatan perilaku cerdas (intelligent behavior) yang meliputi (Parrt
& Gregory, 2003: 86):
- Persistence
- Decreasing impulsivity
- Empathic listening
- Metacognition
- Flexibility in thinking
– John W. Santrock
– Menerima gelar Ph.D. dari
Universitas Minnesota pada tahun
1973. Ia mengajar di Universitas
Charleston dan Universitas Georgia
sebelum bergabung dengan program
Psikologi dan Perkembangan
Manusia di Universitas Texas, Dallas,
di mana ia saat ini mengajar
sejumlah mata kuliah S1.
Tokoh
– William James
– William James (lahir di New York City, New York, Amerika Serikat, 11 Januari
1842 – meninggal di Tamworth, New Hampshire, Amerika Serikat, 26 Agustus
1910 pada umur 68 tahun) adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang
terkenal sebagai salah seorang pendiri Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai
filsuf, James juga terkenal sebagai seorang psikolog. Ia dilahirkan di New York
pada tahun 1842.
Tokoh
– Raka Joni
– Prof. Dr. T. Raka Joni, M.Sc, beliau sering dipanggil Prof. Raka atau Pak Raka,
oleh para mahasiswa.Beliau sosok guru yang “kebapakan”—mengasuh,
melayani, membimbing, mengarahkan, dan memotivasi mahasiswanya untuk
berkembang. Dimata kolega, beliau dikenal dengan committed to his job,
kreatif, teliti, sangat kritis, dan humoris, dan istilah populernya adalah manusia
“out of the box”—manusia luar biasa (Cony Semiawan, 2008). Prof. Raka, lahir
pada tanggal 9 Juli 1938 di Peliatan, Ubud, Gianyar (Bali). Beliau wafat pada
tanggal 5 Mei 2011 di Malang karena sakit
Tokoh
– Muhammad Jasin
– Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Muhammad Jasin (lahir di Baubau,
Sulawesi Tenggara, 9 Juni 1920 – meninggal di Jakarta, 3 Mei 2012 pada umur
91 tahun) yang dikenal sebagai "Bapak Brimob Polri". Mohamamd Jasin
menghembuskan nafas terakhir pada hari Kamis tanggal 3 Mei 2012 pukul 15.30
WIB. Almarhum tutup usia dalam usia 91 tahun di RS Polri Kramat Jati dan
Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Tokoh
– Paul Eggen
– Ketika Paul Eggen mengatakan dia menyukai UNF lebih baik daripada tempat
lain yang pernah dia kunjungi, Anda harus tahu bahwa ia memiliki banyak hal
untuk dibandingkan.
– Profesor UNF College of Education telah bekerja sebagai konsultan kurikulum
untuk sekolah internasional selama 12 tahun, bepergian ke 22 negara yang
berbeda pada waktu itu. Dia umumnya bekerja di Afrika dan Timur Tengah,
meskipun dia juga pernah ke beberapa negara Eropa Timur dan Jepang dalam
perjalanan pekerjaannya.
Tokoh
– Donald P Kauchak
– Donald P Kauchak lahir pada 27 Juli 1946, saat ini beliau berusia 72 tahun,
seorang penulis dalam bidang psikologi dan edukasi pembelajaran. Bersama
dengan Paul D. Eggen ia menulis banyak buku bertema pendidikan. Mereka
mengemukakan bahwa tujuan mempelajari psikologi pendidikan adalah
pengembangan pengetahuan dalam upaya memahami seluk-beluk terjadinya
proses pembelajaran yang memberi kontribusi terhadap peningkatan efektivitas
dan kualitas pembelajaran dalam pengertian mampu melaksanakan tugas sebagai
profesi guru. Gage dan Berliner (1984: 6-7)
–
Tokoh
– Nathaniel Gage
– Nathaniel Lees Gage (1 Agustus 1917 - 17 Agustus 2008) adalah seorang psikolog pendidikan
Amerika yang memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman ilmiah tentang pengajaran.
Dia menyusun dan mengedit Buku Pegangan Penelitian tentang Pengajaran (Gage, 1963) yang
pertama, memimpin Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengajaran Stanford, dan menjabat
sebagai presiden American Research Research Association. Gage adalah seorang profesor di
Stanford Graduate School of Education, tempat ia pindah pada 1962 setelah 14 tahun di
University of Illinois. Deborah Stipek, dekan Stanford School of Education, menyebut Gage
sebagai "raksasa di antara peneliti pendidikan." David C. Berliner, Profesor Pendidikan Bupati di
Arizona State University, menyebut Gage "bapak bidang penelitian tentang mengajar. "
–
Tokoh
– David C. Berliner
– Setelah B.A. dalam psikologi dari U.C.L.A. dan gelar MA dalam bidang psikologi
dari California State University di Los Angeles, Berliner menerima gelar Ph.D.
dalam Psikologi Pendidikan dari Stanford Graduate School of Education. Dia juga
dianugerahi gelar Doktor dari Humane Letters, Honoris Causa, dari University of
Massachusetts Amherst dan dari Manhattanville College.
Tokoh
– John O Mitterer
– John Mitterer yang mempunyai gelar Professor, Ph.D. (McMaster) merupakan
seorang dosen di Universitas Brock, Fakultas Sosial. Di laman resmi Universitas
Brock beliau menuliskan ‘’Pekerjaan saya baru-baru ini berpusat pada psikologi
media, khususnya yang diterapkan pada pengajaran dan pembelajaran. Saya
tertarik pada apa yang dapat diungkapkan oleh media yang berbeda, khususnya
media digital, dan bagaimana kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk
meningkatkan cara kita mengajar dan belajar.
Tokoh
– Laura A. King
– Laura King seorang Profesor di Jurusan Ilmu Psikologi, Universitas Missouri, juga
mengemukakan bahwa "psychology is the scientific study of behavior and
mental processes”.Ada tiga kata kunci yang dikemukakan oleh King sesuai
definisi psikologi yang dikemukakannya yaitu science, behavior, dan mental
processes.
Tokoh
– Jeffrey Nevid
– Jeffrey Nevid, Ph.D., ABPP, adalah Profesor Psikologi dan Direktur Program
Doktor dalam Psikologi Klinis di Universitas St. John di New York, di mana ia
telah mengajar di tingkat sarjana dan pascasarjana sejak tahun 1981. Ia juga
seorang praktisi psikolog yang berspesialisasi dalam terapi perilaku-kognitif
(CBT) di New York. Nevid memegang gelar Diplomasi Psikologi Klinis dari
American Board of Professional Psychology (ABPP) dan merupakan Rekan
Akademi Psikologi Klinis (FAClinP).
Tokoh
– John W. Santrock
– Menerima gelar Ph.D. dari Universitas Minnesota pada tahun 1973. Ia mengajar
di Universitas Charleston dan Universitas Georgia sebelum bergabung dengan
program Psikologi dan Perkembangan Manusia di Universitas Texas, Dallas, di
mana ia saat ini mengajar sejumlah mata kuliah S-1.
Tokoh
– Stephen N. Elliot
– Stephen N. Elliott, PhD, adalah direktur pendiri Learning Sciences Institute, sebuah
perusahaan riset lintas universitas di Arizona State University, dan merupakan Profesor
Pendidikan Yayasan Phil & Amy Mickelson. Ia menerima gelar doktor di Arizona State
University pada 1980 dan telah menjadi staf pengajar di beberapa universitas riset
besar, termasuk University of Wisconsin-Madison dan Vanderbilt University. Ia
biasanya mengajar kursus tentang pengukuran dan penilaian perilaku akademik dan
sosial. Saat ini, ia mengarahkan dua hibah penelitian USDE mengenai model
pertumbuhan akademik dan pengukuran kesempatan untuk belajar bagi siswa
penyandang cacat. Dia juga adalah co-PI untuk proyek IES tentang validitas ukuran baru
dari perilaku kepemimpinan yang berfokus pada pembelajaran kepala sekolah.
Tokoh
– Democritus
– Plato
– Plato merupakan seorang filsuf dan Matematikawan Yunani yang terlahir di
Athena pada tahun 427 SM, dan meninggal pada tahun 347 SM di Athena pada
usia 80 tahun. Ia berasal dari keluarga Aritokrasi yang turun menurun
memegang politik penting dalam politik Athena. Ia bercita-cita menjadi orang
negara. Tetapi perkembangan politik dimasanya tidak memberi kesempatan
padanya untuk mengikuti jalan hidup yang diingininnya itu. Namanya bermula
ialah Aristokles, Plato merupakan nama pemberian gurunya. Ia memperoleh
nama itu berhubung dengan dahi dan bahunya yang amat lebar
Tokoh
– Aristoteles
– Aristoteles lahir di Stagira, kota wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya
termasuk wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib
pribadi Raja Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles menjadi
murid Plato. Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena
selama 20 tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato
meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia.
Tokoh
– Quintilianus
– Comenius
– John Amos Comenius (bahasa Ceko: Jan Ámos Komenský; bahasa Slowakia: Ján
Amos Komenský; bahasa Jerman: Johann mos Comenius; bahasa Polandia: Jan
Amos Komeński; bahasa Latin: Iohannes Amos Comenius; lahir di Moravia,
Ceko, 28 Maret 1592 – meninggal di Amsterdam, Belanda, 15 November 1670
pada umur 78 tahun) adalah seorang guru, ilmuwan pendidik dan penulis Ceko.
Sumbangan Comenius begitu berbobot, sehingga di kemudian hari ia menerima
gelar kehormatan Bapa Pendidikan Modern.
Tokoh
– Edward Lee "Ted" Thorndike (31 Agustus 1874 - 9 Agustus 1949) adalah seorang
Psikolog Amerika yang menghabiskan hampir seluruh kariernya di Teachers College,
Columbia University. Karyanya di bidang Psikologi Perbandingan dan proses
pembelajaran membuahkan teori koneksionisme dan membantu meletakkan dasar
ilmiah untuk psikologi pendidikan modern. Dia juga bekerja di pengembangan
sumber daya manusia di tempat industri, seperti ujian dan pengujian karyawan.Dia
adalah anggota dewan dari Psychological Corporation dan menjabat sebagai
presiden dari American Psychological Association pada tahun 1912.
Tokoh
– Pada pertengahan abad ke-19, seorang filsuf dan psikolog bernama Johann Friedrich
Herbart (1776-1841) tidak hanya meletakkan prinsip-prinsip dasar pemikiran tentang
psikologi pendidikan, tetapi juga sangat berperan dalam mempersiapkan studi ilmiah
tentang dasar-dasar penyelenggaraan pendidikan. Ia menulis tentang apa yang kita
ketahui sebagai schema theory, yang memberi acuan bagi pengembangan psikologi
kognitif dan yang memberi warna bagi peran pengalaman masa lampau dan skemata
dalam proses belajar dan ingatan. Mengajar menurut Herbart adalah logical
progression of learning, dan dikatakan sebagai pemikiran yang sangat maju pada abad
ke-19. Ada lima tahapan mengajar yang dikemukakan oleh Herbart yaitu:
Tokoh
– William James
– William James (lahir di New York City, New York, Amerika Serikat, 11 Januari
1842 – meninggal di Tamworth, New Hampshire, Amerika Serikat, 26 Agustus
1910 pada umur 68 tahun) adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang
terkenal sebagai salah seorang pendiri Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai
filsuf, James juga terkenal sebagai seorang psikolog. Ia dilahirkan di New York
pada tahun 1842. Setelah belajar ilmu kedokteran di Universitas Harvard, ia
belajar psikologi di Jerman dan Prancis
Kompetensi Guru menurut Eggen dan Kauchak
– George Sanchez
– Pada tahun 1932, psikolog Latin-Amerika bernama George Sanchez melakukan
penelitian yang menunjukkan peran tes inteligensi, di mana tes ini ternyata
tidak memperhitungkan muatan budaya terutama bagi anak-anak kaum
minoritas. Bukan hanya anak-anak yang berasal dari kaum minoritas yang
mengalami masalah tetapi juga kaum perempuan, yaitu dalam memperoleh
kesempatan pada tingkat yang lebih unggul.
–
Tokoh
– Leta Hollingworth
– Kemudian, muncullah Leta Hollingworth yang menggunakan istilah "gifted"
yang menggambarkan anak-anak dengan perolehan nilai tes inteligensi yang
tinggi.
–
3. General Pedagogical Knowledge 4. Knowledge of Learners and
General pedagogical knowledge Learning
berkaitan dengan penguasaan prinsip- Pemahaman tentang hakikat peserta
prinsip dasar, pengajaran dan didik dan hakikat belajar adalah kajian
pengelolaan kelas yang memiliki esensial
peran sebagai upaya Penguasaan
dan menjadi dasar dalam pelaksanaan
materi pembelajaran bagi peserta
proses pembelajaran
didik.
– KNOWLEDGE GF LEARNERS
– INSTRUCTIONAL STRATEGIES.
– CLASSROOM MANAGEMENT – KNOWLEDGE OF LEARNING
Standar Guru Profesional Menurut
INTASC
Interstate New Teacher Assessment and Support
Consortium (INTASC) mengemukakan sepuluh
persyaratan standar guru profesional, yaitu (1)
knowledge of subject, (2) learning and human
development, (3) adapting instruction, (4) strategies, (5)
motivation and management, (6) communication skills,
(7) planning, (8) assessment, (9) commitment, dan (10)
partnership.
Kompetensi Guru Menurut Santrock
MEMBERI PENJELASAN. (c) Variasi pola interaksi dan kegiatan peserta didik
KETERAMPILAN BERTANYA. Guru diharuskan
(a) Sistematika yang digunakan.
memiliki keterampilan mengajukan pertanyaan
(b) Penggunaan contoh dan ilustrasi. dengan baik, yang merupakan cerminan dari hasil
mengajar yang baik.
(c) Pemberian penekanan.
(a) Keterampilan dasar
(d) Pengorganisasian. (b) Keterampilan bertanya
(e) Balikan/umpan balik.
MEMBERI PENGUATAN. Komponen MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN.
memberi penguatan ini meliputi: (a) Komponen membuka pelajaran
(a) Penguatan verbal, berupa kata-kata (b) Komponen menutup pelajaran.
atau kalimat yang diucapkan guru.
MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN
(b) Penguatan isyarat (gesture). PERORANGAN.
(c) Penguatan dengan cara mendekati Komponen Yang termasuk dalam mengajar
peserta didik untuk menyatakan perhatian kelompok kecil dan perorangan adalah:
terhadap pekerjaan, tingkah laku, atau
penampilan peserta didik. (a) keterangan dalam melakukan pendekatan
secara pribadi
(d) Penguatan dengan sentuhan.
(b) keterampilan mengorganisasikan
(e) Penguatan dengan memberikan
kegiatan yang menyenangkan. (c) keterampilan membimbing dan cara-cara
belajar efektif
(f) Penguatan berupa tanda atau benda
MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK Subject Matter Competence
KECIL
Subject matter competence merujuk
Dalam kegiatan mengajar sehari-hari,
pada penguasaan guru terhadap
dijumpai kehidupan kelas yang
menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: bidang studi yang diajarkannya.
(a) Aktivitas belajar mengajar bersifat
klasikal
(b) guru hanya berdiri di depan kelas
(c) hubungan langsung antara guru dengan
peserta didik sangat kecil
(d) peserta didik cenderung untuk
bertingkah laku pasif-yakni datang,
dengar, baca, dan tulis.
1.8 Implikasi Penguasaan Kompetensi
Implikasi penguasaan kompetensi, seperti yang telah dipaparkan di atas, dalam
pelaksanaan proses pembelajaran akan tampak dalam empat dimensi yaitu (1)
peserta didik, (2) guru, (3) program dan (4) situasi belajar mengajar (Jasin
Muhammad, 1998: 16-35).
1.9 Pengertian dan Sejarah Psikologi
Pendidikan
Pengertian Psikologi Pendidikan Sejarah Perkembangan
Menurut Coon dan Mitterer (2009: Psikologi Pendidikan
14), "Psychology is now defined as Perkembangan Psikologi
the scientific study of behavior and Pendidikan secara Umum
mental processes”. King (2008: 4-5) Perkembangan Psikologi
juga mengemukakan bahwa Pendidikan di Indonesia
"psychology is the scientific study of
behavior and mental processes”.Ada
tiga kata kunci yang dikemukakan
oleh King sesuai definisi psikologi
yang dikemukakannya yait science,
behavior, dan mental processes.
TERIMA KASIH